Makalah Peran Zakat Dalam Perekonomian (Fatimah & Febry 2014)
Makalah Peran Zakat Dalam Perekonomian (Fatimah & Febry 2014)
Makalah Peran Zakat Dalam Perekonomian (Fatimah & Febry 2014)
Dosen Pengampu:
Amalia Nuril Hidayati, SE, M.Sy
Disusun oleh:
Fatimah Ayu Wulandari (2823123047)
Febry Eko Wahyuni (2823123049)
COVER ............................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Efek Multiplier Zakat. ..................................................................................2
B. Efek Zakat Terhadap Investasi.....................................................................3
C. Zakat dan Pajak ............................................................................................ 3
D. Strategi Pengembangan Zakat......................................................................6
Page | ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagai suatu Ibadah pokok, zakat termasuk salah satu rukun (rukun ketiga) dari
rukun Islam. Zakat memiliki posisi sangat penting, strategis dan menentukan, baik
dilihat dari sisi ajaran Islam maupun dari sisi pembangunan kesejahteraan umat,
selain itu zakat sebagai sarane distribusi pendapatan dan pemerataan ekonomi, serta
sarana berbuat kebajikan bagi kepentingan masyarakat menduduki peran penting
dalam perekonomian masyarakat secara umum maupun kalangan muslim.
Zakat bagi negara muslim sangat berpengaruh dalam investasi negara. Dalam
sebuah negara posisi zakat hampir sama dengan pajak yaitu sebagai penyokong
ekonomi rakyat. Dari fungsi zakat dan pajak tersebut banyak masyarakat yang
menganggap bahwa zakat dan pajak itu adalah suatu hal yang sama. Selain itu, zakat
dan pajak dalam suatu negara memiliki pengaruh yang sama kuat terhadap
perkembangan perekonomian suatu negara bahkan dapat melebihi pajak itu sendiri.
B. RUMUSAN MASALAH
Ada beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, antara lain :
1. Apakah efek multiplier zakat
2. Bagaimana efek zakat terhadap investasi
3. Apakah hubungan Zakat dan pajak
4. Bagaimana strategi pengembangan zakat
C. TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui apakah efek multiplier zakat
2. Mengetahui bagaimana efek zakat terhadap investasi
3. Mengetahui hubungan antara zakat dan pajak
4. Mengetahui bagaimana strategi pengembangan zakat
Page | 1
BAB II
PEMBAHASAN
Pelaksanaan ibadah zakat bila dilakukan secara sistematis dan terorganisasi akan
mampu memberikan efek multiplier (efek pengganda) yang tidak sedikit terhadap
peningkatan pendapatan nasional suatu negara dikarenakan percepatan sirkulasi uang
yang terjadi dalam perekonomian. Alloh berfirman dalaam surat Al-Baqarah Ayat
261:
Artinya :
Hal ini berarti tingkat pengangguran akan semakin berkurang. Sementara itu
disisi lain, peningkatan produksi akan berakibat pada peningkatan pajak yang
dibayarkaan kepada negara, baik pajak perusahaan, pajak pertambangan nilai
maupun pajak penghasilan. Jika penerimaan negara dari pajak bertambah, negara
akan mampu menyediakan fasilitas publik bagi masyarakat. Apabila zakat mampu
dikumpulkan secara signifikan, pendidikan dan kesehatan gratis dapat diberikan
Page | 2
kepada masyarakat. Dari gambaran tersebut terlihat bahwa dari pembayaran zakat
mampu menghasilkan efek multiplier dalam perekonomian.1
Zakat adalah kewajiban finansial dari harta kekayaan menurut ketentuan Islam,
dan zakat bukanlah pajak yang untuk menjamin penerimaan negara. Sebagian
mempersamakan zakat dan pajak secara mutlak, yaitu sama dalam status hukumnya,
tata cara pengambilannya, maupun pemanfaatannya. Sebagian lagi membedakan
zakat dan pajak secar mutlak, berbeda dalam pengertian, tujuan, tata cara
pengambilan sekaligus penggunaanya. Firman Allah SWT dalam surat At-Taubah
Ayat 60, yang berbunyi :
1
http://e-journal.stain-pekalongan.ac.id/index.php/Hukum/article/download/296/267, diakses
tanggal 15 april 2014, pukul 09.45
2
Ridwan Masud dan Muhammad,Zakat dan Kemiskinan Instrumen Pemberdayaan Ekonomi
Umat,(Yogyakarta: UII Pers: 2005),hlm.,139-141
Page | 3
Artinya :
Terdapat beberapa persamaan pokok antara zakat dan pajak, antara lain
sebagai berikut:
a. Unsur paksaan
Seorang muslim yang memiliki harta yang telah memenuhi persyaratan
zakat, jika melalaikan atau tidak mau menunaikannya, penguasa yang
diwakili oleh para petugas zakat wajib memaksanya. Demikian halnya
dengan seorang yang sudah termasuk kategori wajib pajak, dapat dikenai
tindakan paksa padanya, baik secara langsung maupun tidak langsung, jika
wajib pajak melalaikan kewajibannya. Tindakan paksa tersebut dilakukan
secara bertingkat, mulai dari pringatan, teguran, surat paksa sampai dengan
penyitaan.
b. Unsur pengelolaan
Unsur pengelolaan zakat bukan semata-mata dilakukan secara individual,
dari muzaki diserahkan langsung kaepada mustahik, akan tetapi dilakukan
oleh sebuah lembaga yang khusus menangani zakat, yang memenuhi
persyaratan tertentu yang disebut dengan amil zakat. Demikian halnya
dengan pajak, pengelolaannya jelas harus diatur oleh negara.
c. Dari sisi tujuan
Menurut Muhammad Said Wabah, zakat bertujuan untuk menciptakan
kesejahteraan, keamanan, dan ketentraman. Demikian pula pajak, dalam
beberapa tujuan relatif sama dengan tujuan dari zakat terutama dalam hal
Page | 4
pembiayaan pembangunan negara untuk menciptakan kesejahteraan
masyarakat banyak.
2. Perbedaan antara zakat dan pajak
Perbedaan pokok antara zakat dan pajak antara lain sebagai berikut:
Page | 5
menyatakan bahwa zakat sama dengan pajak, maka implikasinya adalah seorang
muslim tidak perlu lagi membayar zakat setelah membayar pajak. Sedangkan
apabila kesepakatan mengarah kepada adanya perbedaan antara zakat dan
pajak,maka implikasinya adalah munculnya perdebatan tentang kewajiban
membayar zakat setelah pajak atau malah sebaliknya.
Pemerintah harus benar-benar memperhatikan pola distribusi dari kedua
sistem tersebut dengan kata lain penyaluran kedua dana tersebut harus memiliki
saluran yang tidak tumpang tindih. Dengan demikian, karena pajak sebagai
kewajiban bernegara,biarlah pemerintah yang menentukan kebijakannya,
sedangkan zakat sebagai kewajiban beragama maka bialah umat yang
mendefinisikan pendayagunaannya. Jika pemerintah ingin turun tangan
menangani sistem zakat, maka yang terbaik adalah dengan mengambil sejumlah
kebijakan lain yang mendorong BAZ/LAZ untuk berlaku optimal dalam
kelembagaannya.4
D. Strategi Pengembangan Zakat
Pada saat ini telah banyak berdiri berbagai lembaga amil Zakat di berbagai
daerah, namun sebagian besar dari lembaga tersebut tidak memiliki manajemen
yang profesional. Padahal profesionalisme sangatlah dibutuhkan dalam
pengelolaan dana zakat, sehingga distribusi kekayaan di Indonesia dapat
terwujud. Suatu LAZ dapat dikatakan profesional, bila:
4
Arief Mufraini,Akuntansi dan Manajemen Zakat,(Jakarta: Kencana Prenada Media Group:
2006),hlm.,41
Page | 6
a. Memiliki manajemen keuangan yang rapi dan teratur serta terbuka untuk
Publik
b. Memiliki pendataan yang lengkap tentang muzakki dan Mustahik
c. Operasional berbasis tekhnologi
d. Mampu mengembangkan dana zakat secara optimal
e. Memiliki manajemen distribusi yang teratur dan tepat pada sasaran.
3. Meningkatkan kepercayaan Muzakki terhadap LAZ
Semua tindakan dan langkah untuk mengoptimalkan zakat tidak akan dapat
optimal tanpa adanya campur tangan pemerintah sebagai penguasa. Hal ini karena
pemerintah memiliki daya ikat dan daya paksa untuk menuntut seseorang untuk
mengeluarkan zakat. Oleh karena itu diperlukan undang-undang zakat yang
secara tegas mengatur tentang zakat.
5
http://capoengkas.blogspot.com/2013/12/optimalisasidana-zakat-dan-csr.html, diakses pada
tanggal 19 april 2014, pukul 15.00
Page | 7
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Ibadah zakat apabila dilakukan secara sistematis dan terorganisasi akan mampu
memberikan efek multiplier (efek pengganda) yang tidak sedikit terhadap peningkatan
pendapatan nasional suatu negara dikarenakan percepatan sirkulasi uang yang terjadi
dalam perekonomian. Apabila zakat mampu dikumpulkan secara signifikan, pendidikan
dan kesehatan gratis dapat diberikan kepada masyarakat.
Zakat adalah kewajiban finansial dari harta kekayaan menurut ketentuan Islam dan
zakat bukanlah pajak yang untuk menjamin penerimaan negara. Ada beberapa kalangan
yang menyamakan keduanya secara mutlak, tetapi ada juga yang membedakannya secara
mutlak. Terdapat beberapa persamaan pokok antara zakat dan pajak, antara lain dari unsur
paksaan, unsur pengelolaan, dan dari sisi tujuan. Kemudian persamaan dari keduanya
dilihat dari segi nama, dari segi dasar hukum dan sifat kewajiban dan dari sisi objek dan
presentase dan pemanfaatan.
Page | 8
DAFTAR PUSTAKA
Mufraini, Arief. Akuntansi dan Manajemen Zakat, Jakarta: Kencana Prenada Media
Group. 2006.
http://e-journal.stain-pekalongan.ac.id/index.php/Hukum/article/download/296/267
http://capoengkas.blogspot.com/2013/12/optimalisasidana-zakat-dan-csr.html,
Page | 9