Petunjuk Pengisian Rkas Bos

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

KETENTUAN DAN PETUNJUK PENYUSUNAN RKAS BOS

I. Ketentuan penggunaan dana BOS di sekolah sbb:


1. Penggunaan dana BOS harus didasarkan pada kesepakatan dan keputusan bersama antara Tim BOS
Sekolah (Kepala Sekolah, Bendahara, Wali Siswa diluar Komite, Penanggung Jawab Data/ Operator),
Dewan Guru dan Komite Sekolah. Hasil kesepakatan tersebut harus dituangkan secara tertulis dalam Berita
Acara Rapat dan ditandatangani oleh peserta rapat.
2. Untuk pengisian nominal rencana penggunaan pada RKAS harus didasarkan skala prioritas yang menjadi
kebutuhan dan di prioritaskan untuk kegiatan operasional sekolah.
3. Prioritas utama penggunan BOS yaitu pembelian buku teks pelajaran yang harus terpenuhi kriteria 1 siswa
1 buku dan disesuaikan dengan kurikulum yang digunakan serta tidak melebihi HET yang sudah ditetapkan.
4. Biaya transportasi dan uang lelah untuk guru PNS yang bertugas diluar kewajiban jam mengajar
disesuaikan dengan standar biaya yang berlaku dengan mengacu pada kemampuan keuangan sekolah
dalam memberikan transport atau uang lelah tersebut.
5. Dana BOS yang diterima sekolah tidak diperbolehkan untuk:
- Disimpan untuk maksud dibungakan dan dipinjamkan kepada pihak lain serta untuk menanamkan saham.
- Membeli software/perangkat lunak (aplikasi), untuk pelaporan keuangan BOS atau software sejenis.
- Mebiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memerlukan biaya besar seperti studi banding,
tur studi (karya wisata) dan sejenisnya.
- Membayar iuran kegiatan yang diselenggarakan oleh UPTD Kecamatan/ Kabupaten/Provinsi/Pusat, atau
pihak lainnya kecuali untuk biaya transportasi dan konsumsi dalam rangka mengikuti kegiatan tersebut.
- Membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru.
- Membiayai akomodasi kegiatan antara lain sewa hotel, sewa ruang sidang dan lainnya.
- Membeli pakaian/seragam/sepatu bagi guru atau peserta didik untuk kepentingan pribadi.
- Digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat dan membangun gedung/ruangan baru, kecuali untuk
SD/SDLB yang belum memiliki prasarana jamban/WC dan kantin sehat.
- Membeli LKS dan bahan/peralatan yang tidak mendukung proses pembelajaran.
- Membiayai kegiatan yang telah dibiayai oleh sumber dana lain secara penuh/ wajar.
- Membiayai kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan operasional sekolah, antara lain membiayai iuran
dalam rangka upacara peringatan hari besar nasional, dan upacara/ acara keagamaan.
- Membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan / sosialisasi/ pendampingan terkait program BOS/
perpajakan yang diselenggarakan lembaga diluar Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten dan Kemeterian
Pendidikan dan Kebudayaan.

II. Petunjuk Pengisian Nominal Pada RKAS BOS


1. Dalam penyusunan RKAS harus benar-benar disusun dan dipertimbangkan program/kegiatan apa yang
akan dilaksanakan berdasarkan kebutuhan sekolah dan pengisian nominal biaya/ belanja disesuaikan pada
periode/ triwulan mana pelaksanaan kegiatan tersebut tetapi jika kegiatan atau belanja yang sifatnya rutin
dilaksanakan setiap bulan, maka penentuan nominalnya dihitung berapa besaran kebutuhan untuk 1 tahun
dan selanjutnya diisikan atau dibagikan besaran nominalnya pada masing-masing triwulan/periode.
2. Untuk baris maupun kolom yang diberi warna tidak perlu diisi karena sudah dirumuskan sehingga akan
terjumlah secara otomatis.
3. Untuk jenis belanja yang sifatnya rutin dilaksanakan setiap bulan maka pengisian nominalnya diisikan pada
setiap triwulan dengan perkalian kebutuhan selama 3 bulan sedangkan untuk jenis belanja atau kegiatan
yang dilaksanakan 1 kali atau 2 kali dalam 1 tahun maka pengisian nominalnya diisikan pada 1 atau 2
triwulan saja dan disesuaikan pada triwulan berapa belanja atau kegiatan tersebut akan dilaksanakan.
4. Nominal belanja yg diisikan pada masing masing komponen jenis belanja harus benar-benar diperhitungkan
sesuai dengan kebutuhan akan belanja tersebut dan mengacu pada harga yang ada dipasaran sebagai
bahan pertimbangan dalam penentuan nominal belanja tersebut.
5. Format RKAS ini sebagai acuan sekolah dalam penyusunan rencana penggunaannya, dimana dalam
format ini sudah mengcover seluruh penggunaan berdasarkan ketentuan yang ada pada JUKNIS BOS yang
sudah ditetapkan sehingga didalam penyusunannya agar kiranya dapat disesuaikan dengan kebutuhan
yang ada disekolah dengan mempertimbangkan skala prioritas dan kemampuan keuangan yang ada
tersebut dan selanjutnya didalam realisasi riil penggunaannya nanti agar tetap berpedoman pada RKAS
yang telah disusun (nominal jumlah belanja tidak boleh melampaui nominal yang telah diisikan pada RKAS).
6. Total nominal rencana penggunaan masing-masing triwulan tidak mesti sama dengan total rencana
pendapatan yang ada pada setiap triwulan tersebut, namun tetap diupayakan agar sama dan tidak
melampaui dari total pendapatan pada masing-masing triwulan tersebut yang berdampak minus pada
pendapatan triwulan tersebut.
A. Rencana Penerimaan/Pendapatan Dana BOS
1. Untuk nominal saldo tahun lalu disikan 0 karena saldo akhir tahun 2017 belum diketahui.
2. Untuk rencana pendapatan triwulan I dan II diisikan sejumlah perkalian antara jumlah siswa pada Tahun
Pelajaran 2017/2018 sedangkan untuk rencana pendapatan triwulan III dan IV diisikan sejumlah perkalian
antara perkiraan jumlah siswa pada Tahun Pelajaran 2018/2019, dengan satuan biaya masing-masing
triwulan sebagai berikut:
- SD = Jumlah siswa x Rp. 200.000
- SMP = Jumlah siswa x Rp. 250.000
3. Untuk rencana pendapatan triwulan I dan II perkaliannya boleh dilebihkan 2 atau 3 siswa dari total siswa
yg ada ditahun pelajaran 2017/2018 ini sebagai antisipasi adanya mutasi siswa yang berdampak pada
bertambahnya jumlah dana yang akan diterima karena adanya penambahan siswa tersebut sedangkan
untuk rencana pendapatan triwulan III dan IV agar memperkiraan lebih dari total siswa yang ada di tahun
2017/2018 (jangan memperkirakan kurang).
4. Khusus bagi sekolah yg jumlah siswanya dibawah 60 bahwa perkalian sswanya tetap dihitung 60 siswa
untuk antisipasi terhadap kebijakan alokasi minimal jika pada saat verifikasi sesuai dengan syarat dan
ketentuan bahwa sekolah tersebut layak untuk mendapatkan kebijakan alokasi minimal tersebut.
5. Setelah terisi total rencana pendapatan dana BOS masing masing triwulan tersebut, maka selanjutnya
total nominal pendapatan tersebut harus dihabiskan pada rencana pengeluarannya. (Total Nominal
pendapatan harus sama dengan total rencana pengeluaran).

B. Rencana Pengeluaran/ Penggunaan Dana BOS


Ketentuan penyususunan rencana penggunaan masing-masing komponen sebagai berikut:
1. Pengembangan Perpustakaan
- Untuk belanja yang sifatnya pembelian baru pada komponen ini dimungkinkan jika yang lama sudah
tidak dapat digunakan atau kurang jumlahnya.
- Untuk pembelian buku teks pelajaran harus terpenuhi untuk 1 siswa 1 buku dan disesuaikan dengan
kurikulum yang digunakan serta tidak melebihi HET yang sudah ditetapkan .

2. Penerimaan Siswa Baru


a. Semua jenis pengeluaran dalam rangka penerimaan peserta didik baru (termasuk pendaftaran ulang
peserta didik lama), antara lain: penggandaan formulir pendaftaran, administrasi pendaftaran, publikasi
(pembuatan spanduk, brosur, dan lainnya), biaya kegiatan pengenalan lingkungan sekolah, konsumsi
penyelenggaraan kegiatan dan transportasi.
b. Pembuatan Spanduk bebas pungutan

3. Kegiatan Pembelajaran dan Ekstrakurikuler


- Untuk pembayaran honor pembina-pembina eksrakurikuler tidak termasuk kedalam komponen
pembayaran honorarium bulanan tenaga honorer sebesar 15%, pembayaran honornya di masukkan
anggarannya pada uraian belanja Kegiatan Ekstrakurikuler .
- Untuk Biaya transportasi dan uang lelah untuk guru PNS yang bertugas diluar kewajiban jam mengajar
dimasukkan pada jenis belanja Pemantapan Persiapan Ujian
- Untuk pelaksanaan yang sifatnya kegiatan, maka biaya yang dapat dibayarkan dari BOS meliputi ATK
atau penggandaan materi, biaya penyiapan tempat kegiatan, honor narasumber lokal sesuai standar
biaya umum setempat, dan/atau transportasi/konsumsi panitia dan narasumber apabila diperlukan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

4. Kegiatan Evaluasi Pembelajaran


Kegiatan evaluasi pembelajaran yang dapat dibiayai meliputi kegiatan ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, dan/atau ujian sekolah/nasional. Komponen
pembiayaan dari kegiatan yang dapat dibayarkan terdiri atas:
a. fotokopi/penggandaan soal;
b. fotokopi laporan pelaksanaan hasil ujian untuk disampaikan oleh guru kepada kepala sekolah, serta
dari kepala sekolah ke dinas pendidikan dan kepada orang tua/wali peserta didik;
c. biaya transport pengawas ujian yang ditugaskan di luar sekolah tempat mengajar, yang tidak dibiayai
oleh Pemerintah Pusat/pemerintah daerah;
d. biaya konsumsi penyelenggaran kegiatan evaluasi pembelajaran dan pemeriksaan hasil ujian di
sekolah.
5. Pengelolaan Sekolah
- Untuk jenis belanja Honor petugas outsourcing pendataan dapodik hanya dimungkinkan apabila tidak
tersedia TENAGA ADMINISTRASI disekolah, jika sudah ada tenaga administrasi yang tersedia
disekolah, maka sebaiknya tidak perlu untuk menganggarkan untuk tenaga outsourching tersebut
karena penggajiannya dapat dilakukan melalui honor rutin bulanan tenaga honorer.
- Untuk belanja sewa internet dan biaya transportasi upload data dimungkinkan jika tidak dapat
dilakukan disekolah karena permasalahan jaringan internet (tidak ada fasilitas internet disekolah).
- Pembelian genset dimungkinkan khusus bagi sekolah berada didaerah terpencil atau belum memiliki
jaringan listrik
- Untuk kegiatan di SMP Terbuka yaitu Khusus bagi SMP yang menjadi induk dari SMP Terbuka, maka
BOS dapat digunakan juga untuk:
1) supervisi oleh kepala sekolah;
2) supervisi oleh wakil kepala SMP Terbuka;
3) kegiatan tatap muka di sekolah induk oleh guru pembina yang disesuaikan dengan beban
mengajarnya;
4) kegiatan pembimbingan di Tempat Kegiatan Belajar (TKB) oleh guru pamong;
5) kegiatan administrasi ketatausahaan oleh petugas tata usaha (1 orang);
6) pengelolaan kegiatan pembelajaran oleh Pengelola TKB Mandiri.

6. Pengembangan Profesi Guru dan Tenaga Kependidikan, serta Pengembangan Manajemen Sekolah
- Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG)/ Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Kelompok
Kerja Kepala Sekolah (KKKS)/Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS). Bagi sekolah yang
memperoleh hibah/block grant pengembangan KKG/MGMP atau sejenisnya pada tahun anggaran
yang sama, hanya diperbolehkan menggunakan BOS untuk biaya transport kegiatan apabila tidak
disediakan oleh hibah/block grant tersebut.
- Menghadiri seminar yang terkait langsung dengan peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan,
apabila ditugaskan oleh sekolah. Biaya yang dapat dibayarkan meliputi biaya pendaftaran, transportasi,
dan/atau akomodasi apabila seminar diadakan di luar sekolah.
- Mengadakan workshop/lokakarya untuk peningkatan mutu, seperti dalam rangka pemantapan
penerapan kurikulum/ silabus, pemantapan kapasitas guru dalam rangka penerapan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pengembangan dan/atau penerapan program penilaian kepada
peserta didik Biaya yang dapat dibayarkan meliputi fotokopi, konsumsi guru peserta
workshop/lokakarya yang diadakan di sekolah, dan/atau biaya narasumber dari luar sekolah dengan
mengikuti standar biaya umum daerah.
Keterangan:
BOS tidak boleh digunakan untuk membiayai kegiatan yang sama yang telah dibiayai oleh Pemerintah
Pusat/pemerintah daerah atau sumber lainnya.

7. Langganan Daya dan Jasa


- Biaya langganan listrik, air, dan/atau telepon.
- Pemasangan instalasi baru apabila sudah ada jaringan di sekitar sekolah dan/atau penambahan daya
listrik.
- Biaya langganan internet dengan cara pasca bayar atau prabayar, baik dengan fixed modem maupun
mobile modem. Termasuk pula untuk pemasangan baru apabila sudah ada jaringan di sekitar sekolah.
Khusus penggunaan internet dengan mobile modem, batas maksimal pembelian paket/voucher
sebesar Rp. 250.000/bulan. Adapun biaya langganan internet melalui fixed modem disesuaikan
dengan kebutuhan sekolah.

8. Pemeliharaan dan Perawatan Sarana dan Prasarana Sekolah


- Pengecatan, perbaikan atap bocor, dan/atau perbaikan pintu dan/atau jendela.
- Perbaikan mebeler, termasuk pembelian mebeler di kelas untuk peserta didik/guru jika mebeler yang
ada di kelas sudah tidak berfungsi dan/atau jumlahnya kurang mencukupi kebutuhan.
- Perbaikan sanitasi sekolah (kamar mandi dan/atau jamban/WC) untuk menjamin kamar mandi
dan/atau jamban/WC peserta didik berfungsi dengan baik.
- Perbaikan saluran pembuangan dan/atau saluran air hujan.
- Perbaikan lantai dan/atau perawatan fasilitas sekolah lainnya.
Keterangan:
Untuk seluruh pembiayaan di atas dapat dikeluarkan pembayaran upah tukang dan bahan, transportasi,
dan/atau konsumsi.
9. Pembayaran Honor
- Guru honorer (hanya untuk memenuhi SPM).
- Tenaga administrasi (tenaga yang melaksanakan administrasi sekolah termasuk melakukan tugas
sebagai petugas pendataan Dapodik), termasuk tenaga administrasi BOS untuk SD.
- Pegawai perpustakaan.
- Penjaga sekolah.
- Petugas satpam.
- Petugas kebersihan.
Keterangan:
- Untuk pembayaran honorarium rutin bulanan tenaga honorer/ guru honorer maksimal 15 % dari total
dana yang diterima dan penentuan nominalnya berdasarkan hitungan riil kebutuhan gaji yang harus
dibayarkan pada masing-masing guru/tenaga honorer tersebut. Jika dari hasil perhitungan 15%
tersebut masih terdapat guru/tenaga honorer yang tidak tercover dari dana BOS agar dialihkan ke
sumber dana lain yaitu PSG (dihitung berapa orang yang bisa dibiayai melalui dana BOS dan sisanya
yang tidak tercover dari dana BOS tersebut berapa orang agar dibiayai melalui dana PSG), dimana
yang menjadi prioritas pembayaran honorarium melalui dana BOS yaitu tenaga guru honorer yang
kualifikasi pendidikannnya minimal S1 sedangkan untuk tenaga honorer selain guru tidak mesti S1.
- Jika dari perhitungan riil kebutuhan pembayaran honorarium bulanan masih saja tersisa tenaga
honorer yang tidak tercover dari kedua sumber dana tersebut, maka pembayaran honorarium bulanan
untuk tenaga honorer yang tidak tercover tersebut dikembalikan lagi melalui dana BOS dengan catatan
tenaga honorer yang ada tersebut sudah berdasarkan analisis kebutuhan untuk memenuhi SPM.

10.Pembelian/Perawatan Alat Multi Media Pembelajaran


- Pembelian komputer maksimal 5 unit/ tahun
- Pembelian printer maksimal 1 unit/ tahun
- Pembelian laptop maksimal 1 unit/ tahun dengan harga maksimal Rp. 10.000.000
- Pembelian proyektor maksimal 5 unit/ tahun dengan harga maksimal Rp. 7.000.000

Keterangan:
- komputer desktop/workstation, printer/printer scanner, laptop dan/atau proyektor harus dibeli di
penyedia barang yang memberikan garansi resmi;
- proses pengadaan barang oleh sekolah harus mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan;
- peralatan di atas harus dicatat sebagai inventaris sekolah.

11. Biaya Lainnya


Apabila seluruh komponen sebagaimana dimaksud pada angka 1-10 telah terpenuhi pembiayaannya dan
masih terdapat kelebihan BOS, maka BOS dapat digunakan untuk keperluan lainnya, dimana
penggunaan dana ini harus diputuskan melalui rapat bersama dengan dewan guru dan Komite Sekolah.
Pembiayaan yang dapat dibiayai antara lain:
a. peralatan pendidikan yang mendukung kurikulum yang diberlakukan oleh Pemerintah Pusat;
b. membangun jamban/WC beserta sanitasinya dan/atau kantin sehat, bagi SD/SDLB yang belum
memiliki prasarana tersebut;
c. mesin ketik untuk kebutuhan kantor.

Anda mungkin juga menyukai