RPP Ppknkls Xi Edisi Revisi 2017
RPP Ppknkls Xi Edisi Revisi 2017
RPP Ppknkls Xi Edisi Revisi 2017
( KD 3.1-4.1 )
Sekolah : S M A N 5 MALANG
Mata pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kelas / Semester : XI / GANJIL
Materi Pokok : Hak Asasi Manusia dalam Pancasila
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit ( 3 pertemuan )
Program/Varian : MIPA/ 5 SEMESTER
A. Kompetensi Inti ( KI )
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Materi Pembelajaran
1. Fakta
a. Jenis pelanggaran HAM yang bersifat berat, meliputi :
3) Penyiksaan
1) Pemukulan
2) Penganiayaan
Negara Uni Soviet yang sekarang telah pecah menjadi negara Rusia, telah melakukan
penyerangan yang berkepanjangan di negara Afganistan yang berlangsung sejak tahun 1979
1990 an. Sejumlah pasukan perang sebanyak 85 ribu tentara di datangkan langsung dari
Pada periode tahun 1992 1995 terjadi perang sipil di negara Bonia yang dipimpin oleh
Radofan Karadzic. Dalam perang di Bosnia tersebut terjadi pembunuhan massal yang
dilakukan terhadap 8000 warga muslim Bosnia di Srebenica. Srebenica adalah daerah
kantong bagi penduduk penduduk Muslim yang tinggal di Bosnia. Dalam perang tersebut
Radofan Karadzic bertekad untuk melakukan pembersihan etnis kepada warga non Serbia.
http://zakipedia.blogspot.com/2013/02/inilah-kasus-kasus-pelanggaran-ham.html
2. Kegiatan Inti
Waktu
No Langkah
Kegiatan Belajar (menit
. Pembelajaran
)
1 Mengamati - Guru menginstruksikan pada siswa untuk 10
mendengarkan dan menyimak informasi guru
dan tayangan film di LCD berbagai kasus
pelanggaran HAM di Indonesia maupun di
luar negeri.
- Guru menginstruksikan untuk membaca buku
teks yang terkait dengan kasus pelanggaran
HAM.
2 Menanya - Guru memberi instruksi pada siswa untuk 10
membuat pertanyaan tentang apa yang belum
dipahami dari informasi guru dan tayangan
film atau ;
- Siswa membuat pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa
yang diamati dari informasi guru dan menulis
pertanyaan pada buku tugas masing masing
3 Mengumpulkan - Guru menginstruksikan pada siswa untuk 15
informasi menggali informasi dari berbagai buku
sumber lain, internet yang terkait dengan
Kasus kasus pelanggaran HAM baik di
dalam maupun di luar negeri.
- Guru melakukan penilaian sikap siswa
dengan menggunakan instrumen penilaian
sikap siswa tehadap pelajaran yang sudah
disiapkan.
4 Mengolah - Guru menginstruksikan pada siswa untuk 15
Pertemuan Ketiga
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran
(berdoa, mengecek kehadiran siswa).
b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait
dengan materi yang akan dipelajari (diberi contoh 2 pertanyaan).
c. Mengantarkan perserta didik kepada suatu permasalahan/tugas yang akan dilakukan
untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran/KD yang akan
dicapai. (guru melakukan tanya jawab terkait tugas yang diberikan pada minggu tentang
contoh upaya pemerintah dan masyarakat dalam perlindungan HAM, tantangan dan
hambatan dalam penegakan HAM)
d. Menyampaikan garis besar materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik untuk menyelesaikan masalah atau tugas. (guru menyampaikan pokok-
pokok materi yaitu upaya pemerintah dan masyarakat dalam perlindungan HAM,
tantangan dan hambatan dalam penegakan HAM)
LAMPIRAN: 01.
RINGKASAN MATERI HAM
2. Pengertian hak asasi manusia menurut Pasal 1 butir 1 UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM
dan pasal 1 UU No. 26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat keberadaraan manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib di hormati, dijunjung tinggi oleh Negara, hukum,
pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia.
3. Macam-macam Hak Asasi Manusia
Secara umum :
a. Hak asasi manusia yang berkenaan dengan kehidupan social dan politik.
b. Hak asasi manusia yang berkenaan dengan kehidupan dibidang ekonomi, social dan
budaya.
o Contoh perilaku yang harus diwujudkan sebagai upaya pemajuan, penghormatan, dan
penegakan HAM di Indonesia
3. Instrumen soal :
a. Buatlah resume dari berbagai buku sumber yang tersedia di perpustakaan sekolah
tentang HAM
b. Apakah yang anda ketahui tentang HAM ?
c. Sebutkan contoh contoh hak asasi pribadi !
d. Mengapa hak asasi manusia tidak dapat dipindahkan pada orang lain ?
e. Tunjukkan dasar hukum bahwa negara Indonesia telah mengakui dan melindungi hak
asasi manusia ?
f. Mengapa HAM harus diperjuangkan ?
g. Coba kalian cari kasus kasus HAM yang terjadi dalam masyarakat saat ini dan
analisislah !
h. Bagaimana sikap anda jika didaerah/ disekeliling anda terjadi pelanggaran berat
terhadap hak asasi manusia ?
Lampiran 02 Penilaian Pengetahuan
SOAL URAIAN :
JAWAB :
1. Hak asasi manusia dalam arti umum adalah hak-hak dasar yang dimilki setiap pribadi manusia
sebagai anugerah Tuhan yang tidak dapat diganggu gugat karena telah dibawa sejak lahir dan
atau sejak dalam kandungan.
2. Macam-macam Hak Asasi Manusia Secara umum :
a. Hak Asasi Pribadi (Personal Rights)
Hak asasi pribadi, yaitu hak kemerdekaan memeluk agama, beribadat menurut agama
masing-masing, menyatakan pendapat dan kebebasan berorganisasi atau berserikat.
b. Hak Asasi Ekonomi atau Hak Milik (Economi Rights)
Hak asasi ekonomi atau hak milik, yaitu hak kebebasan memiliki sesuatu, hak membeli
Pedoman penskoran :
Soal no 1 = 3 , Soal No 2 = 12 , Soal No 3 =3 Soal No. 4= 4 Soal No.5 = 3
SENANG
Siswa cukup menunjukkan rasa senang dengan wajah
2 cukup ceria saat menerima materi pelajaran.
KETERTARIKAN
Siswa cukup tertarik materi pelajaran dengan kadang-
2 kadang bertanya dan merespon pertanyaan guru
PENUH PERHATIAN
Siswa cukup menunjukkan sikap positif dan kasih
2 sayang kepada guru.
KEJUJURAN
Siswa cukup dapat dipercaya, cukup tulus dalam
2 mengerjakan tugas dari guru.
ASPEK YANG
SKOR DESKRIPSI
DINILAI
KEPATUHAN
Siswa kadang-kadang mengikuti arahan dan aturan.
2 Siswa cukup perlu koreksi guru untuk mentaati aturan.
TIDAK
SELAL JAR
SERING PERNA
NO PERNYATAAN U ANG
H
4 3 2 1
1 Saya berkontribusi terhadap brainstorming di
kelas dan menjawab pertanyaan.
2 Saya mendengarkan guru dan teman-teman
lain dalam rangka untuk belajar.
3 Saya berusaha mendapatkan pengetahuan
sebanyak mungkin pada setiap pembelajaran.
4 Saya bertanya dan menjawab dengan baik
dalam setiap pembelajaran.
5 Saya bertanya kepada guru dan teman-teman
sekelompok apakah setiap hal yang lakukan
sudah benar dan sesuai.
6 Saya bekerja dengan baik, bekerja sama dan
berbagi tugas secara adil dengan anggota
kelompok yang lain.
7 Saya menunjukkan sikap menghargai gagasan,
perasaan, dan kontribusi teman sekelas.
8 Saya berhati-hati dalam mengerjakan tugas
dan mendapatkan hasil yang baik dan benar.
9 Saya sopan dan ramah dalam berbicara dan
bertingkah laku.
10 Saya memperlakukan teman-teman dengan
sabar dan toleransi.
11 Saya memuji teman atas hasil kerja mereka.
RAPOR (LCK)
N
NAMA OBS PD PT JUR RT
O Kualitati
Deskripsi
f
1 Gilang 85 75 80 75 79 B Sikapnya baik. Me-
nunjukkan sikap
jujur dan santun kpd
guru dan teman.
Namun kontrol
dirinya perlu
ditingkatkan
2 .
Keterangan:
OBS : Rata-rata Penilaian Sikap yang diperoleh dari observasi pada proses pembelajaran
PD : Rata-rata Penilaian Diri Kompetensi Spiritual dan Sosial
PT : Rata-rata Penilaian Teman Sejawat Peserta Didik terhadap Kompetensi Spiritual dan
Sosial
JUR : Jurnal (Catatan guru terhadap kelebihan dan kekurangan peserta didik)
RT : Rata-rata Nilai OBS, PD, PT, dan JUR
LCK : Laporan Capaian Kompetensi
KONVERSI NILAI
SKOR 0-100 KUALIFIKASI
Aspek Penilaian
Jumlah
No Nama Siswa Sistematika Gesture dan Nilai
Komunikasi Wawasan Semangat Skor
Penyampaian Penampilan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
Keterangan :
Masing masing kolom diisi dengan kriteria :
4 : Baik Sekali
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
A. KOMPETENSI INTI
1) KI 1 : Menghayatidanmengamalkanajaran agama yang dianutnya.
2) KI 2 : Menghayatidanmengamalkanperilakujujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotongroyong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsivedan pro-
aktifdanmenunjukkansikapsebagaibagiandarisolusiatasberbagaipermasalahandalamberintera
ksisecaraefektifdenganlingkungansocialdanalamsertadalammenempatkandirisebagaicermina
n Bangsadalampergaulandunia.
3) KI 3 :Memahami, menerapkan, menganalisispengetahuanfaktual, konseptual,
proceduralberdasarkan rasa ingintahunyatentangilmupengetahuan, teknologi, seni, budaya,
danhumanioradenganwawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
danperadabanterkaitpenyebabfenomenadankejadian,
sertamenerapkanpengetahuanproceduralpadabidangkajian yang
spesifiksesuaidenganbakatdanminatnyauntukmemecahkanmasalah
4) KI 4 :Mengolah, menalar,
danmenyajidalamranahkonkretdanranahabstrakterkaitdenganpengembangandari yang
dipelajarinya di sekolahsecaramandiri,
danmampumenggunakanmetodasesuaikaidahkeilmuan.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Pertemuan 1
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan peserta didik :
1. Dapat menjelaskan dengan benar tentang makna demokrasi
2. Dapat menguraikan macam-macam demokrasi dengan benar
3. Dapat menjelaskan dengan benar tentang prinsip-prinsip demokrasi
4. Dapat menganalisis dengan benar tentang jenis dan prinsip-prinsip demokrasi yang
diterapkan di Indonesia
5. Dapat menyajikan hasil analisis terkait jenis dan prinsip-prinsip demokrasi yang diterapkan
di Indonesia
Pertemuan 2
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan peserta didik :
1. Dapat menguraikan dengan benar prinsip-prinsip yang terkandung dalam Demokrasi
Pancasila
2. Dapat menjelaskan pelaksanaan demokrasi di Indonesia pada berbagai kurun waktu dengan
benar
3. Dapat mengalisis dengan benar pelaksanaan demokrasi di Indonesia pada berbagai kurun
waktu
4. Menyaji hasil analisis pelaksanaan demokrasi di Indonesia pada berbagai kurun waktu
Pertemuan 3
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan peserta didik :
1. Dapat menjelaskan dengan benar pentingnya kehidupan yang demokrasi
2. Dapat mendiskripsikan perilaku yang mendukung tegaknya nilai-nilai demokrasi
3. Dapat mengidentifikasi dengan benar perilaku yang mencerminkan upaya menegakkan
nilai-nilai demokrasi
4. Dapat menyaji hasil identifikasi perilaku yang mencerminkan upaya menegakkan nilai-
nilai demokrasi
D. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
Terdapatnya Pelaksanaan Pemilihan Umum :
- Pemilhan Presiden dan Wakil Presiden
- Pemilihan anggota Legeslatif
- Pemilhan Kepala dan Wakil Kepala Daerah
Pertemuan 2
1. Menurut Ahmad Sanusi dalam tulisannya yang berjudul Memberdayakan Masyarakat
dalam Pelaksanaan 10 Pilar Demokrasi (2006: 193-205).10 pilar demokrasi
konstitusional Indonesia menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
2. Prinsip-prinsip demokrasi ada dua pendapat :
- Henry B. Mayo yang dikutip oleh Miriam Budiardjo dalam bukunya yang berjudul
Dasar-dasar Ilmu Politik (2008:118-119)
- Alamudi yang dikutip oleh Sri Wuryan dan Syaifullah dalam bukunya yang berjudul
Ilmu Kewarganegaraan (2006:84)
Pertemuan 3
1. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
- Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada periode 1945 - 1949
- Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada periode 1949 - 1959
- Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada periode 1959 - 1965
- Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada periode 1965 - 1998
- Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada periode 1998 sekarang
Prinsip
1. UUD 1945
2. UU No.8 tahun 2012 tentang Pemilu
PROSEDUR
Proses pemilihan umum
E. METODE PEMBELAJARAN
a. Pendekatan yang digunakan : Saintifik
b. Model yang digunakan : Problem Based Learning
- Fase 1/orientasi peserta didik kepada masalah
- Fase 2/ Menorganisasi peserta didik
- Fase 3 / Membimbing penyelikan individi dan kelompok
- Fase 4 / mengembangkan dan menyajikan hasil karya
- Fase 5 / menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
c. Metode yang digunakan: Ceramah, Diskusi kelompok, Tanya jawab dan Penugasan
Pertemuan 02
No Kegiatan Wakt
u
1. Kegiatan Pendahuluan 10
meni
t
- Guru mempersiapkan klas agar lebih kondusif
Pertemuan 03
No Kegiatan Waktu
H. PENILAIAN
a.Jenis/Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap (non Test )
2. Penilaian Pengetahuan (Test)
3. Penilaian Ketrampilan (non Test)
Lampiran:
a. Lembar Observasi dan kinerja presentasi
Observasi
Memberi Memberi
No NamaSiswa Bertanya Menjawab Nilai
masukan argumentasi
(1) (2) (3) (4)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Penyajian Data
Kejujuran
JawabanPertan
Ketelitian
Visual
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20. dst
A.Kompetensi Inti ( KI )
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
3.5 Memahami sistem hukum dan peradilan nasional dalam lingkup NKRI.
3.5.1 Menjelaskan pengertian sistem hukum
3.5.2 Menjabarkan tujuan sistem hukum NKRI
3.5.3 Menguraikan macam macam penggolongan hukum yang berlaku di Indonesia
3.5.4 Mengurutkan sumber hukum dan tata urutan peraturan hukum di Indonesia.
3.5.5 Menjelaska pengertian sistem peradilan
3.5.6 Menegaskan kembali tujuan sistem peradilan
3.5.7 Mendeskripsikan macam macam peradilan di Indonesia
3.5.8 Menelaah berbagai alat kelengkapan peradilan nasional
4.5 Menyaji hasil telaah sistem hukum dan peradilan nasional dalam lingkup NKRI
4.5.1 Membuat laporan hasil analisis macam macam peradilan di Indonesia.
4.5.2 Membuat laporan hasil analisis sistem hukum dan peradilan dalam lingkup NKRI
4.5.3 Menyusun laporan hasil telaah berbagai alat kelengkapan peradilan nasional
B. Materi Pembelajaran
1. Faktual:
1. Pro kontra wacana pengadilan khusus narkotika
2. Hukuman Koruptor terlalu ringan
2. Konseptual dan Prinsipial :
2.1. Konseptual
Sistem Hukum Dalam NKRI
a. Pengertian sistem hukum
b. Tujuan sistem hukum NKRI
c. Macam macam penggolongan hukum yang berlaku di Indonesia
d. Sumber hukum dan tata urutan peraturan hukum di Indonesia.
Sistem Peradilan Indonesia
a. Pengertian sistem peradilan
b. Tujuan sistem peradilan
c. Macam macam peradilan di Indonesia
3. Prosedural :
Jika terjadi pelanggaran hukum atau tindakan kriminal, penyelesaiannya:
1. oleh pihak yang berwajib
2. tidak main hakim sendiri
3. Prosedur penyelesaian perkara pidana dan perkara perdata
4.Metakognitif :
a. Solusi pencegahan pelanggaran hukum
b.Solusi pencegahan dan penaggulangan kasus-kasus KKN
E. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke dua belas
4. Pendahuluan (15 menit)
2. Kegiatan Inti
Sintaks /Prosedur Kegiatan Pembelajaran Keterkaitan Waktu
Problem Based dengan 5 M (menit)
Learning
F. Penilaian :
1. Jenis penilaian : Tes dan Non Tes
2. Teknik dan Bentuk penilaian :
a. penilaian kompetensi sikap meliputi
- sikap terhadap materi pelajaran
- sikap terhadap guru pengajar
- sikap dalam proses pembelajaran
b. penilaian kompetensi pengetahuan :
- tes tulis dalam bentuk soal pilihan ganda dan uraian
- tes lisan dalam bentuk daftar pertanyaan
- penugasan dalam bentuk penugasan individu
c. penilaian kompetensi keterampilan :
- penilaian kinerja dalam bentuk daftar cek atau skala penilaian yang dilengkapi dengan
rubrik
Jadi sistem hukum nasional Indonesia adalah hukum Indonesia itu sendiri, yaitu sebuah sistem
yang dibangun dari proses penemuan, pengembangan, adaptasi, bahkan kompromi dari beberapa
sistem yang telah ada.
Sistem hukum hanya berfungsi sepihak sehingga supremasi hukum tidak dapat berjalan secara
maksimal.
Menurut Laoren Friedman terdiri atas 3 (tiga) sistem hukum yaitu: materi hukum; struktur hukum,
dan cultur / budaya hukum. Materi hukum diartikan dimana saat hukum dijalankan sesuai dengan
fungsinya, maka materi hukum harus jelas, seperti Undang-Undang dan peraturan formil lainnya
yang berlaku di dalam masyarakat. Tanpa materi hukum yang baik maka dapat menimbulkan
interpretasi atau penafsiran sehingga hukum dapat melenceng dari subtansinya. Sementara struktur
hukum seperti polisi, jaksa, hakim harus menjalankan fungsinya sebagaimana dalam UU dan
peraturan lainnya. Sebab pada lembaga-lembaga inilah ujung tombak penegakan hukum itu berada.
Meskipun banyak terdapat kasus yang menunjukkan bahwa aparatur lembaga-lembaga ini
seringkali melakukan pelanggaran hukum yang mengangkangi supremasi hukum sipil. Mungkin
kalau anda pernah mendengar istilah "mafia peradilan" yang keberadaannya sulit untuk dibuktikan
namun nyata adanya. Akibat dari praktek ini, rakyat kecil kelas dua menjadi korban diskriminasi
hukum. Selain materi hukum, struktur hukum maka masyarakat sebagai bagian dari sistem hukum,
berperan penting dalam menaati aturan yang berlaku dalam lingkungan masyarakat sebagai kultur
kebiasaan taat hukum baik penegak hukum maupun masyarakatnya. Agar tidak saling suap-
menyuap atau budaya KKN dalam setiap penanganan hukum.
Sistem berasal dari bahasa Yunani systema yang berarti suatu keseluruhan yang tersusun dari
sekian banyak bagian (whole compound of several parts). Sistem merupakan suatu kebulatan yang
memiliki unsur-unsur dan peran yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi.
[1] Masing-masing bagian atau unsur harus dilihat dalam kaitannya dengan bagian-bagian atau
unsur-unsur lain dan dengan keseluruhannya seperti mozaik atau legpuzzle.
[2] Sistem merupakan pengorganisasian dari bagian-bagian yang saling berhubungan dan saling
menggantungkan diri satu dari yang lain dan membentuk satu kesatuan. Suatu sistem adalah suatu
perangkat komponen yang berkaitan secara terpadu dan dikoordinasikan sedemikian rupa untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Adapun ciri-ciri dari sistem yaitu : terikat pada waktu dan tempat; kontinu, berkesinambungan, dan
otonom; terdapat pembagian di dalamnya; tidak menghendaki adanya konflik antara unsur-unsur
atau bagian-bagian; sebagai pelengkap; dan memiliki konsep yang fundamental. Dengan demikian
dapat dirumuskan bahwa sistem hukum adalah suatu keseluruhan yang terdiri atas bagian-bagian
atau unsur-unsur yang saling menentukan, saling pengaruh mempengaruhi dan tidak boleh saling
bertentangan (harus konsisten), untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Secara sederhana, sistem
hukum adalah susunan hukum yang teratur. Sistem hukum terdiri dari suatu keseluruhan kompleks
unsur-unsur yaitu peraturan, putusan, pengadilan, lembaga atau organisasi, dan nilai-nilai. Sistem
hukum bersifat kontinu, berkesinambungan dan otonom. Sistem hukum berfungsi untuk menjaga
atau mengusahakan keseimbangan tatanan dalam masyarakat (restitutio in integrum).
[3]Sistem hukum bukan sekedar kumpulan peraturan-peraturan saja namun peraturan-peraturan itu
dapat diterima sebagai sah apabila dikeluarkan dari sumber-sumber yang sama, seperti peraturan
hukum, yurisprudensi, dan kebiasaan. Menurut Friedman, suatu sistem hukum terdiri dari : struktur
atau kelembagaan sebagai kerangka dasar dari sistem hukum itu sendiri, substansi hukum yang
terdiri dari aturan-aturan yang bersifat materiil maupun formil, dan budaya hukum yakni nilai-nilai
atau pandangan masyarakat termasuk perilaku aparat dalam sistem hukum itu sendiri.
Hukum nasional tidak lain adalah sistem hukum yang bersumber dari nilai-nilai budaya bangsa
yang sudah lama ada dan berkembang sekarang. Sistem hukum nasional adalah sebuah sistem
hukum (meliputi materiil dan formil; pokok dan sektoral) yang dibangun berdasarkan ideologi
negara Pancasila, UUD 1945 dan dapat juga bersumber pada hukum lain asal tidak bertentangan
dengan jiwa Pancasila dan UUD 1945, serta berlaku di seluruh Indonesia.
Sistem hukum nasional seperti yang diutarakan di atas tersebut masih belum dapat terwujud
sepenuhnya di Indonesia. Masih begitu banyak peraturan perundang-undangan yang saling tumpang
tindih dan bertentangan satu sama lain. Hukum sebagai suatu sistem tidak menghendaki adanya
peraturan yang saling tumpah tindih atau bertentangan. Di Indonesia masih banyak peraturan
perundang-undangan yang tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila maupun UUD 1945 sehingga
dalam penerapannya tidak memberikan rasa keadilan bagi rakyat dan tidak adanya kepastian
hukum.
Ketika berbicara mengenai sistem hukum, maka ada tiga komponen penting yang juga perlu dilihat,
yaitu legal structure, legal substance, dan legal culture. Pembangunan sistem hukum yang
dilakukan di Indonesia masih dominan secara substansi saja, namun struktur dan budayanya masih
kurang mendapatkan perhatian. Indonesia belum memiliki sistem hukum nasional yang
representatif. Untuk dapat mewujudkan sistem hukum nasional yang berlandaskan keadilan maka
perlu dikembangkan budaya hukum di seluruh lapisan mayarakat. Kemudian mengakui dan
menghormati hukum adat dan hukum agama serta memperbaharui undang-undang warisan kolonial
dan hukum nasional yang diskriminatif. Perilaku aparat penegak hukum juga perlu diperbaiki
sehingga tidak hanya hukumnya saja yang baik tapi dalam implementasinya pun dapat berjalan
dengan baik karena dukungan aparat penegak hukum yang baik pula. Hal-hal tersebut perlu
mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya pula oleh
pemerintah dan masyarakat.
Para ahli memberikan pengertian hukum secara berbeda antara lain sbb. :
Utrecht : Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan yang mengurus tata tertib masyarakat,
karena itu harus ditaati.
Prof. Mr. E.M. Meyers : Hukum adalah semua peraturan yang mengandung pertimbangan
kesusilaan, ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan yang menjadi
pedoman bagi penguasa negara dalam melakukan tugasnya.
Leon Duguit : Hukum adalah aturan tingkah laku para anggota masyarakat, yang daya
penggunaannya diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan bersama
dan bila dilanggar menimbulkan reaksi bersama terhadap orang yang melakukan pelanggaran
tersebut.
S.M. Amin. SH. : Hukum adalah kumpulan peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi-sanksi
dengan tujuan untuk menciptakan ketertiban dan keamanan dalam pergaulan manusia.
Immanuel Kant : hukum adalah keseluruhan syarat-syarat yang dengan kehendak bebas dari
orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dengan orang lain.
Prof Dr. Van Kan : hukum adalah keseluruhan peraturan hidup yang bersifat memaksa untuk
melindungi kepentingan manusia di dalam masyarakat.
J.C.T. Simorangkir dan Woerjono Sastropranoto : hukum adalah peraturan-peraturan yang
bersifat memaksa dan dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib, yang menentukan tingkah
laku manusia dalam lingkungan masyarakat. Pelanggaran terhadap peraturan tadi berakibat
diambilnya tindakan hukum.
3.Penggolongan hukum
Penggolongan hukum menurut Dudu Duswara Machmudin dan C.S.T. Kansil dapat
dilihat dalam tabel berikut :
Jenis
Penggol Macamnya Pengertiannya Contohnya
ongan
1. Hukum Hukum yang tercantum dalam UU Pemilu.
Undang- peraturan perundang-undangan.
5.2 TAP MPR No. III/MPR/2000 Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan RepublikIndonesia
adalah:
1. Undang-Undang Dasar 1945
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
3. Undang-Undang
Penjelasan
1. Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) merupakan hukum dasar tertulis Negara
Republik Indonesia, memuat dasar dan garis besar hukum dalam penyelenggaraan negara.
3. Undang-Undang (UU) dibuat oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersama Presiden
untuk melaksanakan UUD 1945 serta TAP MPR-RI.
4. Perpu dibuat oleh Presiden dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Perpu harus diajukan ke DPR dalam persidangan yang berikut.
b. DPR dapat menerima atau menolak Perpu dengan tidak mengadakan perubahan.
c. Jika ditolak DPR, Perpu tersebut harus dicabut.
5. Peraturan Pemerintah (PP) dibuat oleh Pemerintah untuk melaksanakan perintah undang-
undang.
6. Keputusan Presiden (Keppres) yang bersifat mengatur dibuat oleh Presiden untuk
menjalankan fungsi dan tugasnya berupa pengaturan
1.UUD 1945
2.KETETAPAN MPR
4.PERATURAN PEMERINTAH
5.PERATURAN PRESIDEN
a. Penyelidikan
b. Penyidikan
c. Penuntutan
d. Mengadili
e.Eksekusi
Secara umum peranan lembaga peradilan adalah menerima, memaksa, dan sekaligus memutuskan
suatu perkara di sidang pengadilan dalam rangka untuk menegakkan hukum dan keadilan.
3. Budaya Hukum
Komponen yang sangat penting dan menentukan tegaknya keadilan adalah kesadaran hukum
4. Hierarki Kelembagaan Peradilan
Susunan lembaga perradilan yang secara hierarki memiliki fungsi dan kewenangan peradilan
masing masing.
C. Peranan Lembaga Lembaga Peradilan
Lembaga lembaga kekuasaan kehakiman yang berada di Indonesia
1. Mahkamah Agung ( MA )
MA adalah lembaga Pengadilan Negara Tertinggi dari semua lingkungan pengadilan yang dalam
melaksanakan tugasnya terlepas dari pengaruh pemerintah atau pengaruh pengauruh lain.
Susunam MA terdiri dari Pimpinan, Hakikm Anggota ( hakim agung) panitera dan seorang
sekretaris.
MA berwenang memeriksa dan memutuskan :
Permohonan kasasi.
Sengketa tenyang kewenangan mengadili.
Permohonan peninjauan kembali putusan pengadilan yang telah memeperoleh kekuatan hokum
yang tetap.
2. Mahkamah Konstitusi ( MK )
MK adalah salah satu badan negara yang melakukan kekuassan kehakiman yang merdeka, untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan kedilan. Kedudukan MK adalah di Ibu
Kota Negara Republik Indonesia.
Wewenang MK menurut UU No. 24 Tahun 2003 adalah :
1. Menguji Undang Undang terhadap undang undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
2. Memutus sengketa kewenagan lembaga negara yang kewenanganya diberikan oleh Undang
Undang Dasar Republik Indonsia Tahun 1945
3. Memutus pembubaran partai politik
Kesimpulan
Hukum adalah sekumpulan peraturan yang terdiri dari perintah dan larangan yang bersifat memaksa
dan mengikat dengan disertai sanksi bagi pelanggarnya yang bertujuan untuk mengatur ketentraman
dan ketertiban dalam masyarakat. Untuk mencapai ketentraman dan ketertiban dalam masyarakat
dibutuhkan sikap masyarakat yang sadar hokum. Selain masyarakat pemerintahpun juga harus sadar
hokum. Maka tercapailah ketentraman dan ketertiban itu. Untuk mengantisipasi berbagai
pelanggaran hokum yang terjadi maka di Indonesia telah ada berbagai macam Pengadilan. Dari
yang mengadili masyarakat sampai dengan pemerintah dan para pejaba
5
a. Hukum menurut wujud dan bentuknya ( hukum tertulis dan tidak tertulis )
Jumlah Skor 25
KETERTARIKAN
Siswa cukup tertarik materi pelajaran dengan kadang-
2 kadang bertanya dan merespon pertanyaan guru
ASPEK YANG
SKOR DESKRIPSI
DINILAI
MENGHORMATI
Siswa cukup menghormati guru dan menunjukkan perilaku
2 cukup santun terhadap guru dan cukup mematuhi nasihat
guru.
Siswa tidak menghormati guru dan tidak menunjukkan
1 perilaku santun terhadap guru dan tidak mematuhi nasihat
guru.
PENUH PERHATIAN 4 Siswa selalu menunjukkan sikap positif dan kasih sayang
kepada guru.
KEJUJURAN
Siswa cukup dapat dipercaya, cukup tulus dalam
2 mengerjakan tugas dari guru.
ASPEK YANG
SKOR DESKRIPSI
DINILAI
TANGGUNG JAWAB
Siswa selalu mengerjakan tugas-tugas tepat waktu dan
2 hasilnya selalu maksimal.
TIDA
SELAL SERIN JARA K
NO PERNYATAAN U G NG PERN
AH
4 3 2 1
RAPOR (LCK)
N
NAMA OBS PD PT JUR RT
O Kualitati
Deskripsi
f
1 Gilang 85 75 80 75 79 B Sikapnya baik. Me-
nunjukkan sikap jujur
Keterangan:
OBS : Rata-rata Penilaian Sikap yang diperoleh dari observasi pada proses pembelajaran
PD : Rata-rata Penilaian Diri Kompetensi Spiritual dan Sosial
PT : Rata-rata Penilaian Teman Sejawat Peserta Didik terhadap Kompetensi Spiritual dan
Sosial
JUR : Jurnal (Catatan guru terhadap kelebihan dan kekurangan peserta didik)
RT : Rata-rata Nilai OBS, PD, PT, dan JUR
LCK : Laporan Capaian Kompetensi
KONVERSI NILAI
SKOR 0-100 KUALIFIKASI
Aspek Penilaian
Jumlah
No Nama Siswa Sistematika Gesture dan Nilai
Komunikasi Wawasan Semangat Skor
Penyampaian Penampilan
1
2
3
4
5
6
7
8
Keterangan :
Masing masing kolom diisi dengan kriteria :
4 : Baik Sekali
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
Sebagai wujud dari hal tersebut, di negara kita terdapat kantor Kedutaan Besar dan Konsulat
Jenderal negara lain. Begitu juga dengan kantor Kedutaan Besar dan Konsulat Jenderal negara
kita yang terdapat di negara lain.
Kemudian, wujud politik bebas aktif bangsa Indonesia dapat dilihat dari perjanjian
internasional yang dilakukan oleh bangsa Indonesia. Berikut ini contoh perjanjian internasional
yang pernah dilaksanakan oleh bangsa Indonesia dengan negara lain.
a. Perjanjian penyelesaian dwikewarganegaraan dengan Republik Rakyat Cina pada tahun 1955.
b. Perjanjian penyerahan Irian Barat dengan pemerintah Kerajaan Belanda pada 15 Januari 1962.
c. Perjanjian penentuan garis batas Laut Andaman di sebelah utara Selat Malaka dengan
pemerintah Kerajaan Thailand pada tahun 1971.
d.Perjanjian mengenai penentuan garis batas wilayah antara Indonesia dan PapuaNugini dengan
pemerintah Australia pada 12 Februari 1971.
e. Persetujuan mengenai garis batas landas kontinen antara Indonesia dan Singapura di Selat
Singapura
dengan pemerintah Singapura pada tanggal 25 Mei 1973.
f. Perjanjian ekstradisi dengan pemerintah Kerajaan Malaysia pada tahun 1974.
g. Perjanjian mengenai pertahanan dan keamanan dengan pemerintah Australia pada tanggal 16
Desember 1995.
b.Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran menggunakan pendekatan Saintifik, Metode Diskusi, model pembelajaran
bekerja dalam kelompok. Pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi menjadi tiga tahapan
yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
c. Penilaian
1) Penilaian sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses belajar berlangsung.
Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya dilihat aktivitas
peserta didik dalam mengumpulkan data dari berbagai sumber berkaitan dengan pola
hubungan Internasional yang dibangun Indonesia dan tingkat perhatian peserta didik pada
saat berdiskusi. Aspek yang dinilai adalah kemampuan menyampaikan pendapat,
argumentasi atau menjawab pertanyaan serta aspek kerjasama kelompok.
Skor Perolehan
Nilai = -------------------- x 4
10
Skor Perolehan
Nilai = -------------------- x 4
8
3) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam menyajikan
hasil analisis, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau mempertahankan
argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/saran terkait dengan materi yang
sedang dibahas (mengomunikasikan secara lisan). Penilaian dapat menggunakan format di bawah
ini,dengan rentangan skor 1 4.
No. Nama Siswa Menyajika Mengajukan Menjawab Member Skor Rerata
n pertanyaan pertanyaan i skor:4
gagasan Saran
01.
02.
03.
04.
dst
Pedoman penskoran :
No Kemampuan ketrampilan Diskripsi penskoran
. yang dinilai
Menurut jumlah pihak yang mengadakan perjanjian, meliputi beberapa hal berikut.
Perjanjian bilateral, artinya perjanjian antara dua negara yang mengatur kepentingan dua negara
tersebut. Misalnya, perjanjian antara Indonesia dengan Australia pada tanggal 9 Oktober 1973
tentang batas dasar laut selatan Pulau Tanimbar dan Pulau Timor.
Perjanjian multilateral, artinya perjanjian yang melibatkan banyak negara yang mengatur
kepentingan semua pihak. Misalnya, konvensi hukum laut di Montego Bay-Jamaika pada
tanggal 10 Desember 1982 tentang Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE).
Menurut isinya, terdiri dari:
Segi politis, seperti pakta pertahanan dan pakta perdamaian. Misalnya, NATO, ANZUS dan
SEATO.
Segi ekonomi, seperti bantuan ekonomi dan keuangan. Misalnya, CGI, IMF, IBRD dan
sebagainya.
Segi hukum, seperti status kewarganegaraan (Indonesia-Cina), ekstradisi dan sebagainya.
Misalnya,perjanjian ekstradisi antara Indonesia dengan Malaysia tahun 1974.
Segi batas wilayah, seperti batas laut teritorial, batas alam daratan dan sebagainya. Misalnya,
persetujuan antara Indonesia dengan Singapura tentang garis batas laut teritorial di Selat
Singapura.
Segi kesehatan, seperti masalah karantina, penanggulangan wabah penyakit, dan sebagainya.
d. Pengumuman (declaration)
Setelah suatu perjanjian disahkan melalui proses ratifikasi oleh setiap negara peserta, tahap
berikutnya adalah perlu adanya pendaftaran dan pengumuman di organisasi internasional
(PBB).
Keharusan ini sesuai dengan bunyi Pasal 102 Ayat (1) Bab XVI Piagam PBB yang menetapkan
bahwa Setiap traktat atau perjanjian internasional yang diadakan oleh anggota-anggota PBB
sesegera mungkin harus didaftarkan pada Sekretariat PBB dan diumumkan.
Kemudian, persetujuan suatu negara untuk mengikatkan diri pada suatu perjanjian dapat diberikan
seperti berikut ini.
a. Penandatanganan, yaitu jika suatu perjanjian menyebutkan secara jelas dan tegas bahwa
perjanjian itu mulai mengikat sejak ditandatangani. Hal ini berarti dengan ditandatanganinya
perjanjian tersebut, telah mengikat dan sekaligus menimbulkan hak dan kewajiban bagi para
peserta.
b. Ratifikasi, yaitu jika perjanjian itu menentukan lain, yang baru mengikat apabila telah dilakuan
pengesahan (ratifikasi). Jadi, penandatanganan itu hanya sebagai persetujuan yang dilakukan
oleh kuasa penuh atas penerimaan isi naskah perjanjian.
c. Pernyataan turut serta (accesion) atau menerima (acceptance), yaitu jika suatu negara yang
semula tidak ikut aktif dalam perundingan, tetapi ingin ikutserta dalam suatu perjanjian
multilateral.
Sebagai akibat hukum dari tindakanntersebut adalah secara otomatis negara tersebut menjadi terikat
oleh perjanjian, baik selruhnya maupun hanya sebagian saja.
b.Proses Pembelajaran
01.
02.
03.
04.
dst
Keterangan :
Skor penilaian menggunakan skala 1 4, yaitu:
Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap yang dinilai
Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap yang dinilai
Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai
Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai aspek sikap yang dinilai
Skor Perolehan
Nilai = --------------------- x 4
16
2) Penilain Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan dengan menilai hasil penugasan yaitu
Tugas Kelompok 5.1 dan
Tugas Kelompok 5.2.
Pensekoran Tugas Kelompok 5.1
Soal nomor 1 masing-masing skornya 2 sehingga skor maksimal adalah 8,
soal nomor 2 skornya 2 sehingga total skor tertinggi adalah 10.
Skor Perolehan
Nilai = -------------------- x 4
10
Pensekoran Tugas Kelompok 5.2
Nomor 1 13 masing-masing skornya 2 sehingga skor maksimal adalah 26.
Skor Perolehan
Nilai = -------------------- x 4
26
3.Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik
dalam mempresentasikan pengumpulan data tentang istilah-istilah perjanjian
internasional, tahap-tahap perjanjian internasional dan identifikasi perjanjian
bilateral yang dilakukan Indonesia.
3. Pertemuan Ketiga (2 x 45 Menit)
Perwakilan suatu negara di negara lain dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
perwakilan dalam arti politik dan perwakilan dalam arti non-politik. Perwakilan
dalam arti politik sering disebut perwakilan diplomatik, sedangkan perwakilan
non-politik sering disebut dengan istilah konsuler.
Perwakilan diplomatik adalah perwakilan yang kegiatannya mewakili negaranya
dalam melaksanakan hubungan diplomatik dengan negara penerima atau suatu
organisasi internasional. Atau dengan kata lain, perwakilan yang kegiatannya
melaksanakan kepentingan negaranya di luar negeri. Seseorang yang diberi tugas
sebagai anggota perwakilan diplomatik suatu negara biasanya disebut sebagai
diplomat.
2. Tugas dan Fungsi Perwakilan Diplomatik Republik Indonesia
Secara umum seorang anggota perwakilan diplomatik mempunyai tugas yang
mencakup hal-hal berikut ini.
a. Representasi, yaitu selain mewakili pemerintah negaranya, ia juga dapat
melakukan protes, mengadakan penyelidikan dengan pemerintah negara
penerima. Ia mewakili kebijaksanaan politik pemerintah negaranya.
b. Negosiasi, yaitu mengadakan perundingan atau pembicaraan baik dengan
negara tempat ia diakreditasikan maupun dengan negara-negara lainnya.
c. Observasi, yaitu menelaah dengan teliti setiap kejadian atau peristiwa di
negara penerima yang mungkin dapat mempengaruhi kepentingan
negaranya.
d. Proteksi, yaitu melindungi pribadi, harta benda dan kepentingan-kepentingan
warga negaranya yang berada di luar negeri.
e. Persahabatan, yaitu meningkatkan hubungan persahabatan antara negara
pengirim dengan negara penerima, baik di bidang ekonomi, kebudayaan
maupun ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam melaksanakan tugasnya, seorang diplomat dapat berfungsi sebagai lambang
prestise nasional negaranya di luar negeri dan mewakili kepala negaranya di negara
penerima. Selain itu, dia dapat berfungsi sebagai perwakilan yuridis dari pemerintah
negaranya. Misalnya, dia dapat menandatangani perjanjian,meratifikasi dokumen,
mengumumkan pernyataan dan lain-lain. Dia juga dapat berfungsi sebagai
perwakilan politik. Dalam melaksanakan fungsinya tersebut, seorang diplomat dapat
menjadi alat penghubung timbal balik antara kepentingan negaranya dengan
kepentingan negara penerimanya.
Berkaitan dengan hal tersebut, apa saja fungsi perwakilan diplomatik bagi bangsa
Indonesia?
Bagi bangsa Indonesia penempatan perwakilan diplomatik di negara lain berfungsi
sebagai sarana berikut.
1. Mewakili negara Republik Indonesia secara keseluruhan di negara penerima
Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, duta besar luar biasa dan berkuasa penuh
mempunyai wewenang untuk berikut.
1) Menetapkan kebijaksanaan pelaksanaan kegiatan perwakilan diplomatik.
2) Mengeluarkan peraturan yang diperlukan dalam menyelenggarakan dan
Menyempurnakan kegiatan perwakilan.
3) Melakukan tindakan-tindakan otorisasi,yaitu berwenang mengatur penggunaan
anggaran.
b. Kuasa Usaha
Kuasa Usaha adalah pejabat dinas luar negeri dari pegawai negeri lainnya yang
ditunjuk oleh menteri luar negeri untuk bertindak sebagai kepala perwakilan
diplomatik. Hal ini dilakukan selama duta besar luar bisa dan berkuasa penuh
tidak berada di wilayah kerjanya, atau sama sekali berhalangan dalam
menjalankan tugasnya.
Kuasa Usaha tidak ditempatkan oleh kepala negara kepada kepala negara, tetapi
kuasa usaha ini ditempatkan oleh menteri luar negeri RI kepada menteri luar
negeri pihak negara penerima.
c. Atase-atase Republik Indonesia
1) Atase Pertahanan
Atase pertahanan adalah perwira TNI/POLRI dari departemen pertahanan dan
keamanan yang diperbantukan kepada departemen luar negeri. Perwira ini
ditempatkan di perwakilan luar negeri dengan status sebagai unsur korps
diplomatik. Mereka melaksanakan tugas-tugas perwakilan luar
negeri di bidang pertahanan dan keamanan. Atase pertahanan mempunyai fungsi
untuk:
a.Mengamati, menelaah dan melaporkan perkembangan berbagai masalah yang
berhubungan dengan keamanan dan pertahanan.
b.Mengumpulkan dan mengolah data serta bahan-bahan keterangan lainnya
Adapun, perbedaannya dapat dilihat dari dua aspek, yaitu sebagai berikut.
1) Ditinjau dari fungsi dan kedudukannya. Perbedaan dari aspek ini dapat
dilihat dari tabel di bawah ini.
No. Perwakilan Diplomatik N Perwakilan Konsuler
o.
1. Memelihara kepentingan negaranya 1. Memelihara kepentingan negaranya
dengan melakukan hubungan dengan dengan melaksanakan hubungan
pejabat-pejabat tingkat pusat. hubungan dengan pejabat-pejabat
tingkat derah (setempat).
2. Berhak mengadakan hubungan yang 2. Berhak mengadakan hubungan yang
bersifat politik. bersifat non-politik.
3. Satu negara hanya mempunyai satu 3. Satu negara dapat mempunyai lebih dari
perwakilan diplomatik saja dalam satu satu perwakilan konsuler
negara penerima
4. Mempunyai hak ekstrateritorial (tidak 4. Tidak mempunyai hak esktrateritorial
tunduk pada pelaksanaan kekuasan (tunduk pada kekuasaan peradilan).
peradilan).
2).Perbedaan dari aspek ini dapat dilihat dari tabel di bawah ini.:
A. Ditinjau dari mulai berlakunya fungsi misi diplomatik dan konsuler
No Perwakilan Diplomatik No. Perwakilan Konsuler
.
1. Pada saat menyerahkan 1. Setelah negara penerima
surat kepercayaan (letter of pemberitahuan yang layak
Credence). pejabat perwakilan konsuler
sudah dapat melakukan
fungsinya di negara penerima
b.Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik, metode diskusi dan bekerja
dalam kelompok. Pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan yaitu
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
No DISKRIPSI KEGIATAN
01 Pendahuluan
1) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan
untuk proses belajar-mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas,
presensi (kehadiran, agenda kegiatan), menyiapkan media dan alat serta
buku yang diperlukan.
2) Guru dan peserta didik mendiskusikan kompetensi yang telah dipelajari
dan dikembangkan pada pertemuan sebelumnya.
3) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari.
4) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang
akan dilakukan.
6) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan
3. PENUTUP
Lampiran :
RPP PPKn Kelas XI SMAN 5 MALANG.SMESTER GANJIL&GENAP 2017/2018 Page 91
1) Penilaian sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses belajar
berlangsung. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini
misalnya dilihat aktivitas peserta didik dalam mengumpulkan data dari berbagai
sumber berkaitan dengan kedudukan perwakilan diplomatik Indonesia dan
tingkat
1) Penilaian sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses belajar
berlangsung. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini
misalnya dilihat aktivitas dalam mengumpulkan data dari berbagai sumber
berkaitan dengan perjanjian internasional yang dilakukan Indonesia dan tingkat
perhatian peserta didik pada saat berdiskusi. Aspek yang dinilai adalah iman
taqwa, toleransi, disiplin, jujur, tanggung jawab
01.
02.
03.
04.
dst
Keterangan :
Skor penilaian menggunakan skala 1 4, yaitu:
Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap yang dinilai
Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap yang dinilai
Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai
Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai aspek sikap yang dinilai
Skor Perolehan
Nilai = --------------------- x 4
16
2) Penilain Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan dalam bentuk tes tertulis/lisan dengan menjawab
pertanyaan dibawah ini.
a. Jelaskan pengertian perwakilan diplomatik!
b. Jelaskan pengertian perwakilan konsuler!
c. Apakah tugas dan fungsi perwakilan diplomatik Indonesia?
d. Apakah tugas dan fungsi perwakilan konsuler Indonesia?
e. Untuk apa perwakilan diplomatik itu ditempatkan di suatu negara?
f. Apa dampaknya jika suatu negara tidak memiliki perwakilannya di negara lain?
g. Apa syarat-syarat yang harus dipenuhi jika suatu negara akan menempatkan
perwakilannya di
negara lain?
Pensekoran :
Masing-masing soal skornya adalah 2 sehingga skor maksimal adalah 16.
Skor Perolehan
Nilai = -------------------- x 4
16
3) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik
dalam mengumpulkan informasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab
pertanyaan atau mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam
memberikan masukan/saran terkait dengan materi yang sedang dibahas
(mengomunikasikan secara lisan).
A. Kompetensi Inti
4. 4.5. Menyaji hasil analisis 4..1 Menyusun hasil analisis strategi yang diterapkan
strategi yang diterapkan negara Indonesia dalam menyelesaikan ancaman
Negara Indonesia dalam terhadap negara dalam memperkokoh persatuan
menyelesaikan ancaman bangsa
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
E.Kegiatan Pembelajaran
b. Pertemuan pertama (2x45 menit)
Proses pembelajaran menggunakan Pendekatan saintifik, model
pembelajaran
discovery metode diskusi. Pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi
tiga
tahapan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
2) Menanya
a) Peserta didik secara kelompok mengidentifikasi sekaligus
mencatatpertanyaan yang ingin diketahui tentang strategi
dalam menghadapiancaman militer. Peserta didik
dibimbing dan didorong untuk terusmenggali rasa ingin
tahu dengan pertanyaan secara mendalam
terkaitkeanekaragaman dan potensi ancaman, tantangan,
hambatan dangangguan yang muncul akibat adanya
keanekaragaman. Kompetensiyang dikembangkan adalah
mengembangkan kreativitas, rasa ingintahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikirankritis.
b) Untuk menumbuhkan motivasi dan kebiasaan bertanya,
pesertadidik dapat diminta untuk menuliskan pertanyaan
ke dalam daftar pertanyaan yang disusun sebagai berikut.
N Pertanyaan
o
1
2
3
ds
t
3) Mengumpulkan data/Informasi
a) Peserta didik secara berkelompok mencari informasi
sebagai jawabanatas pertanyaan yang telah disusun
dengan membaca uraian materiBab 6 Sub-bab A Materi 1
mengenai strategi menghadapi ancaman militer.
b) Peserta didik juga diminta untuk mencari informasi
sebagai jawaban pertanyaan yang terdapat dalam Tugas
Kelompok 6.1 yaitu membuat analisis berita tentang
pelanggaran wilayah udara Indonesia oleh oleh pesawat
terbang Singapura dengan menggunakan berbagai sumber
4) Menalar
a) Peserta didik secara kelompok dibimbing untuk
menghubungkaninformasi yang diperoleh sebagai dasar
untuk menarik kesimpulanmengenai strategi yang sudah
diterapkan untuk menghadapi ancamanmiliter yang terjadi
di Indonesia.
b) Peserta didik dengan bimbingan guru menyusun hasil
telaah tentangstrategi yang sudah diterapkan untuk
mengatasi gerakan separatisme,terorisme dan konflik
komunal yang terjadi di Indonesia.
5) Mengomunikasikan
a) Peserta didik secara kelompok mempresentasikan hasil
identifikasistrategi yang sudah diterapkan untuk
mengatasi gerakan separatisme,terorisme dan konflik
komunal yang terjadi di Indonesia.
b) Peserta didik dari kelompok lain menanggapi presentasi
yang telah disampaikan oleh kelompok penyaji.
Penutup 1) Guru dan Peserta didik menyimpulkan materi yang telah
dibahas padapertemuan ini.
2) Guru meminta peserta didik untuk mempelajari materi
selanjutnya yaitustrategi menghadapi ancaman nirmiliter.
3) Guru dan peserta didik menutup kegiatan dengan
mengucapkan rasasyukur kepada Tuhan YME bahwa
pertemuan kali ini telah berlangsungdengan baik dan lancar.
2) Menanya
a) Peserta didik secara kelompok mengidentifikasi
sekaligusmencatat pertanyaan yang ingin diketahui
berkaitan dengan strategimenghadapi ancaman nirmiliter .
b) Peserta didik didorong untuk terus menggali rasa ingin
tahudengan pertanyaan secara mendalam terkait strategi
dalammenghadapi ancaman di bidang ideologi, politik,
ekonomi, social budaya. Kompetensi yang dikembangkan
adalah mengembangkankreativitas, rasa ingin tahu,
kemampuan merumuskan pertanyaanuntuk membentuk
pikiran kritis. Untuk menumbuhkan motivasi
dankebiasaan bertanya, peserta didik dapat diminta untuk
menuliskanpertanyaan ke dalam daftar pertanyaan yang
disusun sebagai berikut.
N Pertanyaan
o
1
2
3
ds
t
3) Mengumpulkan Informasi
a) Peserta didik secara berkelompok mencari informasi
sebagai jawabanatas pertanyaan yang telah disusun.
b) Peserta didik juga mencari informasi dari sumber lain
yangrelevan sebagai jawaban yang terdapat dalam Tugas
Kelompok6.2 yaitu menilai strategi yang diterapkan
Bangsa Indonesia dalammenghadapi ancaman terhadap
persatuan dan kesatuan bangsa.
4) Menalar
Peserta didik secara kelompok menghubungkan informasi
yang
diperolah sebagai dasar untuk menarik kesimpulan tentang
strategi yangditerapkan Bangsa Indonesia dalam menghadapi
ancaman terhadappersatuan dan kesatuan bangsa.
5) Mengomunikasikan
a) Peserta didik secara kelompok mempresentasikan hasil
penilaianatas strategi yang diterapkan bangsa Indonesia
dalam menghadapiancaman terhadap persatuan dan
kesatuan bangsa.
RPP PPKn Kelas XI SMAN 5 MALANG.SMESTER GANJIL&GENAP 2017/2018 Page 99
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
b) Peserta didik dari kelompok yang lain menanggapi
presentasi yangtelah disampaikan oleh kelompok penyaji.
2) Menanya
a) Peserta didik secara kelompok diberi kesempatan
untukmengidentifikasi sekaligus mencatat pertanyaan
yang ingin diketahuitentang partisipasiwarga negara
dalam mengatasi ancaman guna membangun
persatuandan kesatuan Bangsa Indonesia.
b) Peserta didik didorong untuk terus menggali rasa ingin
3) Mengumpulkan Informasi
Peserta didik secara kelompok mencari informasi sebagai
jawaban atas pertanyaan yang telah disusun dan
mendiskusikan bentuk partisipasi dalam usaha bela negara
( Tugas Mandiri 6.1) dari berbagai sumber yang relevan.
4) Mengasosiasi
Peserta didik secara kelompok menghubungkan informasi
yang diperoleh sebagai dasar untuk menarik kesimpulan
tentang pentingnya partisipasi warga negara dalam mengatasi
ancaman guna membangun persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia.
5) Mengkomunikasikan
a) Peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil
identifikasi perilaku perwujudan usaha bela negara.
b) Peserta didik yang lain diminta untuk menanggapi hasil
presentasi yang dilakukan oleh kelompok lain.
2. Penilaian
a. Teknik penilaian
Penilaian/Jenis Teknik Bentuk Instrumen
Observasi Lembar pengamatan sikap (terlampir)
Sikap/nontes Penilaian diri Lembar penilaian diri
Penilaian antarteman Lembar penilaian antarteman (terlampir)
Jurnal Lembar jurnal (terlampir)
Pengetahuan/tes Tes tertulis Tes uraian
Keterampilan/nonte Praktek
Lembar penilaian proyek (terlampir)
s kewarganegaraan
Lampiran :
01.Instrumen Penilaian Kompetensi Sikap
a. Penilaian Kompetensi Sikap Melalui Observasi
Penilaian Sikap Kegiatan Praktikum/Diskusi
Mata Pelajaran : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Kelas/Semester : XI/2
Kompetensi Dasar : 3.5.Menganalisis strategi yang diterapkan
negara Indonesiadalam
menyelesaikan ancaman terhadap
negara dalam memperkokoh
persatuan dengan bingkai
Bhineka Tunggal Ika
Instrumen:
LEMBAR PENILAIAN DISKUSI
Keterangan:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup baik
1 = kurang
Perhitungan nilai
AKTIF
Nilai Keterangan
4 Jika siswa mahir untuk melakukan komunikasi secara timbal balik
3 Jika siswa mampu untuk melakukan komunikasi secaratimbal balik
2 Jika siswa cukup mampu untuk melakukan komunikasi secara timbal
balik
1 Jika siswa kurang mampu untuk melakukan komunikasi secara timbal
balik
TANGGUNG JAWAB
Nilai Keterangan
4 Jika siswa mempunyai tanggung jawab dalam berdiskusi yang sangat
tinggi
3 Jika siswa mempunyai tanggung jawab dalam berdiskusi yang tinggi
2 Jika siswa mempunyai tanggung jawab dalam berdiskusi yang cukup tinggi
1 Jika siswa mempunyai tanggung jawab dalam berdiskusi yang rendah
Instrumen:
Penilaian Diri
Setelah mempelajari materi strategi Indonesia dalam menyelesaikan ancaman terhadap
negara, kalian dapat melakukan penilaian diri dengan cara memberikan tanda (v), pada
kolom yang tersedia
N Pernyataan Sudah Memahami Belum
o Memahami
1 Memahami strategi dalam
mengatasi ancaman bermuatan
ideologi
2 Memahami strategi dalam
mengatasi ancaman bermuatan
politik
3 Memahami strategi dalam
mengatasi ancaman bermuatan
ekonomi
4 Memahami strategi dalam
mengatasi ancaman bermuatan
sosial budaya
5 Memahami strategi dalam
mengatasi ancaman bermuatan
teknologi dan informasi
RUBRIK
Nilai Keterangan
4 Jika siswa mampu memahami 5 poin
3 Jika siswa mampu memahami 4 poin
2 Jika siswa mampu memahami 3 poin
1 Jika siswa mampu memahami kurang dari 3 poin
Instrumen:
Penilaian Antar Peserta Didik
- Amati perilaku temanmu selama mengikuti pembelajaran PPKn
- Berlkan tanda v pada kolom yang sudah disediakan
N PERILAKU YA
O
1 Mau bekerjasama dengan teman
2 Tidak pernah Mengganggu teman
3 Membantu temennya untuk memahami materi yang
belum di kuasai
4 Mencarikan solusi bagi teman yang mempunyai
masalah
5 Tidak pernah melakukan perbuatan yang melanggar
tata tertib sekolah
RUBRIK
Nilai Keterangan
4 Jika siswa menjawab ya lebih dari 3
3 Jika siswa menjawab ya sebanyak 3
2 Jika siswa menjawab ya sebanyak 2
1 Jika siswa menjawab ya sebanyak 1
Instrumen: JURNAL
Nama Peserta Didik : ................................
Kelas : .................................
Aspek yang di amati: ................................
NO Hari/Tgl Kejadian Tindak Lanjut
1
2
3
Dst
2. InstrumenPenilaianKompetensi Pengetahuan
a. TesTulis
Instrumen
Pilihlah jawaban yang benar
1.Ancaman yan tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat adalah....
a. ancaman ideologi
b. ancaman nir militer
c. ancaman ekonomi
d. ancaman sosial budaya
e. ancaman politik
2. Penguatan penyelenggaraan pemerintahan negara yang sah efektif, bersih, berwibawa,
bertanggung jawab serta bebas KKN merupakan strategi dalam mengatasi ancaman di
bidang..
a.Ideologi
b. Politik
c. Sosial Budaya
d. militer
e. teritorial
3. Tiap tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
Keamanan Negara. Pernyataan tersebut merupakan bunyi dari pasal....
a.30 ayat 1
b. 30 ayat 2
c. 27 ayat 1
d. 27 ayat 2
e. 27 ayat 3
4. Yang bukan merupakan bentuk bela negara adalah ....
a.Pendidikan Kewarganegaraan
b. Pendidikan Agama
c. Pelatihan Dasar kemiliteran
2) SoalUraian
Mata Pelajaran : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Kelas/Semester : XI/2
Kompetensi Dasar : 3.5 Menganalisis strategi yang diterapkan
negara Indonesia dalam menyelesaikan
ancaman terhadap negara dalam
memperkokoh persatuan dengan bingkai
Bhineka Tunggal Ika
SKOR PEROLEHAN
Nilai = .................. x 4
2
Instrumen
NAMA Pengungkapan Kebenaran Ketepatan Jumlah
PESERTA gagasan yang Konsep dalam
DIDIK orisinal Penggunaan
YA istilah
YA TIDAK YA TIDAK
TIDAK
RUBRIK
NILAI KETERANGAN
4 Jika siswa dapat memenuhi 3 kriteria
3 Jika siswa dapat memenuhi 2 kriteria
2 Jika siswa dapat memenuhi 1 kriteria
1 Jika siswa dapat memenuhi 0 kriteria
c. Penugasan
Instrumen
Peserta didik diminta untuk mengerjakan tugas mandiri 6.1 dan tugas kelompok
6.2
*Penskoran Tugas Mandiri 6.1
Nomor 1,2,3 dan 4 masing masing nomer jika jawabannya tepat maka
nilainya 4.
Jadi umlah skor total adalah 100
Skor perolehan
Nilai = .................x 4
100
*Penskoran Tugas Mandiri 6.1
3. InstrumenPenilaianKompetensi Keterampilan
a. Penilaian Praktik
Instrumen
Kelas : ............
Kegiatan : Bermain peran
Tema : Pencegahan ancaman terhadap negara
NAMA KETEPATAN PENGHAYATAN RATA RATA
PERILAKU PERAN SKOR
Pedoman penskoran
Aspek penilaian Rubrik
Ketepatan Skor 4 Apabila perilaku sangat sesuai dengan peran
Perilaku Skor 3 Apabila perilaku sesuai dengan peran
Skor 2 Apabila perilaku kurang sesuai dengan peran
Skor 1 Apabila perilaku tidak sesuai dengan peran
Penghayatan Skor 4 apabila sangat menghayati peran
Peran Skor 3apabila menghayati peran
Skor 2 apabila kurang menghayati peran
Skor 1 apabila tidak menghayati peran
Skor perolehan
Nilai = ................ x 4
8
b. Penilaian Proyek
Instrumen
Mata Pelajaran: Guru Pembimbing:
Nama Proyek : Nama Siswa :
Alokasi Waktu : Kelas
No ASPEK SKOR (1 4)
1 PERENCANAAN
a.Rancangan Alat
- Alat dan bahan
- Gambar
b.Uraian cara menggunakan alat
2 PELAKSANAAN
a.Keakuratan Sumber Daya/Informasi
b.kuantitas Sumber Data
c.Analisis Data
d.Penarikan Kesimpulan
3 LAPORAN PROYEK
a.Sistematika Laporan
b.Performans
c.Presentasi
TOTAL SKOR
Kriteria Penilaian>
1.Kemampuan Pengelolaan , Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari
informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan
2.Relevansi: Kesesuaian dengan mata pelajaran dengan mempertimbangkan tahap
pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan dalam pembelajaran
3.Keaslian: Projek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya
Rubrik
Nilai Keterangan
4 Jika terpenuhi ketiga kriteria
3 Jika terpenuhi dua kriteria
2 Jika terpenuhi satu kriteria
1 Jika tidak terpenuhi ketiga kriteria
Nilai =..................x 4
100
c. Penilaian Produk
Instrumen:
Rubrik
Skor diberikan dengan rentang skor 1 sampai dengan 4 dengan ketentuan semakin
lengkap jawaban dan ketpatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi
nilainya
Ruang Lingkup
Karya Portofolio yang dikumpulkan adalah laporan tentang permasalahan yang dapat
menganam keselamatan negara Indonesia beserta dengan solusinya
Rubrik Penilaian
NO KOMPONEN SKOR
1 Persiapan meliputi ketepatan -Skor 3 jika pemilihan alat dan bahan
pemilihan alat dan bahan praktikum tepat
-Skor 3 jika pemilihan alat dan bahan
kurang tepat
-Skor 3 jika pemilihan alat dan bahan
tidak tepat
2 Pelaksanaan meliputi langkah kerja -Skor 3 jika langkah kerja dan waktu
dan waktu pelaksanaan pelaksanaan tepat
-Skor 3 jika langkah kerja dan waktu
pelaksanaan kurang tepat
-Skor 3 jika langkah kerja dan waktu
pelaksanaan tidak tepat
3 Hasil Praktik meliputi keakuratan data -Skor 3 jika data akurat dan simpulan
dan ketepatan simpulan hasil tepat
-Skor 3 jika data akurat dan simpulan
Krang tepat
-Skor 3 jika data akurat dan simpulan
Tidak tepat
Ket:
Skor maksimal = Jumlah komponen yang dinilai x 3
Nilai Portofolio = Nilai = jumlah skor x 4
--------------
Skor maksimal
b. Media/alat
LCD proyektor