Laporan Praktikum Fix

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berat badan ideal merupakan dambaan dari setiap manusia
baik tua maupun muda, karena baik dari segi penampilan fisik
maupun dari segi kesehatan. Terutama kaum muda lebih banyak
yang mendambakan karena dengan berat yang ideal penampilan
fisik akan menjadi lebih menarik. Berbagai cara dilakukan agar
dapat mencapai berat badan yang ideal baik dari mengatur pola
makan, diet ketat, berolahraga yang teratur sampai dengan
meminum obat-obatan. Sering kali dijumpai di tempat-tempat
seperti apotik, praktek dokter umum, tempat kebugaran orang yang
sedang menimbang berat badan dan mengukur tinggi badannya
pada alat timbangan untuk mengetahui apakah berat badannya
telah ideal atau tidak. Umumnya masyarakat masih banyak yang
belum mengetahui berapa berat badan yang sesuai untuk dirinya
dengan hanya menerka-nerka saja atau hanya melihat sebatas
pandangannya untuk menentukan berat badannya. Hal ini
disebabkan kurangnya penyebaran informasi untuk menentukan
berat badan yang ideal. Oleh karena itu bagi yang tidak mengetahui
perhitungan rumus berat badan ideal akan mengalami kesulitan
dalam menentukan berat badan yang ideal untuk dirinya.
Penentuan untuk kategori ukuran tubuhnya juga hanya ada 3 yaitu
kurus, normal, dan gemuk Untuk mendapatkan berat badan ideal
tentu bukanlah hal yang mudah, di zaman sekarang ini kebanyakan
orang memiliki pola hidup tidak sehat seperti makan makanan
yang tidak mengandung gizi cukup yang dibutuhkan oleh tubuh.
Faktor lain yang juga tidak kalah penting untuk bisa mendapatkan
berat badan ideal yaitu faktor olahraga yang cukup. Olahraga
merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari pola hidup sehat

1
yang dapat mempermudah seseorang mendapatkan bentuk tubuh
yang ideal.
Tinggi badan dan berat badan merupakan faktor terpenting
dalam memperoloh informasi tambahan untuk diagnosa terutama
yang berhubungan dengan hormonal metabolic; penghitungan
Indeks Massa Tubuh (IMT) yang dapat digunakan untuk
memprediksi kesehatan orang; menghitung Angka Metabolisme
Basal (AMB) untuk mengetahui jumlah energi yang dikeluarkan
dan dibutuhkan oleh tubuh.
Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam mengatur pola
makan menjadi salah satu faktor seseorang mengabaikan pola
makan yang seimbang. Pola makan yang seimbang adalah
mengkonsumsi makanan yang terdiri dari beraneka ragam
golongan makanan yang sesuai dengan kebutuhan jumlah kalori
yang dibutuhkan. Tidak semua orang mengetahui jumlah kalori
yang dibutuhkan oleh tubuh dan mengabaikan makanan yang
sehat. Masyarakat lebih cenderung memilih makanan yang
mengenyangkan dan memiliki rasa yang nikmat tanpa
menghiraukan kandungan gizi yang terkandung dalam makanan
yang dikonsumsi. Tujuan dari aplikasi ini yaitu membantu
masyarakat untuk mengetahui jumlah asupan kalori serta jumlah
konsumsi makanan yang diperlukan. Masyarakat dapat mengetahui
status gizi, kebutuhan jumlah kalori, berat ideal, serta saran menu
makanan yang dikonsumsi, selain itu terdapat informasi daftar
makanan dan kandungan kalori yang terkandung didalamnya.
Sistem ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat
memperoleh informasi dalam mengatur pola makan yang
seimbang.

2
1.2 Rumusan Masalah
1.1.1 Bagaimana cara menghitung berat badan ideal?
1.1.2 Bagaimana cara mengetahui Indeks Massa Tubuh (IMT) /
Body Mass Index (BMI)?
1.1.3 Bagaimana cara mengetahui Angka Metabolisme Basal
(AMB) / Basal Metabolic Rate (BMR) ?

1.2 Tujuan Penulisan


1.2.1 Mengetahui Berat Badan Ideal.
1.2.2 Mengetahui Indeks Massa Tubuh (IMT) / Body Mass Index
(BMI).
1.2.3 Mengetahui Angka Metabolisme Basal (AMB) / Basal
Metabolic Rate (BMR).

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Berat Badan Ideal
2.1.1 Definisi Berat Badan Ideal
Pengertian berat badan ideal adalah seseorang yang mempunyai
bentuk tubuhnya tidak terlalu kurus, tidak terlalu gemuk terlihat
serasi antara berat badan dan tinggi badan.
Berat badan ideal adalah untuk tinggi badan tertentu yang secara
statistik dianggap paling tepat dan menjamin umur panjang.

2.1.2 Cara Menghitung Berat Badan Ideal

Menurut Sarwono Waspadji pada buku yang berjudul Cara


Mudah Mengatur Makanan Sehari-hari rumus dari berat badan ideal
adalah :

1. Laki-laki = (Tinggi badan-100) - 10% (Tinggi badan-100).


2. Perempuan = (Tinggi badan-100) - 15% (Tinggi badan-100).

2.2 Indeks Massa Tubuh (IMT) / Body Mass Index (BMI)


2.2.1 Definisi Indeks Massa Tubuh (IMT) / Body Mass Index
(BMI)
Indeks massa tubuh (IMT) adalah rasio BB/TB2 (kg/m2),
yang dinyatakan dalam tabel normogram. Angka ini
proporsional dengan bentuk tubuh anda. Biasanya, jumlah
yang kecil untuk orang yang kurus dan besar untuk orang
yang gemuk (soetjiningsih, 2004)
Indeks massa tubuh telah digunakan beberapa penilitian
populasi internasional untuk menilai resiko penyakit di antara
orang dewasa. BMI meningkat jelas terikat dengan resiko
yang lebih tinggi dari tekanan darah tinggi, diabetes mellitus
tipe II, faktor resiko kardiovascular penyakit lainnya, dan
mortalitas meningkat. Memang, resiko relatif untuk faktor
resiko penyakit kardiovaskuler kejadian penyakit

4
kardivaskuler meningkat dinilai dengan peningkatan BMI
pada semua kelompok populasi. Selain itu, asosiasi antara
gangguan muskuloskletal, gangguan dalam fungsi pernafasan
dan fisik, dan kualitas hidup. Akibatnya, dalam stui
epidemologi IMT digunakan untuk mengetahui kelebihan
berat badan atau obesitas pada orang dewasa dan untuk
memperkirakan resiko terkena penyakit. Perlu diketahui anak
yang pendekpun dapat mengalami kelebihan berat badan.
Maka perlu memperhatikan berat badan normal. (sirajuddin
2012)
2.2.2 Cara Menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) / Body
Mass Index (BMI)
Pengukuran antropometri yang meliputi berat badan, tinggi
badan dan body mass index (BMI) atau indeks massa tubuh
(IMT) merupakan indikator didalam mengukur status gizi
yang secara tidak langsung dapat menentukan besar koposisi
tubuh dengan status gizi tertentu. Indek massa tubuh adalah
berat badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan
kuadrat dalam meter. Dengan rumus sebagai berikut :

()
=
( ) ()

5
Tabel klasifikasi IMT/BMI (Classification of Overweight and Obesity
by BMI, waist Circumference, and Associated Risk, WHO, 1997)

BB sangat kurus (kurus beresiko) (kg/m) IMT < 14,5


BB kurang (kurus) (kg/m) IMT < 18,5
BB normal (kg/m) 18,5 24,9
BB berlebih (agak gemuk) (kg/m) 25,0 29,9
Obesitas kelas 1 (gemuk) (kg/m) 30,0 34,9
Obesitas kelas 2 (sangat gemuk) (kg/m) 35,0 39,9
Ekstrem Obes / obesitas kelas 3 (amat sangat gemuk) 40,0
(kg/m)

2.3 Angka Metabolisme Basal (AMB) / Basal Metabolic Rate (BMR)


2.3.1 Definisi Angka Metabolisme Basal (AMB) / Basal
Metabolic Rate (BMR)
Angka Metabolisme Basal (AMB) atau Basal
Metabolic Rate (BMR) merupakan kebutuhan energi minimal
yang diperlukan oleh tubuh untuk mempertahankan fungsi
alat pernapasan, sirkulasi darah, temperatur tubuh, kegiatan
kelenjar, serta fungsi vegetatif lain (Arisman, 2004: 162).
Perhitungan ini dipergunakan sebagai pedoman untuk
mengurangi, menambah, atau menjadi berat badan. Angka
Metabolisme Basal (AMB) atau Basal Metabolic Rate
(BMR) dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain : jenis
kelamin, usia, tinggi badan dan berat badan. Selain itu Angka
Metabolisme Basal (AMB) atau Basal Metabolic Rate
(BMR) juga dipengaruhi oleh presentase lemak, pola makan,
jensi makanan yang dikonsumsi, dan olahraga teratur.
Aktivitas Fisik merupakan setiap gerakan tubuh yang
meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi yang
mneyebabkan pembakaran energi. Energi yang diperlukan

6
untuk aktifitas fisik bervariasi menurut tingkat intensitas dan
lama melakukan aktifitas fisik. Semakin tinggi aktifitas fisik,
semakin tinggi pula energi yang dibutuhkan seseorang.
Aktifitas fisik juga penting sekali dipikirkan sebagai derajat
kegiatan fisik pada saat penentuan besaran kebutukan kalori.

2.3.2 Cara Menghitung Metabolisme Basal (AMB) / Basal


Metabolic Rate (BMR)
1. Menggunakan Rumus Harris Benedict
Laki-laki = 66,42 + (13,75 BB) + (5 TB) (6,78 U)
Perempuan = 655,1+ (9,65 BB) + (1,85 TB) (4,68 U)
2. Menggunakan 2 Cara Cepat
1. Cara cepat 1
- Laki-laki = 1 kkal x kg BB x 24 jam
- Perempuan = 0,95 x kg BB x 24 jam
2. Cara cepat 2
- Laki-laki = 30 kkal x kg BB
- Perempuan = 25 x kg BB
3. Menggunakna Cara FAO, WHO, UNU
Tabel Rumus FAO, WHO, UNU untuk menentukan AMB
Kelompok Umur Laki-laki Perempuan
0-3 tahun 60,9 BB 54 61,0 BB 51
3-10 tahun 22,7 BB + 495 22,5 BB + 499
10-18 tahun 17,5 BB + 651 12,2 BB + 746
18-30 tahun 15,3 BB + 679 14,7 BB + 496
30-60 tahun 11,6 BB + 879 8,7 BB + 829
60 tahun 13,5 B + 487 10,5 B + 596

4. Menentukan Kebutuhan Energi Untuk Aktivitas Fisik

7
Aktivitas fisik dikelompokkan menurut berat ringannya aktivitas:
sangat ringan, ringan, sedang, dan berat.
Tabel Kebutuhan Energi Menurut Fakor Aktivitas
Aktivitas Gender
Sangat ringan Laki-laki dan 100 % waktu 1,30
Peremuan untuk duduk
atau berdiri
Ringan Laki laki 75% waktu 1,56
untuk duduk
Perempuan dan berdiri 1,55
25 % waktu
untuk berdiri
atau bergerak
Sedang Laki-laki 60 % waktu 1,76
untuk duduk
atau berdiri
Perempuan 40 % waktu 1,70
untuk aktivitas
tertentu
Berat Laki-laki 40 % waktu 2,10
untuk duduk
atau berdiri
Perempuan 60 % waktu 2,00
untuk aktivitas
tertentu

5. Cara Menentukan Kebutuhan Energi pada Oarang Sehat dan Sakit


Berikut rumus yang digunakan :
1. Orang Sehat = AMB X Faktor Aktivitas
2. Orang Sehat = AMB X Faktor Aktivitas x Faktor Stress

8
Tabel Faktor aktivitas dan faktor trauma / stres untuk menetapkan kebutuhan
energi orang sakit.

Aktivitas di RS Faktor No Jenis trauma / stres Faktor


No
1. Istirahat di tempat 1,2 1. Tidak ada stres, pasien 1,3
tidur
2. Tidak terikat di 1,3 2. Dalam keadaan normal 1,4
tempat tidur
3. Stres ringan : 1,5
peradangan saluran
cerna, kanker, bedah
elektif, trauma kerangka
moderat
4. Stres sedang : sepsis, 1,6
bedah tulang, luka bakar,
trauma kerangka mayor
5. Stres berat : trauma 1,7
multiple, sepsis, dan
bedah multisistem
6. Stres sangat berat : luka 2,1
kepala berat, sindroma
penyakit pernapasan
akut, luka bakar dan
sepsis luka bakar sangat
berat

9
6. Manfaat Aktivitas Fisik terhadap Kesehatan
Aktivitas fisik secara teratur memiliki efek yang
menguntungkan terhadap kesehatan yaitu :
1. Terhindar dari penyakit jantung, stroke, osteoporosis,
kanker, tekanan darah tinggi, kencing manis, dan lain-
lain
2. Berat badan terkendali
3. Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat
4. Bentuk tubuh menjadi ideal dan proporsional
5. Lebih percaya diri
6. Lebih bertenaga dan bugar
7. Secara keseluruhan keadaan kesehatan menjadi lebih
baik

10
BAB III

PRAKTIKUM

3.1. Tanggal, Waktu Pelaksanaan Praktikum


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 14 November
2016 di Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Jember
3.2. Alat dan Bahan
1. Timbangan
2. Alat pengukur tinggi badan
3. Lembar Kerja Mahasiswa
4. Tabel Pengamatan
5. Alat Tulis
3.3. Prosedur Praktikum
1. Ukurlah Tinggi Badan (TB) dan Berat Badan (BB) semua anggota
kelompok.
2. Hitung Berat badan ideal semua anggota kelompok
3. Hitung IMT/BMI semua anggota kelompok
4. Hitung AMB/BMR semua anggota kelompok
5. Hitung kebutuhan energi pada masing-masing anggota kelompok
6. Catat dalam tabel hasil praktikum
7. Bandingkan AMB/BMR pada rata-rata wanita dan pria

11
12
BAB IV

PEMBAHASAN

Dari hasil praktikum yang kami lakukan didapatkan hasil sebagai berikut :

1. Pada percobaan orang ke-1 berjenis kelamin laki-laki berusia 18 tahun


dengan berat badan 52,5 kg dan tinggi badan 163,5 cm di dapat bahwa
berat badan ideal orang ke-1 adalah 57,15 kg. Untuk penghitungan
IMT/BMI didapat hasil 19,6, orang dengan IMT/BMI dalam kisaran 18,5
24,9 diklasifikasikan normal. Penghitungan AMB/BMR berdasarkan
data berat badan dan tinggi badan untuk orang ke-1 didapat hasil 1575
kkal. Kebutuhan kalori sehari-hari yang dibutuhkan oleh orang ke-1 yaitu
sebesar 2772 kkal.
2. Pada percobaan orang ke-2 berjenis kelamin perempuan berusia 18 tahun
dengan berat badan 44 kg dan tinggi badan 152,5 cm di dapat bahwa berat
badan ideal orang ke-2 adalah 44,625 kg. Untuk penghitungan IMT/BMI
didapat hasil 18,9 orang dengan IMT/BMI dalam kisaran 18,5 24,9
diklasifikasikan normal. Penghitungan AMB/BMR berdasarkan data berat
badan dan tinggi badan untuk orang ke-2 didapat hasil 1100 kkal.
Kebutuhan kalori sehari-hari yang dibutuhkan oleh orang ke-2 yaitu
sebesar 1870 kkal.
3. Pada percobaan orang ke-3 berjenis kelamin perempuan berusia 18 tahun
dengan berat badan 50 kg dan tinggi badan 157,5 cm di dapat bahwa berat
badan ideal orang ke-3 adalah 48,9 kg. Untuk penghitungan IMT/BMI
didapat hasil 20,1, orang dengan IMT/BMI dalam kisaran 18,5 24,9
diklasifikasikan normal.Penghitungan AMB/BMR berdasarkan data berat
badan dan tinggi badan untuk orang ke-3 didapat hasil 1250 kkal.
Kebutuhan kalori sehari-hari yang dibutuhkan oleh orang ke-3 yaitu
sebesar 2125 kkal.
4. Pada percobaan orang ke-4 berjenis kelamin perempuan berusia 18 tahun
dengan berat badan 46 kg dan tinggi badan 162,5 cm di dapat bahwa berat

13
badan ideal orang ke-4 adalah 53,1 kg. Untuk penghitungan IMT/BMI
didapat hasil 17,4, orang dengan IMT/BMI kurang dari 18,5
diklasifikasikan kurus.Penghitungan AMB/BMR berdasarkan data berat
badan dan tinggi badan untuk orang ke-4 didapat hasil 1150 kkal.
Kebutuhan kalori sehari-hari yang dibutuhkan oleh orang ke-4 yaitu
sebesar 1955 kkal.
5. Pada percobaan orang ke-5 berjenis kelamin Laki-laki berusia 18 tahun
dengan berat badan 52 kg dan tinggi badan 171,5 cm di dapat bahwa berat
badan ideal orang ke-5 adalah 64,35 kg. Untuk penghitungan IMT/BMI
didapat hasil 17.7, orang dengan IMT/BMI kurang dari 18,5
diklasifikasikan kurus. Penghitungan AMB/BMR berdasarkan data berat
badan dan tinggi badan untuk orang ke-5 didapat hasil 1560 kkal.
Kebutuhan kalori sehati-hari yang dibutuhkan oleh orang ke-5 yaitu
sebesar 2745,6 kkal.
6. Pada percobaan orang ke-6 berjenis kelamin perempuan berusia 18 tahun
dengan berat badan 47 kg dan tinggi badan 162,5 cm di dapat bahwa berat
badan ideal orang ke-6 adalah 53,1 kg. Untuk penghitungan IMT/BMI
didapat hasil 17,8, orang dengan IMT/BMI kurang dari 18,5
diklasifikasikan kurus. Penghitungan AMB/BMR berdasarkan data berat
badan dan tinggi badan untuk orang ke-6 didapat hasil 1175 kkal.
Kebutuhan kalori sehati-hari yang dibutuhkan oleh orang ke-6 yaitu
sebesar 1997,5 kkal.
7. Pada percobaan orang ke-7 berjenis kelamin perempuan berusia 18 tahun
dengan berat badan 56,5 kg dan tinggi badan 170,5 cm di dapat bahwa
berat badan ideal orang ke-7 adalah 59,9 kg. Untuk penghitungan
IMT/BMI didapat hasil 19,4, orang dengan IMT/BMI dalam kisaran 18,5
24,9 diklasifikasikan normal.Penghitungan AMB/BMR berdasarkan
data berat badan dan tinggi badan untuk orang ke-7 didapat hasil 1412,5
kkal. Kebutuhan kalori sehati-hari yang dibutuhkan oleh orang ke-7 yaitu
sebesar 2401,25 kkal.

14
8. Pada percobaan orang ke-8 berjenis kelamin perempuan berusia 18 tahun
dengan berat badan 46,5 kg dan tinggi badan 161,5 cm di dapat bahwa
berat badan ideal orang ke-8 adalah 52,3 kg. Untuk penghitungan
IMT/BMI didapat hasil 17,9, orang dengan IMT/BMI kurang dar 18,5
diklasifikasikan kurus.Penghitungan AMB/BMR berdasarkan data berat
badan dan tinggi badan untuk orang ke-8 didapat hasil 1162,5 kkal.
Kebutuhan kalori sehati-hari yang dibutuhkan oleh orang ke-8 yaitu
sebesar 1976,25 kkal.
9. Pada percobaan orang ke-9 berjenis kelamin perempuan berusia 18 tahun
dengan berat badan 89 kg dan tinggi badan 165 cm di dapat bahwa berat
badan ideal orang ke-9 adalah 55,25 kg. Untuk penghitungan IMT/BMI
didapat hasil 32,7, orang dengan IMT/BMI dalam kisaran 30,0 34,9
diklasifikasikan Obesitas 1.Penghitungan AMB/BMR berdasarkan data
berat badan dan tinggi badan untuk orang ke-9 didapat hasil 2225 kkal.
Kebutuhan kalori sehati-hari yang dibutuhkan oleh orang ke-9 yaitu
sebesar 3782,5 kkal.
10. Pada percobaan orang ke-10 berjenis kelamin perempuan berusia 18 tahun
dengan berat badan 49 kg dan tinggi badan 169,5 cm di dapat bahwa berat
badan ideal orang ke-10 adalah 59 kg. Untuk penghitungan IMT/BMI
didapat hasil 17,0, orang dengan IMT/BMI kurang dari 18,5
diklasifikasikan kurus.Penghitungan AMB/BMR berdasarkan data berat
badan dan tinggi badan untuk orang ke-10 didapat hasil 1225 kkal.
Kebutuhan kalori sehati-hari yang dibutuhkan oleh orang ke-10 yaitu
sebesar 2082,5 kkal.
11. Pada percobaan orang ke-11 berjenis kelamin laki-laki berusia 21 tahun
dengan berat badan 95 kg dan tinggi badan 179,5 cm di dapat bahwa berat
badan ideal orang ke-11 adalah 71,55 kg. Untuk penghitungan IMT/BMI
didapat hasil 29,5, orang dengan IMT/BMI dalam kisaran 25,0 29,9
diklasifikasikan agak gemuk.Penghitungan AMB/BMR berdasarkan data
berat badan dan tinggi badan untuk orang ke-11 didapat hasil 2850 kkal.

15
Kebutuhan kalori sehati-hari yang dibutuhkan oleh orang ke-11 yaitu
sebesar 5016 kkal.

Berdasarkan data yang telah didapat diketahui bahwa Angka Metabolisme


Basal (AMB)/ Basal Metabolic Rate (BMR) pada laki-laki lebih besar
dibandingkan pada perempuan. Hal ini dikarenakan, pada laki-laki cenderung
memiliki massa otot yang lebih besar daripada perempuan sehingga hal ini juga
berpengarauh terhadap nilai AMB/BMR. Adanya perbedaan metabolisme antara
laki-laki dan perempuan juga berpengaruh terhadap AMB/BMR seseorang.
Sealain itu pengaruh hormonal antara laki-laki dan perempuan juga memiliki
pengaruh pada AMB/BMR. Usia juga menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi dalam penghitungan AMB/BMR karena pada saat usia
pertumbuhan, kadar metabolisme yang dimilik oleh tubuh tinggi sehingga asupan
energi yang dibutuhkan oleh tubuh semakin banyak.

16
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan dan analisis maka dapat
disimpulkan :
a. Berat badan dan Tinggi badan merupakan faktor penting dalam
penghitungan berat badan ideal, Indeks Massa Tubuh (IMT)/ Body
Mass Index (BMI), dan juga Angka Metabolisme Basal (AMB)/ Basal
Metabolic Rate (BMR).
b. Berat badan ideal digunakan untuk memperoleh informasi dalam
menegakkan diagnosa, terutama yang berhubungan dengan hormonal
metabolic seseorang.
c. Indeks Massa Tubuh (IMT)/ Body Mass Index (BMI) digunakan untuk
mengetahui kesehatan seseorang.
d. Angka Metabolisme Basal (AMB)/ Basal Metabolic Rate (BMR)
digunakan untuk mengetahui jumlah kalori yang dibutuhkan oleh
tubuh berdasarkan berat badan, tinggi badan, dan faktor aktivitas
seseorang.
e. Jenis kelamin dan usia merupakan dua faktor yang berpengaruh dalam
penghitungan Angka Metabolisme Basal (AMB)/ Basal Metabolic
Rate (BMR) seseorang. Laki-laki cenderung memiliki AMB/BMR
lebih tinggi dibanding perempuan. Usia

17
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT.Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.

18

Anda mungkin juga menyukai