Dokumen tersebut berisi daftar simbol-simbol yang sering digunakan dalam bidang teknik sipil dan struktur seperti simbol untuk koefisien, luas, diameter, jarak, kemiringan, momen, tegangan, kuat geser, berat jenis dan lainnya.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
288 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut berisi daftar simbol-simbol yang sering digunakan dalam bidang teknik sipil dan struktur seperti simbol untuk koefisien, luas, diameter, jarak, kemiringan, momen, tegangan, kuat geser, berat jenis dan lainnya.
Dokumen tersebut berisi daftar simbol-simbol yang sering digunakan dalam bidang teknik sipil dan struktur seperti simbol untuk koefisien, luas, diameter, jarak, kemiringan, momen, tegangan, kuat geser, berat jenis dan lainnya.
Dokumen tersebut berisi daftar simbol-simbol yang sering digunakan dalam bidang teknik sipil dan struktur seperti simbol untuk koefisien, luas, diameter, jarak, kemiringan, momen, tegangan, kuat geser, berat jenis dan lainnya.
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4
DAFTAR SIMBOL
f = jarak momen maksimum dari permukaan tanah
e = void ratio Cu = kohesi undrain d = diameter = tahahan ujung bawah ultimit (kN)
Ab = luas penampang ujung bawah tiang (m2)
Cb = kohesi pada kondisi tak terdrainase = tekanan overbuden ujung bawah tiang
= tahanan gesek ultimit
= luas selimut tiang (kN/m2)
fs = tahanan gesek persatuan luas (kN/m2)
= faktor adhesi
Cu = kohesi tak terdrainase rata-rata disepanjang tiang (kN/m2)
= koefisien tak berdimensi p0 = tekanan overburden efektif rata-rata yang diambil dari ujung tiang bawah sampai kepermukaan tanah = Kapasitas daya dukung tiang pancang tunggal (Kg)
= Tahanan ujung sondir (kg/cm2)
= Luas penampang tiang (cm2)
= Jumlah hambatan lekat (kg/cm)
= Keliling tiang (cm)
Eg = efisiensi kelompok tiang
m = jumlah baris tiang n = jumlah tiang dalam satu baris = arc tg d/s, dalam derajat
= jarak pusat ke pusat tiang (m)
d = diameter tiang (m)
= tekanan arah vertikal
= tekanan arah horizontal
= koefisien tekanan tanah
= gamma (kg/cm3)
u = tekanan air pori
z = jarak lapisan tanah ke permukaan tanah = sudut geser tanah
PI = Indeks Plastisitas = Berat isi kering tanah di lapangan
= sudut geser antara tanah dengan dasar dinding
ca = adhesi antara tanah dengan dasar dinding V,H = komponen gaya vertikal dan horizontal B = lebar bagian potongan yang ditinjau E = eksentrisitas m = Kemiringan V:1 atau ctg Pv = Gaya reaksi atau beban aksial Pn = Gaya aksial pada tiang miring V = Jumlah gaya vertikal n = Jumlah tiang pancang My = Momen yang bekerja pada sumbu y-y Mx = Momen yang bekerja pada sumbu x-x Xi = Jarak tiang ke titik berat Fs = angka keamanan terhadap kekuatan tanah f = kekuatant geser rata-rata dari tanah f = tegangan geser rata-rata yang bekerja sepanjang bidang longsor q = Beban merata (t/m2)
H = Kedalaman (m) s = Tegangan Tanah (t/m2) g = Berat volume tanah (t/m3)
= kuat tekan beton yang disyaratkan (MPa)
fy = kuat leleh yang disyaratkan untuk tulangan (MPa)
Lx = panjang bentang terpendek (m) Ly = panjang bentang terpanjang(m) Mu = momen ultimite (t.m) Mn = momen nominal (t.m) Qizin = kapasitas daya dukung izin tiang (ton) Wc = Berat jenis beton (t/m3) qc = Beban merata (t/m) JHP = Jumlah hambatan lekat (kg/cm2) Ko = Koefisien tekanan tanah diam sh = Tegangan horizontal (t/m2) sv = Tegangan vertikal (t/m2) = Sudut geser tanah (o) C = kohesi (t/m2) Ka = Koefisien tekanan tanah aktif Kp = Koefisien tekanan tanah pasif Hu = Tahanan lateral ultimit tiang Hw = Beda tinggi muka air (m) Pa = Tekanan tanah aktif (t/m) Pp = Tekanan tanah pasif(t/m) SF = Safety factor E = Modulus elastis tiang Vc = kuat geser nominal yang disumbangkan oleh beton Vu = kuat geser terfaktor pada penampang Vs = kuat geser nominal yang disumbangkan oleh tulangan geser My = Momen leleh ds = selimut beton A = luas penampang (m2) = rasio tulangan tarik non-prategang b = rasio tulangan yang memberikan kondisi regangan yang seimbang u = diameter tulangan utama (mm) s = diameter tulangan polos (mm)