Karya Seni 2 Dimensi
Karya Seni 2 Dimensi
Karya Seni 2 Dimensi
Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan
sehingga dapat diapresiasi oleh maysarakat luas. Pameran dalam pembelajaran seni
budaya, baik dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah. Di sekolah dapat dipamerkan
beragam hasil karya siswa, sedangkan pameran di luar sekolah dalam arti pameran umum
memamerkan karya seni rupa para seniman atau pekerja seni.
Jenis pameran dibedakan menjadi dua, yaitu pameran homogen dan pameran heterogen.
Pameran homogen artinya pameran yang hanya menampilkan satu karya seni rupa saja
misalnya pameran lukisan, pameran patung, pameran keramik, dan sebagainya. Pameran
heterogen artinya pameran yang sekaligus menampilkan berbagai jenis karya seni rupa
misalnya pameran seni karya, pameran lukisan, pameran patung, pameran keramik, dan
karya seni rupa lainnya dilakukan dalam satu ruang pameran dan dilakukan dalam waktu
bersamaan.
Pameran berdasarkan pada jumlah seniman yang tampil, dibedakan menjadi pameran
tunggal (perseorangan) dan pameran kelompok. Pameran di sekolah biasanya dapat
digolognkan sebagai pameran heterogen dan pameran kelompok, karena emmamerkan
beragam jenis karya seni rupa dari beberapa siswa.
Tujuan diadakannya pameran pada dasarnya meliputi tujuan sosial dan kemanusiaan,
tujuan komersial, serta tujuan yang berkaitan dengan pendidikan. Tujuan sosial dan
kemanusiaan misalnya kegiatan pameran dalam rangka menggalang dana kemanusiaan.
Tujuan komersial misalnya pameran sekaligus untuk dijual kepada para pengunjung atau
pembeli. Tujuan yang berkaitandengan pendidikan misalnya pameran yang diselenggarakan
di sekolah atau memamerkan hasil karya siswa untuk penilaian hasil belajar siswa.
Pameran yang diselenggarakan di sekolah memiliki manfaat, antara lain sebagai berikut.
Adapun fungsi pameran umum adalah sebagai alat komunikasi antara pencipta seni
(seniman) dan pengamat seni (apresiator) serta untuk membangkitkan apresiasi seni
masyarakat.
Apresiasi adalah kesadaran terhadap nilai-nilai seni dan budaya. Apresiasi juga dapat
diartikan sebagai tindakan menilai, menghargai, emmahami dan menikmati karya seni rupa
untuk selanjutnya menimbulkan rangsang positif untuk berkreasi secara aktif.
2. Fungsi Edukasi
Pameran seni rupa dapat mendidik manusia akan kesadaran nilai keindahan dan nilai senni
budaya, melatih kepekaan terhadap rasa, cipta, karsa, dan akhirnya menimbulkan dorongan
untuk berkreasi secara aktif.
3. Fungsi Rekreasi
Pameran seni rupa dapat dijadikan sebagai sarana pemenuhan kebutuhan spiritual manusia
dari aspek hiburan.
4. Fungsi Prestasi
Pameran seni rupa bisa dijadikan sebagai ajang untuk memperlihatkan prestasi yang telah di
capai oleh seseorang dari sejauh masa proses kreatif seseorang (seniman) dalam bidang
seni.
Merencanakan Pameran
Agar tujuan pameran dapat dicapai perlu adanya perencanaan yang matang. Berikut
tahapan yang perlu dipersiapkan dalam merencanakan pameran.
1. Menetapkan Tujuan
Sebuah kegiatan pasti memiliki tujuan, begitu juga dengan pameran. Langkah pertama
dalam penyelenggaraan pameran adalah menetapkan tujuan pameran. Tujuan pameran
adalah menggalang dana yang bersifat komersial, sosial, atau kemanusiaan.
Setelah menentukan tujuan, langkah selanjutnya menentukan tema pameran. tema ini
dirumuskan untuk memperjelas tujuan atau misi pameran yang akan dicapai.
Tema adalah suatu target yang ingin dicapai dalam suatu pelaksanaan pameran. Dalam
menentukan tema biasanya disesuaikan dengan peristiwa monumental yang
melatarbelakangi pelaksanaan pameran misalnya pameran dilaksanakan dalam rangka
memperingati hari Pendidikan Nasional dan sebagainya.
Tema pameran yang diselenggarakan harus mencakup sebagai berikut.
Hal yang melatarbelakangi diadakan pameran.
3. Menyusun Kepanitiaan
Setelah rumusan tujuan dan tema telah ditetapkan, langkah berikutnya menyusun
kepanitiaan pameran .Perencanaan pameran tidak bisa dilepaskan dengan sumber daya
manusia dalam hal ini. Penyusunan struktur organisasi kepanitiaan pameran disesuaikan
dengan tingkat kebutuhan, situasi dan kondisi sekolah. Panitia yang terbentuk membuat
proposan kegiatan pameran dan menetapkan hal-hal yang perlu dipersiapkan, pelaksanaan
pameran, hingga evaluasi pascapameran. Dalam kepanitiaan ini diharapkan dapat terjalin
kebersamaan dan rasa tanggungjawab.
a. Ketua
Tugas ketua panitia adalah bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan pameran.
Ketua panitia diharapkan mampu mencari jalan keluar terhadap permasalahan dalam
pelaksanaan pameran. Selain itu, ketua panitia mampu berkomunikasi dan berkoordinasi
dengan anggota kepanitiaan yang lain dan berbagai pihak yang mendukung kegiatan
pameran.
b. Wakil Ketua
Tugas wakil ketua adalah mendampingi dan menggantikan ketua jika berhalangan hadir,
serta bertanggungjawab atas kepengurusan berbagai hal dan memperlancar kegiatan seksi-
seksi.
c. Sekretaris
Tugas sekretaris adalah bertanggungjawab terhadap hal kesekretariatan yaitu menulis
seluruh kegiatan panitia selama penyelenggaraan pameran, surat-menyurat, serta arsipkan
surat-surat dan dokumen penting lainnya secara cermat dan teratur.
d. Bendahara
Seorang bendahara bertanggungjawab terhadap masalah keuangan atau dana dalam
penyelenggaraan pameran, antara lain menyusun anggaran serta mencatat dan membuat
laporan keuangan kegiatan.
e. Seksi-Seksi
Selain susunan panitia inti tersebut, seksi-seksi pun dibentuk sebagai penunjang
pelaksanaan pameran, antara lain seksi kesekretariatan, seksi usaha, seksi publikasi dan
dokumentasi, seksi dekorasi, dan penata ruang, seksi stan, seksi pengumpulan dan seksi
karya, seksi perlengkapan, seksi keamanan, serta seksi konsumsi.
Agenda kegiatan dibuat dengan tujuan memberikan kejelasan waktu pelaksanaan kepada
semua pihak yang berkaitan dengan penyelenggaraan pameran. Agenda kegiatan disusun
dalam sebuah tabel dengan mencantumkan komponen jenis kegiatan dan waktu (biasanya
dalam bulan, minggu, dan tanggal).
Persiapan Pameran
Setelah dikumpulkan, karya siswa yang akan dipamerkan akan dipilih atau diseleksi. Teknik
pemilihan karya dapat dilakukan berdasarkan kualitas karya (yang layak untuk dipamerkan),
jenis karya (karya dua dimensi atau tiga dimensi), ukuran dan kriteria lain sesuai ketentuan
panitia pameran. Jenis karya yang dipamerkan ini dapat ditentukan satu jenis karya saja atau
campuran dari berbagai jenis. Penentuan jenis karya ini akan memengaruhi perlengkapan
pameran yang harus disediakan.
Pelaksanaan Pameran
Pelaksanaan pameran mencakup kegiatan pelaksanaan kerja panitia secara bersama-
sama, penataan ruang, pelaksanaan pameran, dan penyusunan laporan.
Pelaksanaan pameran menjadi puncak dari kegiatan pameran setelah melalui tahap
perencanaan dan persiapan. Kelancaran dan kseuksesan pelaksanaan kegiatan ini
bergantung pada kerja sama dan komitmen seluruh panitia.
Dalam penataan ruang pameran, perlu dibuat rancangan denah ruang pameran terlebih
dahulu agar dapat mempertimbangkan arus pengunjung, komposisi penataan karya yang
serasi, pengaturan jarak dan tinggi rendah pandangan terhadap karya dua dimensi dan tiga
dimeni, dan sebagainya. Sehubungan dengan penataan ruang, beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu sebagi berikut.
c. Penataan Pencahayaan
Pencahayaan menjadi aspek penting dalam pameran. Penataan cahaya ruang pameran
dikelompokan menjadi pencahayaan secara khusus (pencahayaan terhadap kerya
menggunakan spotliht) dan secara umum (pencahayaan ruang pameran untuk kepentingan
pengunjung membaca katalog, folder, dan sebagainya).
3. Pembukaan Pameran
Dalam pelaksanaan pameran perlu dibuat laporan kegiatan pameran di sekolah secara
tertulis. Laporan ini dibuat panitia sebagai alat evaluasi kegiatan sehingga kelemahan dan
kekurangan dalam penyelenggaraan pameran dapat diperbaiki oleh panitia dalam kegiatan
pameran di masa yang akan datang.