Teknik Radiografi Dental
Teknik Radiografi Dental
Teknik Radiografi Dental
By dentias08.08No comments
Teknik Radiografi gigi terdiri dari 2 yaitu:
A. Intra Oral Radiography
1) Periapikal Radiography
a) Bisecting Angle Technique
Misalnya : gigi impaksi dapat dilihat lebih ke mesial atau ke apical.
Tekniknya:
1. Film diletakkan pada bagian lingual atau palatinal dari gigi yang akan difoto
2. Salah satu ujung film menyentuh bagian incisal dari gigi dan membentuk sudut dengan long
axis gigi
3. X-ray tube/ sinar central tegak lurus dengan garis (khayal) yang membagi dua sudut yang
dibentuk antara long axis gigi dengan film
4. Hasilnya tampak gigi-gigi RA atau RB maksimal 4 gigi untuk gigi anterior dan 3 gigi untuk
gigi posterior
b) Paralelling Technique
1. Film diletakkan pada bagian palatinal atau lingual gigi yang akan difoto
2. Film diletakkan sejajar dengan long axis gigi dengan memakai Film Holder
3. Sinar sentral diarahkan tegak lurus terhadap axis gigi dan film
4. Teknik ini menghasilkan gambar yang lebih baik daripada teknik bisecting angle.
2) Bitewing Radiography
Sering disebut Proximal Radiografi
Tekniknya:
1. Film diletakkan dengan pegangan khusus dan pasien diatur sedimikian rupa (posisi dataran
oklusal dengan lantai)
2. Film diletakkan pada bagian lingual dan palatinal pada gigi yang akan difoto
3. Penderita diinstruksikan untuk menggigit ringan pegangan sayap-sayap film
4. Sinar sentral diarahkan tegak lurus terhadap film
5. Hasilnya akan nampak gigi RA dan RB dalam keadaan hampir oklusi (mahkota kelihatan
seluruhnya dan bagian akar hanya kelihatan sebagian)
3) Occlusal Radiography
a) Maxillary Occlusal Radiography
- Standar Maxillary Occlusal Radiography
1. Film diletakkan diantara gigi RA dan RB mulai dari gigi anterior ke gigi posterior.
2. Pasien diinstruksikan untuk menggigit ringan film.
3. Tube sinar x diletakkan di tengah-tengah hidung dengan arah sinar sentral membentuk
sudut 65 o -70o dengan film.
4. Hasilnya terlihat gigi anterior dan palatum durum, untuk gigi posterior yang nampak hanya
mahkotanya.
5. Tekniknya dilakukan demikian untuk menghindari tumpukan gambar dari tulang frontal.
Sedangkan titik masuk sinar pada bagian tengah hidung berguna untuk melihat gigi posterior
dan adanya kelainan pada palatum. Gigi impaksi dapat dilihat lebih ke bukal atau palatal.
Sumber:
1. White SC, Pharoah MJ. Oral radiology: Principles and interpretation. Fifth Edition. St Louis:
Mosby;2004.
2. Paler FA. Color atlas of dental medicine: Radiology. Thieme