Presentasi Status Mentalkjpk

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

PEMERIKSAAN STATUS

MENTAL
DISUSUN OLEH:
Erdika Satria
1102009098
Eka Septia Puspitasari 1102010086
Elsya Aprilia
1102010088

PEMBIMBING :
dr. Prasila D, Sp. KJ

ANAMNESIS PSIKIATRI
I.
II.
III.

IV.

Data Pribadi
Keluhan Utama
Riwayat Gangguan
Sekarang
Awitan
Faktor Presipitasi
Riwayat Gangguan
Sebelumnya
Riwayat Lampau
Psikiatrik
Medik
Penggunaan Zat
Psikoaktif

V.

VI.
VII.
VIII.

Riwayat Hidup
Prenatal dan Perinatal
Masa kanak awal
(sampai 3 tahun)
Masa kanak
pertengahan (3-7
tahun)
Masa Remaja
Masa Dewasa
Riwayat Psikoseksual
Riwayat keluarga
Impian fantasi dan nilainilai

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

Merupakan gambaran
keseluruhan tentang pasien yang
didapat dari hasil observasi
pemeriksa dan kesan yang
dimunculkan oleh pasien saat
wawancara

GARIS BESAR PEMERIKSAAN STATUS


MENTAL
Deskripsi umum
Penampilan
Perilaku dan aktivitas
psikomotor
Sikap terhadap pemeriksa
Mood dan Afek
Mood
Afek Afektif
Keserasian
Pembicaraan
Gangguan persepsi

Sensorium dan Kognitif


Kesadaran
Orientasi dan daya ingat
Konsentrasi dan perhatian
kemampuan membaca dan
menulis
Kemampuan visuospasial
Pikiran abstrak
Intelegensi dan kemampuan
informasi
Bakat kreatif
Kemampuan menolong diri
sendiri
Daya Nilai dan tilikan

Pikiran
Proses atau bentuk pikiran
Isi pikiran

Reliabilitas

I. DESKRIPSi UMUM
A. PENAMPILAN
kesan fisik pasien secara keseluruhan
Contoh :
jenis tubuh, postur, ketegangan, pakaian, dandanan,
rambut, kuku.
Istilah yg digunakan untuk menggambarkan
penampilan tampak sehat, sakit, seimbang, kelihatan
tua, kelihatan muda, kusut, seperti anak-anak, dan
kacau.
Tanda kecemsan : tangan yang lembab, keringat
pada dahi, postur tegang, mata lebar.

B. Perilaku dan aktivitas psikomotor


Contoh : menerima, gerakan isyarat,
kedutan, perilaku stereotipik, echopraxia,
hiperaktivitas, agitasi, melawan,
fleksibilitas, rigiditas, cara berjalan, dan
ketangkasan, kegelisahan, meremas-remas
tangan dan melangkah
C. Sikap terhadap pemeriksa
Contoh : bekerjasama, bersahabat, penuh
perhatian, tertarik, datar, menggoda,
bertahan, merendahkan, kebingungan,
apatis, bermusuhan, bermain-main,
menyenangkan, mengelak atau berlindung.

II. Mood dan Afek


Mood
Emosi yang meresap dan terus-menerus
yang mewarnai persepsi seseorang akan
dunia (Contoh : depresi, kecewa, mudah
marah, cemas, marah meluap-luap, euforik,
kosong, bersalah)
Afek
Respon emosional pasien yang tampak oleh
pemeriksa contoh : normal, hipertim,
hipotim, tumpul, datar

Ekspresi Afektif
Bagaimana pemeriksa menilai ekspresi
pasien, contoh : luas, terbatas/sempit
Keserasian
Keserasian respon emosional pasien dapat
dipertimbangkan dalam konteks masalah
subyektif yang didiskusikan pasien.

III. BICARA
Menggambarkan karakteristik fisik dari
berbicara baik kuantitas, kecepatan produksi
bicara dan kualitasnya
Contoh : senang berbicara, suka mengomel,
fasih, pendiam, tidak spontan atau berespon
normal terhadap pewawancara
Bicara mungkin cepat atau lambat, tertekan,
ragu-ragu, emosional, dramatik, monoton,
keras, berbisik, dll

IV. Gangguan persepsi


Halusinasi dan ilusi
Apakah pasien mendengar suara atau melihat
bayangan?, apa yang dilihat atau didengar?,
dalam keadan bagimana keadaan itu terjadi?
Depersonalisasi dan derealisasi
perasaan terlepas dari diri sendiri dan
lingkungan

V. pikiran
Proses pikir
Saat seseorang menyatukan semua ide-ide
dan asoiasi-asosiasi yang membentuk pikiran
seseoranng dapat bersikap logik dan koheren
atau tidak logik dan tidak konfrehensif
Isi pikir
merujuk kepada apa yang dipikirkan oleh
seseorang berupa ide, keyakinan, preokupasi
dan obsesi

VI. Sensorium dan kognisi

Mencari petunjuk fungsi organ organik,


intelegensia pasien, kapasitas untuk
berpikir abstrak, tingkat tilikan dan daya
nilai

a. Kewaspadaan dan tingkat kesadaran


Gangguan kesadaran biasanya
menyatakan gangguan otak organik.
Tingkat kesadaran pasien : berkabut,
somnolen, stupor, koma, letargi,
melupakan identitas lama seringkali
disertai perjalanan dan mengembara
kelingkungan baru.

b. Orientasi
Waktu : perhatikan apakah pasien
mampu mengidentifikasikan hari, waktu,
lamanya pasientelah berada di rumah
sakit. Apakah perilakunya sesuai dengan
orientasi waktu.

Tempat : perhatikan apakah pasien tahu


dimana ia berada.

Orang : perhatikan apakah pasien tahu


siapa pemeriksa dan peranan orang-orang
yang berhubungan dengannya
disekitarnya.

c. Daya ingat
Fungsi daya ingat (memory)
biasanya dibagi menjadi empat
bidang :

Daya ingat jauh (remote memory)


Daya ingat masa lalu yang belum lama
(recent past memory)
Daya ingat yang baru saja (recent
memory)
Penyimpanan dan daya ingat segera
(immediate retention reccal)

d. Konsentrasi dan perhatian


Konsentrasi pasien dapat terganggu
karena berbagai alasan.
Perhatian dinilai dengan kemampuan
berhitung atau meminta pasien mengeja
kata secara mundur.
e. Kemampuan membaca dan menulis
Pasien diminta untuk bereaksi terhadap
suatu kalimat dan selanjutnya melakukan
apa yang diperintahkan kalimat tersebut.
Pasien juga diminta untuk menulis kalimat
sederhana tapi lengkap

f. Kemampuan visuospasial
Pasien diminta mencontoh suatu gambar
seperti jam atau segilima yang
berpotongan
g. Berpikir abstrak
Kemampuan pasien untuk berhadapan
dengan konsep
h. Sumber informasi dan intelegensia
Intelegensia
berhubungan dengan perbendaharaan
kata dan sumber pengetahuan umum

VII. Pengendalian Impuls

Pemeriksaan pengendalian impuls penting


dalam memastikan kesadaran pasien tentang
perilaku yang sesuai secara sosial dan suatu
pengukuran tentang kemungkinan bahaya
pasien bagi dirinya sendiri atau orang lain,
misalnya : impuls seksual, agresif dan lainnya.

VIII. Daya Nilai dan tilikan


Daya Nilai menilai aspek kemampuan
pasien dalam pertimbangan sosial.
Apakah pasien mengerti kemungkinan akibat
dari perilakunya?
Dapatkah pasien memperkirakan apa yang akan
dilakukannya didalam situasi khayalan?

Tilikan derajat kesadaran dan


pengertian pasien mengenai gangguan
kesehatan jiwa yang dialami.

Tingkat tilikan

Sadar

Penyan
gkalan

Kesada
ran
sedikit

Terdap
at
kesada
ran

Tilikan
intelek
tual

Tilikan
emosio
nal
yang
sesung
guhny
a

IX. Realibilitas

Perkiraan kesan dokter psikiatri pada


kebenaran atau kejujuran pasien dalam
menyampaikan peristiwa dan situasi
secara akurat.

Anda mungkin juga menyukai