Makalah Kriptografi Algoritma TwoFish
Makalah Kriptografi Algoritma TwoFish
Makalah Kriptografi Algoritma TwoFish
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kemajuan di bidang teknologi informasi telah memungkinkan berbagai
pihak (khususnya industri musik) untuk melakukan interaksi dengan konsumen
melalui jaringan komputer. Kegiatan - Kegiatan tersebut tentu saja akan
menimbulkan resiko bila mana informasi yang sensitif dan berharga tersebut
diakses oleh orang-orang yang tidak berkepentingan, sehingga keamanan data
merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga kerahasiaan informasi. Pada
umumnya informasi pada industri musik berupa file audio. File audio yang umum
digunakan adalah file MP3, yang mana dari segi ukuran file relatif kecil,
meskipun tergantung pada file itu sendiri. Salah satu cara yang digunakan untuk
pengamanan data adalah menggunakan teknik kriptografi yaitu dengan
menyandikan isi informasi (plaintext) tersebut menjadi isi yang tidak dipahami
melalui proses enkripsi, dan untuk memperoleh kembali informasi yang asli,
dilakukan proses dekripsi, disertai dengan menggunakan kunci yang benar. Pada
tahun 1998 diadakan suatu kompetisi untuk menetapkan metode algoritma
enkripsi standard di Amerika. Pada kompetisi itu diperoleh lima finalis yaitu
algoritma Rijndael, Serpent, Twofish, MARS, RC6. Pada kompetisi itu ditetapkan
algoritma Rijndael sebagai algoritma standar untuk enkripsi di Amerika.
Sedangkan Serpent dan Twofish sebagai juara dua dan juara tiga. Rijndael dipilih
dikarenakan kecepatan proses enkripsinya dan kemudahan dalam
pembentukannya. Sedangkan serpent tidak menjadi juara karena proses
enkripsinya yang lama. Twofish gagal menjadi juara satu karena algoritmanya
yang sulit dan waktu enkripsi yang relatif lama. Namun diantara semua metode
tersebut algoritma twofish dianggap sebagai algoritma yang memiliki tingkat
keamanan yang tinggi dan metode ini bebas digunakan (tidak dipatenkan ataupun
diperdagangkan). Enkripsi dan dekripsi pada algoritma twofish menggunakan
metode kriptografi block cipher.
Untuk proteksi data cukup penting dapat menggunakan program khusus
proteksi atau enkripsi data. Sedangkan proses dekripsinya dapat juga dilakukan
terpisah ataupun jadi satu kesatuan dengan program enkripsi data. Proses dekripsi
juga dapat dilakukan secara online ataupun secara offline. Untuk proses
dekripsi yang dilakukan secara online diasumsikan lebih aman dibandingkan
dengan proses offline, karena jika proses telah selesai dilakukan, maka file akan
kembali terenkripsi. Dari segi konsumen / pengguna, tentu response time ( waktu
dari mulai file mp3 dipilih / dijalankan dengan suatu player tertentu hingga suara
dari file tersebut keluar) yang cepat merupakan suatu parameter yang sangat
penting dalam pengaksesan suatu file mp3.
BAB I : Pendahuluan
BAB II : Pembahasan
Twofish adalah block cipher 126 bit yang menerima kunci dengan panjang
yang fleksibel sampai 256 bit. Cipher ini menggunakan cukup banyak metode
dalam implementasinya, meliput jaringan Feistel (Feistel network), SBox, Matriks
MDS, transformasi Pseudo-Hadamard, whitening, dan key schedule.
3.1. Kesimpulan
1. Twofish adalah cipher blok 128 bit yang menerima key dengan panjang
variabel diatas 256 bits dan tidak memiliki kunci kunci yang lemah.
2. Twofish memiliki empat macam key schedule dalam implementasinya
yaitu : full keying, partial keying, minimal keying, dan zero keying dengan
perbedaan dalam hal key setu.
3. Twofish dibentuk berdasarkan jaringan Fietsel yang terdiri atas masukan
Whitening, S-boxes, keluaran Transformasi Pseudo Hadamard, dan
keluaran Whitening.
4. Twofish memiliki kehandalan- kehandalan dalam implementasinya diatas
berbagai platform microprocessor, smart card dan hardware yang dibuat
sebagai perangkat enkripsi data.
5. Twofish memiliki resistensi yang tinggi terhadap related key attack, dan
hanya dapat ditembus dengan menggunakan brute force.
6. Salah satu contoh implementasi Algoritma Twofish adalah penerapannya
dalam proses enkripsi aliran pesan suara.
7. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dilakukan modifikasi pada
mode operasinya yaitu dengan mengganti mode operasinya menjadi Mode
Counter.
8. Berdasarkan kelebihan yang dimilikinya, algoritma Twofish dapat
dijadikan standar AES.
3.2. Saran