Status Jiwa Bangsal RSJ Cimahi Alvan
Status Jiwa Bangsal RSJ Cimahi Alvan
Status Jiwa Bangsal RSJ Cimahi Alvan
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Hari / Tanggal Ujian / Presentasi Kasus :
SMF ILMU JIWA
RUMAH SAKIT : Jiwa Provinsi Jawa Barat
Nama : Alvan Aresto Djari
Nim : 112016070
I. IDENTITAS PASIEN
Nama (inisial) : Tn. A
Tempat & tanggal lahir : Bandung, 7 Juni 1976 (39 tahun)
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku bangsa : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status perkawinan : Belum menikah
Alamat : Jl. Melong Blok Hegarmanah No. 313 RT/RW
006/007, Cimahi Selatan
II. RIWAYAT PSIKIATRIK
Autoanamnesis : 30 Agustus 2017 pukul 11.00 WIB (hari perawatan ke 34)
Alloanamnesis : 31 Agustus 2017 pukul 13.00 WIB (via telepon) dengan ibu kandung
pasien
A. KELUHAN UTAMA :
Mengamuk (agresivitas motorik)
B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG :
Pasien mengamuk, marah-marah dan memukul (agresivitas verbal, motorik), gejala
ini timbul sejak 1 tahun yang lalu. Pasien sempat ditahan karena membunuh kakak
iparnya karena masalah kecurigaan. Pasien ditahan oleh polisi selama 90 hari. Hal ini
membuat pasien menjadi jenuh, pasien menjadi tambah sering tertawa dan berbicara
sendiri (autistik) dan emosi semakin labil.
Sejak 1 bulan SMRS pasien semakin sulit tidur (insomnia), menarik diri, mengurung
diri dikamar (abulia), dan kadang suka berbicara sendiri (autistik). Pasien mengaku
pernah mendengar suara-suara bisikan (halusinasi auditorik) atau pikiran yang
menyuruh pasien untuk melakukan sesuatu (thought control), melihat bayangan
(halusinasi visual) atau pemikiran yang menguasai pasien (thought insertion). Pasien
tidak pernah merasa orang-orang di sekitarnya memiliki niat buruk kepada pasien. Pasien
ini berbicara terus, berbicara tentang agama, tidur kurang, keluyuran, mondar mandir
namun makan mandi masih biasa. Pasien tidak ada pendekatan untuk bunuh diri secara
verbal maupun motorik. Selama ini pasien berobat di klinik namun tidak sembuh dan
akhirnya datang ke rumah sakit.
C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA :
1. Gangguan psikiatrik : Sejak 14 tahun yang lalu menurut ibu pasien, pasien sering
berbicara kasar, marah-marah, melawan orang tua, emosi labil dan pulang malam.
Kemudian pasien dibawa berobat jalan oleh keluarga (Ibunya) ke rumah sakit.
Setelah berobat yang pertama pasien tidak pernah kontrol dikarenakan pasien
menolak untuk berobat kembali dengan cara mengunci diri di kamar setiap kali
pasien ingin diajak berobat oleh ibunya, pasien juga tidak mau minum obat. Pasien
jadi lebih sering mengurung diri. Namun setelah beberapa kali ke rumah sakit
pasien mulai berobat namun tidak rutin hingga Mei 2016.
2. Riwayat gangguan medik : riwayat trauma kepala, kejang-kejang, operasi dan
patah tulang disangkal.
3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif : tidak ada
4. Riwayat gangguan sebelumnya :
E. RIWAYAT KELUARGA
Keterangan:
Laki-laki
Perempuan
Pasien
Riwayat keluarga dengan gangguan jiwa
Pasien merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara, pasien tinggal dengan ibu dan
ayah kandung namun ayahnya sudah meninggal. Pasien belum menikah. Riwayat
gangguan jiwa di keluarga tidak ada.
B. GANGGUAN PERSEPSI
- Halusinasi : visual dan auditorik (+)
- Ilusi : tidak ada gangguan
- Depersonalisasi : tidak ada gangguan
- Derealisasi : tidak ada gangguan
D. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
Produktifitas : hanya menjawab ketika diajukan pertanyaan
Kontinuitas : jawaban relevan
Hendaya bahasa : tidak ada
2. Isi pikir
Preokupasi dalam pikiran : tidak ada
Waham : curiga
Obsesi : tidak ada
Fobia : tidak ada
E. PENGENDALIAN IMPULS
Pengendalian impuls pasien baik.
F. DAYA NILAI
Daya nilai sosial : baik
Uji daya nilai : baik
Daya nilai realitas : baik
G. TILIKAN :
I : pasien mengaku bahwa pasien tidak menderita penyakit.
H. RELIABILITAS :
Baik (perkataanya dapat dipercaya)
B. STATUS NEUROLOGIK
1. Saraf kranial (I-XII) : Dalam batas normal
2. Tanda rangsang meningeal : Dalam batas normal
Refleks fisiologis : (+) normal
Refleks patologis : (-) negatif
3. Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
4. Pupil : Isokor, refleks cahaya +/+
5. Oftalmoscopy : Dalam batas normal
6. Motorik : Dalam batas normal
7. Sensibilitas : Dalam batas normal
8. Fungsi luhur : Baik
9. Gangguan khusus : Tidak ada
Kesimpulan : Hasil pemeriksaan pada status neurologik tidak ditemukan kelainan.
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yang dianjurkan adalah:
Darah rutin
SGOT/SGPT
Diagnosis Kerja :
F 20.1 Skizofrenia Hebefrenik
- Pasien ada halusinasi auditorik
- Pasien ada halusinasi visual
- Gejala pertama pada usia pasien 25 tahun
- Pasien senang menyendiri (solitary)
- Ada waham curiga
Diagnosis Banding:
F 32.3 Depresi dengan gejala psikotik
- Suka menyendiri
- Sulit tidur
- Ada halusinasi auditorik
- Ada halusinasi visual
- Ada waham curiga
IX. PROGNOSIS
Indikator prognosis baik :
- Faktor presipitasi di ketahui
- Riwayat pramorbid baik
- Tidak ada ahli keluarga dengan masalah
psikotik
VI. PENATALAKSANAAN
1. Psikofarmaka
R/ Klozapin tab 25 mg No VII
S 0 - 0 -1
---------------------------- (sign)
R/ THF tab 2 mg No XIV
S 2 dd tab 1
------------------------------(sign)
2. Psikoterapi
Suportif
Memberikan dukungan kepada pasien untuk dapat membantu pasien dalam
memahami dan menghadapi penyakitnya. Memberi penjelasan dan pengertian
mengenai penyakitnya, manfaat pengobatan, cara pengobatan, efek samping
yang mungkin timbul selama pengobatan, serta motivasi pasien supaya minum
obat secara teratur.
Memotivasi pasien supaya minum obat secara teratur.
Terapi keluarga dan kelompok
Berbagi cerita dengan orang yang dipercaya jika ada masalah
Keluarga
Dukung keluarga untuk membawa pasien kontrol teratur dan minum obat sesuai
anjuran dokter.
Sarankan keluarga untuk selalu mendampingi pasien.
Lampiran Wawancara
Tanggal ; 30 Agustus 2017
D; Dokter P; Pasien