Episenter Dan Hiposenter Modul 3 Seismologi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

HIPOSENTER DAN EPISENTER

Ramadhan Susan Prayogo (F1D315022)


Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Jambi
Abstract
Hyposenter is the epicenter of the earthquake that is located above the surface and
perpendicular to the hypocenter. In this lab, three adjacent station data of the UIN station in
Mongolia, INCN in the Republic of Korea, TATO in Taiwan, all stations are in Asia Tmur,
the method used in determining the hypothenter is the method Lokus, while to determine the
Epicenter the method of circle with three stations. From the three data is obtained depth of 10
km quake.
Keywords: epicenter, hypocenter
Sari
Hiposenter adalah titik atau pusat gempa yang berada dibawah permukaan, sedangkan
episenter merupakan pusat gempa yang berada diatas permukaan dan tegak lurus terhadap
hiposenter, pada praktikum kali ini akan digunakan tiga data stasiun yang berdekatan yakni
stasium UIN di Mongolia, INCN di Republik Korea, TATO di Taiwan, semua stasiun berada
pada kawasan Asia Tmur, metode yang digunakan dalam menentukan Hiposenter yakni
metode Lokus, sedangkan untuk menentukan Episenter yakni Metode lingkaran dengan tiga
stasiun. Dari ketiga data tersebut didapatkan kedalaman gempa 10 km.
Kata kunci : episenter, hiposenter

PENDAHULUAN terhadap permukaan bumi disebut


Gempa memancarkan energi episenter. Ada berbagai cara untuk
seismik berupa gelombang tubuh dan menentukan posisi hiposenter dan
gelombang permukaan, dimana getaran episenter, diantaranya metoda lingkaran,
gempa yang terasa dan terekam di metode lokus, metode wadati, metode
sebabkan oleh magnitudo dan jarak stereometri, dan metode bola. Pada
antara pusat gempa dan stasiun. praktikum kali ini digunakan metode
Seismogram adalah alat hasil rekaman lingkaran.
getaran yang menjalar di permukaan
bumi. Titik sumber gempa tersebut
disebut hiposenter dan proyeksinya
LATAR BELAKANG jelas dapat dilihat pada gambar di bawah
Seismograf merupakan alat yang ini:
S E
digunakan dalam penguykuran gelombang,
hasil dari perekaman gelombang tersebut D h
yakni seismogram, pada suatu gempa yang
F
terjadi pada suatu titik, maka kita harus
Keterangan:
mengetahui potensi-potensi apa saja yang
S: stasiun
akan terjadi, maka dari itu kita harus
E: Episentrum
mengetahui titik pusat gempa bawah
F: hiposentrum
permukaan atau hiposenter, serta pusat
D: jarak hiposentral
gempa yang berada diatas permukaan atau
h: kedalaman gempa
episenter, serta kedalaman dari suatu
gempa tersebut, untuk selanjutnya agar : jarak episentral

dapat ditindaklanjuti oleh instansi terkait Ketika kita hendak menentukan

untuk penanganan psca gempa tersebut. hiposenter dan episenter pada praktikum
ini digunakan beberapa metode yang
TUJUAN PRAKTIKUM cukup sederhana yaitu metode lingkaran,
1. Mampu menentukan episenter dan untuk kasus dua atau tiga stasiun dan
hiposenter gempa bumi dengan metode bola. Kedua metode ini
metode dasar yang sederhana yakni
didasarkan asumsi bahwa gelombang
metode lingkaran.
seismik merambat pada lapisan homogen
2. Mampu menentukan episenter dan
isotropik sehingga dianggap kecepatan
hiposenter gempa bumi dengan
gelombang dalam perambatannya.
metode bola.
A. Metode Lingkaran
3. Membandingkan hasil dari masing-
masing metode yang digunakan dalam Menggunakan selisih waktu tiba
penentuan episenter dan hiposenter gelom-bang P dan gelombang S yang
gempa bumi.
terekam pada masing-masing stasiun
gempa. Metode ini merupakan metode
TEORI DASAR yang paling sederhana.
Hiposenter adalah titik awal - Penentuan Hiposenter
terjadinya gempa bumi dimana focus 1. Metode Lokus (DL)
(bagian dalam bumi) dan Episenter
adalah proyeksi dari hiposenter ke Data-data yang diperlukan:
permukaan bumi. Hubungan yang lebih
VP : Kecepatan rambat gelombang P 1
= ( ) + 0

VS : Kecepatan rambat gelombang S
atau
tP : Waktu tiba gelombang P

tS : Waktu tiba gelombang S 0 = ( )
( )
= . = Perpotongan antara garis l dengan

= . = sumbu ordinat akan memberikan


Karena tS > tP, maka: origin time (t0). Origin time adalah

( ) waktu terjadinya gempa di focus.


=
Slope garis tersebut adalah 1/VP.

= = ( )
( )
Sehingga DW dapat dicari dengan rumus:
= ( )
= ( 0 )
K adalah konstanta Omori.
Penentuan Konstanta Omori:
- Penentuan Episenter
,1 2 + ,2 + ,3 =
1. Metode Lingkaran (kasus dua stasiun)
Dimana:
=
,1 = 2 (+1 )2
S1 S2
,2 = 2( +1 )
D1 E D2
,3 = ( 2 + 2 ) ( +1 2 + +1 2 )
(X,Y) = koordinat focus gempa
(Xi,Yi) = koordinat stasiun ke-i
Kasus dua stasiun
K = konstanta Omori
2. Metode Wadati (DW) 2. Metode Lingkaran (kasus tiga stasiun)

Data yang diperlukan adalah tP, tS


tP. Diagram didapatkan dengan
menge-plotkan K(tS tP) sebagai absis
dan tP sebagai ordinat. Data dari n
stasiun akan memberikan garis
optimasi l yang dicari dengan metode
least square.
B. Metode Bola
D1
S1 Pada metode lingkaran ruang
hiposenter merupakan irisan tiga bola
E
yang berpusat pada stasiun, sedangkan
S2
S3 D2 posisis episenter merupakan proyeksi
D3
hiposenter ke per-mukaan bumi, metode
bola memperbaiki metode lingkaran.
Untuk menentukan jari-jari bola sebagai
Kasus tiga stasiun

jarak hiposenter, metode bola


- Penentuan Kedalaman
memerlukan data waktu tiba gelombang P
1. Metoda Ques Vain
dan gelombang S. Jarak hi-posenter dapat
2 = 2 2
Substitusikan persamaan diperoleh: dicari dengan hubungan:
1 = =
( ) 2
= [( 2 )] Apabila posisi stasiun-stasiun
1( )
atau dengan memakai hubungan: pengamat adalah (X1,Y1,Z1), (X2,Y2,Z2), dan

= cos (X3,Y3,Z3) sedangkan jari-jari bola adalah


r1, r2, r3 maka berlaku tiga persamaan
cos =
berikut:

tan = ( 1 )2 + ( 1 )2 + ( 1 )2 = 1 2

( 2 )2 + ( 2 )2 + ( 2 )2 = 2 2
= tan
( 3 )2 + ( 3 )2 + ( 3 )2 = 3 2
adalah arah sudut datang gempa.
Dari ketiga persamaan tersebut
dapat di-peroleh harga X, Y, dan Z yang
2. Metode Stereometri
dapat me-menuhi ketiganya. Titik (X, Y, Z)
A
A merupa-kan titik hiposenter sedangkan

S1
titik (X, Y) adalah titik episenter di
S3
O permukaan bumi.
h E
B
S2
B

Metode Stereometri
PENGOLAHAN DATA Dw ) untuk menentukan hiposenter,
Pengolahan Data kemudian selanjutnya menentukan
episenter serta kedalaman dari data gempa
tersebut.
Praktikum kali menggunakan
metode lingkaran dikarenakan lebih
sederhana disbanding dengan metode bola,
pada penentuan hiposenter menggunakan
metode lingkaran ini menggunakan
metode wadati dan metode lokus, hasil
dari kedua metode lingkaran tersebut
menunjukkan kesamaan hasil dari nilai
hiposenter, baik itu menggunakan metode
wadati, atau metode lokus, untuk
selanjutnya yakni menentukan episenter
dari gempa tersebut, episenter merupakan
pusat gempa yang berada diatas
permukaan, yang merupakan proyeksi dari
hiposenter di permukaan bumi. Dalam
DISKUSI DAN PEMBAHASAN penentuan episenter menggunakan data
Pada praktikum kali ini praktikan minimal dari dua stasiun pengukuran yang
dituntut untuk dapat menentukan episenter berbeda, kemudian membuat lingkaran
dan hiposenter gempa bumi dengan dengan pusat yaitu letak dari stasiun
metode lingkaran, menentukan episenter pengukuran dengan jari-jari lingkaran
dan hiposenter gempa bumi dengan sebesar Dl atau Dw, kemudian ditarik garis
metode bola, serta membandingkan hasil lurus antara titik pusat, kemudian
dari masing-masing metode yang perpotongan antar lingkaran dihubungkan
digunakan dalam penentuan episenter dan menggunakan garis lurus, perpotongan
hiposenter gempa bumi. kedua garis tersebut merupakan posisi dari
Dalam menentukan episenter, pusat gempa yang berada pada permukaan
hiposenter, serta kedalaman dari suatu atau episenter. Dalam menentukan
gempa pada praktikum kali ini kedalaman suatu gempa dapat
menggunakan metode lingkaran yakni menggunakan persamaan berikut :
metode lokus ( Dl) serta metode wadati (
3. Dalam metode lingkaran digunakan untuk
(
H =( ) menentukan titik episenter dan
()

Pada perhitungan kali ini hiposenter dalam penggambaran 2 D,


didapatkan kedalaman gempa sebesar 1o sedangkan metode bola menyajikan data
km. Dalam menentukan episenter dan dalam bentuk 3D yang berarti kita
hiposenter suatu gempa dapat dilakukan mendapatkan titik episenter dan titik
menggunakan data minimal dari dua hiposenter.

stasiun perekaman yang berbeda, semakin


banyak data stasiun yang digunakan dalam
UCAPAN TERIMAKASIH
menentukan episenter dan hiposenter,
Rasa syukur saya panjatkan kepada
maka tingkat akurasi atau kebenaran titik
Allah SWT, yang telah memberikan
episenter dan hiposenter semakin besar.
nikmat dan kesehatan sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan ini. Kemudian
KESIMPULAN
ucapan terima kasih saya ucapkan kepada
1. Dalam menentukan Hiposenter dapat
dosen pengampu dan asisten mata kuliah
menggunakan metode lokus atau
Seismologi yang telah membimbing
metode wadati, kemudian untuk
pratikum berjalan dengan baik.
menentukan episenter membutuhkan
nilai D yang didapat dari salah satu
metode tersebut, dan buatlah lingkaran
DAFTAR PUSTAKA
dengan pusat posisi dari stasiun dengan
Afnimar.2009.Seismologi.Bandung:
jari-jari sebesar nilai D, kemudian tarik
Penerbit ITB.
garis lurus antar kedua perpotongan
Petunjuk Pelaksanaan Praktikum
lingkaran dan antar stasiun, perpotongan
Seismologi 2014.
garis tersebut merupakan episenter.
Rohadi, Supriyanto. 2009. Studi
2. Metoda lingkaran tiga stasiun lebih Seismotektonik Sebagai Indikator
Potensi Gempa Bumi di Wilayah
akurat menentukan titik hiposenter Indonesia. Jurnal Meteorologi dan
dan episenter, dan apabila semakin Geofisika. Vol 10 No. 2: 108-117.

banyak stasiun yang mencatat maka


semakin baik ke akuratan dari sebuah
titik episenter dan hiposenter yang
dicari.

Anda mungkin juga menyukai