Sop Inc 2
Sop Inc 2
Sop Inc 2
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman : 1/6
a.Ruang tertutup
b.Tempat tidur
c.Tirai
d.Tensi meter
e.Termometer
f.Doppler
g.Partus set
h.Partograf
5. Prosedur / i.4 ember berisi larutan DTT,klorin 0,5 % ,sampah basah dan sampah kering
langkah -
j.Meteran dan timbangan bayi
Langkah
k.Alat infuse dan cairan RL
l.Handscooen steril
m.Kasa steril
n.Kapas DTT
q.Spoit 3 cc
r.oksitosin
3.Langkah-langkah:
11. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik .
membantu ibu berada dalam posisi yang nyaman sesuai dengan
keinginannya
Menunggu hingga ibu mempunyai keinginan untuk meneran.
Melanjutkan pemantauan kesehatan dan kenyamanan ibu serta
janin sesuai dengan pedoman persalinan aktif dan
mendokumentasikan temuan-temuan
Menjelaskan kepada anggota keluarga bagaimana mereka dapat
mendukung dan memberi semangat kepada ibu saat ibu mulai
meneran
12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran.
(pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan
ibu merasa nyaman )
13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan kuat untuk
meneran
Membimbing ibu untuk meneran saat ibu mempunyai keinginan
untuk meneran
Mendukung dan memberi semangat atas usaha ibu untuk meneran
Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya
(tidak meminta ibu berbaring telantang)
Menganjurkan ibu untuk istirahat di antara kontraksi
Menganjurkan keluarga untuk mendukung dan memberi semangat
pada ibu
Menganjurkan asupan cairan per oral
Menilai denyut jantung janin setiap lima menit
Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera
dalam waktu 120 menit (2 jam) meneran untuk ibu primipara atau
60 menit 1 jam) untuk ibu multipara segera.
14. Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
meletakkan handuk bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi.
15. Meletakkan kain yang bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi.
16. Membuka partus set.
17. Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
Lahirnya kepala
18. Saat kepala bayi membuka vulva denagn diameter 5-6 cm, lindungi
perineum dengan satu tangan dengan dilapisi kain tadi, letakkan tangan
yang lain dikepala bayi dan lakukan tekanan yang lembut dan tidak
menghambat pada kepala bayi, membiarkan kepala keluar perlahan-
lahan. Menganjurkan ibu untuk meneran perlahan- lahan atau bernafas
cepat saat kepala lahir.
Jika ada mekonium dalam cairan ketuban, segera hisap mulut dan
hidung bayi setelah kepala lahir menggunakan penghisap lender
Delee disenfeksi tingkat tinggi atau steril atau bola kater penghisap
yang baru dan bersih.
19. Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi dengan kain atau
kasa yang bersih.
20. Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika hal itu
terjadi, dan kemudian meneruskan segera proses kelahiran bayi:
Jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar, lepaskan lewat
bagian atas kepala bayi.
Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat mengklemnya didua
tempat, dan memotongnya.
21. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
spontan.
Lahirnya bahu
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua tangan
dimasing- masing sisi muka bayi. Menganjurkan ibu untuk meneran saat
kontraksi berikutnya. Dengan lembut menariknya kearah bawah dan
kearah luar hingga bahu anterior muncul dibawah arkus pubis dan
kemudian dengan lembut menarik kearah atas dan kearah luar untuk
melahirkan bahu posterior
23. Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayi
yang berada dibagian bawah arah perineum tangan, membiarkan bahu
dan lengan posterior lahir ketangan tersebut. Mengendalikan kelahiran
siku dan tangan bayi saat melewati perenium, gunakan lengan bagian
bawah untuk menyangga tubuh bayi saat dilahirkan. Menggunakan tangan
anterior (bagian atas) untuk mengenalikan siku dan tangan anterior bayi
saat keduanya lahir.
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada diatas
(anterior) dari punggung kearah kaki bayi untuk menyangganya saat
punggung dan kaki lahir. Memegang kedua mata kaki bayi dan dengan
hati- hati membantu kelahiran kaki.
25. Menilai bayi dengan cepat (jika dalam penilaian terdapat jawaban tidak
dari 5 pertanyaan, maka lakukan langkah awal), kemudian meletakkan
bayi diatas perut ibu dengan pososi kepala lebih rendah dari tubuhnya (bila
tali pusat terlalu pendek, meletakkan bayi di tempat yang memungkinkan).
26. Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi keculi
bagian tali pusat.
27. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira- kira 3 cm dari pusat bayi.
Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem kearah ibu dan
memasang klem kedua 2 cm dari kelm pertama (kearah ibu).
28. Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari gunting,
dan memotong tali pusat diantara dua klem tersebut.
29. Mengganti handuk yang basah dan menyelimuti bayi dengan kain atau
selimut yang bersih dan kering, menutupi bagian kepala, membiarkan tali
pusat terbuka. Jika bayi mengalami kesulitan bernafas, mengambil
tindakan yang sesuai.
30. Memberikan bayi kepada ibunya dan menganjurkan ibu untuk memeluk
bayinya dan memulai pemberian ASI jika ibu menghendakinya.
Oksitosin
31. Meletakkan kain yang bersih dan kering. Melakukan palpasi abdomen
untuk menghilangkan kemungkinan adanya bayi kedua.
32. Memberitahu ibu bahwa iya akan disuntik.
33. Dalam waktu 2 menit setelah kelahiran bayi, memberiakan suntikan
oksitosin 10 unit IM di 1/3 paha kanan atas ibu bagian luar, setelah
mengaspirasinya terlebih dahulu.
Penegakan Tali Pusat Terkendali
34. Memindahkan klem pada tali pusat sekitar 5-10 cm dari vulva
35. Meletakka satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tepat diatas
tulang pubis, dan menggunakan tangan ini untuk melakukan palpasi
kontraksi dan menstabilkan uterus, Memegang tali pusat dan klem dengan
tangan yang lain.
36. Menunggu uterus berkontraksi dan kemudian melakukan peregangan
kearah bawah pada tali pusat dengan lembut, lakukan tekanan yang
berlawanan arah pada bagian bawah uterus dengan cara menekan uterus
kearah atas dan belakang (dorso cranial)
Mengeluarkan Plasenta
37. Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran sambil menarik tali
pusat kearah bawah dan kemudian keatas
38. Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta
dengan menggunakan kedua tangan dengan hati-hati memutar plasenta
hingga selaput ketuban terplin,dan lahirkan selaput ketuban secara pelan-
pelan.
Massase uterus
Menilai Perdarahan
40. Memeriksa kedua sisi plasenta pastikan selaput ketuban lengkap dan utuh
dan masukkan kedalam kantung pelastik/tempat khusus.
41. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera
menjahit laserasi yang mengalami perdarahan aktif.
42. Menilai ulang uterus dan memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan
mengevaluasi perdarahan pervaginam.
43. Mencelupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan kedalam larutan
klorin 0,5 %
44. Menjepit tali pusat bayi dengan penjepit tali pusat
45. Melepaskan klem bedah dan meletakkannya di larutan klorin 0,5%
46. Bungkus tali pusat bayi dengan kasa steril.
47. Menyelimuti kembali bayi dan menutupi bagian kepalanya, memastikan
handuk dan kainnya bersih dan kering.
48. Menganjurkan ibu untuk mulai pemberian ASI
Evaluasi
53. Menempatkan semua peralatan di larutan klorin 0,5 %(10 menit), Cuci dan
bilas setelah di dekontamonasi.
54. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi keadalam tempat sampah
yang sesuai.
55. Membersihkan ibu dengan air DTT. Membersihkan cairan ketuban, lender,
dan darah, membantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering.
56. Memastikan ibu nyaman, menganjurkan keluarga untuk memberikan ibu
makan dan minum.
57. Mendekontaminasi daerah yang di gunakan untuk melahirkan degan
larutan klorin 0,5 % dan membilasnya dengan air bersih.
58. Mencelupkan sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5 %
59. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir
Dokumentasi
Melengkapi partograf