Praktikum Geokimia Acara 3 (IC-Analisis Kation)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 20

UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK

DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI


LABORATORIUM GEOKIMIA
Jl. Grafika No. 2 Bulaksumur Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 513668, 6491380 Fax (0274) - 513668
Website : http : //www.geologi.ugm.ac.id Email : [email protected]

ACARA III : ION CHROMATOGRAPHY (IC)


ANALISIS KATION

A. TUJUAN PERCOBAAN

Mengetahui teknik dasar analisis kation dan menganalisis data kation dari sampel air
geokimia dengan menggunakan alat Ion Chromatography (IC)

B. PENDAHULUAN DAN DASAR TEORI

Kajian ilmu geokimia dan kimia analitik dapat menjelaskan dan mengurai mengenai
geokimia air. Lebih jelasnya, geokimia mempelajari tentang kandungan unsur dan ion yang
terkandung di dalam bumi.
Salah satu instrumen kimia analitik yang dapat digunakan untuk mengetahui kandungan
unsur-unsur dan ion serta komposisinya di dalam sampel air adalah Kromatografi Ion / Ion
Chromatography (IC). Kromatografi ion merupakan aplikasi teknik kromatografi cairan dalam
kromatografi penukar ion dengan menggunakan komponen resin penukar ion dan
konduktometer. Resin terdiri dari resin penukar kation dan anion. Resin penukar kation dalam
bentuk asam lemah dapat bereaksi dengan kation berbasa kuat, tetapi kurang baik untuk kation
berbasa lemah. Sampel cair yang mengandung kation atau logam ini bisa diketahui atau
dianalisis dengan menggunakan teknik kromatografi ion (ion chromatography) dan dapat
dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Dalam analisisnya berbagai jenis ion kation dalam
sampel, dapat ditentukan secara serentak (simultaneous) dalam satu kromatogram (one
chromatogram run). Pada umumnya, kation dapat diketahui dan dipisahkan dengan
menggunakan teknik pemisahan atau boleh dikatakan untuk sekali injek sampel saja ke dalam
sistem kromatografi ion, berbagai-bagai puncak kromatogram (chromatogram peaks) dari kation
akan muncul. Teknik kromatografi ion dapat menentukan kepekatan spesies kation dengan
memisahkannya berdasarkan pada interaksinya dengan resin yang ada dalam kolom pemisah dan
mobile phase yang digunakan. Spesies ion-ion ini kemudian dapat dipisahkan (separated) dalam

1
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM GEOKIMIA
Jl. Grafika No. 2 Bulaksumur Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 513668, 6491380 Fax (0274) - 513668
Website : http : //www.geologi.ugm.ac.id Email : [email protected]

kolom tersebut berdasarkan pada jenis, ukuran dan afinitas elektronnya. Campuran kation dalam
suatu sampel dapat diketahui dan jumlah ion-ion tersebut dapat ditentukan dalam waktu yang
singkat Pada umumnya, aplikasi teknik ini lebih menjurus kepada teknik mengetahui ion-ion
anorganik di mana berat molekul yang kecil, dan/atau ion-ion dengan berat molekul yang besar
dapat diketahui dengan baik dengan didahului persiapan sampel yang baik
Berikut adalah rangkaian dasar komponen kromatografi yang biasa dipakai dalam teknik
kromatografi ion, yang terdiri atas :
1. Eluent.
2. Pompa,
3. Injektor.
4. Kolom pemisah ion
5. Detektor
6. Rekorder data

Adapun untuk kromatografi ion analisis kation, tidak dilengkapi dengan bagian MSM dan
MCS dan dalam analisis kation tidak perlu digunakan regenerant solution. Detektor IC yang
sering dijumpai adalah jenis conductivity detector, sehingga syarat eluent kation yang digunakan
harus antara 600 sampai dengan 800 mikrosiemens cm-1. Untuk analisis kation biasanya
dilakukan pada kondisi asam sehingga eluennya memakai campuran asam kuat/pekat.
Pengawetan contoh uji kation umumnya juga dilakukan penyaringan dan pengasaman sampai
pHnya 2. Pelarut air yang digunakan adalah berjenis ultrapure water air tipe I / akuademin yang
konduktivitasnya antara 0 sampai dengan maksimum 1 mikrosiemens cm-1. Untuk aliran flownya
akan ke kolom sedangkan pressurenya akan menuju ke kolom dan heat pressure pump. Tekanan
pompa yang biasa dipakai adalah 12.5 MPa, volume sampel yang diinjeksikan hanya kecil 20
mikroliter tergantung dari jenis dan ukuran kolom yang digunakan.

2
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM GEOKIMIA
Jl. Grafika No. 2 Bulaksumur Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 513668, 6491380 Fax (0274) - 513668
Website : http : //www.geologi.ugm.ac.id Email : [email protected]

Gambar 2. Rangkaian dasar komponen kromatografi ion

Gambar 2. Kolom pemisah kation dan anion

Berikut adalah kelebihan dari kromatografi ion sehingga banyak digunakan di antaranya adalah :
a. Kecepatan
b. Sensitivitas
c. Selektivitas
d. Pendeteksian yang serempak (simultaneous detection)
e. Kestabilan pada kolom pemisah (stability of the separator column)

3
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM GEOKIMIA
Jl. Grafika No. 2 Bulaksumur Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 513668, 6491380 Fax (0274) - 513668
Website : http : //www.geologi.ugm.ac.id Email : [email protected]

C. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN


1. 850 Professional IC Metrohm
2. 1 set komputer dan UPS komputer
3. 1 set ultrapure purification water (akuademin apparatus)
4. Peralatan gelas :
Labu takar 1000 mL, 100 mL, 10 mL
Erlenmeyer 250 mL
Beker gelas 100 mL
Gelas ukur 10 mL, 25 mL
Pipet gondok/lurus ukuran 1 mL, 2 mL, 5 mL dan 10 mL
Botol kaca 2 L Duran
5. Mikropipet ukuran 100 1000 l, 10- 100 l, dan 5 50 l
6. Pipette tips ukuran 1 mL dan 0,1 mL
7. Botol semprot
8. Botol sampel, botol HDPE, botol kaca/gelas
9. Tisue Lab.
10. Rak tabung reaksi
11. Akuademineralisasi
12. Eluen : campuran Nitric acid (1.7 mM) dengan Dipicolinic acid (0.7 mM)
13. Larutan standar/induk Na+, K+, Mg2+, Ca2+ 1000 ppm
14. Larutan standar sekunder Natrium, Kalium, Magnesium, Kalsium, dan Barium
15. Sampel air contoh
16. Syringe 20 mL
17. Filter milipore/Sartorius ukuran diameter 0,45 mikron atau 0,20 mikron

4
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM GEOKIMIA
Jl. Grafika No. 2 Bulaksumur Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 513668, 6491380 Fax (0274) - 513668
Website : http : //www.geologi.ugm.ac.id Email : [email protected]

D. PROSEDUR KERJA
a. Tahap Inisiasi Instrumen :
1. Dipersiapkan semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan dalam analisis kation
2. Disiapkan reagen pada botol yang tersedia untuk analisis, yaitu :
Eluen : Nitric acid 1.7 mM yaitu dengan melarutkan 1.7 mL dalam 1 liter larutan
Dipicolinic acid 0.7 mM yaitu dengan melarutkan 117 mg dalam 1 liter
larutan
3. Dinyalakan UPS dan komputer serta instrumen IC (tombol di belakang), lalu diklik
Magic IC Net software pada computer
Setelah software muncul di layar, diklik bagian Configuration jika alat dalam kondisi
siap maka aka ada tanda OK pada masing-masing tabel
4. Jika ingin menambah atau mengedit atau menghapus tabel-tabel tersebut diklik Edit
5. Diklik Manual yang berada di pojok kiri bawah, pada bagian Device selection, lalu
dipilih All devices maka akan muncul tampilan instrument yang telah diinstall yaitu 850
IC
6. Pada bagian instrumen 850 IC, parameter diubah sebelum klik Start :
Pump Kation : Input Flow = 0,9 mL/min lalu Apply lalu Start
Injector Kation : Inject (warna abu-abu) ; Fill (warna hitam)
Peristaltic MSM : Off
MSM : Off
MCS : Off
Degasser : Off
Column Thermostat : Input = 450 C lalu Apply lalu Start
b. Tahap Metode Analisis :
1. Diklik bagian Method lalu diklik File lalu Open lalu dipilih metode yang akan
digunakan (misal Danang Kation 5)
2. Untuk mengubah waktu analisis, pada subwindow Devices diklik bagian Kation, lalu
pada Data Acquisition dimasukkan waktu analisis yang sesuai diinginkan
3. Diklik tanda centang lalu diklik OK dan diklik Save

5
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM GEOKIMIA
Jl. Grafika No. 2 Bulaksumur Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 513668, 6491380 Fax (0274) - 513668
Website : http : //www.geologi.ugm.ac.id Email : [email protected]

c. Analisis Sampel
1. Diklik Workplace
2. Dilakukan conditioning alat, atau membuat baseline eluen, lalu diklik subwindow Run
lalu Equilibration kemudian dipilih metode analisis yang akan digunakan. Diklik Start
HW dan ditunggu sampai stabil kurang lebih 30 60 menit. Parameter stabil jika
konduktivitas anion 600 800 siemens cm-1
3. Diperhatikan bagian subwindow watch window, dipastikan pada bagian Pump Kation
nilainya lebih dari 1 MPa, jika nilainya kurang dari 1 MPa lalu dilakukan pembukaan
instrument 850 IC dicek apakah ada kebocoran
4. Jika baseline eluen sudah stabil atau conditioning alat sudah stabil maka dilakukan
running sampel atau standar dengan cara :
Diklik Single determination
Diklik Edit lalu Edit line dan diisi masing-masing parameter yang ada sesuai dengan
data sampel yang akan dianalisis :
Method (dipilih metode yang akan digunakan)
Ident
Sample type
Position
Volume
Dilution
Sample amount
Batch name
5. Diklik Kation dan dicek di Data acquation dan diatur recording time dan diklik save
6. Dibersihkan colokan sampel dengan akuabides atau akuademin
7. Dipilih larutan yang akan dianalisis yaitu larutan standar atau larutan sampel
8. Dimasukkan colokan pipa kecil sampel ke dalam larutan uji
9. Disedot dengan syringe dengan cara ditarik sampai kira-kira 2 mL sampai muncul tetes
air dari sampel yang menetes keluar lewat syringe
10. Diklik Start HW

6
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM GEOKIMIA
Jl. Grafika No. 2 Bulaksumur Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 513668, 6491380 Fax (0274) - 513668
Website : http : //www.geologi.ugm.ac.id Email : [email protected]

11. Diklik Continue


12. Dilepaskan selang colokan dan kemudian dicek recording time
13. Jika sudah masuk sampel/analit ke dalam alat akan muncul warna kuning (yang
sebelumnya warna putih saat conditioning) dan ditandai adanya water deep dengan
munculnya puncak tajam runcing ke bawah.
14. Jika sudah habis waktu recording time nya maka dilakukan lagi proses dari awal yaitu
diulangi langkah no. 2.
15. Apabila analisis sampel sudah semua dilakukan, maka langkah terakhir adalah mengerun
dengan eluen sampai stabil kembali (membuat baseline) lalu membersihkan colokan
dan pipa tubing dengan cara membilasnya dengan akuabides atau akuademineralisasi.
Saat alat tidak dipakai lama sekali maka pembersihan colokan dan tubing dengan
alkohol 70 % sampai 96 % baru setelah itu dialiri lama dan berulang kali dengan
akuabides atau akuademineralisasi. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut
:
Dilakukan pelepasan kolom dari alat IC
Diklik Manual dengan posisi Pump On , MSM dan MCS On
Dipastikan ketiga colokan pipa dari akuademin, H2SO4 dan Reagen Eluen
dimasukkan dalam satu wadah yang berisi akuademin
Dialiri akuademin sampai harga konduktivitasnya kurang dari 1 mikrosiemens cm-1
16. Saat tidak digunakan alatnya, lalu dimatikan alat IC dengan menekan tombol di belakang
alat dan ditutup software Magic Ic Net.

d. Tahap Pengolahan Data


1. Diklik database
2. Dipilih beberapa standar yang akan dianalisis, diklik kanan lalu Reprocess
3. Jika igin menambah komponen lain, diklik subwindow Evaluation dan pada kontak
analisis, diubah dahulu menjadi Kation. Diklik Components lalu Component table lalu
klik Edit lalu klik New dan dimasukkan nama komponen yang baru beserta dengan
Retention time-nya

7
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM GEOKIMIA
Jl. Grafika No. 2 Bulaksumur Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 513668, 6491380 Fax (0274) - 513668
Website : http : //www.geologi.ugm.ac.id Email : [email protected]

4. Jika Retention Time (RT) hasil analisis berbeda dengan RT yang sudah dimasukkan pada
metode awal, klik subwindow Evaluation lalu Components lalu Component table.
Diklik masing-masing komponen yang RTnya perlu dirubah. Setelah RT sudah sesuai,
klik Update Retention Time lalu diklik Update
5. Apabila standard dan sampel nilai RT-nya sudah sesuai dengan data yang telah
dimasukkan pada metode, maka tidak perlu dilakukan Reprocessing
6. Untuk mengubah atau menambah konsentrasi standard, diklik subwindow Evaluation
lalu diklik Standards lalu diklik Edit dan diklik New (untuk konsentrasi baru), Edit
(untuk mengubah nilai konsentrasi)
7. Setelah semua data terupdate, pada tabel Reprocessing table, diklik Edit lalu diklik Edit
line. Apabila ingin mengganti tipe sampel (misal : Standard atau Sampel atau Blangko).
Lalu diklik bagian Sample type
8. Setelah semua data sesuai dengan yang diinginkan, diklik Update lalu Reprocessing lalu
From standards of reprocessing table lalu diklik Keep manual integration lalu OK
9. Untuk melihat data kurva kalibrasi, pada Reprocessing table, dipilih standard yang
paling tinggi, misalkan standard ke-5, lalu pada tabel Chromatogram diklik Calibration
Curve. Jika pengolahan standard sudah selesai dilakukan diklik OK
10. Untuk menghitung nilai dari sampel, dipilih sampel yang akan dianalisis dan standard
terakhir misalkan standard ke-5. Kemudian dilakukan Reprocessing seperti langkah No.
6.
11. Hasil analisis dapat dilihat pada subwindow Results

e. Tahap Pembuatan Laporan


1. Untuk meng-overlay kurva kromatografi, diklik Database dan disorot data yang ingin di-
overlay lalu diklik kanan dan diklik Overlay curves
2. Untuk memilih kurva yang akan dilihat detilnya, dipilih data dengan menggunakan
tombol Ctrl klik kanan. Dipilih Off apabila tidak ingin melihat detil kurva
3. Akan muncul tampilan detil kurva
4. Untuk membuat laporan dalam bentuk PDF file, diklik Database lalu disorot satu atau
beberapa data yang dipilih. Diklik File Print Report Selection : Selected

8
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM GEOKIMIA
Jl. Grafika No. 2 Bulaksumur Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 513668, 6491380 Fax (0274) - 513668
Website : http : //www.geologi.ugm.ac.id Email : [email protected]

Determinations Report type : Results (jika ingin data analisis data), Result &
Calibration (jika ingin data analisis beserta kurva kalibrasi) Output target : PDF
File diklik tanda [.] dan dipilih Folder dan diberi nama filenya dan diklik Save

Catatan (tambahan keterangan) :

Langkah penyiapan bahan dan peralatan untuk membuat larutan standard sekunder kation
(Natrium, Kalium, Magnesium, Kalsium) membuat preparasi larutan uji/contoh/sampel serta
pemasangan kolom pemisah dan saluran selang analisis IC kation :
a) Membuat larutan standard sekunder kation dari larutan induk/primer 1000 mg/L
atau 1000 ppm
1. Dipersiapkan larutan induk Na+, K+, Mg2+, Ca2+ 1000 mg/L
2. Dibuat masing-masing konsentrasi laruran standard sekunder Na+, K+, Mg2+, Ca2+ dengan
konsentrasi 1, 2, 4, 6, 8, 10, 20, 30 dan 40 mg/L dalam volume 100 mL
3. Cara membuat konsentrasi larutan standard sekunder tsb adalah dengan rumus :
V1.M1 = V2.M2 , dimana :

V1 = Volume larutan induk/primer yang diambil . (mL)


M1 = Konsentrasi larutan induk/primer yang diambil, yaitu 1000 mg/L (mg/L)
V2 = Volume larutan standard sekunder yang dibuat, yaitu 100 mL (mL)
M2 = Konsentrasi larutan standard sekunder yang dibuat .. (mg/L)

Jadi, untuk membuat larutan standard sekunder Na+, K+, Mg2+, Ca2+ dengan konsentrasi 1,
2, 4, 6, 8, 10, 20, 30 dan 40 mg/L dalam volume 100 mL dari larutan standard induk 1000
mg/L berdasarkan perhitungan di atas dibutuhkan masing-masing sebanyak : 0,1 ; 0,2 ; 0,4
; 0,6 ; 0,8 ; 1 ; 2 ; 3 ; dan 4 mL larutan standard induk 1000 mg/L.
4. Diambil volume-volume tsb dari masing-masing larutan induk Na+, K+, Mg2+, Ca2+ 1000
mg/L dengan menggunakan mikropipet dan pipet volume dan dimasukkan ke dalam labu
takar 100 mL. Kemudian diencerkan sampai tanda tera/batas.

9
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM GEOKIMIA
Jl. Grafika No. 2 Bulaksumur Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 513668, 6491380 Fax (0274) - 513668
Website : http : //www.geologi.ugm.ac.id Email : [email protected]

5. Dihasilkanlah deret larutan standard sekunder Na+, K+, Mg2+, Ca2+ dengan konsentrasi 1, 2,
4, 6, 8, 10, 20, 30 dan 40 mg/L yang nantinya akan dibuat sebagai kurva deret standard/
kurva kalibrasi untuk perhitungan konsentrasi sampel.

b) Membuat preparasi larutan uji/contoh/sampel


1. Disiapkan larutan sampel yang akan diuji
2. Dipersiapkan peralatan untuk pencuplikan yaitu : Pipette tips ukuran 1 mL dan 0,1 mL,
mikropipet, gelas ukur, beker gelas 100 mL, syringe , filter ukuran 0,45 atau 0,20 mikron,
pipet tetes, labu takar 100 mL dan botol semprot berisi akuademin
3. Diambil sejumlah larutan sampel dengan syringe dan dibilas 1 x, lalu dimasukkan filter
ukuran 0,45 atau 0,20 mikron pada ujung syringe. Lalu larutan tsb disaring dan ditempatkan
ke dalam beker gelas 100 mL atau gelas ukur,
4. Untuk menghemat efisiensi penggunaan kolom maka konsentrasi sampel akan diencerkan
100 kali (faktor dilution 100) dari konsentrasi sampel semula.
5. Diambil 1 mL volume larutan sampel yang sudah disaring tadi lalu dimasukkan dalam labu
takar 100 mL dan diencerkan sampai tanda batas/tera
6. Dihasilkanlah larutan sampel anion yang siap diuji/dianalisis
7. Jika pengujian analisis tidak dapat dilakukan segera, maka dilakukanlah pengawetan
larutan/preservasi larutan yaitu pengasaman sampai pH 2 dengan asam nitrat.

c) Pemasangan kolom pemisah dan saluran selang analisis IC kation


Dalam pemasangan kolom pemisah dan saluran selang analisis IC untuk kation, yang perlu
diingat adalah : tubing kolom langsung dihubungkan dengan conductivity detector.

E. TUGAS SELAMA PRAKTIKUM


Amati dan perhatikan simulasi analisis IC kation mulai dari tahapan : preparasi sampel,
pembuatan deret larutan standard sekunder (kurva kalibrasi standard), tahap inisiasi instrumen,
tahap metode analisis, tahap analisis sampel, tahap pengolahan data dan pembuatan laporan hasil
analisis. Kerjakan tugas mencari konsentrasi larutan standard dan buatlah kurva
kalibrasinya dari data pengukuran. Setelah itu, berdasarkan data persamaan kurva tsb

10
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM GEOKIMIA
Jl. Grafika No. 2 Bulaksumur Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 513668, 6491380 Fax (0274) - 513668
Website : http : //www.geologi.ugm.ac.id Email : [email protected]

hitunglah konsentrasi kation dari suatu sampel berdasarkan hasil data pengukuran. Data
pengukuran deret larutan standard dan pengukuran data sampel terlampir dalam lampiran.

Contoh :

SERTIFIKAT ANALISIS

Nama dan spesifikasi alat : Metrohm 850 Professional IC


Nama kolom : Metrosep C4-150/4.0
Ukuran kolom : Panjang 150.0 mm ID 4.0 mm
Kolom S/N : 0105.2189
Cat. No : 6.1050.420
Nama dan kode sampel :

(Kondisi analisis)
Eluen : 1.7 mmol/L nitric acid & 0.7 mmol/L dipicolinic acid
Laju alir : 0.9 mL / menit
Detektor : Conductivity Detector
Temperatur : 25 0 C
Ukuran sampel : 20 L
Hasil uji sampel : (berdasarkan urutan waktu retensi dalam kromatogram IC)
Kation dalam 2 mmol/L HNO3
1. Natrium : .. ppm
2. Kalium : .. ppm
3. Kalsium : ppm
4. Magnesium : ppm
5. Barium : ppm
Tekanan : 9,0 MPa

11
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM GEOKIMIA
Jl. Grafika No. 2 Bulaksumur Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 513668, 6491380 Fax (0274) - 513668
Website : http : //www.geologi.ugm.ac.id Email : [email protected]

LEMBAR KERJA/BORANG LAPORAN PRAKTIKUM ACARA II :


IC : ANALISIS KATION

Nama :
Kelompok/Rombongan :
Hari/Tanggal :
Asisten :
Data / Tugas : (terlampir di lampiran)
Tahapan Analisis Anion :
1. Preparasi sampel

2. Pembuatan deret larutan standard sekunder (kurva kalibrasi standard)

12
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM GEOKIMIA
Jl. Grafika No. 2 Bulaksumur Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 513668, 6491380 Fax (0274) - 513668
Website : http : //www.geologi.ugm.ac.id Email : [email protected]

3. Inisiasi Instrument/alat

13
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM GEOKIMIA
Jl. Grafika No. 2 Bulaksumur Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 513668, 6491380 Fax (0274) - 513668
Website : http : //www.geologi.ugm.ac.id Email : [email protected]

4. Metode analisis dan analisis sampel

5. Pengolahan data dan pembuatan laporan

14
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM GEOKIMIA
Jl. Grafika No. 2 Bulaksumur Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 513668, 6491380 Fax (0274) - 513668
Website : http : //www.geologi.ugm.ac.id Email : [email protected]

6. Pembahasan

15
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM GEOKIMIA
Jl. Grafika No. 2 Bulaksumur Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 513668, 6491380 Fax (0274) - 513668
Website : http : //www.geologi.ugm.ac.id Email : [email protected]

7. Kesimpulan

16
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM GEOKIMIA
Jl. Grafika No. 2 Bulaksumur Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 513668, 6491380 Fax (0274) - 513668
Website : http : //www.geologi.ugm.ac.id Email : [email protected]

LAMPIRAN

LAPORAN DATA PENGUJIAN ANALISIS KATION DENGAN ION CHROMATOGRAPHY

a) Data pengukuran analisis kation IC :


(Deret larutan standard sekunder Na+, K+, Ca2+, Mg2+)
Natrium :

Konsentrasi
No Tipe Sampel Indeks Standard Volume Pengenceran Area
(mg/L) (L) (Dilution)
1 Standard 2 1 2 20 1 1,126
2 Standard 3 1 4 20 1 1,604
3 Standard 4 1 6 20 1 2,076
4 Standard 5 1 8 20 1 2,525

Persamaan fungsi :
Standard deviasi relatif : ..
Koefisien korelasi : ..

Kalium :
Konsentrasi
No Tipe Sampel Indeks Standard Volume Pengenceran Area
(mg/L) (L) (Dilution)
1 Standard 2 1 2 20 1 0,610
2 Standard 3 1 4 20 1 0,860
3 Standard 4 1 6 20 1 1,107
4 Standard 5 1 8 20 1 1,348
5 Standard 6 1 10 20 1 1,611

Persamaan fungsi :
Standard deviasi relatif : ..
Koefisien korelasi : ..

17
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM GEOKIMIA
Jl. Grafika No. 2 Bulaksumur Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 513668, 6491380 Fax (0274) - 513668
Website : http : //www.geologi.ugm.ac.id Email : [email protected]

Kalsium :

Konsentrasi
No Tipe Sampel Indeks Standard Volume Pengenceran Area
(mg/L) (L) (Dilution)
1 Standard 2 1 2 20 1 0,996
2 Standard 3 1 4 20 1 1,407
3 Standard 4 1 6 20 1 1,928
4 Standard 6 1 10 20 1 2,640

Persamaan fungsi :
Standard deviasi relatif : ..
Koefisien korelasi : ..

Magnesium :

Konsentrasi
No Tipe Sampel Indeks Standard Volume Pengenceran Area
(mg/L) (L) (Dilution)
1 Standard 1 1 1 20 1 0,684
3 Standard 3 1 4 20 1 2,811
4 Standard 4 1 6 20 1 3,730

Persamaan fungsi :
Standard deviasi relatif : ..
Koefisien korelasi : ..

Petunjuk : Gunakan kalkulator regresi untuk menghitung data-data di atas !!

18
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM GEOKIMIA
Jl. Grafika No. 2 Bulaksumur Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 513668, 6491380 Fax (0274) - 513668
Website : http : //www.geologi.ugm.ac.id Email : [email protected]

b) Data pengukuran analisis kation IC : (pengukuran sampel/contoh/uji)


Sampel D1 :

Waktu
No. Area Tinggi
No Retensi Nama Konsentrasi
Puncak (S/cm) x /Height
(menit) komponen (mg/L)
menit S/cm
1 3 4,215 0,2041 1,455 Natrium
2 5 5,832 0,0626 0,288 Kalium
3 13 11,538 0,3435 0,967 Kalsium .
4 14 12,987 0,1378 0,359 Magnesium .

Sampel D9 :

Waktu
No. Area Tinggi
No Retensi Nama Konsentrasi
Puncak (S/cm) x /Height
(menit) komponen (mg/L)
menit S/cm
1 3 4,220 0,2835 2,096 Natrium
2 4 5,850 0,0143 0,072 Kalium
3 6 11,543 0,2529 0,726 Kalsium ...............
4 7 13,000 0,0692 0,185 Magnesium ..

Sampel D11 :

Waktu
No. Area Tinggi
No Retensi Nama Konsentrasi
Puncak (S/cm) x /Height
(menit) komponen (mg/L)
menit S/cm
1 4 4,217 0,1175 0,836 Natrium
2 5 5,853 0,0107 0,061 Kalium
3 10 11,460 0,5256 1,489 Kalsium ....
4 11 12,970 0,1970 0,528 Magnesium ....

19
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM GEOKIMIA
Jl. Grafika No. 2 Bulaksumur Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 513668, 6491380 Fax (0274) - 513668
Website : http : //www.geologi.ugm.ac.id Email : [email protected]

Sampel T30 :

Waktu
No. Area Tinggi
No Retensi Nama Konsentrasi
Puncak (S/cm) x /Height
(menit) komponen (mg/L)
menit S/cm
1 4 4,300 4,5194 29,387 Natrium
2 5 5,837 0,0095 0,061 Kalium
3 11 11,443 0,6368 1,796 Kalsium ...............
4 12 12,853 0,5840 1,480 Magnesium .
Sampel T31 :

Waktu
No. Area Tinggi
No Retensi Nama Konsentrasi
Puncak (S/cm) x /Height
(menit) komponen (mg/L)
menit S/cm
1 3 4,240 1,4413 10,537 Natrium
2 4 5,818 0,0070 0,051 Kalium
3 15 11,550 0,3198 0,961 Kalsium .
4 16 12,950 0,2215 0,624 Magnesium .

Petunjuk : Gunakan kalkulator regresi untuk menghitung data-data di atas !!

Yogyakarta,
Asisten Praktikan

(..) (.)

Mengetahui
Dosen Pembimbing

(.)

20

Anda mungkin juga menyukai