Penyusunan Instrumen Monitoring Dan Evaluasi Manfaat Program Pembangunan Di Kota Semarang - M. MUKTIALI PDF
Penyusunan Instrumen Monitoring Dan Evaluasi Manfaat Program Pembangunan Di Kota Semarang - M. MUKTIALI PDF
Penyusunan Instrumen Monitoring Dan Evaluasi Manfaat Program Pembangunan Di Kota Semarang - M. MUKTIALI PDF
: 11 - 20
Abstrak
Sejak dilangsungkannya otonomi daerah di Indonesia, maka pemerintah daerah kabupaten/ kota diberikan
keleluasaan untuk melaksanakan pembangunan di daerahnya masingmasing. Dalam upaya pelaksanaan
pembangunan di Kota Semarang, pemerintah Kota Semarang telah menyusun Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2005-2010 yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan program
Walikota Semarang yang akan dilaksanakan dan ingin diwujudkan dalam suatu periode masa jabatan. RPJM
Daerah Kota Semarang Tahun 2005 2010 dalam penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah Kota
Semarang Tahun 2005 2025 serta memperhatikan RPJM Nasional dan RPJM Propinsi Jawa Tengah.
Pelaksanaaan program-program pembangunan Kota Semarang kini telah memasuki tahun keempat. Hingga
pada tahun keempat ini sudah banyak program pembangunan yang dilaksanakan. Dengan demikian, untuk
melihat tingkat keberhasilan dan ketercapaian tujuan program, perlu kiranya dilakukan kegiatan monitoring
dan evaluasi terhadap manfaat program-program pembangunan Kota Semarang. Dalam upaya mendorong
sistem monitoring dan evaluasi yang efektif terhadap program/kegiatan pembangunan yang telah dilakukan
oleh Pemerintah Kota Semarang, diperlukan adanya instrumen monitoring dan evaluasi manfaat program
pembangunan.
*) Staf Pengajar Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro
Penyusunan Instrumen Monitoring Dan
Evaluasi Manfaat Program Pembangunan
Di Kota Semarang (Muhammad Muktiali)
Tabel 1
Perbedaan Monitoring dan Evaluasi
Monitoring Evaluasi
Kegiatan di dalam internal proyek yang menilai Kegiatan-kegiatan pasca proyek (ex post) yang
beberapa variabel dari sebuah proyek, yaitu: menilai:
Apakah sumberdaya proyek (uang, bahan, Seberapa jauh proyek yang dilaksanakan
staf) dipergunakan sesuai dengan membawa dampak (impact) atau hasil
anggaran dan jadwal yang disetujui (outcome)
Apakah keluaran (output) yang diharapkan Keefektifan biaya (cost-effectiveness) proyek
dihasilkan dalam cara yang tepat waktu yang dilaksanan dibandinkan dengan
dan cost-effective alternatif/pilihan lain yang mungkin
Apakah proyek sedang berjalan secara efisien
Monitoring kinerja berkaitan dengan Evaluasi dampak pengaruh proyek terhadap
masukan dan keluaran target populasi
Monitoring proses sistem delivery proyek Analisis keefektifan biaya perbandingan biaya
dengan alternatif lain
Sumber: Disarikan dari berbagai sumber.
12
Riptek, Vol.3, No.2, Tahun 2009, Hal.: 11 - 20
13
Penyusunan Instrumen Monitoring Dan
Evaluasi Manfaat Program Pembangunan
Di Kota Semarang (Muhammad Muktiali)
Gambar 1
Kedudukan Monitoring dan Evaluasi dalam Siklus Manajemen Pembangunan
14
Riptek, Vol.3, No.2, Tahun 2009, Hal.: 11 - 20
15
Penyusunan Instrumen Monitoring Dan
Evaluasi Manfaat Program Pembangunan
Di Kota Semarang (Muhammad Muktiali)
16
Riptek, Vol.3, No.2, Tahun 2009, Hal.: 11 - 20
Tabel 3
Contoh Instrumen Monitoring dan Evaluasi Manfaat
Program Dalam Urusan Pariwisata di RPJMD Kota Semarang 2005 - 2010
1 Arah Pengembangan dan pemanfaatan potensi-potensi wisata secara maksimal baik wisata dagang
Kebijakan maupun wisata religius, peningkatan manajemen pengelolaan pariwisata serta peningkatan kualitas
sumber daya manusia dibidang kepariwisataan
2 Sasaran Peningkatan jumlah kunjungan wisata 7 % setiap tahunnya.
3 Instrumen Kebutuhan Data Metode Sumber Data
Pengumpulan
Data
Data jumlah kunjungan wisata Survey institutional Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota
(time series) Semarang, BPS Kota Semarang
4 Teknik Teknik analisis yang digunakan statistik deskriptif
Analisis Rumus : Prosentase perubahan jumlah kunjungan wisata = Atn- A to x 100%
A to
A = Jumlah Kunjungan wisata
tn = akhir tahun
to = awal tahun
Tabel 4
Contoh Kertas Kerja Instrumen Monitoring dan Evaluasi Manfaat
Program Dalam Urusan Pariwisata di RPJMD Kota Semarang 2005 - 2010
17
Penyusunan Instrumen Monitoring Dan
Evaluasi Manfaat Program Pembangunan
Di Kota Semarang (Muhammad Muktiali)
660.000
650.000 650.316
Jumlah Kunjungan
640.000 640.316
630.000
620.000
610.000
600.000 596.746 596.719
590.000
580.000
570.000
560.000
2005 2006 2007 2008
Tahun
Sumber: Analisis Penyusun, 2009
18
Riptek, Vol.3, No.2, Tahun 2009, Hal.: 11 - 20
Interpretasi Jika dilihat dari sasaran program ini yakni meningkatnya jumlah
kunjungan wisata sebanyak 7 % setiap tahunnya yang mengarah pada
pencapaian misi ke-3 Kota Semarang yakni ; Memantapkan kinerja
pertumbuhan ekonomi kota secara terpadu dan sinergi diantara para
pelaku berbasis pada perdagangan dan jasa, mendorong kemudahan
ber-investasi, penguatan dan perluasan jaringan kerjasama ekonomi
lokal, regional dan internasional; maka dapat dikatakan bahwa hingga
tahun 2008 target tersebut belum tercapai. Peningkatan yang terjadi
hanya di tahun 2006, dan peningkatan yang terjadi pun tidak terlalu
tinggi, hanya mencapai 1,56 %. Beberapa hal perlu dikaji kembali
mengingat di tahun-tahun berikutnya justru terjadi penurunan jumlah
kunjungan wisata dengan jumlah yang cukup drastis, yakni sebanyak
lebih dari 8 %.
Permasalahan yang ditemukan Ditemukan beberapa permasalahan yang terjadi terkait dengan sector
pariwisata di Kota Semarang, antara lain:
Terjadi penurunan derajat keamanan di beberapa tempat wisata
Kota Semarang, misalnya di kawasan wisata belanja Jalan
Pandanaran (www.semarang.go.id)
Banyak objek wisata sperti kota lama yang masih terlihat kumuh,
sehingga kurang mampu menarik minat wisatawan
(www.skyscrapercity.com)
Pengembangan pariwisata Kota Semarang hingga kini terkendala
masalah promosi. (www.skyscrapercity.com)
Solusi yang ditawarkan Peningkatan keamanan dan kenyamanan pengunjung di Jalan
Pandanaran (Best practice : Orchid Road Singapore)
Pengembangan daya tarik wisata yang menyediakan fasilitas-
fasilitas penunjang pariwisata yang dapat memanfaatkan potensi
daerah dan potensi budaya setempat yang nantinya diharapkan
mampu memberikan suatu warna baru dalam dunia pariwisata di
kota Semarang
Optimalisasi promosi wisata Kota Semarang melalui pameran,
brosur, media massa dan internet
19
Penyusunan Instrumen Monitoring Dan
Evaluasi Manfaat Program Pembangunan
Di Kota Semarang (Muhammad Muktiali)
dengan fungsi pemerintahan masing- Dinas Pariwisata Kota Semarang, 2008. Data
masing, hal ini bertujuan untuk Jenis dan Jumlah Fasilitas Perdagangan, dan
mempermudah pelaksanaan kegiatan Jenis Akomodasi Kota Semarang. Dinas
monev di Kota Semarang Pariwisata Kota Semarang
2. Penyusunan program-program
pembangunan yang terdapat dalam RPJMD Hewitt, Eleanor & Michael Bamberger. 1986.
Kota Semarang perlu didasarkan pada Monitoring and Evaluating Urban
analisis terhadap permasalahan yang terjadi Development Programs. World Bank,
sehingga program yang disusun mampu Washington
menjawab permasalahan-permasalahan
yang ada dan tepat sasaran. Dalam hal Lartz, Anderson T. 1995. Guidelines for Preparing
penyusunan indikator sasaran untuk Urban Plans. Chicago: American Planning
masing masing program hendaknya perlu Association
dinyatakan dalam sesuatu yang terukur
(jumlah, prosentase, rasio atau tingkatan) Ojha, Durga. 1998. Impact Monitoring
sehingga lebih mudah untuk dievaluasi Approaches and Indicators. GTZ: Escborn
kinerjanya.
Panduan ANSSP Volume 6-Monitoring dan
3. Instrumen-instrumen yang telah tersusun
Evaluasi
harapannya dapat digunakan sebagai
arahan untuk menyusun indeks agregat Peraturan Walikota Kota Semarang No.15
setiap program, urusan maupun SKPD, Tahun 2009 tentang Rencana Kerja
sehingga dapat dilihat tingkat Pemerintah daerah (RKPD) Kota
ketercapaian/kinerja untuk setiap program, Semarang tahun 2010.
urusan maupun SKPD.
4. Guna meningkatkan validitas dan PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
kesahihan data, maka perlu dilakukan Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
penyusunan basis data untuk masing Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
masing urusan (SKPD) secara transparan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
dan akuntabel.
5. Perlu dilakukan studi lanjutan mengenai Pemerintah Kota Semarang. Rencana
instrumen monitoring untuk masing- Pembangunan Jangka Menengah Daerah
masing urusan atau bahkan masing-masing (RPJMD) Kota Semarang Tahun 2005-
program, sehingga dapat lebih detail 2010
menjelaskan kertas kerja instrumen
monitoring dan evaluasi yang secara teknis Spatz, Julius. 2006. GTZ Capacity Development
dapat diaplikasikan. Workshop: Strategies and Practices
Toward a More Enabling Business and
Ucapan Terima Kasih Investment Climate on May 23, 2006.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Solihin, Dadang. 2008. Teknik Penyusunan
Walikota Semarang dan Kepala Bappeda Kota Indikator Kinerja Pembangunan. Bintek
Semarang yang telah memberikan dana kegiatan Perencanaan Penganggaran dan Monev
penelitian melalui Bidang Penelitian dan Pembangunan Ikatan Widyaiswara
Pengembangan Bappeda Kota Semarang tahun Indonesia. Disampaikan di Hotel Grand
2009. Cempaka-Jakarta, 19 November 2008
20