Elemen Dasar k3

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Elemen Dasar Program K3

Elemen-elemen dasar yang diperlukan dalam Penerapan Program Keselamatan dan


Kesehatan Kerja

Apa yang dimaksud Program keselamatan dan kesehatan kerja (K3/OH&S)?

Program keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebuah rencana tindakan yang dirancang
untuk mencegah kecelakaan dan penyakit kerja. Beberapa bentuk aktivitas dalam program
tersebut merupakan persyaratan dalam undang-undang/peraturan keselamatan dan kesehatan
kerja, oleh karenanya sebuah program kesehatan dan keselamatan kerja minimum harus
mencakup unsur-unsur yang dipersyaratkankan oleh undang-undang/peraturan keselamatan dan
kesehatan kerja.
Dikarenakan suatu organisasi berbeda dengan organisasi lainnya, sebuah program yang
dikembangkan untuk satu organisasi belum tentu dapat memenuhi kebutuhan organisasi lainnya
baik dari sisi kebutuhan pemenuhan persyaratan undang-undang/peraturan K3 ataupun
pemenuhan terhadap kebutuhan sesuai dengan jenis dan karakteristik serta budaya kerjanya.
Dalam hal ini kami mencoba meringkas elemen-elemen umum dari sebuah program keselamatan
dan kesehatan agar dapat dipergunakan oleh organisasi menengah dan kecil untuk
mengembangkan program K3 sesuai dengan kebutuhan organisasinya secara spesifik. Sebuah
program yang unik dan specific dapat dikembangkan dengan cara melibatkan karyawan secara
mendalam dalam perancangan Program kesalamatan dan Kesehatan Kerja, hal ini merupakan
syarat mutlak yang dalam kondisi tertentu mungkin keterlibatan karyawan harus diusahakan dan
jika diperlukan keterlibatan karyawan ini dirancang dengan upaya lebih komprehensif dan tegas
atau merupakan suatu bagian dari uraian tugas dan tanggung gugatnya.

Apakah yang dimaksud dengan Elemen elemen Dasar Penerapan Program keselamatan
dan kesehatan kerja (K3/OH&S)?

Walaupun Kebutuhan, ruang lingkup dan karakteristik organisasi berbeda satu dengan yang
lainnnya namun Elemen dasar penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja adalah
sebagai berikut:

Elemen ke 1 Tekad dan Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3)


Elemen ke 2 Tanggung jawab, wewenang dan tanggung gugat
Elemen ke 3 Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3), pasrtisipasi,
konsultasi dan komunikasi
Elemen ke 4 Peraturan umum Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Elemen ke 5 Prosedur Kerja Aman dan Analisa keamanan metoda kerja
Elemen ke 6 Orentasi Kerja untuk Karyawan
Elemen ke 7 Pelatihan dan Kesadaran
Elemen ke 8 Inspeksi tempat kerja
Elemen ke 9 Pelaporan dan Analisa Kecelakaan Kerja
Elemen ke 10 Pengendalian Tanggap Darurat
Elemen ke 11 Penyediaan dan Penanganan pertolongan pertama pada
kecelakaan(P3K)/pertolongan pertama gawat darurat(PPGD) perawatan medis
Elemen ke 12 Promosi keselamatan dan Kesehatan Kerja
Elemen ke 13 Pengendalian Operasional Keselamatan dan Kesehatan kerja

Elemen Program ke: 1 Tekad dan Kebijakan tertulis.

Apakah yang dimaksud dengan Pernyataan Kebijakan?


Pernyatan Kebijakan Suatu organisasi keselamatan dan kesehatan kerja adalah pernyataan
prinsip dan aturan umum yang berfungsi sebagai panduan untuk bertindak. Manajemen senior
harus berkomitmen untuk memastikan bahwa kebijakan tersebut diberlakukan tanpa
pengecualian. Kebijakan kesehatan dan keselamatan harus memiliki kepentingan/arah yang
sama dengan kebijakan organisasi, secara lebih tepat kebijakan K3 harus merupakan penjabaran
secara spesifik dari kebijakan organisasi terhadap kebutuhan organisasi tersebut dilihat dari sisi
pandang kepentingan rumah sakit dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.
Pernyataan kebijakan dapat singkat, tetapi harus menyebutkan:

komitmen manajemen untuk melindungi keselamatan dan kesehatan karyawannya


tujuan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja
Filosofi/prinsif dasar keselamatan dan kesehatan kerja organisasi seperti: bahwa
kesehatan dan keselamatan tidak akan dikorbankan untuk demi keuntungan, bahwa
bekerja dengan pengabaian terhadap penerapan keselamatan dan kesehatan kerja adalah
kinerja tidak dapat diterima dan tidak ditoleransi
Penunjukan penanggung jawab untuk penerapan keselamatan dan kesehatan kerja baik
seara menyuluruh ataupun bagian perbagian, jabtan khusus atau jabatan pada level
tertentu organisasi tsb, serta penegasan secara umum peran dan tanggung jawab dari
semua karyawan, pihak-pihak terkait terhadap kepatuhan dalam penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja.

Kebijakan tersebut harus:

dinyatakan dalam istilah yang jelas, tidak dengan kata yang bias, tegas dan lugas
ditandatangani oleh Top Manajemen organisasi
terus ditinjau dan dimutakhirkan
dikomunikasikan kepada setiap karyawan
melekat dalam seluruh kegiatan kerja
Berikut ini adalah contoh dari kesehatan dan keselamatan pernyataan kebijakan:
RSU Citra Husada
Kebijakan Manajemen
Perihal: Penerapan Keselamatan dan Keehatan kerja
Kepada : Seluruh Karyawan
Berlaku sejak: 2 Januari 2011 s/d 31 Desember 2011
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di RSU Citra Husada merupakan prioritas utama dalam
rangka melindungi karyawan dan kepentingan keberlangsungan rumah sakit dari sisi
perlindungan sumber daya manusia sebagai asset penting rumah sakit. Maka Manajemen
berkomitmen untuk melakukan semua upaya dan daya untuk melindungi karyawannya dari
kecelakaan, penyakit akibat kerja, bahaya kebakaran serta menciptakan lingkungan kerja yang
sehat dan aman.

Oleh karenanya:
1) Semua Supervisor bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua bawahannya
mendapatkan pelatihan yang diperlukan untuk menghasilkan output yang optimal tanpa
mengakibatkan kecelakaan, dan memastika semua bawahannya mengikuti metoda kerja yang
aman serta mematuhi peraturan keselamatan dan kesehatan kerja.
2)Semua karyawan diwajibkan untuk mendukung penerapan keselamatan dan kesehatan kerja
dan menjadikannya bagian dari tugas rutin harian, mengikuti semua aturan keselamatan dan
kesehatan kerja serta melaksanakan metoda kerja yang aman berdasarkan prosedur yang sudah
ditetapkan.
3) Semua karyawan yang tidak mematuhi dan mengabaikan kebijakan ini dan tidak menjalankan
dengan baik keselamatan dan kesehatan kerja di area yang menjadi tanggung jawabnya akan
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan rumah sakit sebagaimana tercantum dalam perjanjian
kesepakatan kerja bersama.
4) Peraturan perundangan keselamatan kesehatan kerja yang berlaku di Indonesia adalah
merupakan standard minimum rumah sakit yang harus dilaksanakan dan ditaati.
5)Semua karyawan mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk mendapat perlindungan
keselamatan dan kesehatan kerja,
6)perbaikan terus menerus Keselamatan dan kesehatan kerja harus diupayakan dan menjadi
tanggung jawab seluruh karyawan dan manajemen rumah sakit.

Dr. Susilo Wardhani S, MM


Elemen Program ke 2 : Tanggung Jawab, Wewenang dan Tanggung gugat

Apakah yang dimaksud dengan Tanggung Jawab, Wewenang dan Tanggung gugat?

Tanggung jawab siapakah K3?

Keselamatan dan Kesehatan kerja adalah tanggungjawab bersama antara karyawan dan manajemen
rumah sakit. Manajemen bertanggungjawab terhadap konsekuensi dari kesesuaian dan kepatuhan
rumah sakit kepada peraturan K3 yang berlaku.

Semua aktifitas K3 minimumnya harus didasarkan pada tanggung jawab pribadi secara khusus
sesuai dengan peranannya dan resiko yang mungkin ada dari pekerjaannya di rumah sakit tersebut.
Beberapa kendala yang sering ditemukan adalah peran dan tanggungjawab ini tidak diketahui atau
tidak dijabarkan dalam uraian yang cukup jelas sebagai bagian yang utuh dari tanggung jawab,
wewenang dan uraian tugas yang ada. Untuk memperjelas tanggung jawab, wewenang dan
tanggung gugat.

Tanggung jawab dapat didefinisikan sebagai sebuah kewajiban individu untuk melaksanakan
pekerjaan yang ditugaskan. Walaupun seringkali dibenarkan seorang atasan dalam melaksanakan
tugas dapat memberikan Otoritasnya kepada bawahan yang di anggap mampu dan mempunyai
kualifikasi untuk menjalankannya. Dengan suatu syarat delegasi ini, seorang atasan menyiratkan
memberikan hak untuk membuat keputusan dan bertindak atas nama atasannya. Penting untuk
dicatat bahwa, ketika beberapa tanggung jawab didelegasikan, atasan tetap bertanggung jawab
untuk memantau bahwa semua tanggungjawab, wewenang dan tanggung gugat dilakukan sesuai
dengan yang seharusnya.

Tanggung jawab individu harus ditetapkan dan berlaku untuk setiap karyawan di tempat kerja pada
setiap level tidak ada terkecuali, hal ini sangat penting dalam budaya Indonesia dimana pemimpin
akan dilihat sebagai suri tauladannya sehingga kunci kesuksesan K3 terletak dari suri tauladan
para pimpinan rumah sakit.

Manajemen dapat saja menunjuk seorang koordinatorK3 tetapi alangkah baiknya koordinator ini
bertugas dengan focus kepada bagaimana caranya semua tugas dan tanggung jawab K3 secara
pribadi semua karyawan dapat dijalankan dan diawasi. Jangan biarkan koordinator yang ditunjuk
menjadi dalih untuk melepaskan tanggung jawab K3 secara individu dirumah sakit tersebut
sehingga semua orang dapat menunjuknya untuk bertanggungjawab terhadap permasalahan K3
maka ketidak efektifan dan kontra produktif akan terjadi.

Keterlibatan secara aktif dalam pelaksanaan K3 sangatlah mutlak dan tidak terbantahkan jika kita
mengharapkan program K3 memberikan hasil yang diharapkan rumah sakit. Dengan menuliskan
tanggung jawab, wewenang dan tanggung gugat semua karyawan disemua level pada masing-
masing Job Description/Uraian tugasnya semua orang akan mengetahui dengan jelas posisinya
dalam pelaksanaan K3.
Untuk memenuhi tanggung jawab individu mereka, orang harus:

tahu apa yang menjadi tanggung jawabnya (komunikasi diperlukan)


memiliki kewenangan yang cukup untuk menjalankan tanggungjawabnya (berkaitan
dengan keorganisasian)
memiliki kemampuan yang dibutuhkan dan kompetensi (pelatihan atau sertifikasi yang
dipersyaratkan)

Jika ketiga hal tersebut diatas telah dengan cukup disediakan maka, kinerja keselamatan dan
kesehatan kerja harus menjadi salah satu kriteria penilaian kinerja individu tahunan disamping
kriteria penilaian lainnya.

Apa saja contoh tanggung jawab karyawan?


Contoh tanggung jawab pekerja meliputi:

menggunakan pelindung diri dan peralatan keselamatan seperti yang dipersyaratkan oleh
pimpinan
mengikuti prosedur kerja yang aman
mengetahui dan mematuhi semua peraturan
pelaporan yang cedera atau sakit segera
pelaporan tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman
berpartisipasi dalam komite keselamatan dan kesehatan kerja

Apa saja contoh tanggung jawab pengawas?


Contoh tanggung jawab pengawas meliputi:

memerintahkan karyawan untuk mengikuti tatacara kerja yang aman


menegakkan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja
mengoreksi tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman
memastikan hanya pekerja yang berwenang dan terlatih yang mengoperasikan peralatan
pelaporan dan menyelidiki semua kecelakaan / insiden
memeriksa daerah sendiri dan mengambil tindakan perbaikan untuk mengurangi atau
menghilangkan bahaya
memastikan peralatan dipelihara dengan benar
mempromosikan kesadaran keselamatan pekerja

Apa saja contoh tanggung jawab manajemen?


Contoh tanggung jawab manajemen meliputi:

menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat


membangun dan mempertahankan program keselamatan dan kesehatan kerja
memastikan pekerja dilatih atau bersertifikat, seperti yang dipersyaratkan
pelaporan kasus kecelakaan dan penyakit kerja kepada otoritas yang tepat
menyediakan fasilitas bantuan PPGD dan medis
memastikan APD tersedia, cukup dan baik sesuai peraturan
menyediakan informasi keselamatan dan kesehatan bagi karyawan
mendukung supervisor dalam kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja mereka
mengevaluasi kinerja keselamatan dan kesehatan pengawas

Apa saja contoh tanggung jawab koordinator keselamatan?


Contoh tanggung jawab koordinator keamanan meliputi:

menjelaskan masalah keselamatan dan kesehatan pada semua karyawan


koordinasi kegiatan keselamatan dan kesehatan antar departemen
mengumpulkan dan menganalisis statistik K3
menyediakan pelatihan K3
melakukan penelitian tentang masalah-masalah khusus
menghadiri pertemuan K3 komite sebagai narasumber

Anda mungkin juga menyukai