Percobaan 8.
Percobaan 8.
Percobaan 8.
SINTESIS DIAZOAMINOBENZEN
I. Tujuan Percobaan
Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari reaksi garam diazonium dengan
amina dalam sintesis diazoaminobenzen.
Garam diazonium adalah senyawa organik yang diperoleh dari reaksi suatu amina
aromatik primer yag dilarutkan atau disusensikan dalam suatu larutan asam
mineral dalam air kemudian direaksikan dengan kalium nitrit dalam keadaan
dingin. Jika ditinjau dari sudut pandang sintesis senyawa organik , garam
diazonium mempunyai arti penting karena dari senyawa tersebut dapat dibuat
berbagai senyawa aromatik. Pembuatan garam diazonium disebut dengan reaksi
diazotisasi atau diazotasi. Untuk pembuatan garam diazonium diperlukan tiga
macam pereaksi yaitu suatu amina aromatik primer, suatu asam mineral dan
garam natrium nitrit. Reaksi pembuatan garam diazonium dilakukan dalam
keadaan dingin dengan cara mempertahankan suhu reaksi dibawah 5oC. Contoh
reaksi pembuatan garam diazonium menggunakan anilin dengan asam mineral
berua HCL. Reaksi dan sifat yang dimiliki oleh garam - garam diazonium banyak
kesamaannya dengan garam - garam amonium kuartener. Larutan garam
diazonium yang diperoleh dari asam mineral kuat bersifat netral dan dari hasil
pengukuran daya hantarnya menunjukan bahwa larutannya yang encer terionisasi
semurna. Jika larutan garam benzenadiazonium klorida direaksikan dengan perak
hidroksida dihasilkan endapan perak klorida (putih), sedangkan larutannya
bersifat sebagai basa kuat (Pasto dan Johnson, 1992).
Amina aromatik pimer bereaksi dengan asam nitrit pada suhu 0 oC menghasilkan
ion arildiazonium. Prosesnya dinamakan diazotasi. Senyawa diazonium
merupakan zat antara sintetik yang sangat berguna. Asam nitrit mengurai agak
cepat pada suhu kamar. Dengan demikian, senyawa ini dibuat secukupnya dengan
mengolah larutan berair natrium nitrit dengan asam kuat pada suhu es. Pada suhu
tersebut larutan asam nitrit cukup stabil. Spesies reaktif dalam asam nitrit ialah
ion nitrosonium NO+. Spesies ini terbentuk melalui protonasi asam nitrit diikuti
dengan lepasnya air. Dua nitrogen, satu dari amina dan satu lagi dari asam nitrit
menjadi terikat satu sama lain menjadi ion diazonium terjadi pada proses diazotasi
yang melibatkan serangan nukleofilik dari amina primer pada ion nitrosamina
yang diperoleh, diikuti oleh eliminasi air kemudian dihasilkan ion diazonium
aromatik. Produk akhir yang dihasilkan tidak ada ikatan N-H, kedua hidrogen dari
gugus amino lepas. Pada proses ini hanya amina rimer yang dapat didiazotisasi.
Amina sekunder dan amina tersier bereaksi dengan asam nitrit tetapi reaksinya
berbeda. Larutan ion arildiazonium memiliki kestabilan sedang dan dapat
disimpan pada suhu 0oC untuk beberapa jam. Senyawa ini berguna dalam sintesis
karena gugus diamino (-N2+) dapat digantikan oleh nukleofil. Produk lainnya
adalah gas nitrogen. Nukleofil selalu mengambil tempat pada cincin benzen yang
ditempati oleh gugus diazonio. Konversi senyawa diazonium menjadi aril klorida,
bromida atau sinida biasanya dilakukan dengan menggunakan geram kupro dan
dikenal dengan reaksi sandmeyer (Hart, 1987).
Menurut Riswayato (2009) bahwa bila amina aromatik primer direaksikan dengan
asam mineral dan natrium nitrit akan menghasilkan suatu garam diazonium.
Garam diazonium ini harus segera dipakai karena secara perlahan akan
terdekomposisi meskipun berada dibawah suhu kamar.
Anilin adalah senyawa yang bereaksi dengan asam kuat untuk membentuk
anilinium( atau phenylammonium) ion (C6H5-NH3+). Aril amina seperti anilin
dapat dibuat dalam laboratorium dengan nitrasi senyawa aromatik yang diikuti
dengan reduksi gugus nitro. Suatu campuran kawat besi dan HCl pekat
merupakan bahan pereduksi yang lazim untuk reaksi ini. Karena reaksi ini
berlangsung dalam asam produknya adalah amina terprotonkan. Pengolahan
selanjutnya dengan basa akan menghasilkan amina itu sendiri (Fessenden, 1986).
III. Metodologi
3.1. Waktu Pelaksanaan
Praktikum dilaksanakan pada hari Selasa, 21 Maret 2017 pukul 15:00 sampai
selesai di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas Matematika
Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tadulako.
Bahan- bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu akuades, HCl
pekat, anilin, serpihan es, larutan natrium nitrit, larutan natrium asetat,
petroleum benzen, kertas saring dan tissu.
4.4. Retrosintesis
4.5. Mekanisme Reaksi
4.6. Pembahasan
Senyawa diazoaminobenzen merupakan senyawa yang disintesis dari
senyawa garam diazonium dengan amina. Pada proses sintesis
diazonisasinya digunakan asam klorida yang berlebih. Diazoaminobenzen
dapat disintesis dari dua ekivalen anilin dan tiga ekivalen asam klorida dan
ditambahkan natrium nitrit yang diikuti dengan dua ekivalen natrium asetat.
Tujuan dari percobaan ini yaitu mempelajari reaksi garam diazonium dengan
amina dalam sintesis diazoaminobenzen.
5.2. Saran
Bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan diperbanyak lagi serta kelancaran
air juga harus diperhatikan agar praktikum berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, 1984, Kimia Organik Jilid Dua Edisi Kedua. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Fessenden, 1986, Kimia Organik Jilid Satu Edisi Ketiga. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Tim Dosen Kimia Organik Sintesis 2016, Penuntun Kimia Organik Sintesis.
Universitas Tadulako. Palu.