Elemen Dasar k3
Elemen Dasar k3
Elemen Dasar k3
Program keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebuah rencana tindakan yang dirancang
untuk mencegah kecelakaan dan penyakit kerja. Beberapa bentuk aktivitas dalam program
tersebut merupakan persyaratan dalam undang-undang/peraturan keselamatan dan kesehatan
kerja, oleh karenanya sebuah program kesehatan dan keselamatan kerja minimum harus
mencakup unsur-unsur yang dipersyaratkankan oleh undang-undang/peraturan keselamatan dan
kesehatan kerja.
Dikarenakan suatu organisasi berbeda dengan organisasi lainnya, sebuah program yang
dikembangkan untuk satu organisasi belum tentu dapat memenuhi kebutuhan organisasi lainnya
baik dari sisi kebutuhan pemenuhan persyaratan undang-undang/peraturan K3 ataupun
pemenuhan terhadap kebutuhan sesuai dengan jenis dan karakteristik serta budaya kerjanya.
Dalam hal ini kami mencoba meringkas elemen-elemen umum dari sebuah program keselamatan
dan kesehatan agar dapat dipergunakan oleh organisasi menengah dan kecil untuk
mengembangkan program K3 sesuai dengan kebutuhan organisasinya secara spesifik. Sebuah
program yang unik dan specific dapat dikembangkan dengan cara melibatkan karyawan secara
mendalam dalam perancangan Program kesalamatan dan Kesehatan Kerja, hal ini merupakan
syarat mutlak yang dalam kondisi tertentu mungkin keterlibatan karyawan harus diusahakan dan
jika diperlukan keterlibatan karyawan ini dirancang dengan upaya lebih komprehensif dan tegas
atau merupakan suatu bagian dari uraian tugas dan tanggung gugatnya.
Apakah yang dimaksud dengan Elemen elemen Dasar Penerapan Program keselamatan
dan kesehatan kerja (K3/OH&S)?
Walaupun Kebutuhan, ruang lingkup dan karakteristik organisasi berbeda satu dengan yang
lainnnya namun Elemen dasar penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja adalah
sebagai berikut:
dinyatakan dalam istilah yang jelas, tidak dengan kata yang bias, tegas dan lugas
ditandatangani oleh Top Manajemen organisasi
terus ditinjau dan dimutakhirkan
dikomunikasikan kepada setiap karyawan
melekat dalam seluruh kegiatan kerja
Berikut ini adalah contoh dari kesehatan dan keselamatan pernyataan kebijakan:
RSU Citra Husada
Kebijakan Manajemen
Perihal: Penerapan Keselamatan dan Keehatan kerja
Kepada : Seluruh Karyawan
Berlaku sejak: 2 Januari 2011 s/d 31 Desember 2011
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di RSU Citra Husada merupakan prioritas utama dalam
rangka melindungi karyawan dan kepentingan keberlangsungan rumah sakit dari sisi
perlindungan sumber daya manusia sebagai asset penting rumah sakit. Maka Manajemen
berkomitmen untuk melakukan semua upaya dan daya untuk melindungi karyawannya dari
kecelakaan, penyakit akibat kerja, bahaya kebakaran serta menciptakan lingkungan kerja yang
sehat dan aman.
Oleh karenanya:
1) Semua Supervisor bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua bawahannya
mendapatkan pelatihan yang diperlukan untuk menghasilkan output yang optimal tanpa
mengakibatkan kecelakaan, dan memastika semua bawahannya mengikuti metoda kerja yang
aman serta mematuhi peraturan keselamatan dan kesehatan kerja.
2)Semua karyawan diwajibkan untuk mendukung penerapan keselamatan dan kesehatan kerja
dan menjadikannya bagian dari tugas rutin harian, mengikuti semua aturan keselamatan dan
kesehatan kerja serta melaksanakan metoda kerja yang aman berdasarkan prosedur yang sudah
ditetapkan.
3) Semua karyawan yang tidak mematuhi dan mengabaikan kebijakan ini dan tidak menjalankan
dengan baik keselamatan dan kesehatan kerja di area yang menjadi tanggung jawabnya akan
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan rumah sakit sebagaimana tercantum dalam perjanjian
kesepakatan kerja bersama.
4) Peraturan perundangan keselamatan kesehatan kerja yang berlaku di Indonesia adalah
merupakan standard minimum rumah sakit yang harus dilaksanakan dan ditaati.
5)Semua karyawan mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk mendapat perlindungan
keselamatan dan kesehatan kerja,
6)perbaikan terus menerus Keselamatan dan kesehatan kerja harus diupayakan dan menjadi
tanggung jawab seluruh karyawan dan manajemen rumah sakit.
Apakah yang dimaksud dengan Tanggung Jawab, Wewenang dan Tanggung gugat?
Keselamatan dan Kesehatan kerja adalah tanggungjawab bersama antara karyawan dan manajemen
rumah sakit. Manajemen bertanggungjawab terhadap konsekuensi dari kesesuaian dan kepatuhan
rumah sakit kepada peraturan K3 yang berlaku.
Semua aktifitas K3 minimumnya harus didasarkan pada tanggung jawab pribadi secara khusus
sesuai dengan peranannya dan resiko yang mungkin ada dari pekerjaannya di rumah sakit tersebut.
Beberapa kendala yang sering ditemukan adalah peran dan tanggungjawab ini tidak diketahui atau
tidak dijabarkan dalam uraian yang cukup jelas sebagai bagian yang utuh dari tanggung jawab,
wewenang dan uraian tugas yang ada. Untuk memperjelas tanggung jawab, wewenang dan
tanggung gugat.
Tanggung jawab dapat didefinisikan sebagai sebuah kewajiban individu untuk melaksanakan
pekerjaan yang ditugaskan. Walaupun seringkali dibenarkan seorang atasan dalam melaksanakan
tugas dapat memberikan Otoritasnya kepada bawahan yang di anggap mampu dan mempunyai
kualifikasi untuk menjalankannya. Dengan suatu syarat delegasi ini, seorang atasan menyiratkan
memberikan hak untuk membuat keputusan dan bertindak atas nama atasannya. Penting untuk
dicatat bahwa, ketika beberapa tanggung jawab didelegasikan, atasan tetap bertanggung jawab
untuk memantau bahwa semua tanggungjawab, wewenang dan tanggung gugat dilakukan sesuai
dengan yang seharusnya.
Tanggung jawab individu harus ditetapkan dan berlaku untuk setiap karyawan di tempat kerja pada
setiap level tidak ada terkecuali, hal ini sangat penting dalam budaya Indonesia dimana pemimpin
akan dilihat sebagai suri tauladannya sehingga kunci kesuksesan K3 terletak dari suri tauladan
para pimpinan rumah sakit.
Manajemen dapat saja menunjuk seorang koordinatorK3 tetapi alangkah baiknya koordinator ini
bertugas dengan focus kepada bagaimana caranya semua tugas dan tanggung jawab K3 secara
pribadi semua karyawan dapat dijalankan dan diawasi. Jangan biarkan koordinator yang ditunjuk
menjadi dalih untuk melepaskan tanggung jawab K3 secara individu dirumah sakit tersebut
sehingga semua orang dapat menunjuknya untuk bertanggungjawab terhadap permasalahan K3
maka ketidak efektifan dan kontra produktif akan terjadi.
Keterlibatan secara aktif dalam pelaksanaan K3 sangatlah mutlak dan tidak terbantahkan jika kita
mengharapkan program K3 memberikan hasil yang diharapkan rumah sakit. Dengan menuliskan
tanggung jawab, wewenang dan tanggung gugat semua karyawan disemua level pada masing-
masing Job Description/Uraian tugasnya semua orang akan mengetahui dengan jelas posisinya
dalam pelaksanaan K3.
Untuk memenuhi tanggung jawab individu mereka, orang harus:
Jika ketiga hal tersebut diatas telah dengan cukup disediakan maka, kinerja keselamatan dan
kesehatan kerja harus menjadi salah satu kriteria penilaian kinerja individu tahunan disamping
kriteria penilaian lainnya.
menggunakan pelindung diri dan peralatan keselamatan seperti yang dipersyaratkan oleh
pimpinan
mengikuti prosedur kerja yang aman
mengetahui dan mematuhi semua peraturan
pelaporan yang cedera atau sakit segera
pelaporan tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman
berpartisipasi dalam komite keselamatan dan kesehatan kerja