CRR PDF
CRR PDF
CRR PDF
Abstract
This study aims to determine the unit cost of action appendectomy in hospital operating
rooms Madani area of Central Sulawesi Province by calculating the cost of direct and indirect
damages. This research is a descriptive operational research and analysis using secondary data
Hospitals in 2014 at the Regional Hospital Madani Central Sulawesi province. Method of
calculating the cost of using the ABC method (Activity Based Costing) and simple distribution. ABC
method for allocating direct costs by calculating the cost of activities that occur using cost driver
based time activities. Simple distribution method for allocating indirect costs distribution costs
from support units to units of production (operating room). The results showed appendectomy
actual unit cost of Rp. 2,376,419, and the normative unit cost of Rp. 2,347,847, -. The operational
costs of medical and paramedic services constitute the largest expense.
Keywords: Activity Based Costing and appendectomy
Rumah sakit merupakan suatu bentuk menerapkan standar profesi dalam memilih
organisasi yang unik dan kompleks dan alternatif untuk melakukan tindakan medis
mempunyai sifat serta ciri dan fungsi khusus dan juga harus menghormati hak pasien untuk
karena di dalamnya terdapat berbagai macam memutuskan tindakan yang akan dilakukan
profesi yang terlibat untuk menghasilkan karena keputusan pengobatan terletak pada
produk jasa pelayanan medis maka dalam persetujuan pasien. Dalam hal ini
perkembangannya baik ilmu dan teknologi mendorong pihak rumah sakit maupun
harus dapat melihat berbagai aspek yang stakeholder untuk menghitung secara riil
dapat mempengaruhi organisasi dalam berapa biaya pelayanan yang dibutuhkan
memberikan pelayanan kesehatan. sehingga dapat menjadi alat dalam
Peningkatan tuntutan masyarakat akan pembiayaan pelayanan kesehatan tanpa
mutu pelayanan maka fungsi pelayanan mengurangi mutu pelayanan yang diberikan.
rumah sakit secara bertahap perlu Dari hasil wawancara terhadap beberapa
ditingkatkan agar menjadi lebih efisien. pasien yang selesai dilakukan tindakan bedah
Peningkatan pelayanan rumah sakit appendiktomi yang dirawat dirumah sakit
cenderung mengakibatkan kenaikan biaya daerah madani, mengatakan bahwa tarif yang
dalam penanganan masalah kesehatan baik ditetapkan oleh Peraturan Gubernur Sulawesi
secara kasus per kasus maupun secara umum Tengah Nomor 51 Tahun 2011 tidak sesuai
sehingga mengarah makin banyaknya biaya dengan pelayanan kesehatan berdasarkan
yang digunakan. perkembangan keadaan dan peningkatan
Tenaga kesehatan secara umum masih ada kebutuhan pelayanan.
yang beranggapan bahwa pembatasan biaya
merupakan pembatasan terhadap otonomi Akuntansi Biaya
profesi dalam pelayanan kesehatan, Sehingga Menurut Mulyadi (2012:1), akuntansi
hal tersebut mengakibatkan perhatian pada biaya adalah bagian dari 2 tipe akuntasi yaitu
upaya untuk meningkatkan efisiensi biaya akutansi keuangan dan akuntansi manajemen.
tidak optimal. Hal ini karena dalam Akuntansi biaya dan akuntasi manajemen
menjalankan profesinya, harus mematuhi dan memiliki dua kesamaan. Yang pertama, kedua
170
171 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 5, Mei 2015 hlm 170-180 ISSN: 2302-2019
keperawatan dan biaya komponen bahan a. Biaya langsung (direct cost), biaya yang
dalam melaksanakan proses perawatan terjadi, yang penyebab satu-satunya
pasien. adalah karena adanya sesuatu yang
(2) Biaya tidak langsung (indirect cost) berasal dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai
dari beberapa yunit pelayanan fasilitas tersebut tidak ada, maka biaya langsung
pelayanan rumah sakit yang saling terkait ini tidak akan terjadi. Dengan demikian
tetapi penggunaannya tidak langsung biaya langsung akan dengan mudah
digunakan. Dalam jenis biaya ini termasuk diidentifikasi dengan sesuatu yang
catering, linen, laundry, dan berbagai dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri
program pelatihan bagi staf rumah sakit. dari biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung.
b. Cara penggolongan biaya b. Biaya tidak langsung (indirect cost), biaya
Menurut Mulyadi (2012:13) penggolongan tidak langsung adalah biaya yang terjadi
biaya dapat dikelompokkan sebagai berikut ini: tidak hanya disebabkan oleh suatu yang
1) Penggolongan biaya menurut objek biaya. Biaya tidak langsung dalam
pengeluaran hubungannya produksi tersebut dengan
Dalam cara penggolongan ini, nama objek istilah biaya produksi tidak langsung atau
pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya overhead pabrik. Biaya ini tidak
biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah mudah diidentifikasi dengan produksi
bahan bakar, maka semua pengeluaran yang tertentu.
berhubungan dengan bahan bakar disebut biaya 4) Penggolongan biaya menurut perilakukanya
bahan bakar dalam hubungannya dengan perubahan
2) Penggolongan biaya menurut fungsi pokok volume aktivitas
perusahan
Dalam perusahan manufaktur, ada tiga Cost Recovery Rate (CRR)
fungsi pokok, yaitu fungsi produksi, fungsi Cost recovery rate adalah nilai dalam
pemasaran, dan fungsi administasi dan umum. persen yang menunjukkan besarnya
Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur, kemampuan rumah sakit untuk menutupi
biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga biayanya dengan penerimaan dari
kelompok: pembayaran pasien. Perhitungannya adalah
a). Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang perbandingan hasil pendapatan yang
terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi diperoleh dari pasien dengan biaya total yang
produksi jadi yang siap dijual. telah dikeluarkan.
b). Biaya pemasaran merupakan biaya-biaya CRR Total = TR RS/ TC RS x 100%
yang terjadi untusk melaksanakan kegiatan CRR per unit = TR unit bersangkutan / TC
pemasaran produk. Contohnya adalah biaya unit bersangkutan x 100%
iklan, biaya promosi, biaya angkutan dari CRR per pasien= Tarif unit tertentu / UC unit
gudang perusahan ke gudang pembeli. tersebut x 100%
c). Biaya administrasi dan umum merupakan Cost Recovery Rate (CRR) juga bisa
biaya-biaya untuk mengkordinasikan dinyatakan sebagai selisih pendapatan dengan
kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran biaya (bisa surplus, deficit, dan subsidi)
produk. Contohnya adalah biaya gaji dalam persen, bila tingkat CRR lebih dari
karyawan bagian keuangan, akuntansi dan 100% berarti rumah sakit beroperasi pada
personalia bagian hubungan masyarakat, keadaan surplus atau mempunyai keuntungan
biaya pemeriksaan akuntan, biaya fotocopy. dan bila tingka CRR dibawah 100% berarti
3) Penggolongan biaya menurut hubungan rumah sakit beroperasi dalam keadaan deficit.
biaya dengan sesuatu yang dibiayai
173 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 5, Mei 2015 hlm 170-180 ISSN: 2302-2019
1.098.376,- dari total biaya appendiktomi penyususutan dilakukan karena nilai investasi
sedangkan biaya investasi appendiktomi Pada akan semakin menurun dari waktu ke waktu.
Rumah sakit Daerah Madani Palu setelah 2. Biaya operasional
dilakukan perhitungan depresiasi pada Biaya operasional tindkaan appendiktomi
tindakan appendiktomi sebesar Rp. dimana biaya ini terdiri dari biaya gaji
1.433.269,- dari total biaya appendiktomi. pegawai, jasa medis/paramedic, makan,
Dari hasil ini, maka dapat diketahui bahwa laundry, BHP/Alkes, listrik, air dan telepon
Rumah Sakit Daerah Madani Palu serta oabat dan bahan medis hasbis pakai dan
menggunakan biaya investasi untuk membeli ATK sehingga dapat diketahui total biaya
barang modal yang pemanfaatannya dapat operasional yaitu 39.127.789.
berlangsung selama satu tahun atau lebih. Ascobat Gani (1997) Biaya operasional
Sehingga pada Rumah Sakit Daerah Madani merupakan biaya tidak tetap yang dipengaruhi
Palu lebih tinggi biaya investasi dibandingkan oleh jumlah output dalam hal ini tindakan
Rumah Sakit X yang dilakukan oleh Virna appendiktomi yang dilakukan di kamar
Wita. Dari biaya investasi ini terlihat bahwa operasi sedangkan menurut Menurut Adila
biaya investasi alat medis setelah Kasni dalam Laksono (2004), biaya operasional
diperhitungkan depresiasi adalah yang adalah biaya yang diperlukan untuk
terbesar yaitu Rp. 733.040-, hal ini menjalankan atau melaksanakan kegiatan
disebabkan biaya pengadaan untuk alat medis barang modal dalam suatu proses produksi
yang jumlahnya besar Rp. 190.385.553. dan sehingga menghasilkan produk yang diinginkan.
usia pakai yang relatif singkat. Investasi alat Biaya operasional merupakan komponen
medis jumlahnya sangat kecil dibandingkan terbesar pembiayaan dikeluarkan dan sangat
dengan jumlah pengadaan barang tersebut, hal tergantung pada banyaknya kegiatan atau output
ini disebabkan alat-alat medis yang dipakai yang dihasilkan. Artinya, semakin banyak
sudah banyak yang melewati usia pakainya. produksi/kegiatan akan mengakibatkan semakin
Untuk itu perlu bagi pihak rumah sakit meningkatnya kebutuhan biaya operasional.
untuk mempertimbangkan pemakaian alat-alat Biaya gaji dan jasa medis/paramedis
medis tersebut agar pelayanan dapat menjadi merupakan biaya yang tertinggi hal ini
efektif dan aman bagi pasien. Alat non medis disebakan sebagian dokter operator adalah
mendapat porsi terkecil hal ini disebabkan bukan dokter pegawai tetap yang tidak dapat
karena alat non medis banyak sudah melewati dijadwalkan secara tetap untuk melakukan
usia pakai sehingga dapat menjadi perhatian tindakan operasi di umah sakit Daerah
khusus terutama dalam mempertimbangkan Madani sehingga jasa yang diterima
tingkat utilisasi dari alat non medis tersebut. merupakan kesepakatan antara dokter dengan
Hal ini didukung oleh Nydia Maya Putri dalam pihak rumah sakit.
(Sabarguna : 2007), menjelaskan bahwa biaya Biaya Listrik, Air dan Telepon merupakan
investasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk biaya terbesar kedua, hal ini disebabkan
barang atau modal yang berhubungan dengan penggunaan listrik alat-alat yang digunakan
pembangunan maupun pengembangan fisik dan pada kamar operasi cukup tinggi, sehingga
kapasitas produksi yang kegunaan atau perlu dilakukan intervensi untuk
manfaatnya bisa berlangsung satu tahun atau mengendalikan biaya listrik tersebut dengan
lebih. Yang termasuk dalam biaya investasi tujuan untuk peningkatan efisiensi. Hal ini
meliputi pembiayaan untuk tanah, gedung, alat dapat dikendalikan dengan mengurangi
dan profesional. Setiap tahun dilakukan pemakaian AC apabila tidak diperlukan
perhitungan biaya penyusutan investasi. Nadya terutama pada tempat dimana tidak terdapat
Maya Putri dalam Agastya (2009), mengatakan alat-alat medis. Sementara biaya operasional
BHP/alkes yang juga memiliki biaya yang
Yulianisel, Perhitungan Unit Cost Tindakan Bedah Appendiktomi di Kamar Operasi RSD Madani 176
cukup besar dapat dikendalikan dengan pemeliharaan alat non medis sebesar 288.827.
melakukan penghematan pada pemakaian Dengan biaya masing-masing jenis biaya
bahan-bahan untuk kebersihan seperti tissue, pemeliharaan maka dapat diketahui total
sabun dan sebagainya. Gas medis atau reagen biaya pemeliharaan sebesar 1.433.269.
yang digunakan dalam pelayanan digunakan Menurut penelitian terdahulu Nydia
secara hemat dan juga dengan penyimpanan Maya Putri (2010), diperoleh hasil penelitian
yang baik agar terhindar dari kerusakan. pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Adnaan
Biaya operasional merupakan biaya Payakumbuh yaitu Rp 415.795 sedangkan
yang besar bagi rumah sakit, hal yang sama pada penelitian Rumah sakit Daerah Madani
juga diperoleh pada penelitian oleh Ismail Palu yaitu sebesar Rp 288.827,-. Dan hal ini
(2011) tentang Analisis tarif pelayanan juga diungkapkan oleh Adila Kasni dalam
berdasarkan biaya satuan (unit cost) di Ruang Laksono (2004), biaya pemeliharaan adalah
Rawat Inap RSD Madani Propinsi Sulawesi biaya yang diperlukan untuk menjaga atau
Tengah dan beberapa penelitian tentang mempertahankan kapasitas barang investasi agar
analisis biaya juga memperlihatkan hal yang barang tersebut bertahan lama sehingga
sama sehingga komponen biaya operasional memperpanjang waktu untuk berproduksi.
sangat berpengaruh dalam menentukan Artinya, alat yang dipakai harus dilakukan
besarnya biaya satuan. Hal ini juga Menurut pemeliharaan. Menurut Adila Kasni dalam
Mulyadi (1993:2), untuk menghasilkan Sabarguna (2007), pentingnya biaya
pelayanan pengobatan di rumah sakit pemeliharaan karena bertujuan untuk menjamin
misalnya, diperlukan sejumlah input (faktor alat dan sarana siap pakai, biaya akan lebih
produksi) yang antara lain berupa obat, alat murah dibandingkan perbaikan yang terlalu
kedokteran, tenaga dokter, tenaga perawat, berat dan menunjang mutu keamanan dan
listrik, gedung dan sebagainya yang kepuasan pasien.
digunakan untuk menghasilkan pelayanan Menurut Gani Ascobat (1997), biaya
kesehatan. pemeliharaan adalah biaya yang dikeluarkan
Biaya juga sering diartikan sebagai nilai untuk mempertahankan nilai dari suatu barang
dari suatu pengorbanan untuk memperoleh investasi agar barang tersebut terus berfungsi
suatu output tertentu. Pengorbanan itu bisa dengan baik, adapun contoh biaya pemeliharaan
berupa uang, barang, tenaga, waktu dan di rumah sakit yaitu biaya pemeliharaan gedung,
kesempatan. Hal ini juga didukung oleh biaya pemeliharaan alat non medis dan biaya
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh pemeliharaan alat medis.
Virna Wita (2012), diperoleh hasil biaya Biaya pemeliharaan dari bagian logistik
operasional biaya gaji pegawai Rp 43.887.512 secara keseluruhan karena biaya pemeliharaan
sedangkan penelitian Pada Rumah Sakit untuk unit kamar operasi tidak ada pencatatan
Daerah Madani diperoleh hasil biaya secara terpisah. Dari hasil perhitungan
operasional sebesar Rp 39.127.789,- sehingga diperoleh biaya pemeliharaan sebesar Rp.
dapat diketahui bahwa biaya operasional 288.827,- dan gedung mendapat porsi yang
Rumah Sakit Daerah Madani lebih kecil besar hal ini berhubungan dengan nilai
dibandingkan Penelitian terdahulu pada investasi gedung yang besar Rp167.311,-
Rumah Sakit X karena pada Rumah Sakit sehingga memerlukan biaya pemeliharaan
Daerah Madani biaya makan yang digunakan yang besar pula. Sedangkan biaya
sebesar Rp 2.397.600,- sedangkan pada pemeliharaan untuk alat medis dan non medis
Rumah Sakit X sebesar 7.704.850,-., memerlukan biaya pemeliharaan yang kecil
3. Biaya pemeliharaan hal ini karena masa pakai dari alat-alat
Jenis biaya pemeliharaan yaitu gedung tersebut sudah banyak yang melewati
sebesar 167.311, alat medis 91.722 dan biaya waktunya.
177 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 5, Mei 2015 hlm 170-180 ISSN: 2302-2019
Amir, SE., M.Si dan Dr. Husnah, SE.,M.Si. Ismail, 2011, Analisis Tarif Pelayanan
Semoga tulisan ini dapat menjadi sumbangan Berdasarkan Biaya Satuan (Unit Cost)
yang bermanfaat dan mendorong lahirnya di Ruang Rawat Inap RSD Madani
karya ilmiah yang lebih baik dikemudian hari. Propinsi Sulawesi Tengah. Tesis,
Perpustakaan Universitas Hasanuddin
DAFTAR RUJUKAN Makasar.
Ketut Anom Ratmaya, 2012, Perhitungan
Agastya dan Arifai (2009). Unit Cost dan Kamar Operasi Menggunakan Activity
Tarif Rumah Sakit, Universitas Gajah Based Consting di Rumah Sakit Umum
Mada. Yogyakarta. Puri Raharja, Tesis, Perpustakaan
Azca, M. Najib, dan Subando Agus Margono, Universitas Indonesia.
lalu Wildan (ed).20111997. social Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Research Methods : Qualitative and Indonesia Nomor
Quantitative. Approaches Third Edition. 983/MenKes/SK/XI/1992 Tentang
Bastian, 2008, Akuntansi Kesehatan. Edisi 1. Tugas Rumah Sakit.
Cetakan Pertama. Erlangga, Jakarta. Keputusan MenKes RI Nomor
Creese and parker, 1994. Journal Calculating 350/MenKes/SK/VII/084 Tentang
costs For Helath Care Programmers. Pembentukan Rumah Sakit Jiwa Pusat
Fenny Hamka, 2010, Analisis Biaya Satuan Kelas B di Palu.
Tindakan Sectio Caeseria Paket Hemat Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. 2007.
A di Rumah Sakit X tahun 2009. Tesis, Buku ajar patologi ed. 7. EGC. Jakarta.
Perpustakaan Universitas Indonesia. Laksono, 2004. Memahami Penggunaan Ilmu
Gani. A. 1996. Analisis Biaya Rumah Sakit, Ekonomi Dalam Manajemen Rumah
Makalah Seri Manajmen Keuangan Sakit. Gadjah Mada University Press,
Pelayanan Kesehatan. Jakarta. Yogyakarta.
Gani. A. 1997. Analisis Biaya Rumah Sakit Muhammad Fauzi makki, M. Muchlish
(Pedoman-pedoman Pokok Dalam Mustadjab, Nuhfil Hanani and Rini
Analisa Biaya Rumah Sakit). Disajikan Dwiastuti. 2013. Impact of Economic
Pada Pelatihan Penyusunan Pola Tarif Factors Changes on Paddy Farmers
Rumah Sakit Pemerintah Dilingkungan Houshold Income in Lebak Swampland
Ditjen Pelayanan Medik Tahun (Case of Swampland in Province-
Anggaran 1996/1997. Cisarua Bogor. Indonesia). Journal. Vol 4, No.6
Gani Ascobat, 1997. Mekanisme Cost and Mulyadi, 1993. Akuntansi Biaya, Bagian
Pricing Pelayanan Rumah Sakit Dalam Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu
Eraliberalisasi Pelayanan Kesehatan. Ekonomi. YKPN Yogyakarta.
Dalam Seminar Kompetensi Eksekutif , 2012, Sistem Akuntansi , Edisi
Rumah Sakit Dalam Era Liberalisasi Ketiga, CetakanKe-3, Salemba Empat,
Pelayanan Kesehatan. Jakarta.
Gani. A. 2000. Seminar Kesiapan Sektor Nydia Maya Putri, 2010, Analisis Tarif
Kesehatan Menyongsong Otonomi Instalasi Bedah Sentral Berdasarkan
Daerah. Semarang. Unit Cost Di RSUD Dr Adnaan WD
Hansen dan Mowen, 2004, Management Payakumbuh tahun 2010, Tesis,
accounting, Salemba Empat, Jakarta. Perpustakaan Universitas Diponegoro.
Horngren, 2008, Akuntansi Biaya. Jilid 1. Najib, M. 1997, Analisis Biaya dan
Penerbit Erlangga, Jakarta. Penetapan Tarif Rumah Sakit. Depok:
Indra Bastian,2008, Akuntansi Kesehatan. FKM, Universitas Indonesia.
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Yulianisel, Perhitungan Unit Cost Tindakan Bedah Appendiktomi di Kamar Operasi RSD Madani 180