Plasmodium SP
Plasmodium SP
Plasmodium SP
Plasmodium sp adalah salah satu jenis protozoa parasit yang dapat menyebabkan penyakit
malaria.
Taksonomi plasmodium
Filum : Apicomplexa
Kelas : Sporozoa
Subkelas : Cocidiidae
Ordo : Eucoccidiidae
Subordo : Haemospoidiidae
Familia : Plasmodiidae
Genus : Plasmodium
Host pada penyakit malaria terbagi atas dua yaitu Host Intermediate (manusia) dan
Host Definitif (nyamuk). Manusia disebut sebagai Host Intermediate (penjamu sementara)
karena di dalam tubuhnya terjadi siklus aseksual parasit malaria. Sedangkan nyamuk
Anopheles spp disebut sebagai Host Definitif (penjamu tetap) karena di dalam tubuh nyamuk
terjadi siklus seksual parasit malaria
Host intermediate
Pada dasarnya setiap orang dapat terinfeksi oleh agent biologis(Plasmodium), tetapi
ada beberapa faktor intrinsik yang dapat memengaruhi kerentanan host terhadap agent yaitu
usia, jenis kelamin, ras, riwayat malaria sebelumnya, gaya hidup, sosial ekonomi, status gizi
dan tingkat immunisasi.
Host definitif
Host definitif yang paling berperan dalam penularan penyakit malaria dari orang yang
sakit malaria kepada orang yang sehat adalah nyamuk Anopheles spp betina. Hanya nyamuk
Anopheles spp betina yang menghisap darah untuk pertumbuhan telurnya.
Siklus hidup Plasmodium berlangsung pada manusia dan nyamuk. Di dalam tubuh
manusia yang merupakan hospes perantara, terjadi siklus hidup aseksual yang terdiri dari
empat tahapan yaitu tahap skizogoni, tahap skizogoni eksoeritositik, tahap skizogoni
eritrositik dan tahap gametogoni.
Tahap skizogoni eritrositik berlangsung di dalam sel darah merah (eritrosit). Tahap ini
berlangsung selama 48 jam pada Plasmodium vivax, Plasmodium falciparum dan Plasmodium
ovale, sedangkan pada Plasmodium malariae berlangsung setiap 72 jam. Pada tahap ini akan
terjadi bentuk-bentuk trofozoit, skizon dan merozoit. Bentuk-bentuk tersebut mulai dijumpai
12 hari sesudah terinfeksi Plasmodium vivax, dan 9 hari sesudah terinfeksi Plasmodium
falciparum.
Multiplikasi malaria pada tahap skizogoni eritrositik akan menyebabkan pecahya sel
eritrosit yang menyebabkan terjadinya demam yang khas pada gejala klinik malaria.
Sesudah tahap skizogoni eritrositik berlangsung beberapa kali, sebagian dari merozoit
akan berkembang menjadi bentuk gametosit. Perkembangan ini terjadi di dalam eritrosit yang
terdapat di dalam kapiler-kapiler limpa dan sumsum tulang. Tahap ini disebut tahap
gametogoni yang berlangsung selama 96 jam. Gametosit tidak menyebabkan gangguan klinik
pada penderita malaria, sehingga penderita dapat bertindak sebagai karier malaria.
Di dalam lambung nyamuk terjadi proses awal pematangan parasit. Dari satu
mikrogametosit akan terbentuk 4-8 mikrogamet, dan dari satu makrogametosit akan terbentuk
satu makrogamet. Fusi antara mikrogamet dengan makrogamet akan menghasilkan zigot yang
dalam waktu 24 jam akan berkembang menjadi ookinet.
Plasmodium falciparum
Plasmodium falciparum mempunyai klasifikasi sebagai berikut :
Kingdom :Haemosporodia
Divisio :Nematoda
Subdivisio :Laveran
Kelas :Spotozoa
Ordo :Haemosporidia
Genus :Plasmodium
Species : Falcifarum
Morfologi
1. Tropozoit muda :
Bentuk cincin dengan inti yang kecil dan sitoplasma yang halus,
Seringkala cincin mempunyai 2 inti,
Banyak sekali cincin disertai tingkat parasit yang lebih tua
2. Tropozoit Dewasa :
Vakuole cincin sering tidak ada atau hampir tidak ada,
Parasit sangat kecil dan kompak,
Sitoplasma biasanya pucat, oval, atau bulat tidak teratur.
Sebuah inti yang besar kumpulan pigmen yang berkabut atau kelompok yang sangat gelap
kira kira sebesar inti.
Biasanya hanya dijumpai pada infeksi berat saja, dimana terlihat bentuk yang banyak
jumlahnya.
3. Skizon muda :
Tingkat ini jarang terlihat dan biasanya bersama sama dengan sejumlah besar tropozoit
sedang berkembang.
Parasit sangat kecil dengan 2 inti atau lebih dan sedikit sekali sitoplasmanya sering berwarna
pucat.
Pigmen terdiri dari satu kelompok kecil atau lebih, padat dan berwarna gelap sekali
4. Skizon dewasa :
Selalu bersamaan dengan banyak bentuk cincin 7 kali,
Biasanya mempunyai kira kira 20 atau lebih merozoit kecil yang berkumpul disekitar satu
kelompok kecil, pigmen yang berwarna gelap sekali.
5. Gametosit dewasa :
Bentuk pisang atau biji kacang kedele,
Pada bagian yang tebal dari sediaan, dapat berbentuk bulat, bujur telur atau kelihatan agak
rusak,
Dapat bersama sama bentuk cincin atau tanpa cincin.
5. Makrogametosit :
Jumlah dalam darah banyak,
Ukuran lebih besar daripada eritrosit,
Bentuk bulan sabit ujung runang/ bulat,
Sitoplasma biru tua,
Kromatin granula padat dekat pusat,
Pigmen granula hitam dan inti padat/bulat.
6. Mikrogametosit :
Waktu timbul 7 12 hari,
Jumlah dalam darah banyak,
Ukuran lebih besar daripada eritrosit,
Bentuk seperti pisang,
Sitoplasma biru kemerahan,
Kromatin granula halus tersebar,
Pigmen granula gelap tersebar.
Siklus Hidup
Perkembangan aseksual terjadi di dalm hati yang hanya menyangkut fase praeritrosit saja
(tidak fase eksoeritrosit). Bentuk didni di dalam hati adalah skizon yang berukuran 30 mikron
pada hari ke empat setelah infeksi. Dalam darah bentuk cincin stadim tropozoit muda
P.falciparum sangat kecil dan halus dengan ukuran seperenam diameter eritrosit. Pada bentuk
cincin terdapat du abutir kromtin.Bentuk cincin P.falciparum kemudian semakin
besar,berukuran berukuran seperempat dan kadang kadang hampir setengah eritrosit.
1. Bentuk cincin :
Ukuran 1/3 eritrosit
Bentuk cincin tebal
Kromatin masa padat berbatas jelas
Bentuk accole kadang kadang
Pigmen tidak ada.
2. Bentuk Tropozoit :
Ukuran besar,
Bentuk sangat irregular, vakuola nyata,
Kromatin titik titik atau benang benang,
Pigmen halus, warna kuning coklat,
Penyebaran partikel halus,
Penyebaran tersebar.
6. Bentuk Makrogametosit :
Waktu timbul 3 5 hari,
Jumlah dalam darah banyak, ukuran mengisi eritrosit yang membesar,
Bentuk bulat/ovale dan padat,
Sitoplasma biru tua,
Kromatin merupakan massa padat di perifer,
Pigmen small round perifer.
Siklus hidup
Dalam nyamuk terjadi daur seksual yang berlangsung selama 16 hari pada suhu 20 0C
dan 8 9 hari pada suhu 27 0C.Di bawah 15 0
C perkembangbiakan secara seksual tidak
mungkin terjadi.
Plasmodium malariae
P.malariae disebut juga malaria kuartana karena serangan demam berulang pada tiap hari
keempat.
Morfologi
1. Tropozoit muda :
Cincin lebih tebal dengan inti yang kasar dan sedikit sitoplasma yang biasanya tertutup tanpa
vakuola,
Pigmen berbentuk lebih awal,
Praktis tingkat yang lebih tua selalu ada bersama cincin ini.
4. Skizon muda :
Sangat mirip P. vivax kecuali parasitnya yang lebih kecil,
Sering sangat kompak sehingga sulit mengenal susunan dalam dari parasit,
Biasanya bersama-sama dengan parasit tingkat lainnya,
Sukar dibedakan dengan skizon muda P.vivax.
5. Skizon tua :
Stadium yang kadang menjadi dalam sediaan darah tebal,
Dapat dijumpai dalam jumlah yang banyak dan biasanya bersama tropozoit atau skizon
muda atau kedua-duanya.
6. Gametosit muda :
Pigmen padat dan gelap, lebih sering mengumpul kadang kadang memancar,
Sama dengan P. vivax kecuali tidak begitu sering dijumpai,
Menyerupai tropozoit yang sehingga sulit untuk dibedakan.
7. Gametosit tua :
Biasanya jumlah sedikit dan agak kecil dari P. vivax,
Pigmen lebih kasar dan lebih gelap dan dapat menyerupai gametosit P. falciparum yang
membulat.
Bentuk stadium Plasmodium malariae dalam sediaan darah tipis:
1. Tropozoit awal :
Ukuran 1/3 dari eritrosit,
Berbentuk cincin padat,
Kromatin sering ditemukan suatu massa dalam cincin,
Bentuk acole tidak ada.
2. Tropozoit sedang berkembang :
Ukuran kecil, bentuk padat,
sering berbentuk barang,
vacuole tidak dikenal,
kromatin titik atau benang,
Pigmen bentuk kasar, berwarna coklat tua dan jumlahnya banyak, 6. Penyebaran gumpalan
atau batang yang tersebar.
6. Makrogametosit :
Waktu timbul 7 14 hari,
Jumlah dalam darah sedikit,
Ukuran lebih kecil daripada eritrosit,
Bentuk bulat padat,
Sitoplasma biru tua,
Kromatin seperti P. vivax,
Pigmen seperti P. vivax
Siklus Hidup
Skizon praeritrosit manjadi matang 13 hari setelah infeksi.Bila skizon matang ,merozoit
dilepaskan ke aliran darah tepi,siklus eritrosit aseksual di mulai dengan periodisitas 72 jam.
Stadium trofozoit muda dalam darah tepi tidak berbeda dengan P.vivax, meskipun
sitoplasmanya lebih tebal pada pulasan giemsa tampak lebih gelap. Eritrosit yang dihinggapi
P.malariae tidak membesar. Dengan pulasan khusus , pada eitrosit tampak titik titik yang
disebut titik Ziemann. Pada sediaan darah tipis,stadium trofozoit dapat melintang sepanjang
eritrosit,berbentuk pita yaitu bentuk yg khas pada P.malariae. Merozoit biasanya mempunyai
susunan yang teratur sehingga berbentuk bunga daisy atau disebut jugaroiset.
Plasmodium ovale
Morfologi
1. Bentuk Cincin :
Ukuran 1/3 eritrosit,
Bentuk cincin padat,
Kromatin massa padat berbatas tegas,
Bentuk accole tidak ada,
Pigmen pada stadium ini tidak ada.
4. Bentuk Mikrogametosit :
Waktu timbul 12 14 hari,
Jumlah dalam darah sedikit,
Ukuran besar eritrosit, berbentuk bulat padat,
Sitoplasma biru pucat,
Kromatin dan pigmen seperti P. Vivax
5. Bentuk Makrogametosit :
Waktu timbul 12 14 hari,
Jumlah dalam darah sedikit,
Ukuran sebesar eritrosit berbentuk bulat padat,
Sitoplasma biru tua,
Kromatin dan pigmen seperti P. vivax
Siklus Hidup
Morfologi P.ovale mempunyai persamaan dengan P.malariae tetapi perubahan eritrosit mirip
dengan P.vivax. Trofozoit muda berukuran kira kira 2 mikron (sepertiga eritrosit). Titik
schuffner (titik james) terbentu sangat dini dan tampak jelas. Stadium trofozoitnya berbentuk
bulat dan kompak dengan granula pigmen yang lebih kasar tetapi tidak sekasar pigmen
P.malariae. Pada stadium ini eritrosit agak membesar dan sebagian besar berbentuk lonjong
dan pinggir eritrosit bergerigi pada salah satu ujung dengan titik schuffner yang menjadi lebih
banyak.
Stadium praeritrosit mempunyai periode prapaten 9 hari,skizon hati besarnya 70 mikron.
Perkembangan siklus aseksualnya berlangsung 50 jam. Stadium skizon berbentuk bulat dan
bila matang,mengandung 8 -10 merozoit yang letaknya teratur di tepi mengelilinggi granula
pigmen yang berkelompok di tengah.