Sop Apn

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

Asuhan Persalinan Normal (APN)

No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 1 Juli 2015
Halaman :1
UPTD Puskesmas Sememi
dr. Lolita Riamawati
KOTA SURABAYA Ttd Ka Puskesmas
NIP: 19690826 200212 2 003

1. Pengertian Asuhan Persalinan Normal adalah asuhan dimana bayi, plasenta dan selaput
ketuban keluar dari uterus pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu)
tanpa disertai penyulit, yang aman dan bersih serta mencegah komplikasi

2. Tujuan Sebagai pedoman petugas di Unit Rawat Bersalin Puskesmas Sememi Surabaya
dalam melaksanakan prosedur penanganan Asuhan Persalinan Normal (APN)

3. Kebijakan
4. Referensi Buku Panduan Pelatihan Klinik-Kesehatan Reproduksi. DEPKES RI, 2008

5. Prosedur/Langkah 1. Petugas menganamnesis pasien:


Nama, umur dan alamat
Gravida dan para
Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
Kapan bayi akan lahir (menurut taksiran ibu)
Riwayat alergi obat-obatan tertentu
Riwayat kehamilan sekarang:
Apakah ibu pernah melakukan pemeriksanan antenatal?
Pernah ibu mendapatkan masalah selama kehamilan?
Kapan mulai kontraksi?
Apakah kontraksi teratur? seberapa sering kontraksi terjadi?
Apakah selaput ketuban sudah pecah? jika ya, apa warna
cairan ketuban? apakah kental atau encer? kapan saat selaput
ketuban pecah?
Apakah keluar cairan bercampur darah dari vagina ibu?
Kapan ibu terakhir kali makan dan minum?
Apakah ibu mengalami kesulitan untuk berkemih?
Riwayat kehamilan sebelumnya:
Apakah ada masalah selama persalinan atau kelahiran
sebelumnya (sc, persalinan dengan forsep/vacum, induksi
oksitosin, preeklampsia/eklampsia, perdarahan pasca
persalinan)?
Berapa berat badan bayi yang paling besar pernah ibu
lahirkan?
2. Petugas mencatat hasil anamnese di kartu status pasien, buku kia dan buku
laporan
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik:
Inspeksi
Pemeriksaan tanda-tanda vital: (tekanan darah, suhu, nadi)
Pemeriksaan abdomen:
Menentukan tinggi fundus uteri
Memantau kontraksi uterus
Memantau denyut jantung janin
Menentukan penurunan bagian terbawah janin
Pemeriksaan dalam:
Menilai pembukaan dan penipisan servik
Ketuban (teraba menonjol dan tegang sewaktu his)
Pastikan bagian terkecil dari janin dan tali pusat tidak teraba
Nilai penurunan bagian terbawah janin dan tentukan apakah
bagian tersebut telah masuk ke dalam rongga panggul.
Asuhan Persalinan Normal
(APN)
No. Dokumen :
dr. Lolita Riamawati
UPTD Puskesmas Sememi No. Revisi :00
NIP: 19690826 200212 2 003
SOP Tanggal Terbit : 1 Juli
2015
Halaman :2

4. Petugas mencatat hasil pemeriksaan fisik di kartu ibu, buku kia dan buku
laporan
5. Petugas mendiagnosa pasien
6. Petugas melakukan persalinan normal:
I. MENGENALI TANDA DAN GEJALA KALA DUA
1. Melihat adanya tanda dan gejala kala dua
(adanya dorongan kuat untuk meneran, adanya tekanan pada
anus, perinium tampak menonjol, vulva dan sfingter ani
membuka)
II. MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN
2. Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obat esential
untuk menolong persalinan dan menatalaksanaan komplikasi
ibu dan bayi baru lahir
Menyiapkan oksitosin 10 unit dan alat suntik steril sekali
pakai pada bak instrument
3. Pakai celemek plastik
4. Melepas semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan dengan
sabun dan air mengalir
5. Pakai sarung tangan steril atau DTT yang kanan untuk
pemeriksaan dalam
6. Masukkan oksitosin kedalam tabung suntik dan masukkan
kedalam bak instrument dengan satu tangan, pakai sarung
tangan satunya
III. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN
JANIN BAIK
7. Membersikan vulva dan perinium dengan kapas atau kassa
yang dibahasi air DTT dari depan ke belakang
8. Lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap
Bila selaput ketuban belum pecah dan pembukaan sudah
lengkap lakukan amniotomi
9. Dekontaminasi sarung tangan dalam larutan klorin 0,5%
dengan mencelupkan tangan yang masih memakai sarung
tangan kedalam larutan klorin 0.5% kemudian lepaskan dan
rendam dalam keadaan terbalik selama 10 menit. Kemudian
cuci tangan.
10. Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi/saat
relaksasi uterus untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas
normal (120x-160x/menit)
Mengambil tindakan jika DJJ tidak sesuai normal
Mendokumentasi hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan semua
asuhan lainnya pada partograf.
IV. MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK
MEMBANTU PROSES BIMBINGAN MENERAN
11. Beritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan
janin baik dan bantu ibu untuk menentukan posisi yang aman
sesuai keinginan ibu
12. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran
13. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada
dorongan meneran dan istirahat jika tidak dorongan untuk
meneran atau kontraksi dan beri minum, menilai djj setiap
Asuhan Persalinan Normal
(APN)
No. Dokumen :
dr. Lolita Riamawati
UPTD Puskesmas Sememi No. Revisi :00
NIP: 19690826 200212 2 003
SOP Tanggal Terbit : 1 Juli
2015
Halaman :3

tidak ada kontraksi, dan melakukan rujukan jika bayi belum


atau tidak akan segera lahir setelah 120 menit (2jam) meneran
(primigravida) atau 60 menit (1 jam) meneran (multigravida)
14. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil
posisi yang nyaman jika ibu belum merasa ada dorongan
meneran dalam 60 menit
V. PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI
15. Letakkan handuk bersih di perut ibu, jika kepala bayi telah
membuka vulva diameter 5-6 cm

16. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong
ibu
17. Buka tutup partus set dan lihat peralatan sudah lengkap
18. Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
VI. PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI
19. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka
vulva, maka lindungi perinium dengan satu tangan yang
dilapisi dengan kain bersih dan kering. Tangan lain menahan
kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan membantu
lahirnya kepala, anjurkan ibu meneran perlahan atau bernafas
dangkal dan cepat.
20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil
tindakan yang sesuai jika terjadi, dan segera lanjutkan proses
kelahiran bayi
Jika tali pusat melilit leher longgar, lepaskan lewat
bagian atas kepala bayi
Jika tali pusat melilit leher sangat kuat, klem tali
pusat di dua tempat dan potong diantara dua klem tersebut
21. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
spontan
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara
biparental. Anjurkan ibu meneran saat kontraksi secara
berlahan. Dengan lembut gerakkan kepala kearah bawah dan
distal hingga bahu depan muncul di bawah arkus pubis dan
kemudian gerakkan keatas dan distal untuk melahirkan bahu
belakang
23. Setelah kedua bahu lahir geser tangan bawah untuk kepala dan
bahu. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang
lengan dan siku sebelah atas.
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penulusuran tangan atas
berlanjut ke punggung, bokong, tungkai dan kaki, pegang
kedua mata kaki
VII. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR
25. Lakukan penilaian bayi baru lahir sbb:
Sebelum bayi lahir:
a. Apakah kehamilan cukup bulan
b. Apakah ketuban jernih, tidak bercampur mekonium
(warna kehijauan)
Segera setelah bayi lahir:
c. Apakah bayi menangis atau bernafas/tidak megap-
Asuhan Persalinan Normal
(APN)
No. Dokumen :
dr. Lolita Riamawati
UPTD Puskesmas Sememi No. Revisi :00
NIP: 19690826 200212 2 003
SOP Tanggal Terbit : 1 Juli
2015
Halaman :4

megap
d. Apakah tonus otot bayi baik/bayi bergerak aktif
e. (jika bayi cukup bulan, ketuban tidak bercampur
mekonium, menangis/bernafas normal dan bergerak
aktif lakukan langkah 26, Jika bayi tidak cukup bulan,
ketuban bercampur mekonium dan bayi tidak benafas
dan bayi lemas lakukan manajemen bayi dengan
asfiksia)
f. (jika bayi cukup bulan, ketuban tidak bercampur
mekonium, menangis/bernafas normal dan bergerak
aktif lakukan langkah 26, Jika bayi tidak cukup bulan,
ketuban bercampur mekonium dan bayi tidak benafas
dan bayi lemas lakukan manajemen bayi dengan
asfiksia)
26. Mengeringkan tubuh bayi, keringkan tubuh bayi dari muka,
kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa
membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan
handuk/kain yang kering. Biarkan bayi di atas perut ibu.
27. Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi
dalam uterus (hamil tunggal)
28. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus
berkontraksi baik
29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10
unit IM di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi
sebelum menyuntikkan oksitosin)
30. Dalam waktu 2 menit setelah bayi lahir, jepit tali pusat dengan
klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat
ke arah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm
distal dari klem pertama.
31. Pemotongan dan pengikatan tali pusat
Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit
(lindungi perut bayi) dan lakukan pengguntingan tali pusat
diantara 2 klem tersebut
Ikat tali pusat dengan benang DTT pada satu sisi kemudian
melingkar kembali bengan tersebut dan mengikatnya
dengan simpul kunci pada sisi lainnya
32. Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang telah
disediakan
33. Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi
34. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di
kepala bayi
VIII. PENATALAKSANAAN AKTIF PERSALINAN KALA TIGA
35. Pindahkan klem pada tali pusat hingga jarak 5-10 cm dari
vulva
36. Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas
simfisis untuk mendeteksi, tangan lain menegangkan tali
pusat.
Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat ke arah
bawah sambil tangan lain mendorong uterus kearah belakang
atas (dorso-kranial) secara hati-hati (untuk mencegah inversio
Asuhan Persalinan Normal
(APN)
No. Dokumen :
dr. Lolita Riamawati
UPTD Puskesmas Sememi No. Revisi :00
NIP: 19690826 200212 2 003
SOP Tanggal Terbit : 1 Juli
2015
Halaman :5

uteri) jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik, hentikan


penegangan tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi
berikutnya dan ulangi prosedur diatas. (jika uterus tidak
berkontraksi minta ibu, keluarga, suami untuk melakukan
stimulasi puting susu)
37. Lakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial hingga
plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menarik
tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian ke arah atas,
mengikuti poros jalan lahir
Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem
hingga berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva lahirkan plasenta
Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali
pusat :
1. Beri dosis ulangan oksitosin 10 unit IM
2. Lakukan katerisasi (aseptik) jika kandung kemih penuh
3. Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan
4. Ulangi penegangan tali pusat 15 menit berikutnya
5. Jika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit setelah
bayi lahir tau bila ada perdarahan segera lakukan
plasenta manual
38. Saat plasenta muncul di introitus vagina lahirkan plasenta
dengan kedua tangan. Pegang dan putar hingga selaput
ketuban terpilin kemudian lahirkan dan tempatkan plasenta
pada wadah yang telah disediakan
39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan
masase uterus letakkan telapak tangan di fundus dan lakukan
masase dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga
uterus berkontraksi (fundus teraba keras)
Lakukan tindakan bila uterus tidak kontraksi setelah
15 detik masase
IX. MENILAI PERDARAHAN
40. Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan
pastikan selaput ketuban lengkap dan utuh. Masukkan plasenta
ke dalam katung plastik atau tempat khusus
41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perinium.
Lakukan penjahitan bila ada laserasi menyebabkan perdarahan
X. MELAKUKAN PROSEDUR PASCA PERSALINAN
42. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan terjadi
perdarahan pervaginam
43. Lakukan inisiasi menyusui dini dan biarkan bayi tetap
melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit 1
jam (setelah bayi berhasil menyusu dalam waktu 1 jam beri
vitamin K1 1 mg intramuskuler di paha kiri dan salep mata
antibiotik)
44. Lakukan pemeriksaan fisik
45. Setelah satu jam pemberian vit K1 beri imunisasi hepatitis B di
paha kanan
46. Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan
pervaginam
47. Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan
Asuhan Persalinan Normal
(APN)
No. Dokumen :
dr. Lolita Riamawati
UPTD Puskesmas Sememi No. Revisi :00
NIP: 19690826 200212 2 003
SOP Tanggal Terbit : 1 Juli
2015
Halaman :6

menilai kontraksi
48. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
49. Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15
menit selama 1 jam pertama pascapersalinan dan setiap 30
menit selama 1 jam kedua pasca persalinan
50. Pantau tanda-tanda bahaya pada bayi setiap 15 menit. Pastikan
bahwa bayi bernafas dengan baik (40-60 kali/menit) serta suhu
tubuh normal (36,5-37,5 C)
51. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin
0,5% untuk dekontaminasi (10 menit) . cuci bilas peralatan
setelah dekontaminasi
52. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah
yang sesuai
53. Bersihkan ibu dengan menggunakan air DTT bersihkan sisa
cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu untuk memakai
pakain yang bersih dan kering
54. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu untuk memberikan
ASI. Anjurkan keluarga untuk memberikan makan dan
minuman yang diinginkan ibu
55. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%
56. Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%
balikkan dalam ke luar dan rendam dalam larutan klorin 0,5%
selama 10 menit
57. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir
58. Lengkapi partograf, periksa tanda tanda vital dan asuhan kala
IV
6. Diagram Alir
Mulai

Anamnesa pasien

Kartu status, buku


Pemeriksaan fisik KIA, buku laporan

Pemeriksaan Laboratorium
(jika ada indikasi) Form pemeriksaan
laboratorium

Diagnosa

Tindakan APN 58
langkah

Terapi obat

Selesai

Selesai
Asuhan Persalinan Normal
(APN)
No. Dokumen :
dr. Lolita Riamawati
UPTD Puskesmas Sememi No. Revisi :00
NIP: 19690826 200212 2 003
SOP Tanggal Terbit : 1 Juli
2015
Halaman :7

7. Unit terkait 1.1 Unit layanan Loket


1.2 Unit layanan Laboratorium
1.3 Unit layanan Apotek

8. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
Asuhan Persalinan Normal
(APN)
No. Dokumen :
dr. Lolita Riamawati
UPTD Puskesmas Sememi No. Revisi :00
NIP: 19690826 200212 2 003
SOP Tanggal Terbit : 1 Juli
2015
Halaman :8
Asuhan Persalinan Normal
(APN)
No. Dokumen :
dr. Lolita Riamawati
UPTD Puskesmas Sememi No. Revisi :00
NIP: 19690826 200212 2 003
SOP Tanggal Terbit : 1 Juli
2015
Halaman :9
Asuhan Persalinan Normal
(APN)
No. Dokumen :
dr. Lolita Riamawati
UPTD Puskesmas Sememi No. Revisi :00
NIP: 19690826 200212 2 003
SOP Tanggal Terbit : 1 Juli
2015
Halaman : 10

Anda mungkin juga menyukai