Keracunan Makanan C. Botulinum
Keracunan Makanan C. Botulinum
Keracunan Makanan C. Botulinum
Makanan menjadi beracun karena telah terkontaminasi oleh jenis bakteri tertentu
keracunan tersebut disebut intoksikasi namun ada pula beberapa jenis bakteri
luar sel bakteri, maka toksin tersebut disebut eksotoksin. Eksotoksin bukan
merupakan sel hidup tetapi merupakan suatu senyawa yang bersifat racun atau
toksin. Toksin yang diproduksi merangsang lambung secara cepat, dan kadang-
hidup. Bakteri tumbuh dan berkembang biak di dalam makanan tetapi tidak
memproduksi toksin di luar sel. Jenis toksin yang dihasilkan disebut endotoksin.
Endotoksin tersebut tidak dapat dikeluarkan dari dalam sel, kecuali sel-sel bakteri
tersebut mati. Jika makanan terkontaminasi dengan jenis bakteri tersebut dan
kemudian dikonsumsi manusia dan masuk kedalam saluran pencernaan tidak akan
menyebabkan sakit sampai jumlah bakteri yang mati menjadi cukup jumlahnya
sehingga dapat mengeluarkan toksin dalam jumlah yang cukup untuk merangsang
lambung dan saluran usus besar. Gejala yang muncul berupa kepala pusing,
bersifat resisten terhadap suhu pemanasan normal dan dapat bertahan hidup dalam
mengandung C. botulinum :
keempat terbesar di dunia dari Selandia Baru, merilis berita mengenai adanya
kontaminasi bakteri Clostridium pada bahan dasar produk mereka, yaitu Whey
dari saluran pipa yang tidak higienis di pabrik Waikato, Selandia Baru yang
memproduksi WPC80, dan terjadi pada bulan Mei 2012. Rilis ini berdasarkan
aduan delapan dari kustomer Fonterra, yang memperoleh uji positif Clostridium
pada sampel produk yang mereka teliti. Ada ratusan jenis (strain) bakteri
Clostridium, sebagian besar tidak berbahaya. Salah satu jenis ini yang paling
kematian apabila tidak ditangani dengan segera. Meskipun pihak Fronterra belum
mengetahui persis jenis Clostridium yang terdapat pada sampel uji, Frontera tidak
mau mengambil resiko dan telah mengambil kebijaksanaan untuk menarik seluruh
produk yang jumlahnya lebih dari seribu ton, yang sekelompok dengan produk
yang diuji tersebut dari tujuh negara yaitu China, Australia, Thailand, Malaysia,
Vietnam, Saudi Arabia dan dari Selandia Baru. Sampai berita ini dirilis, belum ada
baku untuk produk formula bayi, susu tepung pertumbuhan anak-anak dan
diantaranya susu formula bayi merek Karicare yang dibuat oleh Nutricia yang
beroperasi di Selandia Baru dan disuplai oleh Fronterra. Salah satu kelompok
produk tersebut berada di Australia. Sedangkan produk Frontera yang lain sama
sekali tidak berhubungan dengan kasus ini adalah susu segar, yoghurt, keju,
BOGOR (Pos Kota) Satu keluarga terdiri ibu dan tiga anak serta seorang
menyantap makanan ikan dalam kemasan kaleng, Kamis (23/8). Ibu dan anak ini
keponakanya. Sebelumn ikan dalam kemasana itu dia beli di warung sekitar
rumahnya. Tanpa membaca batas waktu yang boleh dimakan, ibu tiga anak ini
tetap memasaknya.
di RS PMI Bogor.
Maryam, ibunya. Beruntung saat itu sang suami Suwardi yang sebelumnya dinas
malam sudah pulang. Melihat kondisi istri, anak dan keponakannya mual-mual
keracunan ini lalu dirujuk ke RS PMI Bogor. Alhamdulillah besok mereka sudah
(iwan).
A. Karakteristik C. botulinum
membentuk spora, gas dan anaerobik. Ada 7 tipe bakteri ini yang berbeda
toksin pada daging kering akan dicegah bila kadar air dikurangi hingga 30
persen. Toksin dari Clostridium botulinum adalah suatu protein yang daya
toksisitasnya sangat kuat sehingga sejumlah kecil dari toksin ini sudah cukup
menyebabkan kematian.
Toksin ini diserap dalam usus kecil dan melumpuhkan otot-otot tak
sadar. Sifat toksin ini yang penting adalah labil terhadap panas. Toksin tipe A
akan in aktif oleh pemanasan pada suhu 80 C selama 6 menit, sedangkan tipe
pada tabel 1. Group I semua strain tipe A dan strain proteolitik tipe B dan F.
Group II semua strain tipe E dan nonproteolitik strain tipe B dan F. Grup III
strain tipe C dan D. Serta grup IV C. Botulinum tipe G yang telah diusulkan
hasil dari studi DNA homologi dan dari 16S dan 23S rRNA sequense studi
(82, 83, 103, 149) yang memperlihatkan suatu tingkatan yang tinggi dari
Klasifikasi Ilmiah:
Domain : Bacteria
Divisi : Firmicutes
Kelas : Clostridia
Ordo : Clostridiales
Famili : Clostridiaceae
Genus : Clostridium
Spesies : C. botulinum
Berikut merupakan bentuk serta Pengelompokan dan karakteristik dari
optimum pertumbuhan yang lebih rendah (30C), dan mampu tumbuh pada
terhadap panas yang lebih rendah, dengan nilai D100C kurang dari 0,1
atas 5%, atau aw kultur bakteri ini biasanya ditingkatkan dengan treatmen
Konsekuensinya grup ini tidak dipelajari secara detail. Strain ini merupakan
strain nonproteolitik dan tumbuh optimal pada suhu 40C dan hanya pada
ketahanan terhadap panas yang lebih baik, dengan nilai D104C adalah 0,8
biasanya ditemukan di dalam tanah dan sedimen atau endapan laut di seluruh
dan makanan laut. Organisme berbentuk batang tumbuh baik dalam kondisi
rendah oksigen. Bakteri dan spora sendiri tidak berbahaya, yang berbahaya
adalah racun atau toksin yang dihasilkan oleh bakteri ketika mereka tumbuh.
otot. Gejala botulisme pada bayi yaitu tampak lesu, mengangis lemah,
sembelit, nafsu makan buruk, otot lisut. Jika gejala penderita penyakit ini
tidak menyebar dari satu orang ke orang lain. Penularan botulisme terjadi
berganda, tenggorokan dan hidung terasa kering, nyeri perut, letih, lemah
otot, paralisis, dan pada beberapa kasus dapat menimbulkan kematian. Gejala
dengan mual, muntah-muntah, diare, fatig (lemas fisik dan mental), pusing
dan sakit kepala. Pandangan berubah menjadi dua, sulit menelan dan
pernafasan dan jantung, dan kematian biasanya terjadi karena sulit bernafas.
Pada kasus yang fatal, kematian biasanya terjadi dalam waktu 3 hingga 6 hari.
botulinum:
Gambar 3. mekanisme keracunan toksin oleh C. botulinum
C. Pencegahan
cairan tubuh yang hilang. Kebanyakan keracunan dapat terjadi akibat cara
tangga). Tindakan pengendalian khusus bagi industri terkait bakteri ini adalah
antara lain dengan memasak pangan kaleng dengan suhu dan waktu yang
tepat, simpan pangan dalam lemari pendingin terutama untuk pangan yang
dikemashampa udara dan pangan segar atau yang diasap. Hindari pula
DAFTAR PUSTAKA
Agus. R. 2013. Fonterra Menarik Produk Susu Terkontaminasi Clostridium.
http://www.kompasiana.com/ajuskoto/fonterra-menarik-produk-susu-
terkontaminasi-clostridium_5528fad46ea834ec6b8b456e. [Diakses Tanggal 22
Maret 2017]