Makalah Badan Hukum Bank N Non Bank
Makalah Badan Hukum Bank N Non Bank
Makalah Badan Hukum Bank N Non Bank
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bank adalah bagian dari sistem keuangan dan sistem pembayaran suatu negara.
Bahkan pada era globalisasi sekarang ini, bank juga telah menjadi bagian dari system
keuangan dan sistem pembayaran dunia. Mengingat hal yang demikian itu, maka begitu
suatu bank telah memperoleh izin berdiri dan beroperasi dari otoritas moneter dari
Negara yang bersangkutan, bank tersebut menjadi "milik" masyarakat. Oleh karena itu
eksistensinya bukan saja hanya harus dijaga oleh para pemilik bank itu sendiri dan
pengurusnya, tetapi juga oleh masyarakat nasional dan global. Kepentingan masyarakat
untuk menjaga eksistensi suatu bank menjadi sangat penting, lebih-lebih bila diingat
bahwa ambruknya suatu bank akan mempunyai akibat rantai atau domino effect, yaitu
menular kepada bank-bank yang lain, yang pada gilirannya tidak mustahil dapat sangat
mengganggu fungsi sistem keuangan dan system pembayaran dari negara yang
bersangkutan.
Bank adalah suatu lembaga keuangan yang eksistensinya tergantung mutlak pada
kepercayaan dari para nasabahnya yang mempercayakan dana simpanan mereka pada
bank. Oleh karena itu bank sangat berkepentingan agar kadar kepercayaan masyarakat,
yang telah maupun yang akan menyimpan dananya, terpelihara dengan baik dalam
tingkat yang tinggi. Mengingat bank adalah bagian dari sistem keuangan dan system
pembayaran, yang masyarakat luas berkepentingan atas kesehatan dari sistem-sistem
tersebut, sedangkan kepercayaan masyarakat kepada bank merupakan unsur paling
pokok dari eksistensi suatu bank, maka terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada
perbankan adalah juga kepentingan masyarakat banyak.
B. Rumusan Masalah
Apa pengertian badan hukum ?
Apa saja bentuk badan hukum bank ?
Apa saja hal yang harus dipahami dalam hukum bank di indonesia ?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui pengertian badan hukum
Untuk mengetahui bentuk hukum perbankan
Untuk mengetahui hal yang harus dipahami dalam hukum bank diindonesia
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
diberikan status sebagai Bank Pengkreditan Rakyat berdasarkan undang-undang dengan
memenuhi persyaratan tata cara yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
Sumber Hukum perbankan
Undang-Undang Dasar 1945
UU No. 10 Tahun 1998 Tentang perubahan UU No. 7 Tahun 1992 Tentang perbankan
UU No. 23 Tahun 1999
UU No. 3 Tahun 2004 Tentang Bank Indonesia
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, dan UU Kepailitan
Peraturan Pemerintah
Surat Keputusan presiden
Keputusan Menteri Keuangan
Surat Keputusan dan Surat Edaran Bank Indonesia
Peraturan lainya yang berhubungan erat dengan kegiatan perbankan, misalnya :
Peraturan Menteri Agraria mengenai Hipotik dan Credietverband, dan sebagainya.
Bentuk Hukum Bank dapat diketahui di pasal 21 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998
tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992. Meski begitu, ada perbedaan
mengenai bentuk hukum bank pada kedua Undang-Undang tersebut. Undang-undang
No.10 tahun 1998 pasal 21 ayat (1) menyebutkan bahwa bentuk hukum suatu Bank
Umum dapat berupa :
1. Perseroan Terbatas
2. Koperasi; atau
3. Perusahaan Daerah
Sedangkan pada Undang-Undang No. 7 tahun 1992 menyebutkan bahwa Bentuk hukum
suatu Bank Umum dapat berupa salah satu dari :
1. Perusahaan Perseroan (PERSERO)
2. Perusahaan Daerah
3. Koperasi
4. Perseroan Terbatas
3
Bank umum di Indonesia dalam melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran. Untuk tertibnya bank di Indonesia dalam melakukan kegiatan
usahanya haruslah mengacu kepada usaha-usaha yang telah diatur dalam undang-undang
perbankan baik bagi bank umum maupun Bank Perkreditan Rakyat, demikian pula
termasuk usaha yang dilarang.
Sedangkan mengenai bentuk hukum bank umum dan bank perkreditan rakyat diatur
pula dalam undang-undang perbankan, seperti bank umum (dapat berupa perseroan
terbatas, koperasi atau perusahaan daerah), bank perkreditan rakyat (dapat berupa
perusahaan daerah, koperasi, perseroan terbatas, atau bentuk lain yang ditetapkan dengan
peraturan pemerintah)
4
7) Persetujuaan selambat-lambatnya akan diberikan selama 60 hari setelah dokumen
permohonan diterima. BI wajib melakukan
a. Penelitian atas kelengkapan dan kebbenaran dokumen.
b. Wawancara terhadap calon pemilik, komisasris dan direksi
c. Ananlisis yang meliputi;
d. Tingkat persaingan yangsehat antar bank
e. Tingkat kejenuhan bank
f. Kondisi ekonomi/pemerataan
g. Pernyataan pemilik
8) Persetujuan prinsip tersebut berlaku selama 360 hari
b. Izin Usaha
Izin usaha adalah izin yang diberikan untuk melakukan kegiatan usaha bank, setelah
persiapan pendirian bank selesai dilakukan. Izin usaha di ajukan kepada Bank Indonesia
dengan melampirkan:
1) Akta pendirian badan hukum, termasuk AD/ART yang telah disahkan instansi berwenang
2) Data kepemilikan berupa daftar pemegang saham atau daftar anggota.
3) Daftar susunan komisaris dan direksi
4) Susunan organisasi serta sistem dan prosedur kerja, termasuk personalia
5) Bukti pelunasan modal disetor minimum
6) Bukti kesiapan operasional
a. Daftar aktiva tetap dan inventaris
b. Bukti kepemilikan, penguasaan dan sewa kantor
c. Foto gedung dan tata letak ruangan
d. Contoh formulir atau warkat yang akan digunakan untuk operasional bank
e. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Tanda Daftar Perusahaan
7) Surat pernyataan dari pemilik bank bahwa pelunasan modal disetor;
a. Tidak berasal dari pinjaman atau fasilitas pembiayaan
b. Tidak berasal dan untk pencucian uang
8) Surat pernyataan tidak merangkap jabatan melebihi ketentuan bagi anggota komisaris
9) Surat pernyataan tidak merangkap jabatan bagi anggota direksi
10) Surat pernyataan dari anggota komisaris dan direksi bahwa yang bersangkutan tidak
memiliki hubungan kekeluargaan
11) Surat pernyataan dari anggota direksi bahwa yang bersangkutan baik secara sendiri
ataupun bersama sama tidak memiliki saham melebihi 25% dari jumlah modal disetor pada
suatu perusahaan lain.
12) Persetujuan atau penolakan izin usaha diberikan selambat-lambatnya 60 hari setelah
dokumen permohonan diterima secara lengkap
13) Bank yang telah mendapat izin usaha dari direksi BI wajib melaksanakan kegiatan usaha
selambat-lambatnya 60 hari terhitung sejak tanggal izin usaha dikeluarkan.
14) Laporan kegiatan usaha wajib disampaikan oleh direksi bank kepada BI selambat-
lambatnya 10 hari sejak tanggal dimulainya kegiatan operasional
c. Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
1) Persyaratan Umum anggota dewan komisaris dan direksi
a. Tidak termasuk daftar hitam BI
5
b. Memiliki kemampuan melaksanakan tugas
c. Memiliki integritas
Akhlak dan moral
Komitmen
Disiplin
Layak dan wajar
2) Bank yang sebagian sahamnya dimiliki asing boleh menempatkan WNA sebagai anggota
komisaris dan anggota direksi.
3) Jumlah anggota komisaris sekurang-kurangnya dua orang dan wajib memiliki pengetahuan
dan/atau pengalaman di bidang perbankan
4) Anggota dewan komisaris hanya dapat merangkap jabatan
a. Sebagai anggota komisaris sebanyak-banyaknya satu bank lain/BPR
b. Sebagai anggota dewan komisasris, direksi atau eksekutif sebanyak-banyaknya dua
perusahaan lain bukan bank/BPR
5) Mayoritas anggota komisasri dilarang memiliki hubungan keluarga
6) Direksi bank minimal berjumlah 3 orang dan memiliki pengalaman operasional bank
minimal selama 5 tahun sebagai pejabat eksekutif bank
7) Anggota direksi dilarang rangkap jabatan pada perusahaan lain
8) Anggota direksi dilarang memiliki hubungan kekeluargaan
9) Anggota direksi juga dilarang memiliki saham melebihi 25 % dari modal disetor pada
perusahaan lain.
10) Direksi bank dilarang memberikan tugas kepada pihak lain yang mengakibatkan
pengalihan tugas dan wewenang tanpa batas
11) Calon anggota direksi dan komisaris harus mendapat persetujuan BI.
a. Permohonan diajukan ke BI
b. BI melakukan proses selama maksimal 15 hari meliputi;
Kelengkapan dan kebenaran dokumen
Wawancara terhadap calon
Laporan pengangkatan disampaikan kepada BI maksimal 10 hari setelah pengangkatan
disahkan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
6
Hanya saja lembaga ini, memiliki segmen khusus dalam pelayanannya. Seperti
memberikan pelayanan kredit real estate atau juga memberikan pinjaman
kepada konsumen.
b. Asuransi
Lembaga keuangan ini tidak memberikan pelayanan penyimpanan dan
peminjaman dan secara langsung kepada nasabah. Namun, perusahaan ini
memberikan pelayana berupa pengalihan resiko yang dialami oleh nasabah.
Sehingga apabila nasabah asuransi ini mengalami sebuah masalah atas resiko
peristiwa tersebut sudah diberikan perlindungan asuransi, maka perusahaan
asuransi akan memberikan ganti rugi kepada nasabah.
e. Reksa Dana
Lembaga ini memberikan penawaran kepada nasabah tentang rencana
simpanan kepada nasabah. Dalam program ini, nasabah akan
mengakumulasikan dana mereka dalam bentuk tabungan dan akan di ambil
pada masa pensiun mereka. Dana-dana yang tersimpan tersebut, akan di kelola
oleh lembaga tersebut untuk menghasilkan keuntungan yang bisa dinikmati
oleh mereka.
3. Fungsi Lembaga Keuangan Bukan Bank
a. Mengakomodasi tenaga kerja
b. Meningkatkan standar hidup
c. Menyamakan pendapatan
d. Meningkatkan produksi
e. Mendorong pengembangan pasar modal dan pasar uang.
7
1. Pengertian Lembaga Keuangan Bank
bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
8
j. Letter of Credit
k. Travellers Cheque
l. Jual beli surat-surat berharga
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro,
tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam
uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu bank juga dikenal
sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam
bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang
kuliah dan pembayaran lainnya.
Hukum yang mengatur masalah perbankan disebut hukum perbankan (Banking Law)
yakni merupakan seperangkat kaedah hukum dalam bentuk peraturan perundang
undangan, yurisprudensi, doktrin, dan lain-lain sumber hukum yang mengatur masalah-
masalah perbankan sebagai lembaga, dan aspek kegiatannya sehari-hari, rambu-rambu
yang harus dipenuhi oleh suatu bank, perilaku petugas-petugasnya, hak, kewajiban, tugas
dan tanggung jawab, para pihak yang tersangkut dengan bisnis perbankan, apa yang
boleh dan tidak boleh dilakukan oleh bank, eksistensi bank, dan lain-lain yang berkenaan
dengan dunia perbankan tersebut.
Sumber hukum dalam arti material baru diperhatikan jika dianggap perlu diketahui akan
asal usul hukum. Sumber hukum dalam arti formal adalah tempat ditemukannya
ketentuan hukum dan perundang-undangan, baik yang tertulis maupun tidak tertulis.
Sumber hukum perbankan adalah tempat ditemukannya ketentuan hukum dan
perundang-undangan perbankan yang dimaksud adalah hukum positif, yaitu ketentuan
perbankan yang sedang berlaku pada saat ini.
B. Saran
Dalam melaksanakan kemitraan antara bank dengan nasabahnya, untuk terciptanya
sistem perbankan yang sehat, kegiatan perbankan perlu dilandasi dengan beberapa asas
hukum (khusus) yaitu :
1.Asas Demokrasi Ekonomi.
2.Asas Kepercayaan.
3.Asas Kerahasiaan.
4.Asas Kehati-hatian (Prudential Principle).
DAFTAR PUSTAKA
http://catatandiankurniawan.blogspot.com/2014/05/badan-hukum-publik.html
http://arsipkangiwan.blogspot.com/2010/10/perizinan-bank-bentuk-bentuk-hukum-dan.html.
http://taufiqmusa.blogspot.com/2012/05/pengertian-hukum-perbankan.html
http://bankernote.com/hukum-perbankan/
10