Laporan Praktek Kerja Lapangan Rsu Anna Medika Madura Jalan R.E. Marthadinata Nomor 10 Mlajah Kab. Bangkalan (20 SEPTEMBER 2021 - 31 DESEMBER 2021)
Laporan Praktek Kerja Lapangan Rsu Anna Medika Madura Jalan R.E. Marthadinata Nomor 10 Mlajah Kab. Bangkalan (20 SEPTEMBER 2021 - 31 DESEMBER 2021)
Laporan Praktek Kerja Lapangan Rsu Anna Medika Madura Jalan R.E. Marthadinata Nomor 10 Mlajah Kab. Bangkalan (20 SEPTEMBER 2021 - 31 DESEMBER 2021)
LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
RSU ANNA MEDIKA MADURA
JALAN R.E. MARTHADINATA NOMOR 10 MLAJAH
KAB. BANGKALAN
(20 SEPTEMBER 2021 - 31 DESEMBER 2021)
FAISEH
NIM. 1901018
SEMESTER GANJIL
BANGKALAN
2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
RSU ANNA MEDIKA MADURA
JALAN R.E. MARTHADINATA NOMOR 10 MLAJAH
KAB. BANGKALAN
(20 SEPTEMBER 2021 - 31 DESEMBER 2021)
Disusun Oleh:
FAISEH
NIM.1901018
SEMESTER GANJIL
TAHUN AKADEMIK 2021-2022
Pembimbing I Pembimbing II
( Dr. apt. Teguh Setiawan Wibowo, ( apt. Amalia Nur R., S.Farm )
M.M., M.Si., M.Farm ) SIPA:19940116/SIPA_35.26/2020/20141
NIDN. 07260979O2
iii
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama : FAISEH
No. Induk Mahasiswa : 1901018
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi apapun termasuk pembatalan nilai kerja praktek saya oleh
Akademi Farmasi Yannas Husada.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Bangkalan, 31 Desember 2021
Yang menyatakan,
( Faiseh )
NIM.1901018
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat serta hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
di Instalasi Farmasi RSU Anna Medika Madura. Laporan PKL ini disusun dengan
menjabarkan dan mendeskripsikan berdasarkan apa yang penulis laksanakan di
tempat PKL dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan nilai
PKL pada program studi DIII Farmasi Akademi Farmasi Yannas Husada
Bangkalan. Keberhasilan dalam menyelesaikan laporan PKL ini tentu tidak lepas
dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik berupa moral, meterial
maupun spiritual, oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. apt. Teguh Setiawan Wibowo, M.M., M.Si., M.Farm selaku
Direktur Akademi Farmasi Yannas Husada Bangkalan sekaligus pembimbing
PKL di Akademi Farmasi Yannas Husada Bangkalan.
2. Ibu apt. Sarah Zielda Najib, S. Farm., M.Si selaku Ketua Program Studi.
3. Direktur RSU Anna Medika Madura.
4. Ibu apt. Amalia Nur R, S.Farm selaku Apoteker penanggung jawab di Instalasi
Farmasi RSU Anna Medika Madura yang telah membantu dan memberikan
bimbingan selama pelaksanaan dan penyusunan laporan PKL.
5. Segenap karyawan Instalasi Farmasi RSU Anna Medika Madura yang ikut
serta dalam membimbing dan memberikan ilmunya selama PKL berlangsung.
6. Teman-teman sejawat di Akademi Farmasi Yannas Husada Bangkalan.
Semoga Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak, serta menambah wawasan bagi penulis maupun pembaca.
( Faiseh )
NIM.1901018
v
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN..................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
DAFTAR TABEL................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL).........................................................2
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL).......................................................3
BAB II TINJAUAN UMUM.................................................................................4
2.1 Tinjauan Umum Rumah Sakit.......................................................................4
2.2 Tinjauan Umum Instalasi Farmasi Rumah Sakit...........................................9
2.3 Pengelolaan Sistem Informasi Rumah Sakit...............................................34
BAB III TINJAUAN RSU ANNA MEDIKA MADURA..................................36
3.1 Tinjauan Umum RSU Anna Medika Madura..............................................36
3.2 Tinjauan Instalasi RSU Anna Medika Madura...........................................41
3.3 Pengelolaan Sisterm Informasi RSU Anna Medika Madura.......................54
BAB IV TUGAS DAN PEMBAHASAN............................................................58
4.1 Analisa Resep..............................................................................................58
4.2 Usulan Pemecahan Masalah........................................................................78
BAB V PENUTUP................................................................................................79
5.1 Kesimpulan..................................................................................................79
5.2 Saran............................................................................................................80
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................81
LAMPIRAN..........................................................................................................82
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2. Bagi Akademik
a. Sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi program atau kurikulum
yang telah diterapkan;
b. Dapat memperkenalkan dan menambah citra Akademi Farmasi
Yannas Husada Bangkalan sebagai pencetak generasi yang berkualitas
dibidang farmasi;
c. Dapat terjalin kerja sama antara pendidikan perguruan tinggi dengan
instansi Rumah Sakit.
3. Bagi Tempat PKL
a. Sebagai sarana interaksi antar lembaga pendidikan tinggi dengan
instansi tersebut;
b. Dapat memperoleh tenaga kerja tambahan, membantu menyelesaikan
pelayanan kefarmasian;
c. Dapat ikut serta mendukung dan menciptakan calon-calon tenaga
kerja yang berkualitas.
BAB II
TINJAUAN UMUM
4
5
ii. Gas medis disimpan dengan posisi berdiri, terikat, dan diberi
penandaaan untuk menghindari kesalahan pengambilan jenis gas
medis. Penyimpanan tabung gas medis kosong terpisah dari
tabung gas medis yang ada isinya. Penyimpanan tabung gas medis
di ruangan harus menggunakan tutup demi keselamatan.
Metode penyimpanan dapat dilakukan berdasarkan kelas terapi,
bentuk sediaan, dan jenis sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan
medis habis pakai dan disusun secara alfabetis dengan menerapkan
prinsip First Expired First Out (FEFO) dan First In First Out (FIFO)
disertai sistem informasi manajemen. Penyimpanan sediaan farmasi,
alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang penampilan dan
penamaan yang mirip (LASA, Look Alike Sound Alike) tidak
ditempatkan berdekatan dan harus diberi penandaan khusus untuk
mencegah terjadinya kesalahan pengambilan obat.
Rumah sakit harus dapat menyediakan lokasi penyimpanan obat
emergensi untuk kondisi kegawatdaruratan. Tempat penyimpanan
harus mudah diakses dan terhindar dari penyalahgunaan dan
pencurian. Pengelolaan obat emergensi harus menjamin:
i. Jumlah dan jenis obat sesuai dengan daftar obat emergensi yang
telah ditetapkan;
ii. Tidak boleh bercampur dengan persediaan obat untuk kebutuhan
lain;
iii. Bila dipakai untuk keperluan emergensi harus segera diganti;
iv. Dicek secara berkala apakah ada yang kadaluwarsa; dan dilarang
untuk dipinjam untuk kebutuhan lain.
f. Pendistribusian
Distribusi merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam rangka
menyalurkan/menyerahkan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan
medis habis pakai dari tempat penyimpanan sampai kepada unit
pelayanan/pasien dengan tetap menjamin mutu, stabilitas, jenis,
jumlah, dan ketepatan waktu. Rumah sakit harus menentukan sistem
19
iv. Komunikasi
Melakukan komunikasi dengan pasien dan/atau keluarga
pasien atau perawat mengenai perubahan terapi yang terjadi.
Apoteker bertanggung jawab terhadap informasi obat yang
diberikan.
d. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO) merupakan kegiatan
penyediaan dan pemberian informasi, rekomendasi obat yang
independen, akurat, tidak bias, terkini dan komprehensif yang
dilakukan oleh Apoteker kepada Dokter, Apoteker, Perawat, profesi
kesehatan lainnya serta pasien dan pihak lain di luar rumah sakit.
Tujuan PIO adalah sebagai berikut:
i. Menyediakan informasi mengenai obat kepada pasien dan tenaga
kesehatan di lingkungan rumah sakit dan pihak lain di luar rumah
sakit
ii. Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan yang
berhubungan dengan obat/sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
bahan medis habis pakai, terutama bagi komite/tim farmasi dan
terapi
iii. Menunjang penggunaan obat yang rasional
Kegiatan Pelayanan Informasi Obat (PIO) adalah sebagai berikut:
i. Menjawab pertanyaan;
ii. Menerbitkan buletin, leaflet, poster, newsletter;
iii. Menyediakan informasi bagi tim farmasi dan terapi sehubungan
dengan penyusunan formularium rumah sakit;
iv. Bersama dengan tim Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
melakukan kegiatan penyuluhan bagi pasien rawat jalan dan rawat
inap;
v. Melakukan pendidikan berkelanjutan bagi tenaga kefarmasian dan
tenaga kesehatan lainnya; dan
vi. Melakukan penelitian.
29
36
37
APOTEKER PENDAMPING
TTK ADMINISTRASI
pil, kapsul, dan kaplet), semi solid (salep dan cream), dan
liquid (sirup, injeksi, cairan infus, dan tetes mata);
b) Suhu dingin (2 ℃−8℃) untuk penyimpanan seperti:
insulin, suppo, dan injeksi yang harus disimpan di suhu
dingin (injeksi Sankorbin, injeksi Nupovell, injeksi
Methylergometrine, injeksi Oxytocin, dan lain-lain)
iv. Obat generik atau paten
Penyimpanan obat generik dan paten di Instalasi Farmasi
RSU Anna Medika diletakkan secara terpisah (di rak yang
berbeda). Semua penyimpananya disusun menurut abjad.
v. Kelas terapi
Instalasi Farmasi RSU Anna Medika menerapkan metode
penyimpanan berdasarkan kelas terapinya khusus obat yang
tergolong fast moving (obat yang perputaran atau pergerakannya
cepat, dalam arti lain adalah obat yang sering keluar). Obat-
obatan fast moving disimpan berdasarkan kelas terapinya seperti:
a) Vitamin
Contohnya: Promavit, Folic Acid, Caviplex, Vitamin B1, dll.
b) Obat anti tiroid
Contohnya : Propylthiouracil Tablet dan Tyrozol
c) Obat anti radang
Contohnya : Methylprednisolone
d) Obat alergi
Contohnya : Cetirizine
e) Obat lambung
Contohnya: Lansoprazole, Omeprazole, dan Ranitidin
f) Obat saraf
Contohnya : Alpentin, Piracetam, Citicoline, Gabapentin,
dan Mecobalamin
g) Obat anti diabetes
Contohnya : Metformin dan Glimepiride
46
f. Pemusnahan
Obat yang telah kadaluwarsa di Instalasi Farmasi RSU Anna
Medika Madura wajib dilakukan pemusnahan. Pemusnahan tersebut
diawali dengan memisahkan masing-masing jenis dan bentuk
sediaannya, contohnya seperti injeksi dijadikan satu dengan injeksi,
begitupun dengan obat-obatan lain. Dalam proses pemusnahan ini
biasanya dilakukan pasca stok opname, karena dari hasil stock
opname biasanya banyak ditemukan sediaan farmasi, alat kesehatan,
dan bahan medis habis pakai yang ED (Expired Date).
Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
yang ingin dimusnahkan telah disediakan tempat masing-masing
berdasarkan jenis dan bentuk sediannya. Untuk sediaan padat seperti
tablet, proses pemusnahannya dengan cara dihancurkan terlebih
dahulu, sedangkan untuk obat-obatan yang sediaannya cair seperti
sirup, injeksi, dan cairan infus harus dikeluarkan terlebih dahulu
cairannya dari kemasan. Setiap sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
bahan medis habis pakai yang ED dilakukan pencatatan dan
pelaporan.
g. Pengendalian
Pengendalian yang dilakukan di Instalasi Farmasi RSU Anna
Medika Madura bertujuan agar penggunaan obat sesuai dengan
formularium rumah sakit, pengguanaan obat sesuai dengan diagnosis
dan terapi, dan juga untuk memastikan persediaan efektif dan efisien
atau tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/kekosongan, kerusakan,
kadaluwarsa, dan kehilangan serta pengembalian pesanan sediaan
farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai.
Cara untuk mengendaliakan sediaan farmasi, alat kesehatan,
dan bahan medis habis pakai di Instalasi Farmasi RSU Anna Medika
Madura dengan cara:
i. Mengevaluasi persediaan yang slow moving;
52
ii. Penyimpanan
Penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan
medis habis pakai pasien rawat jalan disimpan di ruangan
perawat. Dalam ruangan tersebut tersedia rak dan box yang telah
tertempel nama pasien dan nomor Rekam Medis (RM) pasien
untuk penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan
medis habis pakai yang telah disiapkan oleh Instalasi Farmasi
sesuai dengan resep masing-masing pasien.
b. Rawat Jalan
i. Pelayanan Non Resep
Instalasi Farmasi RSU Anna medika tidak melayani
pembelian non resep, dikarenakan semua resep di Instalasi
Farmasi di arsipkan dan dilaporkan. Selain itu, semua
pengeluaran obat di Instalasi Farmasi harus di masukkan pada
data rumah sakit yang berupa aplikasi SIMRS.
ii. Pelayanan Resep
Penyerahan resep telah disediakan tempat antara resep BPJS
dan umum. Pasien dapat meletakkan resep dari dokter sesuai
tempat yang telah disedian. Alur pelayanan resep rawat jalan
adalah sebagai berikut:
a) Menerima resep rawat jalan (dikeranjang resep);
b) Melakukan telaah (skrining) resep mulai dari cek
kelengkapan penulisan resep yang meliputi kesesuaian
administratif (nama dokter, SIP dokter, paraf dokter, tanggal
penulisan resep, nama obat, kekuatan obat, jumlah obat,
aturan pakai obat, nama pasien, umur pasien, berat badan
pasien, alamat pasien, nomor telepon pasien, dan paraf
dokter) dan kesesiuaian farmasetik dan klinis;
c) Entry data resep ke aplikasi BPJS (untuk klaim resep pasien
BPJS);
56
58
59
4. Obat
Nama obat √
Kekuatan obat √
Jumlah obat √
Aturan pakai √
4 Pasien
Nama pasien √
Umur pasien √
Jenis kelamin pasien √
Berat badan pasien -
Alamat pasien √
Nomor telepon pasien √
5 Paraf dokter √
b. Farmasetik dan Klinis
i. Cefixime (ISO Volume 52 Halaman 114)
a) Farmsetik
Bentuk sediaan : Kapsul
Kekuatan sediaan : 100 mg
Stabilitas : Simpan pada suhu dibawah 30 ℃,
terlindung cahaya.
b) Klinis
Indikasi : Infeksi saluran kemih tanpa komplikasi
oleh Eschea coli dan proteus mirabilis,
otitis maedia, fangitis, dan bronchitis
akut.
Dosis : Dewasa dan anak BB >30 kg 50-100
mg, dapat ditingkatkan sampai 200 mg.
Efek Samping : Syok, reaksi hipersensitivitas,
gangguan hepatik, sistem hematologik,
renal, saluran cerna, sistem respirasi,
60
alkohol.
Penggunaan : Sesudah makan
Pengambilan : 300 mg
×15
500 mg
= 6 kaplet
iii. Asam mefenamat (ISO Volume 52 Halaman 5)
a) Farmsetik
Bentuk sediaan : Kaplet
Kekuatan sediaan : 500 mg
Stabilitas : Simpan pada suhu dibawah 30 ℃,
terlindung dari cahaya
b) Klinis
Indikasi : Meringankan nyeri ringan sampai
sedang sehubungan dengan sakit
kepala, sakit gigi, dismenore primer
termasuk nyeri karena trauma, nyeri
otot, dan nyeri sesudah operasi.
Dosis : Dewasa dan anak-anak >14 tahun:
dosis awal 500 mg, kemudian
dianjurkan 250 mg tiap 6 jam sesuai
kebutuhan.
Efek Samping : Mual, muntah, diare, dan rasa sakit
kepala pada abdominal. Leukopenia,
trombositopenia eosinofilia, dan
agranulositopenia. Rasa mengantuk,
pusing, penglihatan kabur, dan
insomnia.
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap asam
mefenamat, penderita dengan tukak
lambung dan usus, gangguan ginjal
yang berat.
62
c. Kesesuaian Klinis
Tabel 4.2 Kesesuaian Klinis Resepa I
No. Kesesuaian Klinis Keterangan
Adanya alergi Tidak ada
2. Efek samping obat Tidak ada
3. Interaksi obat Tidak ada
4. Inkompatibilitas Tidak ada
5. Kesesuaian dosis Sesuai
6. Kesesuaian jumlah obat Sesuai
7. Kesesuaian lama penggunaan Sesuai
Keterangan:
Dari semua bahan obat pada resep diatas menunjukkan bahwa pasien
tidak mengalami riwayat alergi, dan tidak mengalami efek samping
dari obat, namun perlu diketahui efek samping yang mungkin
ditimbulkan dari masing-masing obat. Berdasarkan Pusat Informasi
Obat Nasional, dari semua bahan obat pada resep diatas juga tidak ada
interaksi antar obat satu dengan yang lain.
63
2. Skrining Resep II
R/ N-acetylcysteine 50 mg
Salbutamol 0,5 mg
CTM ¼ tab
mf.la.pulv. dtd No. XX
ʃ 3 dd pulv 1
Tn.M
a. Kajian Administratif
Tabel 4.3 Kajian Administratif Resep Obat Saluran Pernafasan
No Komponen Ceklist Kelengkapan
1. Dokter
Nama dokter √
Nomor SIP √
Alamat dokter √
Nomor telepon -
Paraf dokter √
2. Tanggal penulisan resep √
3. Alamat penulisan resep √
4. Obat
Nama obat √
64
Kekuatan obat √
Jumlah obat √
Aturan pakai √
5. Pasien
Nama pasien √
Umur pasien √
Jenis kelamin pasien √
Berat badan pasien -
Alamat pasien √
Nomor telepon pasien √
6. Paraf dokter √
b. Farmasetik dan Klinis
i. N-acetylcysteine (MIMS Edisi 17 Halaman 75)
a) Farmasetik
Bentuk sediaan : Kapsul
Kekuatan sediaan : 200 mg
Stabilitas : Simpan pada suhu dibawah 30 ℃,
terlindung dari cahaya
b) Klinis
Indikasi : Bronkitis akut dan kronik, emfisema
paru, mukovisidosis, bronkiektasis.
Dosis : Dewasa dan anak >14 tahun 1 kapsul
2-3 x/hr. Anak 6-14 tahun 1kapsul 2
x/hr. Mukovisidosis anak >6 tahun 1
kapsul 3 x/hr.
Efek Samping : Pirosis, mual, muntah, diare,
stomatitis, pusing, tinitus, gatal,
urtikaria, erupsi kulit, bronkospasme,
takikardi, dan penurunan TD.
Kontra Indikasi : -
Perhatian : Asma anak <6 tahun. Hamil dan
65
laktasi.
Penggunaan : Sesudah makan
Pengambilan : 50 mg
×20
200 mg
= 5 kapsul
c. Kesesuaian Klinis
67
R/ Flunarizine 2 mg
Mertigo 10 mg
Asam Folat 1 mg
mf.la.pulv.da.in.caps.dtd No. XV
ʃ 2 dd 1
R/ Imunos No. XV
ʃ 3 dd 1
R/ Mecobalamin No. XV
ʃ 2 dd 1
t Tn
Kekuatan obat
√
Jumlah obat
√
Aturan pakai
√
5. Pasien
Nama pasien √
Umur pasien √
Jenis kelamin pasien √
Berat badan pasien -
Alamat pasien √
Nomor telepon pasien √
6. Paraf dokter √
b. Farmasetik dan Klinis
i. Flunarizine (MIMS Edisi 17 Halaman 44)
a) Farmasetik
Bentuk sediaan : Tablet
Kekuatan sediaan : 5 mg, 10 mg
Stabilitas : Simpan pada suhu dibawah 30 ℃,
terlindung dari cahaya
b) Klinis
Indikasi : Pencegahan migren, pengobatan dan
pencegahan gangguan vestibular dan
untuk gangguan vaskular perifer dan
serebral.
Dosis : 5-10 mg/hr. Dewasa <65 tahun: awal
10 mg/hr, >65 tahun: 5 mg/hr, berikan
pada malam hari. Terapi pemeliharaan
5 hr/minggu. Lama terapi: 6 bulan.
Hentikan terapi jika tidak ada
perbaikan bermakna sesudah 2 bulan.
Efek Samping : Lelah, mengantuk, peningkatan BB,
70
Pengambilan : 10 mg
×15
6 mg
= 25 tablet
Kontra Indikasi : -
Perhatian : Hentikan penggunaan bila tidak ada
respon dalam beberapa bulan.
Neunatus, bayi prematur, bayi dan
anak.
Penggunaan : Dengan atau tanpa makanan.
c. Kesesuaian Klinis
Tabel 4.6 Kesesuaian Klinis Resep III
4. Skrining Resep IV
4. Obat
Nama obat √
Kekuatan obat √
Jumlah obat √
Aturan pakai √
5. Pasien
Nama pasien √
Umur pasien √
Jenis kelamin pasien √
Berat badan pasien -
Alamat pasien √
Nomor telepon pasien √
6. Paraf dokter √
b. Farmasetik dan Klinis
i. Sucralfate (MIMS Edisi 17 Halaman 2)
a) Farmasetik
Bentuk sediaan : Suspensi
Kekuatan sediaan : 500 mg/5 ml
Stabilitas : Simpan pada suhu dibawah 30 ℃,
terlindung dari cahaya.
b) Klinis
Indikasi : Terapi jangka pendek tukak duodenum
(hingga 8 minggu).
Dosis : Dewasa 2 sendok takar (10 ml) 4 x/hr.
Efek Samping : Konstipasi, mulut kering, diare, mual,
muntah, rasa tidak nyaman pada
lambung, kembung, pruritus, ruam
kulit, mengantuk, vertigo, nyeri
punggung, dan sakit kepala.
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : Pasien yang mengalami gangguan
76
79
80
5.2 Saran
Pengelolaan dan pelayanan Instalasi Farmasi RSU Anna Medika Madura
telah berjalan dengan baik. Diharapkan agar Instalasi Farmasi RSU Anna
Medika Madura dapat mempertahankan dan meningkatkan mutu
pelayanannya kepada masyarakat yang telah dicapai selama ini dan lebih
meningkatkan hubungan kerja sama antar sesama. Dalam proses penyerahan
obat diharapkan sebaiknya lebih ditekankan pada pemberian konseling atau
pharmaceutical care kepada pasien.Dilihat dari semakin meningkatnya jumlah
pasien, diharapkan untuk diadakan perbaikan sarana dan prasarana yang masih
kurang memadai dan sumber daya manusia yang masih kurang.
DAFTAR PUSTAKA
81
Lampiran 1: DaftarRiwayat Hidup
A. INFOMASI PRIBADI
Nama : Faiseh
Tempat, Tanggal Lahir : Sampang, 10 Februari 2000
Jenis Kelamin : Perempuan
Golongan Darah :O
Agama : Islam
Alamat Rumah : Dsn. Mandeman Daya Kec.
Banyuates Kab. Sampang
Kewarganegaraan : Indonesia
Nomor Telepon : +6282333036671
Alamat E-mail : [email protected]
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
SD : SDN BANYUATES 1 (2006-2012)
SMP : SMPN 1 BANYUATES (2012-2015)
SMA : SMAN 1 KETAPANG (2015-2018)
PERGURUAN TINGGI : AKADEMI FARMASI YANNAS HUSADA
BANGKALAN (2019-Sekarang)
C. PENGALAMAN ORGANISASI
Anggota Badan Eksekutif Mahasiswa di Akademi Farmasi Yannas Husada
Bangkalan.
D. PENGALAMAN KERJA
82