Penerapan Nihss

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Elektif

Penerapan Pengkajian Sistem Saraf Metode NIHSS

Nama Kelompok:

1. Ledy Hani Matus E.O. (P27820414013)


2. Ridho Ganda Prayogo (P27820414022)
3. Lita Eryani (P27820414025)
4. Dwi Putri Lestari (P27820414026)
5. Lilik Miftachul S. (P27820414036)
6. Dini Arganita (P27820414049)
7. Mochamad Firmansyah (P27820414055)
8. Rida Masita (P27820414062)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SIDOARJO


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
TAHUN 2017
1. Pengertian
NIHSS (Natinal Institue of Health Stroke Scale) adalah suatu instrument yang
digunakan untuk menilai gangguan neurologis penderita stroke dan telah distandarisasi.
Penilaian dilakukan dengan pemeriksaan fisik neurologis. NIHSS telah
direkomendasikan untuk menilai defisit neurologis saat penderita masuk perawatan,
menilai perkembangan terapi dan rehabilitasi.
2. Tabel Pengkajian NIHSS

TES DEFISIT RESPON NIHSS NIHSS


Masuk Keluar
1.a. Derajad kesadaran Sadar[0]
Mengantuk[1]
Stupor[2]
Koma [3]
1.b Derajad kesadaran Menjwb. 2 pertanyaan
(menjawab pertanyaan) tepat [0]
Menjwb. 1 pertanyaan
tepat [1]
Salah [2]
1.c Derajad kesadaran Mengikuti 2 perintah
(melaksanakan perintah) tepat [0]
Mengikuti 1 perintah
tepat[1]
Salah [2]
2 Gerakan mata konjugat Normal [0]
horisontal [GAZE] Abnormal pd satu mata
[1]
Abnormal pd kedua
mata [2]
3 Lapang pandang pada tes Tak ada gangguan visual
konfrontasi [0]
Hemianopia parsial [1]
Hemianopia komplit [2]
Hemianopia bilateral [3]

4. Kelumpuhan wajah Normal [0]


Minor [1]
Parsial [2]
Komplit [3]
5. Motorik lengan kanan Tak ada kelumpuhan [0]
Jatuh sebelum 10 detik
[1]
Tdk dpt diluruskan scr
penuh [2]
Tdk dpt menahan
gravitasi [3]
Tdk ada gerakan [4]
5. Motorik lengan kiri Tak ada kelumpuhan [0]
Jatuh sebelum 10 detik
[1]
Tdk dpt diluruskan scr
penuh [2]
Tdk dpt menahan
gravitasi [3]
Tdk ada gerakan [4]
6. Motorik tungkai kanan Tak ada kelumpuhan [0]
Jatuh sebelum 10 detik
[1]
Tdk dpt diluruskan scr
penuh [2]
Tdk dpt menahan
gravitasi [3]
Tdk ada gerakan [4]
6. Motorik tungkai kiri Tak ada kelumpuhan [0]
Jatuh sebelum 10 detik
[1]
Tdk dpt diluruskan scr
penuh [2]
Tdk dpt menahan
gravitasi [3]
Tdk ada gerakan [4]
7. Ataksia ekstremitas Tak ada [0]
Pd ekstremitas atas atau
bawah [1]
Pada keduanya [2]
8. Sensorik Normal [0]
Parsial [1]
Terganggu berat [2]
9. Afasia Tak ada afasia [0]
Afasia ringan sedang
[1]
Afasia berat [2]
Bisu [3]
10. Disartria Normal [0]
Disatria ringan sedang
[1]
Distartria berat [2]
11. Neglect/inattention Normal[0]
Ringan [1]
Hebat [2]
TOTAL SKOR NIHSS

Interpretasi skor NIHSS


skala 1-4 disebut stroke ringan
skala 5-15 disebut stroke sedang
skala 16-20 disebut sedang-berat
skala 21-42 disebut stroke berat
3. Penerapan NIHSS
Penerapan NIHSS Rumah Sakit Komunitas
Waktu Penilaian dilakukan 2 kali yaitu Sebagai dasar penyuluhan
pelaksanaan saat masuk (hari pertama (promosi kesehatan) dan
perawatan) dan saat keluar dari digunakan untuk mengetahui
perawatan. Perbedaan skor saat perkembangan klien pasca stroke.
masuk dan keluar dapat dijadikan
salah satu patokan keberhasilan
perawatan. (waktu penilaian
stroke yang paling baik dengan
menggunakan NIHSS adalah pada
48 jam pertama pasca serangan).

Tindakan yang Pemeriksaan fisik neurologis yang sudah distandartkan NIHSS valid
dilakukan untuk memprediksikan ukuran lesi dan alat ukur beratnya stroke,
dapat digunakan sebagai prediktor luaran jangka pendek dan panjang
pada pasien stroke. NIHSS terdiri dari 14 jenis skala pemeriksaan
neurologis seperti derajat kesadaran, fungsi berbahasa, neglek,
gangguan lapangan pandang, pergerakan ekstraokular, paralisis
fasialis, kekuatan motorik, ataksia, disartri, fungsi sensoris dan
koordinasi. Masing-masing jenis pemeriksaan menggunakan skala
3-5 dan nilai 0 normal (Lowe, 2005). Beratnya stroke dapat
diklasifikasikan berdasarkan skala NIHSS yaitu skala 1-4 disebut
stroke ringan, skala 5-15 disebut stroke sedang, skala 16-20,
disebut sedang-berat dan skala 21-42 disebut stroke berat.
Sasaran a. Pasien stroke akut a. Pasien stroke dan keluarga
b. Pasien stroke yang sedang b. Pasien pasca stroke dan
menjalani perawatan keluarga
Fungsi a. Memfasilitasi komunikasi a. Memberi pengetahuan dasar
antara pasien dan tenaga tentang stroke kepada pasien
medis dan keluarga
b. Untuk menilai defisit b. Memfasilitasi komunikasi
neurologis pada saat pasien antara pasien dan tenaga
stroke medis
c. Mengidentifikasi c. Menilai perkembangan terapi
kemungkinan sumbatan dan rehabilitasi yang sudah
pembuluh darah diberikan pada pasien stroke
d. Menentukan prognosis awal
dan komplikasi serta
menentukan intervensi yang
diperlukan.
e. Menetapkan terapi yang
sesuai dan memprediksi
haluaran pasien
f. Menilai perkembangan terapi
dan rehabilitasi yang sudah
diberikan pada pasien stroke
DAFTAR PUSTAKA

https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1014068204-3-BAB%20II.pdf
http://eprints.undip.ac.id/31181/2/Bab_2.pdf

Anda mungkin juga menyukai