Contoh Panduan Praktik Klinis SMF Gigi
Contoh Panduan Praktik Klinis SMF Gigi
Contoh Panduan Praktik Klinis SMF Gigi
EXODONSIA
suatu tindakan mengeluarkan/ekstraksi gigi tanpa rasa
1. Pengertian ( Definisi)
sakit dari soketnya dangan atau tanpa anastesi.
2. Anamnesis
3. Pemeriksaan Fisik
Malposisi :
Sering pada M3 atas dan kaninus
6. Diagnosis Banding
Foto Dental Foto
7. Pemeriksaan Penunjang
Panoramic
Alveolektomi :
- Isolasi daerah kerja
14. Indikator
15. Kepustakaan
Bandung, Juli 2016
Ketua Komite Medik SMF Jiwa
EXOSTOSIS
Exostosisi adalah tonjolan pada tulang alveolus
pada maksila dan mandibula dengan rasa sakit
1. Pengertian (Definisi) bila ditekan.
Exostosis biasanya terjadi karena kerusakan
tulang alveolar setelah pencabutan.
2. Anamnesis
4. Kriteria Diagnosis
5. Diagnosis Kerja
15. Kepustakaan
GINGIVITIS
Peradanagan gusi yang disebabkan oleh faktor lokal atau
1. Pengertian (Definisi)
faktor sistemik.
2. Anamnesis
1. Perubahan warna gingival dari pink merah kebiruan
2. Konsistensi dari kenyal lunak
3. Pemeriksaan Fisik 3. Interdental papil membulat
4. Permukaan licin dan mengkilat
5. Halitosis
4. Kriteria Diagnosis
5. Diagnosis Kerja
1. Untuk gingivitis akut adalah gingival abses, ANUG,
gingivitis AIDS, Herpetic gingivostomatitis, gingivitis
oleh karena : defisiensi nutrisi atau vitamin, kelainan
sistemik DM, Leukemia, Anemia dan penyakit kulit.
Obat-obatan dilantin.
6. Diagnosis Banding
2. Untuk gingivitis yang dipengaruhi hormonal :
gingivitis puberty, gingivitis kehamilan, gingivitis
menopause, gingivitis oral kontrasepsi
3. Untuk gingivitis sedang atau hebat : periodontitis
marginalis kronis dini
7. Pemeriksaan Penunjang
8. Tatalaksana
Perawatan Awal : 1. DHE
2. Pemberian resep bila diperlukan (kasus akut,
proteksi penyakit jantung)
3. Scaling supra dan sub gingival
4. Pemolesan
5. Root planning
6. Koreksi restorasi berlebih
7. Menumpat karies servical
8. Melakukan splinting
9. Pemberian obat kumur
10. Evaluasi 1 minggu
IMPAKSI
Impaksi adalah gigi yang mengalami kesukaran / kegagalan
erupsi yang disebabkan oleh malposisi, kekurangan tempat
1. Pengertian (Definisi)
atau dihalang-halangi oleh gigi lain, tertutup tulang yang
tebal dan / atau jaringan lunak di sekitarnya.
2. Anamnesis
3. Pemeriksaan Fisik
4. Kriteria Diagnosis
5. Diagnosis Kerja
6. Diagnosis Banding
7. Pemeriksaan Penunjang
8. Tatalaksana
PERIODONTITIS
5. Diagnosis Kerja
1. Periodontitis marginalis akut
Abses periodontal
Trauma periodontal primer
Periodontitis AIDS
ANUG lanjut
6. Diagnosis Banding 2. Periodontitis marginalis sederhana
3. Periodontitis marginalis kompleks :
Trauma periodontal sekunder
Periodontitis prepubertal
Juvenile periodontitis
Rapidly progressive periodontitis
7. Pemeriksaan Penunjang Radiologis
8. Tata Laksana
Perawatan Awal : 1. DHE meliputi pemeberian disclosing agent,
teknik dan cara membersihkan gigi (sikat gigi,
flossing), pengendalian plak di rumah, pola
makan (jenis, frekuensi, komposisi, konsistensi
makanan), menghilangkan kebiasaan buruk,
anjuran kunjungan berkala, anjuran perawatan
gigi rutin.
2. Pemberian resep bilamana diperlukan (kasus
akut dan proteksi penyakit jantung).
3. Scaling supra dan sub gingival
4. Root planning
5. pemolesan
6. Penyesuaian oklusi sederhana bila perlu
7. Melakukan splin sementara bila perlu
8. Evaluasi hari ke 5 7
15. Kepustakaan
Bandung,.....................................................
Mengetahui :
Ka. KOMITE MEDIK Ka. SMF Jiwa
Menyetujui,
KARUMKIT BHAYANGKARA TK II SARTIKA ASIH BANDUNG
PULPITIS IREVERSIBLE
1. Pengertian (Definisi) Pulpitis irreversible adalah suatu radang pada pulpa gigi
yang ringan (baru terjadi) atau yang berlangsung lama,
ditandai dengan nyeri spontan terutama bila terkena
rangsang dingin.
Nyeri tajam, menyengat, berlangsung cepat, dapat hilang
dan timbul kembali secara spontan, serta secara terus
menerus. Nyeri timbul akibat perubahan temperatur,
2. Anamnesis
terutama dingin, manis dan asam. Kavitas dalam
mencapai pulpa atau karies dibawah tumpatan lama, atau
gigi baru saja mengalami trauma (fraktur mahkota).
4. Kriteria Diagnosis
5. Diagnosis Kerja
Menyetujui,
KARUMKIT BHAYANGKARA TK II SARTIKA ASIH BANDUNG
PUPITIS REVERSIBEL
3. Pemeriksaan Fisik
4. Kriteria Diagnosis
5. Diagnosis Kerja
15. Kepustakaan
Bandung,.....................................................
Mengetahui :
Ka. KOMITE MEDIK Ka. SMF Jiwa
Menyetujui,
KARUMKIT BHAYANGKARA TK II SARTIKA ASIH BANDUNG