O R I F I C E: A. Teori Percobaan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

Pratikum Mekanika Fluida

Kelompok XIII

O R I F I C E
A. Teori Percobaan
Sebuah orifice yang dipasang pada sebuah dinding tangki seperti pada gambar dibawah ini
dengan luas penampang A0. Tinggi fluida H diukur di atas sumbu orifice. Fluida dialirkan melalui
lubang orifice dan menghasilkan pancaran (jet) fluida.

C
zA
y0
P
zC x0

Datum

Titik A diatas permukaan air mempunyai tekanan p A yang sama dengan tekanan atmosfir
sedangkan kecepatan VA dianggap sama dengan nol (karena head-nya tetap). Pada titik C kecepatan
air VC dan tekanannya juga sama dengan tekanan atmosfir, jadi p A = pC .
Dengan menerapkan persamaan Bernoulli antara titik A dan C, maka:

p A V A2 p C V C2
zA+ + = zC + +
2g 2g (2.9)
Jika zA zC = H ; VA = 0 ; VC = Vt ; dan pA = pC maka kecepatan teoritis:

V t = 2gH (2.10)
Debit teoritis sama dengan hasil kali antara luas penampang lubang orifice (A 0) dan kecepatan
teoritis:

Qt = A0 V t =A 0 2gH (2.11)
Jadi kecepatan teoritis yang keluar dari orifice hanyalah merupakan fungsi dari tekanan air di
dalam tangki dan debit teoritis adalah fungsi dari diameter orifice dan tinggi tekanan air di dalam
tangki. Jika kita memperhatikan gerakan partikel air dari titik C (titik vena contracta) ke titik P, maka

Laboratorium Mekanika Fluida Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UKIP 1


Pratikum Mekanika Fluida
Kelompok XIII

kecepatan aktual dapat diperoleh dari analisa gerakan fluida tersebut, dimana gerakan mendatar
adalah gerak lurus beraturan (kecepatan konstan), sedangkan gerakan dalam arah vertikal adalah
gerak berubah beraturan dengan kecepatan awal 0 dan percepatannya sama dengan percepatan
gravitasi (g).
Kecepatan aliran dalam arah horizontal:
x0
V x 0=
t (2.12)
Kecepatan aliran dalam arah vertical:

gt y 0
V y 0= =
2 t (2.13)
Persamaan (2.13) di atas dapat disederhanakan menjadi :

2
gt
y 0=
2

atau
t=
2 y0
g (2.14)
Dengan mengkombinasikan kedua persamaan di atas, diperoleh kecepatan actual sebagai berikut :
x0
V a=
2 y 0 /g (2.15)
Persamaan (2.15) ini adalah persamaan parabola dan dapat dimaklumi bahwa pancaran juga adalah
parabola (lihat gambar). Sedangkan debit aktualnya diperoleh dengan mengukur aliran yang keluar
dari orifice pada selang waktu (t) tertentu:
Qa = V / t (m3/dtk ) (2.16)
Koefisien kecepatan (Cv)
Perbandingan antara kecepatan pancaran aktual dengan kecepatan teoritis disebut koefisien
kecepatan, dimana :
Va
C v=
Vt (2.17)
Dengan Va = kecepatan pancaran actual
Vt = kecepatan teoritis

Laboratorium Mekanika Fluida Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UKIP 2


Pratikum Mekanika Fluida
Kelompok XIII

Koefisien kecepatan ini juga dipengaruhi oleh gesekan dan bentuk tepi dari orifice. Nilai Cv
bertambah jika tekanan bertambah. Nilai Cv berkisar 0,95 0,99.

Koefisien pengaliran (Cd)


Koefisien pengaliran atau biasa juga disebut koefisien debit (C d) adalah perbandingan antara debit
actual dengan debit teoritis.
Qa
C d=
Qt (2.18)
Koefisien kontraksi (Cc)
Koefisien kontraksi adalah perbandingan antara luas penampang aliran pada vena contracta dengan
luas lubang orifice.
A
C c=
A0 (2.19)
dengan A adalah luas aliran pada vena kontrakta dan A 0 adalah luas orifice.
Nilai koefisien kontrasi tergantung pada fakor-faktor ukuran dan bentuk orifice, tinggi tekanan,
viskoitas fluida, dan lain-lain. Untuk mengukur luas pancaran pada vena kontrakta agak sulit
dilakukan dalam praktek. Hal ini bisa diperoleh dari hubungan antara Cd dan Cv, sebagai berikut:
C d =C vC c
Cd
C c=
atau Cv (2.20)

Laboratorium Mekanika Fluida Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UKIP 3


Pratikum Mekanika Fluida
Kelompok XIII

B. Maksud dan Tujuan Percobaan


Mengamati hubungan antara tinggi tekanan H dan kecepatan aliran melalui orifice.
Menentukan koefisien pengaliran melalui orifice dan membandingkannya dengan teori.

C. Alat dan Bahan yang Digunakan


Tabung orifice, dilengkapi dengan kran suplai dan lubang peluap
Hydraulic Bench.
Manometer untuk mengukur tinggi permukaan air dalam tangki.
Landasan untuk mengukur jarak pancaran air beserta point gauge.
Stop watch.
Gelas ukur.
Waterpas
D. Prosedur Percobaan
1. Catat diameter orifice.
2. Hubungkan pipa over flow dengan selang hydrolic bench.
3. Naikkan pipa over flow dan buka katup suplai agar air mengalir mengisi tangki tekanan.
4. Atur katup hingga air mengalir keluar melalui pipa over flow agar diperoleh head yang
diinginkan.
5. Catat tinggi permukaan air (head) yang terbaca pada skala.
6. Taksir posisi vena kontrakta secara visual dan catat jarak x dari orifice.
7. Atur setiap jarum untuk menentukan lintasan pancaran dan tandai bagian atas jarum pada
kertas skala yang terpasang. Ukur dan catat jarak vertical lintasan pancaran (y) dari sumbu
orifice.
8. Ulangi untuk head yang berbeda sesuai petunjuk asisten.

Laboratorium Mekanika Fluida Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UKIP 4


Pratikum Mekanika Fluida
Kelompok XIII

E. Data Percobaan

Tabel pengamatan O r i f i c e - Head Konstan


H V waktu (detik) y ( mm )
No
(mm) (ml) t1 t2 t rata-rata X1 = 50 X2 = 100 X3 = 150 X4 = 200 X5 = 250 X6 = 300 X7 = 350

1 310 200 24.17 25.12 24.645 0.6 1.7 3.5 5.3 7.7 10.6 17.8

2 320 200 23.18 23.35 23.265 0.5 1.5 3.3 5 7.3 10.1 12.1

3 330 200 27.18 27.39 27.285 0.3 1.4 3.2 4.8 7.1 9.9 12.5

Catatan :
Diameter Oriffice = 3 mm
Temperatur = 280C

Makassar, 22 November 2014


Asisten

Laboratorium Mekanika Fluida Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UKIP 5


Pratikum Mekanika Fluida
Kelompok XIII

F. Pengolahan dan Analisa Data


Data 1
Diketahui :
H = 310 mm
= 31 cm
V = 200 ml = 200 cm3
X1 =5 cm Y1 = 0.6 cm
X2 = 10 cm Y2 = 1.7 cm
X3 = 15 cm Y3 = 3.5 cm
X4 = 20 cm Y4 = 5.3 cm
X5 = 25 cm Y5 = 7.7 cm
X6 = 30 cm Y6 = 10.6 cm
X7 = 35 cm Y7 = 17.8 cm
trata-rata = 24.645 detik
Diameter orifice (D) = 3 mm
= 0.3 cm
Temperatur fluida cair adalah : T = 280 C
= 0.00812 cm2/ detik
Percepatan gravitasi (g) = 981 cm/detik2
Penyelesaian :
1. Menentukan Koefisien Pengaliran :
Menghitung Debit aktual (Qa) :
V 200
Qa = t = 24 . 645
= 8.115 cm3/detik
Menghitung kecepatan aktual (va)
x1 5
Va1= 2 y 1 / g = 2 x0.6/981
= 161.290 cm/dtk
x2 10
Va2= 2 y 2 / g = 2 x1.7/981
= 185.185 cm/dtk

Laboratorium Mekanika Fluida Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UKIP 6


Pratikum Mekanika Fluida
Kelompok XIII

x3 15
Va3= 2 y 3 /g = 2 x3.5/981
= 180.722 cm/dtk
x420
Va4= 4
2 y / g = 2 x5 . 3/981

= 200 cm/dtk
x5 25
Va5= 2 y 5 / g = 2 x7.7/981
= 204.918cm/dtk
x6 30
Va6= 2 y 6 /g = 2 x10.6/981
= 208.333 cm/dtk
x7 35
Va7= 2 y 7 /g = 2 x17.8/981
= 185.185cm/dtk
Va rata-rata :
Va 1+Va 2+Va 3+Va 4+ Va5+Va6 +Va7
= 7
161. 290+185 .185+180. 722+200+204 . 918+208 . 333+185. 185
= 7
= 189.375 cm/dtk
Menghitung Kecepatan teoritis (Vt) :

Vt = 2gH = 298131
= 246.621 cm/dtk
Menghitung Luas Penampang lubang orifice (A 0) :
1 1
D2 3 .140 .3 2
A0 = 4 = 4
= 0.070 cm2
Menghitung Debit Teoritis (Qt) :
Qt = A0 x Vt = 0.070 x 246.621

Laboratorium Mekanika Fluida Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UKIP 7


Pratikum Mekanika Fluida
Kelompok XIII

= 17.263 cm3/dtk
Menghitung Koefisien lubang (Qt) :
Qa 8.115
Cd = Qt = 17 .263
= 0.470
Menghitung Koefisien Kecepatan (Cv) :
va 189.375
Cv = vt = 246 .621
= 0.767
Menghitung koefisien Konstraksi (Cc) :
Cd 0. 470
Cc = C v = 0. 767
= 0.612
2. Hitung bilangan Reynolds (Re)
Menghitung luas penampang aliran sebenarnya (A) :
A = Cc x A0 = 0.612 x 0.070
= 0.042 cm2
Menghitung diameter aliran sebenarnya (D) :

D= 4 A/ = 4 x 0.042 /3.14
= 0.231cm
Hitung bilangan Reynolds (Re):
v a D 189.3750 .231
Re=
= 0 .00812
= 5387.392 cm

Laboratorium Mekanika Fluida Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UKIP 8


Pratikum Mekanika Fluida
Kelompok XIII

Data 2
Diketahui :
H = 320 mm
= 32 cm
V = 200 ml = 200 cm3
X1 =5 cm Y1 = 0.5 cm
X2 = 10 cm Y2 = 1.5 cm
X3 = 15 cm Y3 = 3.3 cm
X4 = 20 cm Y4 =5 cm
X5 = 25 cm Y5 = 7.3 cm
X6 = 30 cm Y6 = 10.1 cm
X7 = 35 cm Y7 = 12.1 cm
trata-rata = 23.265 detik
Diameter orifice (D) = 3 mm
= 0.3 cm
Temperatur fluida cair adalah : T = 280 C
= 0.00812 cm2/ detik
Percepatan gravitasi (g) = 981 cm/detik2
Penyelesaian :
1. Menentukan Koefisien Pengaliran :
Menghitung Debit aktual (Qa) :
V 200
Qa = t = 23 .265
= 8.596 cm3/detik
Menghitung kecepatan aktual (va)
x1 5
Va1= 2 y 1 / g = 2 x0.5/981
= 161.290 cm/dtk
x2 10
Va2= 2 y 2 / g = 2 x1.5/981
Laboratorium Mekanika Fluida Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UKIP 9
Pratikum Mekanika Fluida
Kelompok XIII

= 185.185 cm/dtk
x3 15
Va3= 2 y 3 /g = 2 x3.3/981
= 194.805 cm/dtk
x4 20
Va4= 2 y 4 / g = 2 x 5 /981
= 200 cm/dtk
x5 25
Va5= 2 y 5 / g = 2 x7.3/981
= 211.864cm/dtk
x6 30
Va6= 2 y 6 /g = 2 x10.1/981
= 212.765 cm/dtk
x7 35
Va7= 2 y 7 /g = 2 x12.1/981
= 227.272 cm/dtk
Va rata-rata :
Va 1+Va 2+Va 3+Va 4+ Va5+Va6 +Va7
= 7
161. 290+185 .185+194 .805+200+211.864 +212 .765+227 . 272
= 7
= 199.025 cm/dtk
Menghitung Kecepatan teoritis (Vt) :

Vt = 2gH = 298132
= 250.567 cm/dtk
Menghitung Luas Penampang lubang orifice (A 0) :
1 1
D2 3 .140 .3 2
A0 = 4 = 4
= 0.070 cm2

Laboratorium Mekanika Fluida Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UKIP 10


Pratikum Mekanika Fluida
Kelompok XIII

Menghitung Debit Teoritis (Qt) :


Qt = A0 x Vt = 0.070 x 250.567
= 17.539 cm3/dtk
Menghitung Koefisien lubang (Qt) :
Qa 8. 596
Cd = Q t = 17 .539
= 0.490
Menghitung Koefisien Kecepatan (Cv) :
va 199. 025
Cv = v t = 250 .567
= 0.794
Menghitung koefisien Konstraksi (Cc) :
Cd 0. 490
Cc = C v = 0. 794
= 0.617
2. Hitung bilangan Reynolds (Re)
Menghitung luas penampang aliran sebenarnya (A) :
A = Cc x A0 = 0.617 x 0.070
= 0.043 cm2
Menghitung diameter aliran sebenarnya (D) :

D= 4 A/ = 4 x 0.043 /3.14
= 0.232cm
Hitung bilangan Reynolds (Re):
v a D 199. 0250 .232
Re=
= 0 . 00812
= 5686.428 cm

Laboratorium Mekanika Fluida Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UKIP 11


Pratikum Mekanika Fluida
Kelompok XIII

Data 3
Diketahui :
H = 330 mm
= 33 cm
V = 200 ml = 200 cm3
X1 =5 cm Y1 = 0.3 cm
X2 = 10 cm Y2 = 1.4 cm
X3 = 15 cm Y3 = 3.2 cm
X4 = 20 cm Y4 = 4.8 cm
X5 = 25 cm Y5 = 7.1 cm
X6 = 30 cm Y6 = 9.9 cm
X7 = 35 cm Y7 = 12.5 cm
trata-rata = 27.285 detik
Diameter orifice (D) = 3 mm
= 0.3 cm
Temperatur fluida cair adalah : T = 280 C
= 0.00812 cm2/ detik
Percepatan gravitasi (g) = 981 cm/detik2
Penyelesaian :
1. Menentukan Koefisien Pengaliran :
Menghitung Debit aktual (Qa) :
V 200
Qa = t = 27 .285
= 7.330 cm3/detik
Menghitung kecepatan aktual (va)
x1 5
Va1= 2 y 1 / g = 2 x0.3/981
= 208.333 cm/dtk
x2 10
Va2= 2 y 2 / g = 2 x1.4/981
Laboratorium Mekanika Fluida Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UKIP 12
Pratikum Mekanika Fluida
Kelompok XIII

= 227.272 cm/dtk
x3 15
Va3= 2 y 3 /g = 2 x3.2/981
= 194.805 cm/dtk
x4 20
Va4= 2 y 4 / g = 2 x 4 .8/981
= 212.765 cm/dtk
x5 25
Va5= 2 y 5 / g = 2 x7.1/981
= 211.864cm/dtk
x6 30
Va6= 2 y 6 /g = 2 x9.9/981
= 212.765 cm/dtk
x7 35
Va7= 2 y 7 /g = 2 x12.5/981
= 221.518 cm/dtk
Va rata-rata :
Va 1+Va 2+Va 3+Va 4+ Va5+Va6 +Va7
= 7
208 .333+227 . 272+194 . 805+212. 765+211. 864+212 . 765+221. 518
= 7
= 212.760 cm/dtk
Menghitung Kecepatan teoritis (Vt) :

Vt = 2gH = 298133
= 254.452 cm/dtk
Menghitung Luas Penampang lubang orifice (A 0) :
1 1
D2 3 .140 .3 2
A0 = 4 = 4
= 0.070 cm2
Menghitung Debit Teoritis (Qt) :

Laboratorium Mekanika Fluida Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UKIP 13


Pratikum Mekanika Fluida
Kelompok XIII

Qt = A0 x Vt = 0.070 x 254.452
= 17.811 cm3/dtk
Menghitung Koefisien lubang (Qt) :
Qa 7 .330
Cd = Q t = 17.811
= 0.411
Menghitung Koefisien Kecepatan (Cv) :
va 212. 760
Cv = vt = 254 . 452
= 0.836
Menghitung koefisien Konstraksi (Cc) :
Cd 0. 411
Cc = C v = 0. 836
= 0.491
2. Hitung bilangan Reynolds (Re)
Menghitung luas penampang aliran sebenarnya (A) :
A = Cc x A0 = 0.491 x 0.070
= 0.034 cm2
Menghitung diameter aliran sebenarnya (D) :

D= 4 A/ = 4 x 0.034 /3.14
= 0.117 cm
Hitung bilangan Reynolds (Re):
v a D 212. 7600. 117
Re=
= 0 .00812
= 3065.630 cm

Laboratorium Mekanika Fluida Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UKIP 14


Pratikum Mekanika Fluida
Kelompok XIII

Table hasil perhitungan

N H V t Qa X Y Va Var Vt A0 Qt
Cd Cv Cc
o 3 3 2
cm cm det cm /det cm Cm cm/det cm/det cm/det cm cm3/det
17.4237736
1 31 200 24.645 8.115236356 5 0.6 161.29 189.3761429 246.621 0.07065 5 0.46575653 0.767883282 0.6065
185.18
10 1.7 5
180.72
15 3.5 2
20 5.3 200
204.91
25 7.7 8
208.33
30 10.6 3
185.18
35 17.8 5

8.59660434 17.7025585 0.48561366


2 32 200 23.265 1 5 0.5 161.29 199.0258571 250.567 0.07065 5 5 0.794301952 0.61137
185.18
10 1.5 5
194.80
15 3.3 5
20 5 200
25 7.3 211.864
212.76
30 10.1 5
227.27
35 12.1 2

7.33003481 208.33 0.40774439


3 33 200 27.285 8 5 0.3 3 212.7602857 254.452 0.07065 17.9770338 8 0.836150966 0.48764
227.27
10 1.4 2
194.80
15 3.2 5
212.76
20 4.8 5
25 7.1 211.864
212.76
30 9.9 5
221.51
35 12.5 8

Laboratorium Mekanika Fluida Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UKIP 15


Pratikum Mekanika Fluida
Kelompok XIII

Laboratorium Mekanika Fluida Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UKIP 16

Anda mungkin juga menyukai