Modul Administrasi Keuangan (Jadi)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 25

1

JUDUL

ADMINISTRASI KEUANGAN

PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI

Administrasi keuangan adalah aktivitas-aktivitas atau segala kegiatan yang berhubungan


dengan keuangan mulai dari pengumpulan dokumen-dokumen keuangan, pencatatan
keuangan sampai dengan cara atau prosedur penyimpanan dokumen keuangan.
Keuangan merupakan pondasi dasar bagi organisasi dalam menjalankan kegiatannya
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Segala aktivitas diorganisasi perlu
digerakkan mulai dari planning, organizing, actuating sampai dengan controling, dan
salahsatu syarat untuk menggerakkan tersebut dibutuhkan dana/anggaran yang benar dan
tepat sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan di rencanakan sebelumnya. Oleh karena itu
agar perencanaan keuangan dan pengelolaan dana dapat berjalan dengan benar dan tepat
diperlukan suatu administrasi keuangan yang baik. Dalam modul ini akan dibahas
mengenai pengertian administrasi keuangan, fungsi-fungsi administrasi keuangan,
mencatat proses penerimaan dan pengeluaran uang, menelaah dan melakukan proses
pembayaran tunai, mencatat bukti-bukti transaksi keuangan dengan tepat dan membuat
laporan keuangan yang baik.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul Administrasi Keuangan, peserta didik diharapkan dapat :
1. Memahami dan menjelaskan arti administrasi keuangan dengan baik dan tepat
2. Melakukan pengelolaan administrasi keuangan di unit-unit tertentu
3. Menjelaskan fungsi-fungsi administrasi keuangan dengan baik dan benar
4. Mengklasifikasikan fungsi-fungsi administrasi keuangan diberbagai instansi/lembaga
5. Menjelaskan proses penerimaan dan pengeluaran uang
6. Melakukan pencatatan penerimaan dan pengeluaran uang
7. Menelaah alur pembayaran uang tunai melalui kas
8. Melakukan pembayaran melalui uang tunai
9. Memahami cara mempersiapkan dokumen untuk pengajuan uang tunai
10. Mempraktikkan cara membuat dokumen pengajuan uang tunai
11. Menjelaskan prosedur pencatatan bukti-bukti transaksi penerimaan dan pengeluaran
uang
2

12. Mempraktekkan prosedur pencatatan bukti-bukti transaksi penerimaan dan


pengeluaran uang.
13. Memahami dan menjelaskan penyusunan laporan keuangan
14. Menyusun dan membuat laporan keuangan sesuai standar yang berlaku.

C. PETUNJUK BELAJAR
1. Bacalah pendahuluan modul ini sehingga peserta didik benar-benar memahami isi,
kegunaan, kompetensi / kemampuan yang akan dicapai, dan cara mempelajari
materi ini !
2. Bacalah dengan cermat rumusan tujuan akhir dari kegiatan belajar ini.Tujuan tersebut
memuat kinerja yang diharapkan, kriteria keberhasilan dan kondisi yang diberikan
dalam rangka membentuk kompetensi kerja yang akan dicapai melalui bahan ajar ini.
3. Diskusikan dengan sesama peserta didik apa yang telah peserta didik cermati untuk
mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan belajar dan kompetensi yang
ingin dicapai dalam bahan ajar ini. Bila masih ragu maka bertanyalah pada fasilitator
sampai Peserta didik paham.
4. Bacalah dengan cermat materi setiap kegiatan belajar, kerjakan tugas dan jawablah
pertanyaan tes kemudian cocokkan jawaban peserta didik dengan kunci jawaban.
Lakukan kegiatan ini sampai peserta didik tuntas menguasai hasil belajar yang
diharapkan.
5. Bila dalam proses memahami materi ini peserta didik mendapatkan kesulitan maka
diskusikan dengan teman-teman peserta didik atau konsultasikan dengan fasilitator.

KEGIATAN BELAJAR 1

ADMINISTRASI KEUANGAN
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan peserta didik memiliki kemampuan untuk :
1. Menyimpulkan pengertian Administrasi dari beberapa pendapat
2. Mengemukakan arti administrasi keuangan secara keseluruhan
3. Menerangkan fungsi-fungsi administrasi keuangan bagi organisasi
3

MATERI AJAR

A. Pengertian Administrasi
Pembahasan mengenai administrasi sebenarnya telah dibahas lebih pada tingkat X
Jurusan Administrasi Perkantoran pada mata diklat Pengantar Administrasi Perkantoran.
Oleh sebab itu, pada level ini (XI) akan dibahas secara garis besarnya saja. Ada dua
pengertian administrasi, Yaitu administrasi dalam arti sempit dan dalam arti luas.
1. Administrasi dalam arti sempit adalah kegiatan penyusunan dan pencatatan data dan
informasi secara sistematis dengan tujuan untuk menyediakan keterangan serta
memudahkan memperolehnya kembali secara keseluruhan dan dalam satu hubungan
satu sama lain.
2. Administrasi dalam arti luas adalah kegiatan kerjasama yang dilakukan sekelompok
orang berdasarkan pembagian kerja sebagaimana ditentukan dalam struktur dengan
mendayagunakan sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

B. Pengertian Administrasi Keuangan


Secara umum dapat disimpulkan bahwa administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan
penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam
kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Administrasi sebagai suatu proses dapat
diperinci menjadi 8 unsur umum yang bersifat dinamis, yaitu : (1) Tata Keorganisasian,
(2) Tata Pimpinan, (3) Tata Hubungan, (4) Tata Keterangan, (5) Tata Kepegawaian, (6)
Tata Keuangan, (7) Tata Perbekalan, (8) Tata Humas.
Dari 8 unsur diatas, salah satu unsur administrasi yang bersifat dinamis adalah Tata
Keuangan atau juga pada umumnya disebut sebagai Administrasi Keuangan. Hal ini
menjadi logis bahwa semua aktivitas yang dilakukan di organisasi baik pemerintah atau
swasta dalam rangka mencapai tujuan perlu adanya dukungan dana/biaya yang memadai.
Oleh karena itu perlu adanya suatu pengelolaan (administrasi) dana yang baik sehingga
dengan biaya yang terbatas dapat mencapai hasil yang maksimal
Secara ringkas, keuangan diartikan segala sesuatu yang berkaitan dengan keuangan.
Dengan demikian administrasi keuangan berarti pengelolaan yang meliputi segala
aktivitas yang berkaitan dengan keuangan dengan pencapaian tujuan sebuah organisasi.
Administrasi keuangan juga dapat berarti rangkaian kegiatan penataan yang berupa
penyusunan anggaran belanja, penentuan sumber biaya, cara pemakaian, pembukuan,
dan pertanggungjawaban atas pembiayaan dalam kerjasama mencapai tujuan tertentu.
Administrasi keuangan terbagi dalam 2 kegiatan :

1. Pengelolaan Keuangan, pengertian ini adalah pengertian administrasi keuangan


secara luas. Dalam pengertian ini terkandung proses pengaturan serta penetapan
4

kebijakan yang berkaitan dengan pengadaan atau pemanfaatan keuangan sehingga


tugas-tugas pokok organisasi dapat terwujud secara efektif dan efektif.
2. Tata Usaha Keuangan. Hal ini adalah pengertian administrasi keuangan secara
sempit bahwa administrasi keuangan berkaitan dengan proses-proses menerima,
menyimpan, serta mengeluarkan dengan aktivitas penatabukuan. Aktivitas ini
dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang sedang berlaku.

C. Komponen-komponen dalam Administrasi Keuangan


Sebagai bentuk pengelolaan, perlu ada beberapa komponen didalam administrasi
keuangan. Komponen tersebut setidaknya terdiri dari :
a. Perencanaan keuangan, yaitu merencanakan pemasukan serta pengeluaran keuangan
maupun aktivitas-aktivitas lainnya untuk kurun waktu tertentu.
b. Penganggaran keuangan. Pemasukan, pengeluaran maupun aktivitas yang telah
direncanakan sebelumnya kemudian didetailkan dan dibuatkan anggarannya.
c. Pengelolaan keuangan. Penggunaan dana sedemikian rupa agar dapat bermanfaat
secara maksimal.
d. Pencarian keuangan. Upaya mendapatkan pendanaan agar segala aktivitas organisasi
dapat berjalan lancar.
e. Penyimpanan keuangan. Upaya mengumpulkan dana organisasi kemudian
menyimpannya dalam keadaan terkondisi aman.
f. Pengendalian keuangan. Berkaitan dengan penilaian dan perbaikan sistem maupun
kinerja keuangan di dalam organisasi.
g. Pemeriksaan keuangan. Berkaitan dengan pemeriksaan atau audit internal terhadap
pengunaan keuangan agar penyimpangan dapat dicegah.

D. Fungsi Administrasi Keuangan

Berfungsinya komponen-komponen dalam administrasi keuangan diatas akan sangat


membantu kinerja organisasi secara organisasi keseluruhan. Adapun manfaat dan
fungsinya adalah sbb :
1. Teraturnya penerimaan maupun pengeluaran organisasi.
2. Pemanfaatan uang mampu dikendalikan dan dikoordinasikan dengan baik.
3. Berkurangnya kekeliruan dalam pembuatan laporan keuangan
Menurut pendapat lainnya fungsi administrasi keuangan adalah sebagai berikut :
5

1. Fungsi Investasi, meliputi bagaimana pengelolaan dana ke dalam aktiva-aktiva yang


akan digunakan untuk berusaha mencapai tujuan tersebut. Dana tersebut bisa berasal
dari modal sendiri atau dari luar. Secara garis besar keputusan investasi ini
dikelompokkan kedalam 2 jenis, yaitu :
a. Investasi jangka pendek meliputi investasi dalam kas, persediaan, piutang, dan
lain-lain.
b. investasi jangka panjang berupa gedung, tanah, peralatan produksi, kendaraan
dan lain-lain.
2. Fungsi Mencari dana, meliputi fungsi pencarian modal yang dibutuhkan untuk
membelanjai usaha-usaha yang dijalankan. Disamping itu, juga berfungsi untuk
memilih sumber-sumber dana yang tepat terhadap berbagai jenis kebutuhan.
3. Fungsi Pembelanjaan, meliputi kegiatan tentang penggunaan dana baik dana dari
luar maupun dana milik sendiri yang dipergunakan untuk membelanjai seluruh
kegiatan. Dalam hal ini pembelanjaan berhubungan dengan proses produksi maupun
pendukung proses produksi.
4. Fungsi Pembagian Laba, yaitu menentukan policy dalam mengadakan pembagian
laba usaha. Fungsi pembagian laba ini sebenarnya dapat dimasukkan di dalam fungsi
mencari dana. Maksudnya adalah bahwa diusahakan adanya dana yang berasal dari
dalam perusahaan itu sendiri untuk mengembangkan usaha-usaha perusahaan
tersebut.
Kegiatan administrasi keuangan yang terdapat dalam suatu perusahaan, fungsi
administrasi keuangan perusahaan khususnya mereka yang menjadi staff (administrator)
adalah sebagai berikut :
1. Pembayaran dan Penagihan
Tugas staff administrasi keuangan membayar tagihan untuk korporasi. Fungsi
administrasi keuangan, misalnya melakukan prosedur perjanjian pembelian dengan
faktur vendor dan menerima laporan untuk memastikan pembayaran yang dikirim
untuk pembelian resmi oleh perusahaan hingga diterima. Administrator Keuangan
mempunyai rekening penjual dan memastikan keakuratan faktur pada semua bahan
yang diterima.
2. Entri Jurnal.
Seorang administrator keuangan melakukan tugas akuntansi seperti membuat jurnal
secara teratur. Jurnal entri dalam prinsip dasar akuntansi adalah catatan kronologis
semua transaksi untuk sebuah perusahaan. Entri dibuat menjadi buku besar akuntansi,
6

yang dibuat oleh akun. Administrator keuangan bekerja dengan departemen akuntansi
untuk menyelesaikan jurnal ini.

3. Akun Rekonsiliasi dan Penutupan.


Administrator Keuangan berpartisipasi dalam kegiatan penutupan organisasi.
Penutupan adalah proses akuntansi yang dapat mencakup rekonsiliasi perbedaan
persediaan, depresiasi aset tetap perusahaan dan posting informasi penagihan.
Administrator juga berpartisipasi dalam kegiatan penggajian untuk korporasi.
Menutup akun rekonsiliasi yang dilakukan setiap bulan atau tahun di kebanyakan
organisasi.
4. Penganggaran.
Sebuah perusahaan menganalisa informasi keuangan yang digunakan untuk membuat
anggaran bulanan oleh staff administrasi keuangan. Fungsi administrasi keuangan
juga, memantau anggaran dan melakukan analisis biaya dan peramalan keuangan.
Karyawan di posisi administrator keuangan juga mempersiapkan laporan keuangan
untuk manajemen yang mencakup laporan biaya dan laporan arus kas. Administrator
keuangan memonitor investasi perusahaan.
5. Pajak.
Tugas administrator keuangan dalam sebuah organisasi mempersiapkan pajak bagi
organisasi, sesuai dengan ketentuan dan prosedurnya.

RANGKUMAN
1. Administrasi adalah kegiatan kerja sama yang dilakukan sekelompok orang berdasarkan
pembagian kerja sebagaimana ditentukan dalam struktur dengan mendayagunakan
sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
2. Administrasi keuangan adalah rangkaian kegiatan penataan yang berupa penyusunan
anggaran belanja, penentuan sumber biaya, cara pemakaian, pembukuan, dan
pertanggungjawaban atas pembiayaan dalam kerjasama mencapai tujuan tertentu.
3. Komponen-komponen dalam administrasi keuangan terdiri dari :
a. Perencanaan keuangan.
b. Penganggaran keuangan.
c. Pengelolaan keuangan.
7

d. Pencarian keuangan.
e. Penyimpanan keuangan.
f. Pengendalian keuangan.
g. Pemeriksaan keuangan.
4. Fungsi dan manfaat administrasi keuangan. Dengan ada pengelolaan administrasi
keuangan baik, maka akan memberikan manfaat pada organisasi, antara lain manfaatnya
sebagai berikut: (a) Teraturnya penerimaan maupun pengeluaran organisasi, (b)
Pemanfaatan uang mampu dikendalikan dan dikoordinasikan dengan baik, (c)
Berkurangnya kekeliruan dalam pembuatan laporan keuangan
5. Fungsi Administrasi Keuangan adalah sebagai berikut :
a. Fungsi Investasi
b. Fungsi Mencari dana
c. Fungsi Pembelanjaan
d. Fungsi Pembagian Laba
Seorang staf yang menjalani profesi sebagai administrator bidang keuangan, mempunyai
fungsi sebagai berikut :
a. Pembayaran dan Penagihan
b. Entri Jurnal
c. Akun Rekonsiliasi dan Penutupan.
d. Penganggaran.
e. Pajak.

TUGAS MANDIRI & KELOMPOK


A. Tugas Mandiri. (test formatif)
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Administrasi ?
2. Jelaskan dengan singkat apa yang dimaksud dengan administrasi keuangan ?
3. Apa saja yang termasuk dalam komponen-komponen administrasi keuangan ?
Jelaskan !
4. Jelaskan dengan singkat fungsi dan manfaat administrasi keuangan bagi organisasi
baik pemerintah atau swasta !
5. Sebutkan apa saja yang dilakukan oleh seorang administrator bidang keuangan di
suatu kantor atau organisasi ?
8

B. TUGAS KELOMPOK
1. Coba anda cari diberbagai sumber (internet) hal-hal yang berhubungan dengan
kegiatan administrasi keuangan, kemudian diskusikan dan hasil diskusi
dipresentasikan.
2. Kunjungi salah satu perusahaan, amati kegiatan administrasi keuangan yang
berlangsung di kantor tersebut.

KEGIATAN BELAJAR 2

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN UANG

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan peserta didik memiliki kemampuan untuk :
1. Menyimpulkan prosedur penerimaan dan pengeluaran uang
2. Memahami cara melakukan penerimaan dan pengeluaran uang secara prosedural

3. Mempresentasikan prosedur penerimaan dan pengeluaran uang


4. Mempraktikkan cara penerimaan dan pengeluaran uang sesuai prosedur yang berlaku di
organisasi.

MATERI AJAR
9

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada pembelajaran 1, bahwa tata usaha keuangan
adalah kegiatan yang berhubungan proses-proses menerima, menyimpan, serta mengeluarkan
dengan aktivitas penatabukuan. Aktivitas ini dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang
sedang berlaku.
Dari penjelasan diatas, bahwa salah satu kegiatan administrasi keuangan yang sangat
vital/penting adalah kegiatan penerimaan dan pengeluaran uang yang harus sesuai dengan
prosedur dan aturan yang berlaku.

SISTEM PENERIMAAN & PENGELUARAN KAS

1. Pengertian Sistem dan Prosedur


Definisi Sistem dan Prosedur menurut Richard F. Neuchel dalam bukunya yang berjudul
Manajemen by System, Sistem adalah suatu jaringan sejumlah prosedur yang saling
berhubungan yang dikembangkan sesuai dengan suatu pola (rencana) guna melaksanakan
aktivitas utama perusahaan (R.Soemita Adi Kusuma, 1985:2).
Suatu prosedur adalah operasi tulis menulis yang berurutan yang biasanya menyangkut
beberapa orang dalam satu atau beberapa bagian, guna menjamin keseragaman pelaksanaan
suatu transaksi perusahaan yang berulang-ulang. (R. Soemita Adi Kusuma,2)

2. Pengertian Kas
Kas merupakan elemen aktiva yang paling likuid dan hampir semua transaksi pada akhirnya
akan berhubungan dengan kas. Kas didalam pengertian akuntansi didefinisikan sebagai alat
pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan hutang dan dapat diterima sebagai suatu
setoran ke bank dengan jumlah sebesar nilai nominalnya, juga simpanan dalam bank atau
tempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu. (Zaki Baridwan,1980:4)
Pernyataan di atas dapat dikemukakan bahwa kas merupakan alat pertukaran yang berupa
uang atau yang dapat dipersamakan dengan uang baik yang ada di perusahaan maupun yang
ada di bank yang dapat diambil sewaktu-waktu tanpa mengurangi nilai nominalnya. Kas
sangat mudah dipindah tangankan dan tidak dapat dibuktikan kepemilikannya, sehingga kas
sangat mudah diselewengkan. Oleh karena itu perlu diadakan pengawasan yang tepat
terhadap kas dengan menerapkan sistem pengendalian intern yang baik.

3. Pengertian Pengendalian Intern


Pengertian pengendalian intern menurut American Institute Of Certified Public Accountan
didefinisikan sebagai pengawasan intern, dimana Pengawasan intern meliputi struktur
10

organisasi , semua metode dan pengukuran yang terkoordinasi dalam suatu perusahaan, untuk
melindungi aktiva, menjaga ketelitian dan keterpercayaan data akuntansi, meningkatkan
efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen. (Wing Wahyu
Winarno,1994:88)
Tujuan Sistem Pengendalian Intern adalah :
a. Menjaga Kekayaan dan Catatan Akuntansi
b. Memeriksa Ketelitian dan Keandalan Data Akuntansi
c. Mendorong Efisiensi
d. Mendorong Dipatuhinya Kebijakan Manajemen

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS

Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama, yaitu penerimaan dari penjualan
tunai/pendapatan jasa dan penerimaan kas dari piutang atau dari penjualan secara kredit.
Dibawah ini akan dibahas mengenai kedua sistem akuntansi penerimaan kas tersebut.

I. Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai

Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai (perusahaan dagang) atau pendapatan jasa
(perusahaan jasa). Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas
dari penjualan tunai mengharuskan :

a. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh
dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check.

b. Penerimaan kas secara tunai dilakukan melalui transaksi secara kredit, yang
melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas.
Prosedur penerimaan kas dari pejualan tunai ada tiga macam, yaitu :
a. Prosedur penerimaan kas dari over the counter sales.
b. Prosedur penerimaan kas dari cash on delivery sales ( COD sales ).
c. Prosedur penerimaan kas dari credit card sales.
Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai melibatkan beberapa fungsi yang terkait, yaitu :
a) Fungsi Penjualan
b) Fungsi Kas
c) Fungsi Gudang
d) Fungsi Pengiriman
11

e) Fungsi Akuntansi
Informasi yang umumnya diperlukan oleh manajemen dalam penerimaan kas dari penjualan
tunai adalah :

1. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka
waktu tertentu.
2. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.
3. Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu.
4. Nama dan alamat pembeli. Informasi ini diperlukan dalam penjualan produk tertentu ,
namun pada umumnya informasi nama dan alamat pembeli ini tidak diperlukan oleh
manajemen dari kegiatan penjualan tunai.
5. Kuantitas produk yang yang dijual.
6. Otorisasi jabatan yang berwenang.
(Mulyadi, 1993:464-465)

1. Dokumen Penerimaan Kas. Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari
penjualan tunai adalah :
1. Faktur Penjualan Tunai
2. Pita Register Kas
3. Credit Card Sales Slip
4. Bill Of Lading
5. Faktur Penjualan COD
6. Bukti Setor Bank
7. Rekap Harga Pokok Penjualan

2. Pendokumentasian Penerimaan Kas. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem


penerimaan kas dari penjualan tunai adalah :
1. Jurnal Penjualan
2. Jurnal Penerimaan Kas
3. Jurnal Umum
4. Kartu Persediaan
5. Kartu Gudang

3. Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah :
1. Prosedur Order Penjualan

2. Prosedur Penerimaan Kas


12

3. Prosedur Penyerahan Barang

4. Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai

5. Prosedur Penyetoran Kas ke Bank

6. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas

7. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan

Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan


1. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan
menggunakan formulir faktur penjualan tunai.

2. Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan membubuhkan cap lunas pada
faktur penjualan tunai dan penempelan pita register kas pada faktur tersebut.

3. Penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan permintaan otorisasi dari bank
penerbit kartu kredit.

4. Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara membubuhkan


cap sudah diserahkan pada faktur penjualan tunai.

5. Pencatatan ke dalam buku jurnal diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan cara
memberikan tanda pada faktur penjualan tunai.

II. Sistem Penerimaan Kas dari Piutang.

Penerimaan kas dari piutang berasal dari penjualan secara kredit. Berdasarkan sistem
pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari piutang mengharuskan:
1. Debitur melakukan pembayaran dengan cek atau dengan cara pemindahbukuan
melalui rekening bank (giro bilyet).
2. Kas yang diterima dalam bentuk cek dari debitur harus segera disetor ke bank dalam
jumlah penuh. Prosedur penerimaan kas dari piutang dapat dilakukan melalui tiga
cara,yaitu sebagai berikut :
3. Melalui penagihan perusahaan pos
4. Melalui lock box collection plan
13

Sistem penerimaan dari piutang melibatkan beberapa fungsi yang terkait yaitu :
1. Fungsi Sekretariat. Bertanggung jawab dalam menerima cek dan surat pemberitahuan
melalui pos dari para debitur perusahaan dan bertugas membuat daftar surat
pemberitahuan atas dasar surat pemberitahuan yang diterima bersama cek dari para
debitur.
2. Fungsi Penagihan. Bertanggung jawab untuk melakukan penagihan kepada debitur
perusahaan berdasarkan daftar piutang yang dibuat oleh fungsi akuntansi.
3. Fungsi Kas. Bertanggung jawab atas penerimaan cek dari fungsi sekretariat (jika
penerimaan kas dari piutang dilaksanakan melalui pos) atau dari fungsi penagihan
(jika penerimaan kas dari piutang dilaksanakan melalui penagihan perusahaan).
Fungsi kas juga bertanggung jawab untuk menyetorkan kas yang diterima dari
berbagai fungsi tersebut dengan segera ke bank dalam jumlah penuh.
4. Fungsi Akuntansi. Bertanggung jawab dalam pencatatan penerimaan kas dari piutang
ke dalam jurnal penerimaan kas dan berkurangnya piutang ke dalam kartu piutang.
5. Fungsi Pemeriksa Intern. Bertanggung jawab dalam melaksanakan penghitungan kas
yang ada di tangan fungsi kas secara periodik. Selain itu juga bertanggung jawab
dalam melakukan rekonsiliasi bank untuk mengecek ketelitian catatan kas yang
diselenggarkan oleh fungsi akuntansi.

Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari piutang adalah :

1. Surat Pemberitahuan

2. Daftar Surat Pemberitahuan

3. Bukti Setor Bank

4. Kuitansi

Dokumen Penerimaan Kas secara umum

Penerimaan kas dalam perusahaan pada umumnya bersal dari transaksi penjualan tunai dan
penerimaan piutang dari debitor. Penerimaan piutang bisa terjadi dalam bentuk cek yang
14

dikirimkan debitor melalui pos atau diserhakan langsung, bisa juga melalui transfer dana dari
debitor kepada rekening perusahaan di bank. Oleh karena itu dalam perusahaan yang aktivitas
usahanya dilakukan melalui prosedur operasional yang ditetapkan, dokumen-dokumen yang
terkait dengan penerimaan kas yaitu sebagai berikut :

1. Bukti penerimaan kas yang dibuat sendiri oleh perusahaan, untuk bukti transaksi
penerimaan kas dari manapun sumbernya.
2. Faktur (nota) penjualan tunai sebagi bukti pendukung bukti penerimaan kas yang berasal
dari transaksi penjualan tunai.
3. Daftar Surat Pemberitahuan dari debitor sebagai pendukung bukti penerimaan kas yang
berasal dari penerimaan piutang.
4. Surat pemberitahuan dari debitor sebagai pendukung bukti penerimaan kas yang berasal
dari penerimaan piutang.
5. memo (nota) kredit dari bank sebagai pendukung bukti penerimaan kas yang berasal dari
penerimaan piutang melalui transfer dana dari debitor.
6. bukti setoran ke bank sebagai bukti pendukung yang digunakan untuk mengecekan
jumlah dana yang diterima dengan jumlah yang disetorkan ke bank.

Unsur pengendalian intern dalam sistem penerimaan kas dari piutang disajikan sebagai
berikut:

1. Organisasi
b. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penagihan dan fungsi penerimaan kas.

c. Fungsi penerimaan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.

2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan


a. Debitur diminta untuk melakukan pembayaran dalam bentuk cek atas nama atau
dengan cara pemindah bukuan (giro bilyet).

b. Fungsi penagihan melakukan penagihan hanya atas dasar daftar piutang yang harus
ditagih yang dibuat oleh fungsi akuntansi.

c. Pengkreditan rekening pembantu piutang oleh fungsi akuntansi (Bagian Piutang)


harus didasarkan atas surat pemberitahuan yang berasal dari debitur.

Pelaksanaan di Perkantoran :
15

1. Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya


dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.

2. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank pada hari
yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja berikutnya.

3. Penghitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi kas secara periodik dan secara
mendadak oleh fungsi pemeriksa intern. ( Mulyadi, 1993 : 472 473)

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS

Pembayaran kas dalam perusahaan dilakukan dengan menggunakan cek kecuali untuk
pembayaran dalam kecil, biasanya dilaksanakan melalui dana kas kecil. Dana kas kecil
merupakan uang kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang
jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek. (Zaki Baridwan, 1980 :
63).
Seperti halnya ongkos transport atau unit keperluan sehari-hari dimana pembayaran dengan
cek untuk hal-hal yang sekecil itu akan mengakibatkan pekerjaan menjadi tertunda,
membosankan, dan beban pencatatannya mahal. Dana kas kecil diserahkan kepada kasir kas
kecil yang bertanggung jawab untuk membayar biaya yang relatif kecil dan meminta
pengisian kembali dari kas besar.
Metode yang digunakan dalam penyelenggaraan kas kecil ada dua, yaitu sebagai berikut :
1. Metode Fluktuasi.
Dalam metode ini pembentukan dana kecil dicatat dengan mendebit rekening dana kas
kecil. Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit rekening dana kas kecil,
sehingga saldo rekening kas kecil selalu berubah. Dalam pengisian kembali dana kas
kecil dilakukan sesuai dengan keperluan (tidak berdasarkan jumlah pengeluaran
sebelumnya) dan dicatat dengan mendebit rekening dana kas kecil.
2. Metode Imprest.
Pembentukan dana kas kecil dengan metode ini dilakukan dengan cek dan dicetak
dengan mendebit rekening dana kas kecil. Saldo kas kecil tidak berubah sesuai yang
ditetapkan, kecuali jika saldo yang ditetapkan itu dinaikkan atau dikurangi. Pengeluaran
dana kas kecil tidak dicatat dalam jurnal tetapi hanya dilakukan dengan mengumpulkan
bukti-bukti transaksi sebagai arsip sementara oleh pemegang kas kecil. Pengisian
16

kembali dana kas kecil dilakukan sejumlah rupiah yang tercantum dalam kumpulan bukti
pengeluaran kas kecil. Bukti penggeluaran ini dicap telah dibayar agar tidak digunakan
lagi. Pengisian ini dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening biaya dan
mengkredit rekening kas.
Pengeluaran kas dengan menggunakan cek memiliki kebaikan ditinjau dari pengendalian
intern, yaitu:

1. Dengan digunakan cek atas nama, pengeluaran cek akan dapat diterima oleh pihak yang
namanya sesuai dengan yang ditulis pada formulir cek.

2. Dilibatkannya pihak luar dalam hal ini bank, dalam pencatatan transaksi pengeluaran
kas.

3. Bagi perusahaan yang mengeluarkan cek, pengembalian cancelled check digunakan


sebagai tanda terima dari pihak yang menerima pembayaran. Check Issuer secara
otomatis menerima tanda penerimaan kas di pihak yang menerima pembayaran.

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah :
1. Bukti Kas Keluar

2. Cek

3. Permintaan cek

Dokumen Pengeluaran Kas

Secara umum, perusahaan mengeluarkan kas untuk pembayaran utang dan pembayaran biaya
operasional. Pembayaran dalam dalam jumlah besar dilakukan dengan kas, sedangkan bila
dalam jumlah kecil, dilakukan dengan dana kas kecil. Dokumen yang terkait dengan
pengeluaran kas adalah sebagai berikut :

1. Bukti pengeluaran kas yang dibuat sendiri oleh perusahaan, untuk bukti segala jenis tran-
saksi pengeluaran kas.
2. Faktur (nota) pembelian tunai, sebagai bukti pendukung pengeluaran kas pada pembelian
tunai.
3. Faktur pembelian kredit sebagai bukti pendukung pengeluaran kas untuk pembayaran
utang.
17

4. Bukti penerimaan barang sebagai bukti pendukung pengeluaran kas untuk pembayaran
utang.
5. Permintaan pengisian kembali kas kecil sebagai bukti pendukung pengeluaran kas untuk
pengisian dana kas kecil.
6. Bukti pengeluaran kas kecil sebagai pendukung permintaan pengisian kembali kas kecil.
7. Surat permintaan pengeluaran kas kecil sebagai pendukung pengeluaran kas keci

Catatan yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah :
1. Jurnal Pengeluaran Kas

2. Register Check

Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah :
1. Fungsi yang Memerlukan Pengeluaran Kas. Apabila suatu fungsi memerlukan
pengeluaran kas, maka fungsi tersebut mengajukan permintaan cek kepada fungsi
pencatat utang.

2. Fungsi Pencatat Utang. Bertanggung jawab atas pembuatan bukti kas keluar yang
memberikan otorisasi kepada fungsi keuangan dalam mengeluarkan cek sebesar yang
tercantum dalam dokumen terebut. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk melakukan
verifikasi kelengkapan dan validitas dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar
pembuatan bukti kas keluar. Selain itu fungsi ini juga bertanggung jawab untuk
menyelenggarakan arsip bukti kas keluar yang belum dibayar yang berfungsi sebagai
bukupembantu.

3. Fungsi Keuangan. Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek, memintakan otorisasi
atas cek dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau membayarkan langsung
kepada kreditur.

4. Fungsi Akuntansi Biaya. Fungsi ini bertanggung jawab atas pencatatan pengeluaran kas
yangmenyangkutbiayadanpersediaan.

5. Fungsi Akuntansi Umum. Bertanggung jawab atas pencatatan transaksi pengeluaran kas
dalamjurnalpengeluarankasatauregister.

6. Fungsi Audit Intern. Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan perhitungan kas
secara periodik dan mencocokkan hasil penghitungannya dengan saldo kas menurut
18

catatan akuntansi. Selain itu juga bertanggung jawab melakukan pemeriksaan secara
mendadak terhadap saldo kas yang ada di tangan dan membuat rekonsiliasi bank secara
periodik.

Unsur pengendalian intern dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek dirancang
dengan merinci unsur organisasi, sistem otorisasi, dan prosedur pencatatan, serta unsur
praktek yang sehat yang disebutkan dibawah ini:

1. Organisasi.
a. Fungsi penyimpanan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.
b. Transasksi penerimaan dan pengeluaran kas tidak boleh dilaksanakan sendiri oleh
Bagian Kasa sejak awal sampai akhir, tanpa campur tangan dari fungsi yang lain.
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan.
a. Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwewenang.

b. Pembukaan dan penutupan rekening bank harus mendapatkan persetujuan dari


pejabat yang berwewenang.

c. Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas (atau dalam metode pencatatan tertentu
dalam register cek) harus didasarkan bukti kas keluar yang telah mendapat otorisasi
dari pejabat yang berwewenang dan yang dilampiri dengan dokumen mendukung
yang lengkap.

Pelaksanaan di Kantor :

1. Saldo kas yang ada di tangan harus dilindungi dari kemungkinan pencurian atau
penggunaan yang tidak semestinya.

2. Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas harus dibubuhi cap
lunas oleh Bagian Kasa setelah transaksi pengeluaran kas dilakukan.

3. Penggunaan rekening koran bank (bank statement), yang merupakan informasi dari pihak
ketiga, untuk mengecek ketelitian catatan kas oleh fungsi pemeriksa intern (internal audit
function) yang merupakan fungsi yang tidak terlibat dalam pencatatan dan penyimpanan
kas.
19

4. Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek atas nama perusahaan penerima
pembayaran atau dengan pemindah bukuan.

5. Jika pengeluaran kas hanya menyangkut jumlah yang kecil, pengeluaran ini dilakukan
sistem akuntansi pengeluaran kas melalui dana kas kecil, yang akuntansinya
diselenggarakan dengan imprest system.

6. Secara periodik diadakan pencocokan jumlah fisik kas yang ada di tangan dengan jumlah
kas menurut catatan akuntansi.

7. Kas yang ada di tangan (cash insafe) dan kas yang ada di perjalanan (cash in transit) di
asuransikan dari kerugian.

8. Kasir diasuransikan (fidelity bond insurance).

9. Kasir dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya pencurian terhadap kas yang
ada di tangan (misalnya mesin register kas, almari besi, dan strong room).

10. Semua nomor cek harus dipertanggungjawabkan oleh Bagian Kasa.


(Mulyadi, 1993 : 519-520)

RANGKUMAN

1. Sistem Penerimaan dan pengeluaran kas adalah suatu prosedur pencatatan keuangan
yang diterima atau dikeluarkan melalui kas dan kegiatan tersebut saling berkaitan satu
dengan yang lainnya guna menjamin keseragaman pelaksanaan suatu transaksi
perusahaan dalam mencapai tujuan.
2. Sistem akuntansi penerimaan kas. Yaitu prosedur pencatatan penerimaan melalui kas.
Sistem penerimaan kas terdiri dari 2 kegiatan utama atau sumber utama, yaitu :
a. Sistem penerimaan dari penjualan tunai/pendapatan jasa
b. Sistem penerimaan dari piutang
3. Sistem akuntansi pengeluaran kas. Yaitu prosedur pencatatan pengeluaran melalui kas.
Sistem pengeluaran kas terdiri dari :
a. Penggunaan metode dengan sistem dana kas kecil (Imprest dan fluktuasi)
b. Pembayaran utang
c. Pembiayaan kegiatan operasional baik langsung atau tidak langsung
4. Dokumen penerimaan kas, terdiri dari :
20

a. Faktur penjualan tunai


b. Pita register kas
c. Credit card sales slip
d. Bill Of Lading
e. Faktur Penjualan COD
f. Bukti Setor Bank
g. Rekap Harga Pokok Penjualan
5. Dokumen Pengeluaran kas, terdiri dari :
a. Bukti pengeluaran kas yang dibuat sendiri oleh perusahaan, untuk bukti segala jenis
transaksi pengeluaran kas.
b. Faktur (nota) pembelian tunai, sebagai bukti pendukung pengeluaran kas pada
pembelian tunai.
c. Faktur pembelian kredit sebagai bukti pendukung pengeluaran kas untuk
pembayaran utang.
d. Bukti penerimaan barang sebagai bukti pendukung pengeluaran kas untuk
pembayaran utang.
e. Permintaan pengisian kembali kas kecil sebagai bukti pendukung pengeluaran kas
untuk pengisian dana kas kecil.
f. Bukti pengeluaran kas kecil sebagai pendukung permintaan pengisian kembali kas
kecil.
g. Surat permintaan pengeluaran kas kecil sebagai pendukung pengeluaran kas kecil
6. Pendokumentasian kegiatan penerimaan dan pengeluaran kas.
a. Pencatatan transaksi penerimaan kas melalui kegiatan penjurnalan, yang terdiri dari :
Jurnal penjualan
Jurnal penerimaan kas
Jurnal umum
Kartu persediaan
Kartu gudang
b. Pencatatan transaksi pengeluaran kas melalui kegiatan penjurnalan, yang terdiri dari
Jurnal pembelian
Jurnal pengeluaran kas
Jurnal umum

TUGAS MANDIRI DAN KELOMPOK

I. TUGAS MANDIRI (INDIVIDU)

Soal Pilihan Ganda.....!

1. Suatu jaringan sejumlah prosedur yang saling berhubungan yang dikembangkan sesuai
dengan suatu pola dinamakan.........
a. Sistem
b. Pola
c. Prosedur
d. Karakteristik
21

e. Tata Cara
2. Operasi tulis menulis yang berurutan yang biasanya menyangkut beberapa orang dalam
satu atau beberapa bagian, guna menjamin keseragaman pelaksanaan suatu transaksi
adalah........
a. Sistem
b. Pola
c. Prosedur
d. Karakteristik
e. Tata cara
3. Alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan hutang dan dapat diterima sebagai
suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nilai nominalnya, juga simpanan dalam
bank atau tempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu, dinamakan............
a. Kas
b. Hutang
c. Uang Tunai
d. Uang kertas
e. Uang kartal
4. Metode dan pengukuran yang terkoordinasi dalam suatu perusahaan, untuk melindungi
aktiva, menjaga ketelitian dan keterpercayaan data akuntansi, meningkatkan efisiensi dan
mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen. Pernyataan tersebut dinamakan......
a. Pengawasan eksternal
b. Pengawasan luar internal
c. Pengendalian Intern
d. Pengendalian ekstern
e. Pengawasan mandiri
5. Berikut dibawah ini adalah tujuan dari pelaksanaan pengendalian intern, kecuali.........
a. Mengawasi dan menjaga harta, utang dan modal
b. Menjaga Kekayaan dan Catatan Akuntansi
c. Memeriksa Ketelitian dan Keandalan Data Akuntansi
d. Mendorong Efisiensi
e. Mendorong Dipatuhinya Kebijakan Manajemen
6. Berikut dibawah ini adalah dokumen-dokumen penerimaan kas yang digunakan mencatat
penerimaan kas, kecuali............
a. Faktur penjualan tunai
b. Bukti setor bank
c. Bill of Lading
d. Nota Cash
e. Faktur Pembelian
7. Laporan pencatatan penerimaan kas dilakukan dengan pedokumentasian, berupa...........
a. Jurnal penerimaan kas
b. Jurnal penjualan
c. Jurnal umum
d. Kartu persediaan
e. Semua benar
8. Metode yang digunakan untuk mengendalikan dan mengawasi pengeluaran kas adalah
salah satunya dengan ............
a. Pengelolaan pengeluaran kas
b. Melakukan pencatatan kas kecil
c. Melakukan pencatatan melalui jurnal pembelian dan jurnal umum
22

d. Menggunakan cek untuk pembayaran


e. Semua benar
9. Metode yang digunakan untuk melakukan pencatatan pengeluaran kas kecil adalah
dengan menggunakan metode.............
a. Fluktuasi dan sesuai situasi pengeluaran
b. Imprest dan dana tetap
c. Fluktuatif dan imprest
d. Dana tidak tetap dan fluktuatif
e. Dana tetap dan sesuai jumlah pengeluaran dalam periode tertentu.
10. Berikut dibawah bukan dokumen yang digunakan untuk melakukan pencatatan
pengeluaran kas, kecuali.......
a. Faktur penjualan tunai
b. Bukti penerimaan kas
c. Kwitansi penerimaan pelunasan piutang
d. Bukti kas keluar
e. Bukti setor bank

TUGAS KELOMPOK

KEGIATAN BELAJAR 3

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan peserta didik memiliki kemampuan untuk :
1. Menyimpulkan prosedur penyusunan laporan keuangan berdasarkan standar akuntansi
yang berlaku
2. Memahami cara penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang
berlaku

3. Mempresentasikan penyusunan laporan keuangan


4. Mempraktikkan cara penyusunan laporan keuangan perusahaan sesuai standar akuntansi
yang berlaku.
23

MATERI AJAR
Sesuai dengan definisi akuntansi sebagai kegiatan yang meliputi proses pencatatan sampai
dengan penganalisaan data-data keuangan perusahaan, produk (output) yang dihasilkan dari
kegiatan tersebut berupa pelaporan keuangan. Laporan keuangan terdiri dari pelaporan
keuangan yang khusus digunakan untuk kepentingan internal perusahaan saja dan juga
ditujukan untuk kepentingan pihak eksternal perusahaan.

Kalau kita lebih memahami bahwa tujuan dari penyelenggaraan administrasi keuangan yang
baik adalah penyajian informasi keuangan yang tentunya akuntable dan realistis. informasi
keuangan ini adalah salah satunya berupa Laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut dari
suatu perusahaan berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan yang memerlukan
(user) sebagai dasar untuk pengambilan keputusan ekonomi. Dengan informasi (Laporan
Keuangan) yang diperoleh, mereka akan menganalisisnya dan kemudian menentukan
keputusan ekonomi yang bermanfaat bagi pengembangan usaha mereka.

I. Pengertian Laporan Keuangan

Seperti yang telah dikemukakan diatas, bahwa laporan keuangan adalah statement perusahaan
berupa keadaan keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu yang digunakan untuk
pengambilan keputusan baik secara internal atau eksternal perusahaan.

II. Syarat-syarat penyusunan Laporan Keuangan

Mengingat bahwa informasi yang termuat di dalam laporan keuangan suatu perusahaan
sangat penting bagi para pemakainya, maka penyusunannya harus memenuhi syarat kualitas
sebagai berikut :

1. Kualitas Primer. Yaitu kualitas utama yang membuat informasi keuangan berguna sebagai
dasar untuk pengambilan keputusan. Kualitas primer meliputi :
a. Relevan. Berarti bahwa laporan keuangan (informasi akuntansi) yang disusun oleh
suatu perusahaan memiliki hubungan langsung dengan pengambilan keputusan.
Informasi keuangan dikatakan relevan jika dapat membuat perbedaan dalam
pengambilan keputusan ekonomi oleh pemakainya (user). Informasi yang relevan
adalah informasi yang memiliki nilai prediktif, umpan balik dan tepat waktu.
b. Handal (reliable). Berarti bahwa informasi tersebut dapat dipercaya, karena cukup
terbebas dari kesalahan dan penyimpangan didalam penyajiannya. Informasi yang
24

handal adalah informasi yang memenuhi syarat antara lain : dapat diperiksa,
penyajiannya jujur dan netral.
2. Kualitas Sekunder. Merupakan kualitas tambahan yang seharusnya dipenuhi dalam
penyusunan laporan keuangan. Meskipun bukan kualitas utama, namun jika dipenuhi
akan membawa dampak positif bagi pengguna/user. Kualitas sekunder meliputi :
a. Keterbandingan yang berarti bahwa laporan keuangan (informasi) suatu perusahaan
akan lebih bermakna bagi para pemakainya jika dapat diperbandingkan dengan
informasi yang serupa dari perusahaan-perusahaan lain. Suatu informasi dianggap
dapat diperbandingkan jika sudah dievaluasi dan dilaporkan dengan cara yang sama
untuk perusahaan-perusahaan yang berbeda. Hal ini memberikan kemungkinan bagi
para pemakainya untuk mengenali dan menganalisis persamaan atau perbedaan
kondisi keuangan berbagai perusahaan karena metode akuntansi yang digunakan
dapat diperbandingkan.
b. Konsistensi berarti bahwa laporan keuangan (informasi) suatu perusahaan akan lebih
bermakna bagi para pemakainya jika dapat diperbandingkan dengan informasi yang
serupa dari perusahaan yang sama pada waktu yang berbeda. Dalam menyajikan
informasi, perusahaan harus memberikan perlakuan akuntansi yang sama terhadap
transaksi yang sama pada waktu-waktu yang berbeda. Seiring dengan perjalanan
waktu, perusahaan bisa mengubah metode (perlakuan) akuntansinya. Namun jika hal
itu dilakukan, maka pada periode dilaksanakannya perubahan itu perusahaan harus
mengungkap (dalam laporan keuangannya) tentang berbagai hal yang terkait dengan
perubahan itu, seperti keunggulan metode baru yang digunakan dibandingkan yang
lama, alasan mengubah metode tersebut, sifat dan dampak atas perubahan tersebut
terhadap kondisi finansialnya.

DAFTAR PUSTAKA

1. (Dr, Sondang P. Sagian, M,P.A. Ph. D : Administrasi Pembangunan, Gunung Agung, Jakarta,
1983, hal 156).
2. http://blognyaorangndeso.blogspo9t.co.id/2014/10/pengertian-dan-fungsi-
administrasi.html
3. http://blogging.co.id/definisi-dan-fungsi-administrasi-keuangan-perusahaan
4. https://dwiermayanti.wordpress.com/2009/10/16/sistem-penerimaan-dan-pengeluaran-kas
25

Anda mungkin juga menyukai