Sop Penanganan Tuberkulosis
Sop Penanganan Tuberkulosis
Sop Penanganan Tuberkulosis
No. Dokuemn :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :1
PUSKESMAS DARMAWAN, SKM, M.Kes
TALANG JAWA NIP. 19720603199302100
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed.5. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam
Pemeriksaan Penunjang
menular, serta anak yang datang ke pelayanan kesehatan dengan gejala dan anda klinis
yang mengarah ke TB. Gejala klinis TB pada anak tidak khas, karena gejala serupa
juga dapat disebabkan oleh berbagai penyakit selain TB.
Gejala sistemik/umum TB pada anak:
1. Nafsu makan tidak ada (anoreksia) atau berkurang, disertai gagal tumbuh (failure
to thrive).
2. Masalah Berat Badan (BB):
BB turun selama 2-3 bulan berturut-turut tanpa sebab yang jelas, ATAU
BB tidak naik dalam 1 bulan setelah diberikanupaya perbaikan gizi yang baikATAU
BB tidak naik dengan adekuat.
3. Demam lama (2 minggu) dan atau berulang tanpa sebab yang jelas (bukan
demam tifoid, infeksi saluran kemih, malaria, dan lain lain).Demam yang
umumnya tidak tinggi (subfebris) dan dapat disertai keringat malam.
4. Lesu atau malaise, anak kurang aktif bermain.
5. Batuk lama atau persisten 3 minggu, batuk bersifat non-remitting (tidak pernah
reda atau intensitas semakin lama semakin parah) dan penyebab batuk lain telah
disingkirkan;
6. Keringat malam dapat terjadi, namun keringat malam saja apabila tidak disertai
dengan gejala-gejala sistemik/umum lain bukan merupakan gejala spesifik TB
pada anak.
Sistem skoring (scoring system) Diagnosis TB membantu tenaga kesehatan
agar tidak terlewat dalam mengumpulkan data klinis maupun pemeriksaan penunjang
sederhana sehingga diharapkan dapat mengurangi terjadinya under-diagnosis maupun
over-diagnosis.
OAT KDT pada anak (sesuai rekomendasi 2 bulan tiap hari 4 bulan tiap hari
IDAI) Berat badan (kg) 3KDT Anak 2KDT Anak
RHZ (75/50/150) RH (75/50)
5-9 1 tablet 1 tablet
10-14 2 tablet 2 tablet
15-19 3 tablet 3 tablet
20-32 4 tablet 4 tablet
Keterangan:
Bayi dengan berat badan kurang dari 5 kg harus dirujuk ke rumah sakit
Anak dengan BB >33 kg , harus dirujuk ke rumah sakit.
Obat harus diberikan secara utuh, tidak boleh dibelah.
OAT KDT dapat diberikan dengan cara : ditelan secara utuh atau digerus sesaat
sebelum diminum.
Kriteria Rujukan
1. TB dengan komplikasi/keadaan khusus (TB dengan komorbid) seperti TB pada
orang dengan HIV, TB dengan penyakit metabolik, TB anak, perlu dirujuk ke layanan
sekunder.Pasien TB yang telah mendapat advis dari layanan spesialistik dapat
melanjutkan pengobatan di fasilitas pelayanan primer.
2. Suspek TB MDR harus dirujuk ke layanan sekunder.
Prognosis
Prognosis pada umumnya baik apabila pasien melakukan terapi sesuai dengan
ketentuan pengobatan. Untuk TB dengan komorbid, prognosis menjadi kurang baik.
Sarana Prasarana
1. Laboratorium untuk pemeriksaan sputum, darah rutin.
2. Mantoux test.
3. Obat-obat anti tuberculosis.
4. Radiologi.
PENANGANAN Tuberkulosis (TB) Paru
No. Dokuemn :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :7
PUSKESMAS DARMAWAN, SKM, M.Kes
TALANG JAWA NIP. 19720603199302100
6. Diagram Alur
Petugas Melakukan Anamnesis
dan Pemeriksaan Fisik
7. Unit Terkait - BP
- KIA-MTBS
- Laboratorium
- Apotek
8. Rekaman/Historis
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.
PENANGANAN Tuberkulosis (TB) Paru
No. Dokuemn :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :8
PUSKESMAS DARMAWAN, SKM, M.Kes
TALANG JAWA NIP. 19720603199302100