Book Chapter Pendahuluan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF

BOOK CHAPTER
INTRODUCTION TO FORENSIC AND INVESTIGATIVE
ACCOUNTING
Dosen Pengampu: Agung Nur Probohudono, SE. M.Si., Ph.D., Ak.

Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Ariano NIM. F1316019
2. Luluk Lutfiana NIM. F1316069
3. Ricky Hardiyanto NIM. F1316084
4. Wisnu Aji NIM. F1316105
5. Yoga Parasdya NIM. F1316106

Kelas C S1 Transfer Akuntansi

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2017
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami keseriusan masalah kecurangan dan bagaimana kecurangan dapat
mempengaruhi individu, pelanggan, organisasi dan masyarakat
2. Mendefinisikan kecurangan
3. Memahami berbagai jenis kecurangan
4. Memahami perbedaan di antara kecurangan yang dilakukan terhadap organisasi
dengan kecurangan yang dilakukan atas nama organisasi
5. Memahami perbedaan di antara berbagai hukum pidana dan hukum perdata
terkait kecurangan
6. Memahami berbagai jenis karir dalam bidang pemberantasan kecurangan yang
tersedia pada saat ini.

1|Page
Sekilas Tentang
Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif

Crumbley menulis Simply put, forensic accounting is legally accurate accounting.


That is, accounting that is sustainable in some adversarial legal proceeding, or within
some judicial of administrative review yang artinya secara sederhana dapat
dikatakan akuntansi forensik adalah akuntansi yang akurat untuk tujuan hukum. Atau
akuntansi yang tahan uji dalam kancah perseteruan selama proses peradilan atau
dalam proses peninjauan yudisial atau tinjauan administratif.
Definisi Crumbley ingin menekankan bahwa akuntansi forensik tidak identik bahkan
tidak berurusan dengan akuntansi yang sesuai GAAP. Ukurannya bukan GAAP,
melainkan apa yang menurut hukum atau ketentuan peraturan perundang-undangan
adalah akurat.
Dinamakan akuntansi forensik berawal dari penerapan akuntansi untuk memecahkan
masalah hukum.
Pada awalnya akuntansi forensik adalah perpaduan yang paling sederhana antara
akuntansi dan hukum. Contohnya, penggunaan akuntan forensik dalam pembagian
harta gono-gini. Disini terlihat unsur akuntansinya yaitu untuk perhitungan besarnya
harta yang diterima oleh pihak mantan suami maupun pihak mantan istri. Segi
hukumnya dapat diselesaikan di dalam atau di luar pengadilan. Dalam kasus yang
lebih rumit ada satu lagi bidang tambahan yaitu audit, sehingga model akuntansi
forensiknya dapat digambarkan seperti berikut:

Dalam suatu audit secara umum maupun audit yang khusus untuk mendeteksi fraud,
auditor baik internal maupun eksternal berupaya melihat kelemahan-kelemahan
dalam sistem pengendalian intern terutama yang berkenaan dengan perlindungan
terhadap aset yang rawan akan terjadinya fraud. Berikut ini digambarkan hubungan

2|Page
antara audit, akuntansi, dan hukum yang didasarkan pada penelaahan sistem
pengendalian intern.

Audit investigatif merupakan penelitian secara mendalam terhadap fakta-fakta.


Penelitian tersebut berdasarkan pada informasi yang diperoleh yang mungkin
berasal dari pengaduan/laporan, dugaan dan fakta-fakta, serta analisis lebih lanjut
terhadap fakta-fakta tersebut yang pada akhirnya menjadi dasar untuk membuktikan
atau tidak membuktikan pengaduan/ laporan atau dugaan tersebut. Pengujian
dilakukan secara objektif dan tidak memihak dan mengharuskan diterapkannya
keahlian investigasi dan forensik.
Audit investigasi adalah sebuah pekerjaan profesional atau expert works. Oleh
karena itu, seorang fraud auditor harus mempunyai pengetahuan yang cukup, dan
selayaknya seorang fraud auditor adalah seorang auditor yang telah diakui
kecakapannya dengan mengantongi Certified Fraud Examiner (CFE). CFE
merepresentasikan standar yang paling tinggi yang dimiliki ACFE dan memiliki
keahlian dalam semua aspek dari profesi anti-fraud. Association of Certified Fraud
Examiners (ACFE) merupakan Organisasi Anti Fraud terbesar di dunia yang
menyediakan pendidikan dan pelatihan anti fraud dan berkedudukan di Austin,
Texas, Amerika Serikat. Dengan Motonya Together Reducing Fraud Worldwide,
ACFE berusaha mengurangi fraud di bidang bisnis di seluruh dunia dan memberikan
keyakinan kepada masyarakat bahwa profesi ini memiliki integritas dan obyektivitas
yang tinggi. Sebagai Perwakilan dari ACFE, dibentuk local chapter di berbagai
negara, termasuk di Indonesia yaitu ACFE Indonesia Chapter sejak tahun 2002.

3|Page
Kecurangan??
Apa sih kecurangan? Main game pake walkthrough, pake gameshark, apa itu bisa
masuk kategori kecurangan? Main Greed Island dengan merebut kartu dari player
lain bukannya menyelesaikan quest khusus kartu tersebut apakah itu masuk kategori
kecurangan? Bagaimana jika melalui pertarungan yang fair?

Keseriusan Masalah Kecurangan


Sangat tidak mungkin menentukan apakah seluruh kecurangan yang ada telah
terungkap. Ketika sebuah kasus dengan nilai fantastis terbongkar yang diawali oleh
terungkapnya kasus-kasus yang lebih kecil di bawahnya seperti kasus E-KTP yang
baru saja menghebohkan negeri ini, apakah itu berarti akar permasalahan dari
seluruh masalah yang terjadi di negeri akan terselesaikan? Ataukah kasus itu
hanya sebagai penanda bahwa persekongkolan jahat di negeri ini telah demikian
rapi tersusun dan melibatkan seluruh lapisan pengelola proyek mulai akar rumput
hingga penyusun anggaran, sehingga dapat kita benarkan lirik lagu dari bang Iwan
Fals yang mengatakan bahwa Dunia politik, dunia binatang.. Dunia pesta pora para
binatang...
Banyak kecurangan yang terdeteksi, namun kemudian diselesaikan diam-diam oleh
korban dan tidak pernah terungkap ke publik. Pada banyak kasus misalnya
kecurangan yang dilakukan oleh pegawai, perusahaan lebih memilih untuk
menyembunyikan kecurangan tersebut dan secara diam-diam memberhentikan atau
memutasi pelaku kecurangan daripada menyelesaikannya secara terbuka, bahkan
membayar media agar tutup mulut, dan mungkin yang terbaru dengan tertangkapnya
Saracen yang merupakan sindikat penyedia jasa konten kebencian dan berita hoax
bisa kita tarik kesimpulan bahwa tidak semua yang kita baca dan kita dengar itu
benar.

Apa itu Kecurangan?


Kecurangan adalah salah satu dari dua metode untuk mendapatkan barang milik
orang lain secara ilegal. Sedangkan satu lagi adalah dengan perampokan.
Perampokan lebih memberikan efek traumatis tetapi biasanya jumlahnya tergolong
sedikit jika dibandingkan dengan kecurangan yang dilakukan dengan smooth.

4|Page
Terdapat berbagai definisi formal terkait kecurangan, namun barangkali definisi yang
paling umum adalah sebagai berikut:
Kecurangan merupakan suatu istilah yang umum dan mencakup segala macam
cara yang dapat digunakan dengan kelihaian tertentu, yang dipilih oleh seorang
individu untuk mendapatkan keuntungan dari pihak lain dengan melakukan
representasi yang salah. Tidak ada aturan baku dan tetap yang bisa dikeluarkan
sebagai proposisi umum dalam mendefinisikan kecurangan termasuk kejutan, tipu
muslihat, ataupun cara-cara licik dan tidak wajar yang digunakan untuk melakukan
penipuan. Batasan satu-satunya dalam mendefinisikan kecurangan adalah hal-hal
yang membatasi ketidakjujuran manusia.
Kecurangan adalah penipuan yang menyertakan elemen-elemen berikut:
1. Sebuah representasi mengenai sesuatu yang bersifat material,
2. Sesuatu yang tidak benar,
3. Dan secara sengaja dilakukan untuk kemudian,
4. Dipercaya dan ditindaklanjuti korban
5. Sehingga pada akhirnya korban menanggung kerugian

Motivasi seseorang melakukan kecurangan relatif bermacam - macam. Salah satu


teori yang menjelaskan tentang motivasi tersebut adalah fraud triangle. Konsep fraud
triangle pertama kali diperkenalkan dalam SAS No. 99 yaitu standar audit di Amerika
Serikat yang terdiri dari: tekanan, kesempatan dan rasionalisasi. Tiga hal tersebut
yang mendorong terjadinya upaya fraud. Tekanan berhubungan dengan
manajemen/pegawai lainnya memiliki insentif atau tekanan untuk melakukan
kecurangan, sedangkan opportunity adalah kesempatan yang muncul sebelum
tindak kecurangan dan rasionalisasi berkaitan dengan pembenaran tindak
kecurangan oleh pelaku.

5|Page
Berbagai Jenis Kecurangan
Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) mengelompokkan kecurangan
(fraud) ke dalam 3 kelompok besar yaitu corruption (korupsi), asset misappropriation
(penjarahan aset), serta fraudulent financial statement (laporan keuangan yang
dengan sengaja dibuat menyesatkan). Fraud menghancurkan pemerintahan maupun
bisnis. Fraud berupa korupsi lebih luas daya penghancurnya.
Adapun dalam Buku Akuntansi Forensik karangan Zimbelman dkk menyebutkan
jenis-jenis kecurangan sebagai berikut;
1. Kecurangan oleh pegawai merupakan jenis kecurangan yang paling umum
dimana para pegawai melakukan penipuan terhadap pemilik perusahaan tempat
mereka bekerja dengan cara mengambil aset perusahaan.
2. Kecurangan pemasok adalah jenis kecurangan yang dilakukan oleh pemasok/
tempat organisasi membeli barang atau jasa terhadap organisasi pembeli
barang/ jasa, misalnya pemberian tagihan yang berlebihan, menyediakan barang
dengan kualitas rendah atau jumlah yang lebih sedikit dari yang telah disepakati.
3. Kecurangan pelanggan dilakukan oleh pelanggan kepada organisasi penjual
ketika pelanggan tidak membayar atau membayar lebih sedikit barang yang
mereka beli atau mendapatkan barang yang lebih banyak dari semestinya.
4. Kecurangan manajemen/ laporan keuangan melibatkan manipulasi yang bersifat
menipu dalam laporan keuangan oleh manajemen puncak agar memberikan
kesan bahwa perusahaan terlihat baik.
5. Penipuan investasi adalah kecurangan yang dapat dilakukan oleh semua pihak
baik melalui internet maupun secara langsung dengan skema penjualan
investasi yang curang atau tidak bernilai kepada investor yang tidak menaruh
rasa curiga.
6. Kecurangan-kecurangan lainnya, yang juga dapat dilakukan semua pihak namun
tergantung situasi dimana setiap kali ada pihak yang mencoba mengambil
keuntungan dari kepercayaan orang lain untuk menipu atau melakukan
kecurangan terhadap orang tersebut.

6|Page
Survei Fraud Indonesia 2016 terhadap 229 data responden yang valid yang telah
dilakukan oleh ACFE Indonesia memperlihatkan data sebagai berikut:
1. Fraud yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah korupsi dengan
persentase 67%, 31% dari jumlah responden memilih asset
missappropriation, dan fraud berupa laporan keuangan sebanyak 2% dipilih
responden.
2. Fraud yang paling merugikan di Indonesia adalah korupsi dengan persentase
77%, asset missappropriation 19%, dan 4% responden memilih kecurangan
laporan keuangan.
3. Para responden di Indonesia menyatakan bahwa kerugian yang terbesar
adalah berasal dari tindak korupsi

Data Indeks persepsi korupsi (corruption perceptions index--CPI) memperlihatkan


bahwa Indonesia sejak tahun 2010 - 2016 menunjukkan skor CPI yang terus
meningkat dimana tahun 2016 menunjukkan skor 3,7 dari rentang 0 - 10. Skor 0
menunjukkan negara terkorup hingga skor 10 menunjukkan negara terbersih dari
korupsi. Ini berarti bahwa persepsi mengenai tingkat korupsi di Indonesia masih
sangat tinggi. Namun demikian skor per tahunnya yang perlahan meningkat
menunjukkan upaya nyata negara dalam mengentaskan korupsi.

CPI Indonesia Tahun 2010-2016

Tahun Peringkat Negara yang Disurvei Skor

2010 110 178 2,8

2011 100 183 3,0

2012 118 176 3,2

2013 114 177 3,2

2014 107 175 3,4

2015 88 168 3,6

2016 90 176 3,7

Sumber: www.transparency.org

7|Page
Deteksi Fraud
Survei yang dilakukan ACFE Indonesia terhadap responden selanjutnya
memaparkan bahwa ada beberapa hal yang dapat membuat fraud terdeteksi,
diantaranya: melalui laporan, hasil audit eksternal, hasil audit internal, pemeriksaan
dokumen, lainnya, pengamatan dan monitoring, rekonsiliasi dari akun-akun,
penegakan hukum, review manajemen, pengakuan, kebetulan, dan pengawasan
oleh IT. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh ACFE Indonesia diketahui
bahwa para responden sepakat laporan menjadi media atau sarana utama
ditemukannya fraud di Indonesia, yang merupakan informasi dari pihak internal yaitu
karyawan perusahaan.

Sumber: http://acfe-indonesia.or.id/survei-fraud-indonesia/

8|Page
Perbedaan di antara kecurangan yang dilakukan terhadap organisasi dengan
kecurangan yang dilakukan atas nama organisasi
Dari jenis-jenis kecurangan di atas dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Kecurangan yang dilakukan terhadap organisasi diantaranya kecurangan oleh
pegawai, kecurangan pemasok, dan kecurangan pelanggan
2. Sedangkan kecurangan manajemen dan penipuan investasi biasanya dilakukan
atas nama organisasi

Tuntutan hukum pidana dan hukum perdata terkait kecurangan


Hukum pidana adalah salah satu cabang hukum yang menangani pelanggaran
terhadap kepentingan umum. Umumnya terkait dengan pelanggaran terhadap
masyarakat secara keseluruhan. Ada sejumlah undang-undang yang mencakup
segala aktivitas kecurangan. Biasanya ketika pelaku dinyatakan bersalah, mereka
akan mendapat hukuman penjara dan atau membayar denda.
Hukum perdata merupakan bentuk hukum yang menyediakan ganti rugi terhadap
pelanggaran atas hak-hak pribadi seorang individu. Tuntutan perdata dimulai ketika
satu pihak mendaftarkan gugatan terhadap pihak lain, yang pada umumnya
bertujuan untuk mendapatkan ganti rugi secara finansial.
Berikut adalah perbedaan kasus pidana dan kasus perdata disajikan dalam tabel.

Kasus Pidana Kasus Perdata

Tujuan Untuk meluruskan kesalahan Untuk mendapatkan ganti rugi

Konsekuensi Penjara dan atau denda Ganti rugi dan pembayaran


atas kerugian yang ditimbulkan
dari kerusakan

Beban Di luar keragu-raguan yang Jumlah bukti yang sedikit lebih


Pembuktian beralasan (bukti harus benar- banyak (penggugat memiliki
benar kuat) bukti lebih banyak dari
tergugat)

Langkah Awal Adanya informasi bagi juri Pengajuan gugatan oleh


atau hakim tentang penggugat
kecukupan bukti untuk
mengajukan dakwaan

9|Page
Kasus Pidana Kasus Perdata

Keputusan Keputusan bulat Para pihak yang terlibat dapat


menetapkan keputusan

Gugatan Hanya satu gugatan pada Berbagai gugatan dapat


satu waktu digabungkan dalam satu
tindakan

Tabel Undang-Undang di Indonesia Terkait Fraud

UNDANG-UNDANG PERIHAL DEFINISI/ PENJELASAN

Pasal 362 KUHP Pencurian mengambil barang sesuatu, yang


seluruhnya atau sebagian kepunyaan
orang lain, dengan maksud untuk dimiliki
secara melawan hukum

Pasal 368 KUHP Pemerasan dengan maksud untuk menguntungkan diri


dan sendiri atau orang lain dengan melawan
Pengancaman hukum, memaksa seseorang dengan
kekerasan atau ancaman kekerasan untuk
memberikan barang sesuatu, yang
seluruhnya atau sebagaian adalah
kepunyaan orang itu atau orang lain, atau
supaya membuat hutang maupun
menghapuskan piutang

Pasal 372 KUHP Penggelapan dengan sengaja dan melawan hukum


memiliki barang sesuatu yang seluruhnya
atau sebagian adalah kepunyaan orang
lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya
bukan karena kejahatan

Pasal 378 KUHP Perbuatan dengan maksud untuk menguntungkan diri


Curang sendiri atau orang lain secara melawan
hukum, dengan memakai nama palsu atau
martabat palsu, dengan tipu muslihat,
ataupun rangkaian kebohongan,
menggerakkan orang lain untuk
menyerahkan barang sesuatu kepadanya,
atau supaya memberi hutang maupun
menghapus piutang

UU No. 19 Tahun Pasal 28 ayat Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa
2016 (UU ITE) (1) hak menyebarkan berita bohong dan
menyesatkan yang mengakibatkan
kerugian konsumen dalam Transaksi

10 | P a g e
UNDANG-UNDANG PERIHAL DEFINISI/ PENJELASAN

Elektronik.

(Pasal 45A Setiap Orang yang dengan sengaja dan


ayat [2] tanpa hak menyebarkan berita bohong
dan menyesatkan
yang mengakibatkan kerugian konsumen
dalam Transaksi Elektronik sebagaimana
dimaksud
dalam Pasal 28 ayat (1) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 6 (enam)
tahun dan/atau
denda paling banyak Rp1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah)

Berbagai Jenis Karir Terkait Pemberantasan Kecurangan


Frekuensi terjadinya kecurangan dan jumlah kerugian yang ditimbulkan oleh
kecurangan terus meningkat seiring perkembangan jaman. Hal itu berarti semakin
banyak pula dibutuhkan orang-orang yang mau bekerja sebagai pemberantas
kecurangan tersebut. Walaupun terdapat banyak peluang untuk menjadi seorang
profesional dalam pemberantasan kecurangan, karir dalam bidang kerja forensik
secara garis besar dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis pemberi kerja antara lain
sebagai berikut:

Pemberi Kerja Pilihan Jenis Karir

Pemerintah dan KPK, BPK, BPKP, Kepolisian, Badan Intelijen Negara


aparat penegak
hukum

Kantor Akuntan Memberi bantuan kepada perusahaan dalam proses


Publik pengadilan, Menawarkan jasa sebagai auditor internal serta
konsultan pengendalian internal

Lembaga Konsultan independen dalam proses pengadilan terkait


Konsultasi dan kecurangan, pemberian konsultasi dalam pencegahan dan
LSM pendeteksian kecurangan, serta berbagai jenis konsultasi
lainnya (misalnya ICW, konsultan pajak, dsb)

Lembaga Pengacara yang memberikan jasa dalam proses pengadilan


Hukum baik melakukan pembelaan maupun menuntut seseorang yang
dianggap telah melakukan kecurangan

11 | P a g e
Contoh Kasus Fraud Terkini di Indonesia

Kronologi Tumbangnya First Travel


PT First Anugerah Karya Wisata (First Travel) kini tinggal kenangan. Pemiliknya,
Anniesa Hasibuan dan suami pun kini telah ditahan aparat kepolisian.
Misi First Travel sebenarnya 'mulia'. Menyediakan paket ibadah dengan semurah-
murahnya.
Harga paket umrah di sana lebih murah hingga kisaran Rp 4.000.000 dari harga
normal. Harga normal paket umrah sekitar Rp 19.000.000 - Rp 20.000.000
sementara harga paket umrah di First Travel hanya Rp 14.000.000 - Rp 15.000.000.
Banyak yang kemudian tertarik. Bisa beribadah, menginjakkan kaki ke Tanah Suci
dengan biaya yang relatif lebih murah.
Namun dalam perjalanannya kedok First Travel terbongkar hingga akhirnya Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Agama mencabut izin operasional mereka
beberapa waktu lalu. Hingga puncaknya, Bareskrim Polri menetapkan pemilik First
Travel yakni selebgram dan perancang busana muslimah, Anniesa Hasibuan dan
suaminya menjadi tersangka dan dijerat pasal penipuan sekaligus UU ITE.
"Polri telah melakukan penangkapan terhadap Andika surachman dan saudari
Anniesa Desvitasari Hasibuan Dirut dan Direktur PT First Anugerah Karya Wisata.
Pelaku diduga menjanjikan paket umrah dengan cara menawarkan biaya murah,"
kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto dalam keterangan tertulisnya, Kamis
(10/8).
"Keduanya dijerat pasal 55 jo pasal 378 372 kuhp dan uu no 19/2016 ITE," sambung
dia.
Berikut kronologi tumbangnya First Travel dari mulai berdiri hingga penetapan
tersangka bos-bosnya:

1 Juli 2009:
First Travel mengawali usahanya dari sebuah bisnis biro perjalanan wisata, di bawah
bendera CV First Karya Utama yang didirikan pada tanggal 1 Juli 2009.
Biro perjalanan First Travel pada awalnya hanya menawarkan layanan perjalanan
wisata domestik dan internasional untuk klien perorangan maupun perusahaan.

12 | P a g e
Awal 2011:
Baru pada tahun 2011, First Travel merambah bisnis perjalanan ibadah umroh di
bawah bendera PT First Anugerah Karya Wisata, dan berkembang pesat dari tahun
ke tahun.

28 Maret 2017:
Setelah 6 tahun berjalan, gelagat aneh dari First Travel mulai tercium. Adalah
Kementerian Agama yang pertama kali memantau bahwa ada yang aneh dari model
bisnis First Travel.
First Travel mendapat perhatian Kemenag setelah First Travel gagal
memberangkatkan jemaah umrah pada 28 Maret 2017 lalu. Dalam kejadian itu
jemaah diinapkan di hotel sekitar Bandara Soekarno Hatta.

18 April 2017
Kementerian Agama pun melakukan klarifikasi, investigasi, advokasi, hingga mediasi
dengan jemaah. Upaya klarifikasi pertama kali dilakukan pada 18 April 2017.
Jemaah merasa dirugikan karena di antara mereka ada yang sampai gagal 3 kali
berangkat umrah. Saat dimintai kejelasan, manejemen First Travel selalu berkelit.
Saat pertemuan itu juga, Kemenag langsung menanyakan kejelasan kasus ini ke
petinggi First Travel. Namun pihak manajemen tidak memberikan jawaban sama
sekali.

22 Mei 2017
Kementerian Agama mengundang pihak First Travel untuk mediasi dengan jemaah.
Mereka mengirimkan tim legal namun tidak dilanjutkan.
Masalahnya adalah karena tim legal First Travel tidak dibekali surat kuasa.
Di sisi lain di tanggal yang sama, 600 jemaah First Travel dari Jawa Timur mengadu
ke DPR. 600 jemaah dari Jawa Timur itu telantar di Ibu Kota selama empat hari dan
tak pernah tahu kapan akan diberangkatkan ke Tanah Suci.
Salah satunya Saiful. Pria yang bekerja sebagai kontraktor ini mengaku sedih karena
tak jadi berangkat ke Tanah Suci sesuai jadwal yang dijanjikan.
"Saya daftar dari tahun 2015, kan harus menunggu setahun. Lalu saya dijanjikan
berangkat pada bulan tiga tahun ini (Maret 2017-red)," ujar jamaah asal Surabaya ini
di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (22/5).

13 | P a g e
24 Mei 2017
Kemenag kembali memanggil First Travel pada 24 Mei 2017. Upaya ini pun gagal
karena pihak manajemen tidak hadir.

2 Juni 2017
Pada 2 Juni 2017, digelar mediasi antara pihak First Travel dengan sejumlah jemaah
dari Bengkulu. Untuk ke sekian kalinya manejemen First Travel tidak ada solusi yang
bisa diberikan.

10 Juli 2017
Hari itu merupakan terakhir kalinya upaya mediasi dilakukan. Lagi-lagi mediasi gagal
karena manajemen First Travel tidak hadir.

21 Juli 2017
Satuan Tugas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memerintahkan PT
First Anugerah Karya Wisata untuk menghentikan penjualan paket promonya karena
ada indikasi investasi ilegal dan penghimpunan dana masyarakat tanpa izin.
First Travel juga tidak pernah menyampaikan data jamah yang mendaftar dan belum
diberangkatkan. Dokumen ini sudah diminta sejak empat bulan lamanya.

3 Agustus 2017
Kementerian Agama mencabut izin operasional First Travel. Pencabutan izin
dilakukan Kemenag karena First Travel telah melakukan pelanggaran undang-
undang tentang penyelenggaraan ibadah haji. Hal ini akhirnya menyebabkan jemaah
yang mengalami kerugian baik materi maupun immateril,
Pencabutan izin dilakukan karena PT First Anugerah Karya Wisata dinilai terbukti
telah melakukan pelanggaran Pasal 65 huruf a Peraturan Pemerintah Nomor 79
Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji.
Pelanggaran tersebut berupa tindakan penelantaran jemaah umrah yang
mengakibatkan gagal berangkat ke Arab Saudi, dan mengakibatkan timbulnya
kerugian materi dan immateril yang di alami jemaah umrah

14 | P a g e
9 Agustus 2017
Bareskrim Polri menetapkan direktur utama dan direktur First Travel Andika
Surachman dan Anniesa Desvitasari Hasibuan sebagai tersangka atas dugaan
penipuan dan melanggar UU ITE.

PEMBAHASAN KASUS:
Menurut beberapa pakar hukum kasus First Travel ini dikaitkan dengan model Skema Ponzi
(Ponzi Schemes), dimana para investor dijanjikan akan mendapatkan 100% pengembalian
modal yang telah ditanam hanya dalam jangka waktu 90 hari dan Ponzi benar-benar
menepati janji tersebut. Sebagai contoh perhitungan misalkan investor pertama menanam
modal 100 dolar, investor kedua menanam 200 dolar, dan investor ketiga menanam 150
dolar, maka dalam 90 hari uang milik investor pertama, kedua, dan ketiga jumlahnya akan
berlipat ganda menjadi masing-masing sebesar $200, $400, dan $300. Para penanam modal
tidak tahu menahu bisnis apa yang dilakukan oleh Ponzi, selama uang mereka benar-benar
bertambah mereka tidak mau ambil pusing dan mereka akan menanamkan kembali lebih
banyak modal. Padahal dalam kenyataannya Ponzi tidak melakukan bisnis apapun, dia
hanya mengembalikan uang $100 ditambah $100 milik investor pertama dari uang investor
kedua, sedangkan investor kedua menerima modal plus bunganya diambilkan dari investor
ketiga, keempat, dan seterusnya. Skema ini akan terus berjalan mulus selama tidak ada
intervensi dari pihak luar dan penegak hukum, serta selalu ada investor baru yang siap
menginvestasikan uangnya untuk digandakan dalam waktu 90 hari. Akan tetapi, di suatu
titik dimana tidak ada lagi investor baru, makan skema ini akan hancur dan terbongkar. Pada
kasus First Travel, skema ini diduga digunakan untuk membiayai jamaah yang mendaftar di
awal, menggunakan uang dari jamaah-jamaah gelombang selanjutnya. Dengan iming-iming
biaya umrah yang jauh lebih murah dari biro perjalanan haji dan umrah lain, mereka
mendapat jaminan akan selalu adanya investor/jamaah baru.

15 | P a g e
REFERENSI

Albrecht, Albrecht, Zimbelman, 2014, Forensic Accounting, Edisi 4, Cengage


Learning.
Crumbley, Heitger & Smith, 2011, Forensic and Investigative Accounting, 5th Ed.
http://acfe-indonesia.or.id/ diakses pada 8 September 2017
http://spi.uin-alauddin.ac.id/index.php/2016/09/15/segitiga-fraud-fraud-triangle/
diakses pada 9 September 2017
https://kumparan.com/wisnu-prasetyo/kronologi-tumbangnya-first-travel diakses pada
7 September 2017
https://www.transparency.org/ diakses pada 8 September 2017
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Theodorus M. Tuanakota, 2010, Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif, Salemba
Empat
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008

16 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai