Modul 2
Modul 2
Modul 2
Disusun Oleh :
Kelompok : IV
Anggota Kelompok :
1. Aziz Muhammad Nadzir (14101043)
2. Johannes Nainggolan (14101061)
3. Maria Chris Tinna Tanggahma (14101098)
Asisten Praktikum :
1. Levana Rizki Daenira (16101236)
2. Nanda Alifia Annisa Fitri (16101241)
UNIT I
MULTI-PROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS)
I. PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN PRATIKUM
a. Mahasiswa mampu mengenal konsep dasar MPLS
b. Mahasiswa mampu mengetahui cara kerja MPLS
c. Mahasiswa mampu mengetahui komponen komponen MPLS
d. Mahasiswa dapat mengerti tentang konsep forwarding dan routing pada
MPLS.
e. Praktikan dapat mengerti tentang pelabelan pada paket yang dikirimkan
berbasis MPLS
1.2 ALAT DAN BAHAN
a. Hardware :
1) Processor Intel(R) Core(TM) i3-5005U CPU @2.00Ghz
2) RAM 2048 MB
b. Software :
1) GNS3-0.8.2-BETA2-Win64-All-in-One
2) Cisco 7200 IOS Image 56
A. Definisi MPLS
MPLS adalah teknologi penyampaian paket pada jaringan
backbone berkecepatan tinggi. Asas kerjanya menggabungkan beberapa
kelebihan dari sistem komunikasi circuit-switched dan packet-switched
yang melahirkan teknologi yang lebih baik dari keduanya. Teknologi
MPLS mempersingkat proses-proses yang ada di Routing IP Tradisional
dengan mengandalkan sistem label switching. Konsep utama MPLS
adalah teknik penempatan label dalam setiap paket yang dikirim melalui
jaringan ini[3].
B. Komponen MPLS
Gambar 2.2.1 Komponen MPLS[3]
1) Label Switched Path (LSP) merupakan jalur yang melalui satu atau
serangkaian LSR dimana paket diteruskan oleh label swapping dari
satu MPLS node ke MPLS node yang lain.
2) Label Switching Router (LSR) adalah router yang mendukung MPLS
forwarding. Maksudnya, MPLS node yang mampu meneruskan paket-
paket layer 3. LSR biasa disebut juga dengan P (Provider) router
3) MPLS Edge Node atau Label Edge Router (LER) yaitu MPLS node
yang menghubungkan sebuah MPLS domain dengan node yang berada
diluar MPLS domain.
4) MPLS Egrees Node yaitu MPLS node yang mengatur trafik saat paket
meninggalkan MPLS domain.
5) MPLS Ingress Node yaitu MPLS node yang mengatur trafik saat akan
memasuki MPLS domain.
6) MPLS Label merupakan label yang ditempatkan sebagai MPLS
header. Header tambahan ini diletakkan diantara layer 2 dan IP header.
7) MPLS Node yaitu Node yang menjalankan MPLS. MPLS node ini
sebagai kontrol protokol yang akan meneruskan paket yang diterima
berdasarkan label.
C. Paket MPLS
MPLS hanya melakukan enkapsulasi paket IP dengan
menempelkan header MPLS pada suatu paket. Header MPLS terdiri atas
32 bit, dibagi menjadi 4 bagian : 20 bit digunakan untuk Label, 3 bit
untuk fungsi experimental, 1 bit untuk fungsi stack, dan 8 bit untuk time-
to-live (TTL). Header MPLS berperan sebagai perekat antara header
layer 2 dan layer 3. Label adalah bagian dari header, memiliki panjang
yang bersifat tetap, dan merupakan satu-satunya tanda identifikasi paket.
2. Konfigurasi Router 2
R2>enable
R2#configure terminal
R2(config)#interface fastEthernet 1/0
R2(config-if)#ip address 172.16.1.1 255.255.255.252
R2(config-if)#no shutdown
R2(config-if)#exit
R2(config)#interface fastEthernet 1/1
R2(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.252
R2(config-if)#no shutdown
R2(config)#interface loopback 0
R2(config-if)#ip address 12.12.12.12 255.255.255.255
R2(config-if)#exit
R2(config)#router ospf 10
R2(config-router)#network 172.16.1.0 0.0.0.3 area 0
R2(config-router)#network 10.10.10.0 0.0.0.3 area 0
R2(config-router)#network 12.12.12.12 0.0.0.0 area 0
R2(config-router)#wr mem
3. Konfigurasi Router 3
R3>enable
R3#configure terminal
R3(config)#interface fastEthernet 1/0
R3(config-if)#ip address 10.10.10.2 255.255.255.252
R3(config-if)#no shutdown
R3(config-if)#exit
R3(config)#interface fastEthernet 1/1
R3(config-if)#ip address 20.20.20.2 255.255.255.252
R3(config-if)#no shutdown
R3(config)#interface loopback 0
R3(config-if)#ip address 13.13.13.13 255.255.255.255
R3(config-if)#exit
R3(config)#router ospf 10
R3(config-router)#network 20.20.20.0 0.0.0.3 area 0
R3(config-router)#network 10.10.10.0 0.0.0.3 area 0
R3(config-router)#network 13.13.13.13 0.0.0.0 area 0
R3(config-router)#wr mem
4. Konfigurasi Router 4
R4>enable
R4#configure terminal
R4(config)#interface fastEthernet 1/0
R4(config-if)#ip address 20.20.20.1 255.255.255.252
R4(config-if)#no shutdown
R4(config-if)#exit
R4(config)#interface fastEthernet 1/1
R4(config-if)#ip address 172.16.2.1 255.255.255.252
R4(config-if)#no shutdown
R4(config)#interface loopback 0
R4(config-if)#ip address 14.14.14.14 255.255.255.255
R4(config-if)#exit
R4(config)#router ospf 10
R4(config-router)#network 172.16.2.0 0.0.0.3 area 0
R4(config-router)#network 20.20.20.0 0.0.0.3 area 0
R4(config-router)#network 14.14.14.14 0.0.0.0 area 0
R4(config-router)#wr mem
5. Konfigurasi Router 5
R5>enable
R5#configure terminal
R5(config)#interface fastEthernet 1/0
R5(config-if)#ip address 172.16.2.1 255.255.255.252
R5(config-if)#no shutdown
R5(config-if)#exit
R5(config)#interface loopback 0
R5(config-if)#ip address 15.15.15.15 255.255.255.255
R5(config-router)#wr mem
Untuk melihat perubahannya, maka praktikan lakukan verifikasi sebagai berikut :
1. Melihat route yang telah dikenali berdasarkan settingan yang dibuat dan route
yang didapat dari tetangga. Gunakan perintah show ip route.
2. Mengaktifkan MPLS
R2(config)#int fa1/1
R2(config-if)#mpls label pro idp
R2(config-if)#mpls ip
R2(config-if)#^z
R2#wr mem
R2#show mpls forwaring-table
V.2 Saran
Berikut ini merupakan saran yang dapat diberikan dari percobaan yang
dilakukan pada Modul II tentang MPLS yaitu :
1. Pratikan membaca dan memahami modul sebelum mengikuti pratikum.
2. Praktikan diharapkan ikut berperan aktif dalam kegiatan praktikum
switching seperti menjawab pertanyaan, mencatat dan praktek lahkah kerja
praktikum serta mentaati tata tertib laboratorium.
3. Topologi jaringan bisa dibuat berbentuk tree
4. Analisa perbedaan kualitas jaringan dengan yang menggunakan loopback
dan tidak menggunakan loopback
DAFTAR PUSTAKA