Tetes Minyak Milikan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

JURNAL FISIKA MODERN TETES MINYAK MILIKAN 1

Tetes Minyak Milikan


Rizky Firmansyah, Roihatur Rohmah, Fairus Salimatul F, Eddy Yahya
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut
Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: [email protected]
AbstrakPada tahun (1896-1953) Robert. A. Milikan akan terjadi keseimbangan gaya-gaya antara gaya gravitasi dan
melakukan percobaan dengan meneteskan minyak melalui dua gaya listrik diantara dua plat konduktor tersebut. Experimen
plat logam dengan beda potensial yang dapat diukur sehingga tetes minyak milikan merupakan eksperimen dalam menetukan
gaya elektrolistrik mampu membuat tetes minyak berhenti. Telah
muatan suatu elektron (e) dan bilangan avogadro (N)
dilakukan percobaan tetes minyak Milikan yang bertujuan untuk
berrdasarkan persamaan Faraday dengan mengetahui sifat
menentukan besar jari-jari tetesan minyak serta banyaknya
setiap muatan butiran minyak. Prinsip kerja pada percobaan ini diskrit dari muatan elektron. Butiran minyak tersebut juga
adalah prinsip bola jatuh pada eksperimen Tetes Minyak dipengaruhi oleh gaya Archimedes. Mengingat hal tersebut
Milikan. Percobaan ini dilakukan dengan cara menyemprotkan merupakan asas yang paling fundamental dalam mempaelajari
minyak parafin ke dalam Milikan oil apparatus dengan karakteristik atomik maupun kelistrikan secara mikro, maka
menggunakan sprayer. Kemudian mengamati pergerakan dari eksperimen ini perlu untuk dilakukan.
salah satu butiran minyak dengan menggunakan mikroskop, dan Eksperimen tetes minyak milikan merupakan percobaan
mencatat waktu tempuh butiran minyak untuk bergerak dari untuk menunjukkan bahwa elektron bersifat diskrit yaitu gaya
garis batas bawah dan sebaliknya. Percobaan dilakukan dengan
ke bawah pada tetes milikan (percepatan ke bawah) akan
tiga variasi tegangan yaitu 200V, 300V, dan 400V dan dilakukan 5
terhambat oleh suatu gaya stokes (gaya penghambat). Hal
kali pengulangan pada masing-masing variasi tegangan, dan 5
kali pengulangan pada setiap butir untuk waktu yang ditempuh tersebut dapat terjadi ketika minyak milikan jatuh ke udara.
dari garis batas atas ke bawah dan sebaliknya. Ketika belum Yang selanjutnya akan mengalami percepatan ke bawah yang
diberi tengangan, butiran minyak akan terlihat bergerak dari disebabkan oleh gaya gravitasi. Sedangkan pada saat yang
bawah ke atas karena pengaruh gaya gravitasi. Namun setelah sama gerak tetes minyak milikan tersebut dihambat oleh gaya
kedua plat diberi tegangan dengan menekan tombol switch, stokes. Kecepatan tetes minyak tersebut akan meningkat
maka butiran minyak yang mengandung elektron akan sampai mencapai kecepatan stasioner ketika gaya berat
mendekati plat konduktor yang bermuatan positif dan menjauhi kebawah sama dengan gaya stokes ke atas[1].
plat yang bermuatan negatif. Hal ini dipengaruhi oleh gaya
Pada tahun 1909 R.A. Milikan mengukur muatan listrik
listrik, sehingga dari sekian banyak butiran yang terdapat di
ion-ion di udara dengan menyemprotkan butir-butir embun
dalam alat dapat diketahui mana yang mengandung elektron dan
mana yang tidak mengandung elektron. Dari waktu dan tegangan minyak diantara dua keping kondensator. Butir-butir embun
yang diberikan pada butiran minyak dapat dihitung besar jari- minyak itu akan segera ditempeli ion-ion di udara sehingga
jari, muatan listrik serta jumlah muatan butiran minyak, oleh medan listrik yang kuat medannya E diantara dua keping
sehingga diperoleh rata-rata jari-jari, besar q dan banyak itu, butir kabut minyak yang mengandung muatan listrik q
muatan pada butiran minyak dengan variasi tegangan 200 V, 300 akan mengalami gaya elektrolistrik coulomb sebesar qE. Di
V dan 400V berturut-turut adalah 7.25x10-7 m, 1.08x10-6 m, dan samping itu, butir yang massanya m, jatuh oleh gaya berat mg
9.38x10-7, 1.13x10-18 C, 2.17x10-18 C, dan 1.30x10-18 C serta 2.923,
serta mengalami gaya gesekan stokes sebesar 6 rv
0.926 dan 2.833.
dimana r jari-jari, v kecepatan gaya butir, koefisien
Kata Kuncigaya listrik, jari-jari butiran minyak, prinsip bola viskositas udara. Kecuali itu, butir embun atau kabut minyak
jatuh. tersebut sudah tentu juga akan mengalami gaya ke atas
Archimedes (A)[2].

P
I.PENDAHULUAN
ada tahun (1896-1953) Robert. A. Milikan
melakukan percobaan dengan meneteskan minyak
melalui dua plat logam dengan beda potensial yang
dapat diukur sehingga gaya elektrolistrik mampu
membuat tetes minyak berhenti. Pada eksperimen tersebut,
jatuhan minyak akan mengalami percepatan ke bawah yang
disebabkan oleh gaya gravitasi dan pada saat yang sama gerak
Gambar 1. Eksperimen Tetes Minyak Milikan
tetes minyak tersebut dihambat oleh gaya stokes. Sehingga
JURNAL FISIKA MODERN TETES MINYAK MILIKAN 2

Dengan tiada medan listrik, butir kabut minyak akan F kQ


jatuh bebas dengan kecepatan yang mkain besar sampai cukup
E= = r ......................................................
q r
besar hingga gaya gesekan viskositas stokes cukup besar untuk ...(7)[3]
mengatasi gaya berat. Misalkan pada saat itu kecepatan Viskositas (kekentalan) dapat dianggap sebagai gesekan
jatuhnya v0. Maka berlaku persamaan di bagian dalam suatu fluida. Karena adanya viskositas ini,
mg A=6 r v 0 ............................................... maka untuk menggerakkan salah satu lapisan fluida diatas
....(1) lapisan lainnya, atau supaya satu permukaan dapat meluncur
Atau diatas permukaan lainnya bila diantara permukaan-permukaan
ini terdapat lapisan fluida, haruslah dikerjakan gaya. Baik zat
( 43 ) r g( 43 ) r g=6 r v
3 3
0 0 ............. cair dan gas mempunyai viskositas, hanya saja zat cair lebih
kental daripada gas. Didalam zat cair, viskositas dihasilkan
..........(2)
oleh gaya kohesi antara molekul zat cair. Sedangkan dalam
Dimana dan 0 masing-masing ialah massa jenis
gas, viskositas timbul akibat tumbukan antara molekul gas[4].
kabut minyak dan udara. Dilain pihak dengan mengenakan Gabriel George Stokes adalah seorang fisikawan yang
medan listrik yang kuat medannya E=V/d dimana v dan d mendedikasikan hidupnya untuk meneliti fluida. Penelitiannya
adalah beda potensial dan jarak antara kedua keping berlaku yang terkenal adalah hukum stokes, yang berbunyi Apabila
persamaan suatu benda bergerak dengan kelajuan tertentu dalam fluida
mg A+ qE=6 r v 1 ...................................... kental, maka gerakan benda dihambat oleh gaya gesek antara
...(3) permukaan benda dengan fluida[4].
Apabilav1 ialah kecepatan jatuh butir minyak yang sudah tetap, Persamaan untuk gaya kekentalan tidak akan kita
yaitu sesudah gaya jatuhnya tepat diimbangi oleh gaya gesekan rumuskan langsung berdasarkan hukum aliran fluida kental.
viskositas[2]. Besaran-besaran yang mempengaruhi gaya itu ialah viskositas
Demikianlah dengan mengurangkan kedua persamaan fluida yang bersangkutan, radius r b ola itu, dan
diatas satu dari yang lain, serta menghitung r dari persamaan kecepatan relatiif terhadap fluida. Menurut George Stokes
yang pertama, akan terjabarkan rumus besarnya gaya gesek pada fluida ialah yang disebut gaya


1 9 v0 stokes dengan koefisien viskositasnya , dengan konstanta
q= 6 (v 1v 0 ) ................... k =6 r . Sehingga gaya gesek (gaya stokes) dapat
v 2 ( 0) g
d dirumuskan sebagai berikut
...........(4) F=kv ................................................................
Pengukuran terhadap masing-masing dari sebanyak butir kabut ..(8)
minyak, menunjukkan bahwa nilai q yang diperoleh selalu Maka persamaan untuk gaya kekentalan itu ialah
merupakan kelipatan satuan muatan listrik yang ternyata F=6 rv ............................................................
adalah 1.6 1019 coulomb, yang tak lain ialah muatan ...(9)
listrik elektron[2]. Seperti telah diketahui, sebuah bola yang jatuh ke dalam fluida
Medan listrik adalah ruang atau daerah yang masih kental akan mencapai kecepatan akhir vT pada saat gaya
dipengaruhi oleh gaya listrik. Medan listrik selalu ada disekitar kekentalan yang menahan plus gaya apung sama dengan berst
muatan listrik. Ada atau tidaknya gaya medan listrik di suatu bola itu. Umpamakan rapat massa bola 0 rapat
daerah, diuji dengan cara menyimpan sebuah muatan uji pada 4 3
daerah tersebut, jika muatan uji tersebut mendapat gaya, maka massa fluida. Jadi berat bola ialah r g , gaya apung
3
terdapat medan listrik di daerah tersebut
F 4 3
E= ....................................................................
r 0 g , ddan apabila kecepatan akhir telah dicapai
q 3
....(5) 4 3
3
+6 rv=4/3 r g .....................
Dengan E kuat medan listrik (N/C), F adalah gaya dialami 3 r 0 g
muatan uji (N) dan q adalah besar muatan uji (C). Sedangkan ........(10)
gaya yang dialami muatan uji adalah 2r 2 g
kQqr vT = ( 0) ..........................................
F= 2 ............................................................. 9
r .(11)[4]
......(6) Cairan didalam permukaan yang akan dihapus dan
Maka, diganti dengan benda padat memiiki persis bentuk yang sama.
JURNAL FISIKA MODERN TETES MINYAK MILIKAN 3

Tekanan pada setiap titik akan persis sama seperti sebelumnya, Jika mm1=m , maka diperoleh rumus
sehingga gaya yang bekerja pada tubuh dengan cairan mg6 r v 1=0 .................................................
sekitarnya akan berubah. Yaitu, cairan diberikannya pada
(22)
tubuh kekuatan Fy ke atas, yang sama dengan berat mg dari
cairan awalnya menempati permukaan batas dan garis yang
mg adalah gaya gerak diperoleh dari gaya normal dengan
melewati pusat asli gravitasi[5]. rumus:
Prinsip bola jatuh pada eksperimen tetes minyak milikan. m air = ........................................................
Jika sebuah benda berbentuk bola jatuh bebas, dalam suatu (23)
fluida kental, kecepatannya akan terhambat, karena pengaruh Dengan air densitaas minyak dan m densitas udara.
gaya gravutasi bumi. Sehingga mencapai suatu kecepatan Sehingga diperoleh persamaan
terbesar yang tetap. Kecepatan terbesar yang tetap tersebut vg6 r v 1=0 ................................................
dinamakan kecepatan terminal. Pada saat kecepatan terminal
(24)
tercapai, beraku keadaan seperti berikut
Volume tetes minyak dengan rumus
F y =0 3
V =4 /3 r t .......................................................
..................................................................(12)
...(25)
F A + F s=w .......................................................... Maka,
..(13) 4
f v y + 6 rv =mg ............................................. 6 r v 1=0 .....................................
3 r 3 tg
(14) ......(26)
4 4
f ( )
3r 3
g+6 rv= 3
3 r b (
g ................
)
Jika tegangan diberikan pada plat kapasitor dengan jarak d dan
kecepatan tetes minyak naik secara konstan vs besar yang
dihasilkan gaya normal, gaya stokes dan medan listrik berlaku
.......(15)
rumus:
2 r2 g mg+6 r v 1qE=0 ........................................
v= ( b f ) ..............................................
9 (27)
...(16)
Jika E=u /v dan mg=4 /3 r 3 g maka dihasilkan
Dengan v adalah kecepatan terminal (m/s), koefisien
persamaan
viskositas fluida (pa.s), r jari-jari bola (m), g percepatan
4 qu
gravitasi (m/s2), b massa jenis bola (kg/m3), f +6 r v 1=0 ...............................
3r g v
3
massa jenis fluida (kg/m3)[1].
.......(28)
Kecepatan gerak tetes minyak milikan dalam medan
bebas dinyatakan dengan radius r, tetes minyak bergerak dalam Jika mm 1=m gaya medan listrik dapat dimasukkan,
medan yang kecepatannya konstan v, berat, nilai gaya normal maka
dan gaya stokes bisa diabaikan. Bila diatur kecepatan jatuh mg=6 rv .........................................................
tetes minyak v, ialah tetap berlaku hukum pertama Newton .(29)
F=0 ................................................................... vg=6 r v 1 ......................................................
(17) .(30)
F y wek Fu F s=0 ...................................... v =6 r v 1 / g ...................................................
..(18) ..(31)
Fu gaya apung udara (Archimedes) yang besarnya Maka bisa berlaku,
Fu =m1 g .............................................................. = air m ........................................................
.(19) (32)
F s gaya gesekan stokes
F s=6 rv ........................................................... 4 6 r v1
3
= .................................................
.(20) 3r g
Maka, .........(33)
mgm1 g6 rv=0 ....................................... 6 v 3
r 2= . .........................................................
(21) g 4
.....(34)
JURNAL FISIKA MODERN TETES MINYAK MILIKAN 4

2 garis batas atas. Posisi switch dikembalikan ke posisi awal,


r =9 v 1 /2 g ....................................................
lalu diamati dan dicatat waktu tempuh butiran minyak untuk
.(35)
bergerak dari garis batas atas menuju garis batas bawah. Di
r= 9 v / 2 g ................................................... lakukan pengulangan sebanyak 5 kali dengan variasi tegangan
(36)[1]
input yang diberikan.

II. METODE D. Perhitungan


A. Alat dan Bahan Adapun rumus dan contoh perhitungan yang
Peralatan dan bahan yang digunakan pada percobaan digunakan pada percobaan Tetes Minyak Milikan sebagai
Tetes Minyak Milikan adalah Milikan Oil Apparatus berikut.
berfungsi untuk mengetahui besar jari-jari tetesan minyak Rumus :
serta banyaknya setiap muatan butiran minyak, sprayer S
v gravitasi= .. ...(37)
berfungsi untuk menyemprotkan minyak parafin ke dalam t turun
Milikan Oil Apparatus, minyak parafin berfungsi sebagai S
minyak yang akan ditentukan jari-jari tetesan minyak serta v medan = ... .. .(38)
t naik
banyaknya setiap muatan butiran minyak, mikroskop
berfungsi untuk mengetahui jarak butiran minyak bergerak
dari garis batas bawah ke garis batas atas maupun sebaliknya,
dan stopwatch berfungsi untuk mencatat waktu tempuh dari
r=

9 v
2 g
. ..(3
6 rd
garis batas bawah ke garis batas atas maupun sebaliknya. q= ( v gravitasi + v medan) ..( 40)
V
B. Skema Alat Contoh perhitungan :
Berikut adalah skema alat yang digunakan pada Diketahui : S=0,0005 m
percobaan Tetes Minyak Milikan.
t turun =14,74 s
Mikroskop t naik=3,06 s
V =200 Volt
parafin =2,311 poise
2
g=9,8 m/ s
Sprayer Mulitmeter 3
parafin =920 kg /m
d=0,005 m
Ditanya : r=
Minyak Parafin q=
S
Jawab : v gravitasi=
Milikan Oil Apparatus t turun
0,0005
v gravitasi=
Gambar 2. Skema alat percobaan Tetes Minyak Milikan
14,74
5
v gravitasi=3,392 10 m/s
C. Cara Kerja
Cara kerja pada percobaan ini adalah pertama,
0,0005
disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam v medan =
percobaan, lalu tegangan input yang digunakan, diatur dengan
3,06
multimeter. Kedua, minyak parafin dimasukkan ke ruang v medan =1,6339 104 m/s
penyemprotan dengan digunakan sprayer. Setelah itu, dicari Maka,
dan ditetapkan salah satu butiran minyak yang akan dijadikan v =v gravitasi +v medan
objek pengamatan dengan digunakan mikroskop. Ketiga, 5 4
v =3,392 10 + 1,6339 10
medan listrik diatur dengan switch pembalik digerakkan ke
arah atas. Selanjutnya diamati dan dicatat waktu tempuh
v =0,00019732m/ s
butiran minyak untuk bergerak dari garis batas bawah menuju Sehingga untuk mendapatkan nilai r (besar jari-jari tetesan
JURNAL FISIKA MODERN TETES MINYAK MILIKAN 5

minyak) digunakan rumus sebagai berikut.

r=

9 v
2 g

r=

9 2,311 0,00019732
2 920 9,8
r=0,000477073m
Jadi, nilai q (banyak muatan setiap butiran minyak) adalah
sebagai berikut.
6 rd Gambar 3. Flowchart percobaan
q= ( v gravitasi + v medan )
V
6 2,311 0,000477073 0,005 3,14 III. HASIL DAN PEMBAHASAN
q= 0,00019732
200
10
Berikut adalah data hasil percobaan serta data hasil
q=1,02465 10 C perhitungan dari data yang telah didapat pada percobaan Tetes
Minyak Milikan yang telah dilakukan :
Adapun Flowcahrt percobaan Tetes Minyak Milikan
sebagai berikut. Tabel 1. Data hasil percobaan Tetes Minyak Milikan

Alat dan bahan disiapkan


Start

Tegangan input diatur

Minyak parafin dimasukkan keruang penyemprotan

Ditetapkan butiran minyak yang dijadikan objek

Ganti tegangan input

Medan listrik diatur


Tabel 2. Hasil perhitungan dari data yang telah didapat pada tegangan 200v

Diamati dan dicatat waktu tempuh butiran dari garis bawah ke atas

Posisi switch dikembalikan ke posisi awal

Diamati dan dicatat waktu tempuh butiran dari garis atas ke garis bawah

Finish
JURNAL FISIKA MODERN TETES MINYAK MILIKAN 6

minyak tersebut dengan menggunakan rumus


Telah dilakukan percobaan tetes minyak milikan yang 6 rd
bertujuan untuk menentukan besar jari-jari tetsan minyak dan q= ( v gravitasi + v medan ) . Nilai q ( muatan) yang
v
untuk menentukan banyaknya setiap muatan butiran minyak.
diperoleh pada percobaan ini ada yang berbeda dengan nilai q
Cara kerja pada percobaan ini adalah dengan menyiapkan alat
yang sebenarnya, ada yang sama dan ada pula yang mendekati
dan bahan yang akan digunakan yaitu milikan oil apparatus,
nilai q yang sebenarnya. Perbedaan tersebut dapat ditimbulkan
sprayer, minyak parafin, mikroskop dan stopwatch.
karena ketidaktelitian praktikan saat mengamati objek butiran
Disambungkan alat dengan sumber tegangan, lalu diatur
tersebut. Atau bisa dikarenakan mata yang lelah saat mengamati
tegangan input dengan variasi tegangan 200V, 300V, dan 400V.
butiran minyak. Bisa juga dikarenakan faktor cahaya lampu
Setelah diatur tegangan input, minyak parafin dimasukkan ke
yang ada dalam ruangan sehingga menyebabkan penglihatan
ruang penyemprotan dengan menggunakan sprayer. Saat
terhadap butiran yang kurang jelas sehingga berkaitan dengan
minyak parafin disemprotkan ke ruang penyemprotan akan
perhitungan waktu tempuh butiran minyak.
terlihat butiran-butiran minyak pada mikroskop. Setelah itu
dicari satu butiran yang akan dijadikan objek pengamatan
melalui mikroskop. Medan listrik diatur dengan digerakkan
IV. KESIMPULAN
kearah bawah, sehingga terlihat butiran mana yang dipengaruhi
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
oleh medan listrik tersebut. Diamati dan dicatat waktu tempuh
bahwa nilai rata-rata jari-jari (r), besar q dan banyak muatan
butiran minyak untuk bergerak dari garis batas bawah ke batas
pada butiran minyak dengan variasi tegangan 200 V, 300 V
atas. Setelah itu switch pembalik diatur ke posisi awal, dan
dan 400V berturut-turut adalah 7.25x10-7 m, 1.08x10-6 m, dan
diamati pula waktu yang ditempuh butiran dari batas atas ke
9.38x10-7, 1.13x10-18 C, 2.17x10-18 C, dan 1.30x10-18 C serta
garis batas bawah. Langkah tersebut diulang sebanyak 5 kali
2.923, 0.926 dan 2.833.
pengulangan dengan mengamati 3 butiran yang berbeda dan
dengan variasi tegangan yang telah ditentukan.
Pada saat butiran minyak yang telah disemprotkan ke UCAPAN TERIMA KASIH
ruang penyemprotan tidak diberi medan listrik. Pergerakan Penulis Rizky Firmansyah mengucapkan terimakasih
butiran tersebut mengarah kebawah, yang sebenarnya butiran kepada asisten laboratorium Roihatur Rohmah dan Fairus
tersebt mengarah ke atas, karena sifat mikroskop yang terbalik. salimatul F , atas bimbingannya selama praktikum berlangsung
Pergerakan kebawah tersebut dipengaruhi oleh gaya gravitasi pada percobaan Tetes Minyak Milikan. Saya selaku penulis
kebawah dan gaya gesek yang mengarah ke atas. Gesekan itu juga berterimakasih kepada dosen mata kuliah Fisika Modern
terjadi pada butiran minyak dengan fluida, yang kebetulan Bapak Eddy Yahya, yang telah memberikan materi-materi
fluida disini adalah udara. Arah gaya gesek tersebut mengarah sebagai penunjang dalam melaksanakan dan teman-teman
keatas karena selalu berlawanan dengan arah gerak benda. kelompok 9 yang senantiasa bekerja sama dalam praktikum
Butiran minyak tersebut juga dipengaruhi oleh gaya ini.
Archimedes.
Dan pada saat butiran minyak tersebut dipengaruhi oleh DAFTAR PUSTAKA
[1] Krene J Kenneth. 1992. Fisika Modern. UI:Press Jakarta
medan listrik, butiran tersebut telah dipengaruhi oleh gaya
[2] Soedojo Peter. 2001. Azas-azas Ilmu Fisika Jilid 4 Fisika Modern.
listrik dan mengandung muatan. Muatan tersebut yang Gadjah Mada University Press:Yogyakarta
membuat butiran tersebut bergerak saat diberi medan listrik. [3] Giancoli, Douglas C. 2005. Physics Priciple with Application.
Medan listrik sendiri adalah daerah atau ruang yang masih Pearson Education,INC:USA
[4] Zemansky, Sears. 1962. Fisika Untuk Universitas 1. Binacipta:Jakarta
dipengaruhi oleh gaya listrik. Gaya listrik tersebut terjadi pada
[5] Richards. A. James, dkk. 1960. Modern University Physics.:Addison-
lampu yang ada pada alat. Cahaya lampu tersebut terpolarisasi Wesley publishing company, INC:U.S.A
menjadi energi listrik, sehingga butiran minyak tersebut juga
dipengaruhi oleh gaya listrik. Akan tetapi, tidak semua butiran
minyak memiliki muatan atau dipengaruhi oleh medan listrik.
Setelah dilakukan percobaan dan didapatkan beberapa
data yaitu data waktu, waktu saat naik dan saat turun, dan
tegangan yang telah diketahui sebelumnya. Dari data tersebut
kita dapat menghitung jari-jari butiran tersebut, dengan

menggunakan rumus r=
9 v . Setelah didapat nilai r
2 g
( jari-jari) tersebut kita dapat mencari muatan pada butiran
JURNAL FISIKA MODERN TETES MINYAK MILIKAN 7

LAMPIRAN
JURNAL FISIKA MODERN TETES MINYAK MILIKAN 8

Tabel 1. Hasil perhitungan dari data yang telah didapat pada tegangan 300v

Tabel 2. Hasil perhitungan dari data yang telah didapat pada tegangan 400v

Anda mungkin juga menyukai