Bank Sampah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga penulis berhasil menyelesaikan
makalah ini yang berjudul Bank Sampah: Usaha Penyelamatan Lingkungan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Lingkungan.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kami sangat memerlukan kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun yang selalu kami harapkan demi sempurnanya
makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Harapan penulis
tiada lain hanya muda-mudahan makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan
semoga Allah SWT tetap memberikan bimbinganNya kepada kita semua.

Cirebon, Oktober 2014

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia. Seiring
peningkatan populasi penduduk dan pertumbuhan ekonomi saat ini pengelolaan
sampah sebagian kota besar masih menimbulkan permasalahan yang sulit
dikendalikan. Timbunan sampah yang tidak terkendali terjadi sebagai konsekuensi
logis dari aktivitas manusia dan industrialisasi, yang kemudian berdampak pada
permasalahan lingkungan perkotaan seperti keindahan kota, kesehatan
masyarakat, dan lebih jauh lagi terjadinya bencana (ledakan gas metan,
tanahlongsor, pencemaran udara akibat pembakaran terbuka dan lain-lain).
Di sisi lain, pengelolaan sampah yang diselenggarakan oleh dinas terkait
hanya berfokus pada pengumpulan dan pengangkutan ke Tempat Pemrosesan
Akhir (TPA) tanpa melalui pengolahan tertentu. Kebanyakan TPA bermasalah
terhadap lingkungan hidup, misalnya TPA tidak dilapisi oleh lapisan kedap air
seperti geotextile, tidak ada pengolahan air lindi, dan masih diizinkannya praktik
open dumping dan open burning. Sehingga banyak menyebabkan permasalahan seperti
pencemaran air lindi ke air tanah, bau busuk dan pencemaran udara. Pengolahan
sampah adalah perlakuan terhadap sampah yang bertujuan memperkecil atau
menghilangkan masalah-masalah yang berkaitan dengan lingkungan.
Kegiatan pengolahan sampah ini dapat menimbulkan multiplier
effect melalui pemanfaatan teknologi tepat guna. Masyarakat mulai terangsang
untuk menciptakan berbagai teknologi pendukung pengelolaan sampah, mulai dari
teknologi tempat-tempat penampungan sampah di rumah tangga untuk dijadikan
pupuk kompos, teknologi pemanfaatan sampah menjadi produk yang bernilai
ekonomis dan pemasaran hasil pengolahan sampah. Kesemua teknologi
pendukung yang dihasilkan tersebut sangat berpeluang untuk dilakukan di
rumahtangga sebagai peluang bisnis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sampah beserta jenisnya ?
2. Apa yang dimaksud dengan bank sampah ?
3. Apa fungsi dari bank sampah ?
4. Apa tujuan didirikannya bank sampah ?
5. Apa manfaat bank sampah ?
6. Bagaimana usaha bank sampah dalam penyelamatan lingkungan ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sampah dan jenisnya.
2. Untuk mengetahui pengertian bank sampah.
3. Untuk mengetahui fungsi dari bank sampah.
4. Untuk mengetahui tujuan didirikannya bank sampah.
5. Untuk mengetahui manfaat bank sampah.
6. Untuk mengetahui usaha bank sampah dalam penyelamatan lingkungan.

BAB II
ISI

A. Pengertian Sampah dan Jenisnya


Sampah adalah sesuatu benda atau ha-hal yang tidak digunakan, tidak
dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal
dari kegiatan manusia (termasuk kegiatan industri), dan umumnya bersifat padat
(karena air bekas tidak termasuk didalamnya), serta tidak terjadi dengan
sendirinya.
Menurut Endang Haris (2010) sampah merupakan benda padat buangan
dari kegiatan rumah tangga, pasar, perkantoran, rumah penginapan, hotel, rumah
makan, dan industri. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan
setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan didefinisikan oleh manusia
menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada
konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan
selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan
manusia didefinisikan konsep lingkungan maka Sampah dapat dibagi menurut
jenis-jenisnya.
Kebanyakan masyarakat salah dalam mengartikan sampah. Mereka
mengartikan bahwa sampah adalah sebagai benda yang sering menimbulkan
masalah atau bencana dan tidak dapat dipakai lagi. Namun dalam kenyataannya
masalah atau bencana itu bukanlah disebabkan hanya oleh sampah tetapi juga
merupakan kesalahan dari manusia yang sering membuang sampah ke sungai, laut
ataupun tepat tepat lainnya yang tidak tepat. Mereka tidak peduli terhadap
kelakuan mereka yang tidak tepat dengan membuang sampah disembarang
tempat. Padahal pemerintah telah membuat banyak penampungan sampah sebagai
tempat pembuangan sambah bagi para warga. Dan ketika sampah sampah itu
mengalir disungai sampah akan menyumbat aliran arus air sehingga air tidak akan
dapat mengalir. Jadi pada saat terjadi hujan lebat maka air akan meluap dan
meluber dari sungai sehingga akan menyebabkan terjadinya bencana banjir yang
besar dan akan menimbulkan kerusakan juga kerugian harta benda yang sangat
banyak.
Selain itu, sebenarnya sampah dapat berguna dan bermanfaat bagi manusia
tetapi sayangnya kebanyakan orang jijik dan tidak peduli terhadap sampah yang
berada dilingkungan mereka, padahal sebenarnya apabila mereka ingin berusaha
untuk mengolah sampah, sampah akan menjadi berkurang dan mereka pun akan
memperoleh keuntungan pula berupa penghasilan dengan menjual hasil karya
mereka. Jadi sesungguhnya sampah itu bukan hanya benda tidak pakai dan sering
menimbulkan bencana saja tetapi juga dapat bermanfaat bagi manusia apabila
mereka mengolah sampah secara sungguh sungguh dan optimal.
Sampah dikelompokkan menurut jenis-jenis sampah, yaitu :
1. Berdasarkan Sumbernya
a. Sampah alam
b. Sampah manusia
c. Sampah konsumsi
d. Sampah nuklir
e. Sampah industri
f. Sampah pertambangan
2. Berdasarkan Sifatnya
a. Sampah organik
Sampah Organik (dapat diurai), yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa
makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah
lebih lanjut menjadi kompos.
b. Sampah Anorganik
Sampah Anorganik (tidak terurai), yaitu sampah yang tidak mudah membusuk,
seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan
gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah
komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa
sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan,
botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS,
maupun karton.
3. Berdasarkan bentuknya
a. Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine
dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah
kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini
dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organic
merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan
organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari
peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu
pembersihan kebun dan sebagainya. Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam
(biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi:
Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses
biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah
pertanian dan perkebunan.
Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi.
Dapat dibagi lagi menjadi:
- Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki
nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
- Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat
diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-
lain.
b. Sampah Cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak
diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung
patogen yang berbahaya.
Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan
tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen. Sampah dapat berada
pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase
yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi.
Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam
jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah),
misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk
industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang
kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. Untuk mencegah sampah cair yakni
dengan cara pabrik pabrik tidak membuang limbah sembarangan misalnya
membuang ke selokan.
c. Sampah Alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses
daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi
tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah,
misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
d. Sampah Manusia
Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa
digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin.
Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat
digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus
dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah
pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang
higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori
penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang
misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.
e. Sampah Konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia)
pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke
tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun
demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan
sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.
f. Sampah Radioaktif
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang
menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan
hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat
yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju
biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih
dilakukan).

B. Pengertian dan Fungsi Bank Sampah


Bank Sampah adalah tempat untuk mengumpulkan berbagai macam
sampah yang telah dipisah-pisahkan sesuai dengan jenisnya untuk disetorkan ke
tempat bengkel kerja lingkungan atau yang lebih akrabnya disebut Bank Sampah,
hasil setoran sampah akan ditabung dan dapat diambil atau dicairkan dalam
jangka waktu tertentu dengan mengadopsi prinsip perbankan, jadi penyetor
sampah akan mendapat buku tabungan. Adapula pendapat lain tentang bank
sampah, yakni bank sampah adalah suatu system pengolahan sampah yang
dirancang seperti mekanisme kerja di perbankan dimana masyarakat dapat
menabung sampah yang dibuktikan adanya nomor rekening dan buku rekening
tabungan sampah. Bank sampah memiliki arti hampir sama dengan bank-bank
pada umumnya. Namun bank sampah disini adalah suatu wadah tempat
penerimaan sampah dari masyarakat yang kemudian mereka akan merasakan hasil
dari sampah yang disetorkan ke teller bank sampah.
Pada bank sampah, masyarakat menabung dalam bentuk sampah yang
sudah dikelompokkan sesuai jenisnya. Mereka juga mendapatkan sejenis nomor
rekening dan buku tabungan. Pada buku tabungan mereka tertera nilai Rupiah dari
sampah yang sudah mereka tabung dan memang bisa ditarik dalam bentuk Rupiah
(uang). Bank sampah bekerjasama dengan pengepul barang-barang plastik, kardus
dan lain-lain, untuk bisa me-rupiahkan tabungan sampah masyarakat. Juga dengan
pengolah pupuk organik untuk menyalurkan sampah organik yang ditabungkan.
Bank Sampah merupakan salah satu alternatif mengajak warga untuk eduli
dengan sampah dan permasalahannya. Bank sampah merupakan sebuah sistem
pengelolaan sampah berbasis rumah tangga, dengan memberikan imbalan berupa
uang tunai ataupun voucher kepada warga yang memilah dan menyetorkan
sejumlah sampah. Sampah-sampah yang disetorkan ke bank sampah dibedakan
beberapa jenis, seperti sampah organik seperti potongan sayuran, sisa masakan
mapun non organik seperti plastik, besi dan lainnya. Dengan begitu sampah yang
masih dapat di daur ulang seperti bahan organik dapat dimanfaatkan untuk
kompos ataupun bio gas. Sedangkan bahan non organik didaur ulang menjadi
berbagai perabotan seperti tas, sendal dan lainnya. (Suhadi. 2002)
Adapun fungsi dari bank sampah dapat kita kategorikan sebagai berikut;
1. Sebagai media edukasi bagi anak-anak usia dini tentang bagaimana kita
memelihara lingkungan.
2. Sarana belajar untuk masyarakat lebih terampil dalam mengolah sampah.
3. Menghindari pencemaran lingkungan.
4. Menjadikan sampah yang tidak dipandang menjadi sesuatu yang bernilai
ekonomis.
5. Dari segi ekonomi, membantu para pengepul sampah dan bagi masyarakat yang
mengumpulkan sampah akan memperoleh imbalan berupa uang.

C. Tujuan dan Manfaat Bank Sampah


Bank sampah adalah strategi untuk membangun kepedulian masyarakat
agar dapat berkawan dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi
langsung dari sampah. Jadi, bank sampah tidak dapat berdiri sendiri melainkan
harus diintegrasikan dengan gerakan 4R sehingga manfaat langsung yang
dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan lingkungan yang bersih,
hijau dan sehat.
Tujuan didirikannya bank sampah, untuk memecah permasalahan sampah
yang sampai saat ini belum juga bisa teratasi dengan baik. membiasakan warga
agar tidak membuang sampah sembarangan, mengiming-imingi warga agar mau
memilah sampah sehingga lingkungannya bersih. Memaksimalkan pemanfaatan
barang bekas, menanamkan pemahaman pada masyarakat bahwa barang bekas
bisa berguna dan mengurangi jumlah barang bekas yang terbuang percuma.
Bank sampah juga dapat dijadikan solusi untuk mencapai pemukiman
yang bersih dan nyaman bagi warganya. Dengan pola ini maka masyarakat selain
menjadi disiplin dalam mengelola sampah juga mendapatkan tambahan
pemasukan dari sampah-sampah yang mereka kumpulkan. Tampaknya pemikiran
seperti itu pula yang ditangkap oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Dalam hal
ini pemerintah menargetkan membangun bank sampah di 250 kota di seluruh
Indonesia, karena saat ini sampah sudah menjadi ancaman yang serius bila tidak
dikelola dengan baik. Bukan tidak mungkin beberapa tahun mendatang sekitar
250 juta rakyat Indonesia akan hidup bersama tumpukan sampah di
lingkungannya.
Manfaat Bank Sampah adalah mengurangi jumlah sampah di lingkungan
masyarakat, menambah penghasilan bagi masyarakat, menciptakan lingkungan
yang bersih dan sehat dan memupuk kesadaran diri masyarakat akan pentingnya
menjaga dan menghargai lingkungan hidup. Bank sampah tidak dapat berdiri
sendiri melainkan harus diintegrasikan dengan gerakan 4R sehingga manfaat
langsung yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan lingkungan
yang bersih, hijau dan sehat. (Apriadji. 2001)

D. Pendirian dan Pengembangan Sistem Bank Sampah


Ide Bank Sampah yang pertama dipeloporin dari Yogyakarta ini sangat
unik dan Brilian sebab menyimpan sampah terdengar paradoks. Sampah adalah
sesuatu yang biasanya tidak berguna dan dibuang. Jika dihitung secara kasar di
Indonesia dengan 250 Juta penduduk kira-kita setara dengan 50 Juta KK, jika
diasumsikan perharinya setiap KK menghasilkan dan membuang sampah rumah
tangga rata-rata 2 kg, maka setiap hari ada 100 Ribu Ton sampah di Indonesia.
Pengelolaan Bank Sampah juga mengikuti kaidah-kaidah yang terdapat
dalam Undang-undang nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, bahwa
prinsip dalam mengelola sampah adalah reduce, reuse dan recycle (3R).
Pembentukan bank sampah di lingkungan masyarakat dapat menjadi salah satu
upaya untuk mengatasi masalah sampah di Tanah Air. Sebab, sampah menjadi
ancaman bagi masyarakat dan lingkungan, jika tidak dikelola secara baik dan
tepat dapat mengakibatkan terjadi banjir, penyebaran berbagai penyakit dan
polusi. Adapun tiga hal utama yang diterapkan dalam pengembangan bank
sampah adalah berorientasi pada manusia, sistem yang terstandardisasi dan
pengembangan berkelanjutan.

E. Usaha bank sampah dalam penyelamatan lingkungan


Masalah kepadatan penduduk masih menjadi permasalahan yang belum
dapat teratasi. Sebenarnya, banyak cara yang telah dilakukan pemerintah untuk
mengurangi kepadatan penduduk. Mulai dari transmigrasi hingga penyuluhan
penggunaan alat kontrasepsi belum juga dapat mengatasi permasalahan tersebut.
Padahal, program tersebut masih berlanjut hingga sekarang. Namun, penduduk
Indonesia yang sudah banyak mengikuti program tersebut hanya dapat
mengurangi sebagian kecil populasi penduduk saja. Faktanya, kepadatan
penduduk di Indonesia sebegaian besar disumbang oleh Pulau Jawa, khususnya
Jawa Barat. Hal tersebut seharusnya menjadi perhatian penuh pemerintah. Hal
tersebut disebabkan kepadatan penduduk akan membuat berbagai masalah baru
dalam berbagai aspek. Contoh yang dapat diambil dalam aspek kepadatan
penduduk adalah semakin banyak penduduk, maka semakin banyak pula jumlah
sampah. Hal tersebut juga berdampak pada aspek lainnya, seperti bencana banjir,
masalah kesehatan, dan kemiskinan. Salah satu aspek saja seperti sampah semakin
lama semakin banyak bila tidak segera ditangani, terutama di daerah perkotaan.
Bahkan, daerah perkotaan yang berada di hilir juga akan terkena dampak dari
banyaknya sampah yang ada di daerah pegunungan atau hulu.
Kompleksitas permasalahan sampah ini perlu ditangani dengan strategi
pengelolaan sampah yang memadai dan komprehensif atau menyeluruh. Fasilitas
dari pemerintah juga harus didukung untuk mengangkut sampah yang telanjur
hanyut bersama derasnya air di sungai atau kali. Kemudian peningkatan kesadaran
masyarakat juga menjadi aspek penting agar pemerintah juga tidak terlalu berat
kerjanya dalam menangani masalah sampah. Jika pemerintah tidak terlalu berat
mengangkut sampah, maka pemerintah akan bisa beralih kerja dengan
meningkatkan aspek lain, seperti penggusuran daerah kumuh, perbaikan pintu air,
dan memperbanyak waduk serta taman kota. Hal tersebut bila direalisasikan akan
dapat menggali potensi ekonomi sehingga masyarakat akan lebih sejahtera.
Selagi menunggu kinerja pemerintah ada baiknya kita sebagai masyarakat
yang mengerti dan peduli lingkungan harus melakukan sesuatu kegiatan untuk
menjaga lingkungan. Hal tersebut yang dilakukan Pak Kusdiyanto. Meskipun ia
adalah sarjana ekonomi, tetapi keprihatinan dan kepeduliannya terhadap
lingkungan mendorongnya menciptakan program yang bernama Bank Sampah.
Program tersebut dapat diartikan sebagai kegiatan menabung, barter, atau simpan
pinjam yang anorganik dari sampah yang memiliki nilai ekonomi. Pada
prinsipnya, mekanisme prosesnya sama seperti bank, tetapi objeknya sampah. Hal
ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan.
Maksud dari program ini juga dapat menghasilkan uang. Masyarakat akan
mendapat imbalan dari usahanya mengurangi sampah tersebut. Hal ini diharapkan
akan dapat menimbulkan minat terhadap program ini. Program yang termasuk ke
dalam kegiatan ekonomi kreatif dan lingkungan ini mampu menghasilkan uang
dalam jumlah yang tidak sedikit. Sampah yang terkumpul tersebut oleh Bank
Sampah akan diolah menjadi berbagai kerajinan tangan yang dapat imanfaatkan
dalam kehidupan sehari-hari. Hasil produk sampah dari Bank Sampah ini ada
yang berupa tas, robot, hiasan, dan lain sebagainya. usaha positif yang membantu
meyelamatkan lingkungan ini sangat sayang bila tidak dilanjutkan atau
dikembangkan. Oleh karena itu, sebagai orang yang berpendidikan, usaha kreatif
ini perlu menjadi perhatian dan direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari.

BAB III
Kesimpulan
Pembuatan bank sampah merupakan cara yang tepat untuk dilakukan,
karena dapat mengurangi tumpukan sampah yang ada disekitar. Bank sampah
juga dapat membuat suatu ladang pekerjaan bagi masyarakat, dengan mengolah
sampah-sampah yang ada di dalamnya menjadi barang-barang yang masih layak
untuk digunakan kembali. Tentunya usaha tersebut akan mendatangkan materi.
Dalam upaya penyelamatan lingkungan hal yang dilakukan adalah mengurangi
populasi penduduk yang ada di suatu tempat, karena semakin banyak penduduk,
maka semakin banyak pula jumlah sampah. Hal tersebut juga berdampak pada
aspek lainnya, seperti bencana banjir, masalah kesehatan, dan kemiskinan. Salah
satu aspek saja seperti sampah semakin lama semakin banyak bila tidak segera
ditangani, terutama di daerah perkotaan. Bahkan, daerah perkotaan yang berada di
hilir juga akan terkena dampak dari banyaknya sampah yang ada di daerah
pegunungan atau hulu.

DAFTAR PUSTAKA

Apriadji, Wied Harry. 2001. Memproses sampah. Jakarta: Penebar Swadaya


Hermono, Ulli. 2009. Inspirasi dari Limbah Plastik. Jakarta : Kawan Pustaka
Suhadi. 2002. Wiraswasta Sampah. Surabaya: Bina Ilmu
Anonim. http://bplh.egref.com/index.php/wastebank. Diakses tgl 15/10/2014
Anonim. http://billyshare99.blogspot.com/2013/12/all-about-sampah.html.
Diakses tanggal 15/10/2014
Anonim. http://dessyhandayanis.blogspot.com/2013/11/apa-itu-bank-sampah-dan-
apa-manfaatnya.html. Diakses tanggal 16/10/2014
Anonim. http://aldyputra.net/2012/01/pengertian-sampah-organik-dan-non-
organik/. Diakses tanggal 17/10/2004

Anda mungkin juga menyukai