Laporan Resmi Transformator Dan Osiloskop Rev 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK


ELEKTRONIKA DISKRIT
TRANSFORMATOR DAN OSILOSKOP

Dosen Pembimbing:
Torib Hamzah, M.Pd
NIP 19670910 200604 1 001

Disusun oleh :

Muhammad Amir Maruf

P27838016038

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
TAHUN AJARAN 2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Listrik sudah seperti kebutuhan pokok bagi manusia. Karena seperti yang kita tahu pada saat
ini hampir semua perangkat yang menggunakan listrik untuk pembagkitnya, misalnya AC, radio,
lampu, TV, dan masih banyak perangkat lainnya. Rumah, perusahaan, pabrik, sekolah, dan
bangunan lainnya juga tidak bisa lepas dari listrik. Dalam instalasi listrik dalam kehidupan sehari-
hari tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang, melainkan harus dilakukan berdasarkan standar
yang berlaku dan dengan syarat keamanan tertentu. Oleh karena itu, diadakan praktikum oleh
mahasiswa untuk mempelajari dan memahami fungsi transformator dan osiloskop serta
penerapannya pada rangkaian listrik.

1.2 Batasan Masalah


1. Dapat memahami fungsi dan kegunaan transformator dan osiloskop.
2. Dapat memahami fungsi dan kegunaan rangkaian transformator dan osiloskop.

1.3 Rumusan Masalah


1. Pengertian transformator dan osiloskop?
2. Fungsi transformator dan osiloskop?
3. Macam macam transformator dan osiloskop?

1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari diadakan praktikum ini adalah :
1. Mahasiswa dapat memahami dan mengaplikasikan transformator dan osiloskop pada
rangkaian listrik.
2. Mahasiswa dapat mengetahui kegunaan transformator dan osiloskop pada rangkaian listrik.
3. Mahasiswa dapat menganalisa dengan menghitung nilai transformator dan osiloskop pada
rangkaian listrik.

1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Mahasiswa dapat memahami dan mengaplikasikan transformator dan osiloskop.
2. Mahasiswa dapat mengetahui kegunaan dan menganalisa rangkaian transformator dan
alat osiloskop.
1.5.2 Manfaat Praktis
Mahasiswa dapat memahami Transformator serta osiloskop dan menerapkannya pada
rangkaian listrik.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Transformator
Transformator adalah sebuah alat yang mentransfer energi antara dua sirkuit yang melalui
induksi elektromagnetik. Transformator di mungkinkan untuk digunakan sebagai
perubahan tegangan dengan mengubah tegangan sebuah arus bolak-balik dari satu tingkat
tegangan ke tingkat tegangan lainnya dari input ke input alat tertentu, untuk
menyediakan kebutuhan yang berbeda dari sebuah tingkatan arus sebagai sumber arus
cadangan, atau bisa juga digunakan untuk mencocokkan impedansi antara sirkuit elektrik yang
tidak sinkron untuk memaksimalkan pertukaran antara dua sirkuit. Hal ini memungkinkan
terjadinya pertambahan daya arus listrik yang terjadi dari sebuah benda yang memiliki arus
tegangan listrik yang tidak stabil.

Gambar 2.1 Transformator.

Pada pengertian transformator ini, biasanya alat ini terdiri dari dua kabel yang melilit di
sekeliling inti yang sama untuk menciptakan efek arus listrik yang sangat kuat dari ke dua kabel
tersebut. Inti tersebut biasanya di lapisi dengan besi. Gulungan yang menerima aliran arus listrik
merujuk pada untaian primer, sedangkan gulungan hasil disebut dengan untaian kedua. Sebuah
arus listrik disalurkan melalui untaian primer transformator yang menghasilkan medan
elektromagnetik disekelilingnya dan bemacam perubahan magnetik pada inti dari
transformator tersebut. Dengan induksi elektromagnetik, perubahan magnetik tersebut
menghasilkan bermacam daya elektromotif pada untaian kedua, menghasilkan arus listrik
sepanjang sambungan hasil. Jika ada banyak impedansi yang tersambung sepanjang untaian
kedua, aliran yang melewati untaian tersebut menyerap tenaga dari untaian primer dan sumber
tenaganya. Sedikit penjelasan tentang cara pengaplikasiannya pada pengertian transformator
kali ini, fungsi transformator berdasarkan dua prinsip hukum induksi elektromagnetik, yaitu
sebuah arus elektrik yang melewati konduktor, seperti kabel, dapat menghasilkan sebuah
medan elektrik yang mengelilingi kabel tersebut, dan sebuah perubahan medan magnetik
disekitar kabel dapat memberikan tegangan sepanjang ujung dari kabel tersebut.

2.2 Fungsi Transformator


Fungsi transformator dalam dunia elektronika memegang peranan yang sangat penting. Secara
garis besar fungsi transformator adalah untuk menyalurkan energi listrik ke tegangan rendah
maupun ke tegangan tinggi, penyaluran ini berlangsung dalam frekuensi yang sama. Fungsi
ini juga dikenal pula sebagai istilah step up dan step down. Fungsi transformator juga
memegang sebuah peranan penting dalam dunia elektronika, sama halnya seperti dengan fungsi
kapasitor, resistor, transistor, dan dioda. Fungsi berikutnya dalam transformator yang tidak
kalah penting adalah sebagai sistem komunikasi dimana transformator atau trafo digunakan
sebagai frekuensi radio dan video. Lalu bagaimanakah fungsi dari transformator dalam
kehidupan sehari-sehari kita. Sebagai berikut fungsi Transformator :
1. Menaikkan tegangan arus listrik, transformator banyak memegang peranan dalam
hal ini. Tidakah kalian menyadari bahwa lemari es, televisi bahkan komputer yang
kalian gunakan setiap hari memanfaatkan fungsi transformator yang sebagai penaik
tegangan arus listrik. Transformator step up ini memiliki lilitan sekunder yang lebih
banyak dibandingkan dengan lilitan primer sehingga fungsinya sebagai penaik
tegangan arus listrik sangatlah jelas. Oleh karena itu, janganlah heran ketika anda
menyalakan lemari es, televisi ataupun komputer listrik pada rumah anda untuk sesaat
akan terasa seperti mengalami black out sepersekian detik. Hal ini adalah efek dari
transformator step up yang sedang bekerja.
2. Menurunkan tegangan arus listrik. Jumlah lilitannya berbalik dengan transformator
step up, jika step up lilitan yang terbanyak ada pada lilitan sekunder maka
transformator step down ini lilitan yang terbanyak adalah lilitan primernya dibanding
dengan lilitan sekunder. Contoh dari penggunaan transformator step down bisa dilihat
ketika kita mencharge handphone kita ataupun ketika kita sedang mencharge baterai
kamera kita. Memang ini sudah sesuai dengan fungsinya yang sebagai penurun tegangan
arus bolak-balik.
Baik transformator step up maupun step down secara tidak langsung memainkan peran
yang sangat penting. Mungkin beberapa diantara kita masih belum menyadari hal ini.
Semoga dengan sajian ini bisa membantu anda mengenali fungsi transformator.
2.3 Cara Kerja Transformator
Cara Kerja Transformator mungkin menjadi sebuah pertanyaan yang cukup umum bagi
orang awam yang kurang menguasai ilmu di bidang teknologi. Sudah umum untuk diketahui
bahwa transformator adalah suatu perantara atau media untuk menyalurkan tenaga listrik dari
tegangan rendah ke tegangan yang lebih tinggi bisa juga terjadi sebaliknya dan bekerja
berdasarkan prinsip induksi elektromagnet. Transformator diibaratkan sebagai sebuah jantung
dalam transisi tegangan listrik. Penggunaan dari transformator pun sudah sering kita rasakan
dalam berbagai aktivitas sehari-hari yang kita lakukan. Namun mungkin hanya sebagian
diantara kita yang mengerti tentang cara transformator bekerja. Tidakah kalian tahu
bahwa dalam sebuah transformator terdapat dua hukum yang bekerja yaitu hukum induksi
faraday dan hukum Lorenz dalam menyalurkan daya. Kedua hukum ini bekerja bersamaan dalam
sebuah transformator.
Gambar 2.2 Cara Kerja Transformator

Secara sederhana cara kerja transformator adalah seperti perputaran tegangan arus bolak
balik (AC). Lebih detailnya tentang cara kerja ini adalah ketika lilitan primer dihubungkan
dengan tegangan arus bolak-balik maka menimbulkan perubahan arus listrik pada lilitan
primer yang mempengaruhi medan magnet. Medan magnet yang telah berubah ini semakin
diperkuat dengan adanya inti besi dan inti besi tersebut menghantarkannya ke lilitan
sekunder. Hal ini akan mengakibatkan timbulnya GGL induksi pada masing-masing ujung
lilitan sekunder. Efek dari peristiwa ini dinamakan induktansi timbal balik
(mutual inductance). Prinsip kerja ini sama dengan induksi elektromagnetik dimana
kesamaan ini adalah terdapat penghubung magnetik diantara sisi primer dan sisi sekunder.
Dalam hukum induksi faraday menjelaskan bahwa gaya listrik melalui garis lengkung yang
tertutup berbanding lurus dengan perubahan persatuan waktu dimana arus induksi dilingkari
oleh lengkungan itu. Sedangkan hukum Lorentz menjelaskan bahwa arus bolak-balik yang
beredar mengelilingi inti besi berakibat pada berubahnya inti besi tersebut menjadi magnet.
Kemudian apabila magnet tersebut dikelilingi oleh suatu lilitan, maka lilitan tersebut akan
mempunyai perbedaan tegangan pada kedua ujung lilitannya. Dari kedua hukum ini dapat
disimpulkan bahwa baik hukum induksi faraday maupun hukum Lorenz diterapkan dalam
bagaimana transformator bekerja.

2.4 Osiloskop

Gambar 2.3 Osiloskop

Osiloskop adalah alat ukur elektronik yang dapat memetakan atau memproyeksikan
sinyal listrik dan frekuensi menjadi gambar grafik agar dapat dibaca dan mudah dipelajari.
Dengan menggunakan osiloskop, kita dapat mengamati dan menganalisa bentuk gelombang
dari sinyal listrik atau frekuensi dalam suatu rangkaian elektronika. Pada umumnya
osiloskop dapat menampilkan grafik Dua Dimensi (2D) dengan waktu pada sumbu X dan
tegangan pada sumbu Y. Osiloskop banyak digunakan pada industri-industri seperti
penelitian, sains, engineering, medikal dan telekomunikasi. Saat ini, terdapat dua jenis
osiloskop yaitu osiloskop analog yang menggunakan teknologi CRT (Cathode Ray Tube)
untuk menampilkan sinyal listriknya dan osiloskop digital yang menggunakan LCD untuk
menampilkan sinyal listrik atau gelombong. Selain fitur-fitur dasarnya, kebanyakan
osiloskop juga dilengkapi dengan alat pengukuran yang dapat mengukur frekuensi,
amplitudo dan karakteristik gelombang sinyal listrik. Secara umum, osiloskop dapat
mengukur karakteristik yang berbasis waktu dan juga karakteristik yang berbasis
tegangan (Voltage).

Gambar 2.4 Sinyal osiloskop

Frekuensi merupakan jumlah getaran yang dihasilkan selama 1 detik yang dinyatakan
dengan Hertz. Sedangkan periode adalah kebalikan dari Frekuensi, yaitu waktu yang
dibutuhkan untuk menempuh 1 kali getaran yang biasanya dilambangkan dengan t dengan
satuan detik. Kemampuan osiloskop dalam mengukur maksimum frekuensi berbeda-beda
tergantung pada tipe osiloskop yang digunakan. Ada yang dapat mengukur 100MHz, ada
yang dapat mengukur 20MHz, ada yang hanya dapat mengukur 5MHz. Duty Cycle
(Siklus Kerja) adalah perbandingan waktu ketika sinyal mencapai kondisi ON dan ketika
mencapai kondisi OFF dalam satu periode sinyal. Dengan kata lain, Siklus Kerja (Duty
Cycle) adalah perbandingan lama kondisi ON dan kondisi OFF suatu sinyal pada setiap
periode. Rise Time adalah waktu perubahan sinyal (durasi) dari sinyal rendah ke sinyal
tinggi, contoh dari 0V ke 5V. Sedangkan Fall Time adalah waktu perubahan sinyal (durasi)
dari sinyal tinggi ke sinyal rendah, contohnya perubahan dari 5V ke 0V. Amplitudo adalah
ukuran besarnya suatu sinyal atau biasanya disebut dengan tingginya puncak gelombang.
Terdapat beberapa cara dalam pengukuran amplitudo yang diantaranya adalah pengukuran dari
puncak tertinggi ke puncak terendah (Vpp), ada juga yang mengukur salah satu puncaknya saja
baik yang tertinggi maupun yang terendah dengan sumbu X atau 0V. Tegangan maksimum dan
minimum osiloskop dapat dengan mudah menampilkan tegangan maksimum den minimum
suatu rangkaian elektronika. Tegangan rata-rata osiloskop dapat melakukan perhitungan
terhadap tegangan sinyal yang diterimanya dan menampilkan hasil tegangan rata-rata sinyal
tersebut. Tidak Semua Osiloskop memiliki kinerja yang sama, hal ini tergantung oleh
spesifikasi pada osiloskop tersebut. Beberapa spesifikasi penting pada osiloskop yang
menentukan kinerja osiloskop diantaranya seperti dibawah ini :
1. Bandwidth (Lebar Pita) menentukan rentang frekuensi yang dapat diukur oleh
osiloskop. Contohnya 100MHz, 20MHz dan10MHz.
2. Digital atau analog osiloskop dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu osiloskop
analog dan osiloskop digital. Osiloskop analog menggunakan tegangan yang diukur
untuk menggerak berkas elektron dalam tabung gambar untuk menampilkan bentuk
gelombang yang diukurnya. Sedangkan osiloskop digital menggunakan Analog to Digital
Converter (ADC) untuk mengubah besaran tegangan menjadi besaran digital. Pada
umumnya, osiloskop analog memiliki lebar pita atau bandwidth yang lebih rendah, fitur
Amplitudo = Tinggi kotak X Volt/Div
lebih sedikit dibandingkan dengan osiloskop digital, namun osiloskop analog memiliki
respon yang lebih cepat.
1
3. Frekuensi
Jumlah Channel (Kanal) =
osiloskop yang dapat membaca lebih dari satu sinyal dalam
Lebar kotak X Time /
waktu yang sama dan menampilkannya di layar secara simultan. Kemampuan tersebut
tergantung pada jumlah kanal yang dimilikinya. Pada umumnya, osiloskop yang
ditemukan di pasaran memiliki 2 atau
V P = 4 kanal.
4. V Ac
Sampling rate hanya untuk osiloskop digital yaitu berapa kali sinyal itu dibaca dalam
0,707
satu detik.
5. Rise time pada osiloskop menunjukan seberapa cepat osiloskop tersebut mengukur
perubahan sinyal naik dari yang terendah ke yang tertinggi. Maximum Input Voltage
Setiap peralatan elektronik memiliki batas tegangan Inputnya, tak terkecuali osiloskop.
Jika sinyal melebihi batas tegangan yang ditentukan, osiloskop tersebut akan menjadi
rusak karenanya.
6. Vertical Sensitivity (Sensitivitas Vertikal) adalah nilai vertical sensitivity
menunjukan kemampuan penguatan vertikal untuk memperkuat sinyal lemah pada
osiloskop. Vertical sensitivity ini diukur dengan satuan Volt per div.
7. Time Base menunjukan kisaran sensitivitas pada horisontal atau sumbu waktu. Nilai
Time Base diukur dengan satuan second per div.
8. Input Impedance atau Impedansi Input digunakan pada saat pengukuran frekuensi
tinggi. Kita juga dapat menggunakan probe osiloskop untuk kompensasi impedansi yang
kurang.
2.5 Rumus Kalibrasi Osiloskop

....(1)

....(2)

2.6 Rumus Perhitungan


.(3)

....(4)

V DC = 0,636 x VP (Hitung)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


1. Osiloskop
2. Trafo
3. Jepit buaya
4. Multimeter
3.2 Langkah Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Pelajari terlebih dahulu karakteristik dari lilitan primer dan sekunder pada trafo.
3. Pastikan anda sudah melakukan kalibrasi osiloskop.
4. Hubungkan trafo yang telah disediakan ke jala-jala PLN.
5. Ukur tegangan output trafo mengunakan multimeter.
6. Buktikan pengukuran dengan alat osiloskop.
3.2 Gambar Rangkaian

3.3 Tabel Pengamatan


No Tegangan Resistansi Vukur VOsi Resistansi Vukur

Trafo Lilitan Multi (V P) Lilitan Multi


Multimeter Osiloskop
Sekunder (V AC) Analog Digital Primer (V AC)

1 3V 0,2 2,6 V VPP = 8 VPP = 8,4 (110 V) (240)

VP = 4 VP = 4,2 75 210 V

VPP = 13 VPP = 12,4 (125 V)


2 4,5 V
T r a0,4
fo 4,1 V
VP = 16,5 VP = 6,2 85
220 12
3 6V 0,6 5,8 V VPP = 18 VPP = 17 (220 V)
L is t r ik P L N
VP = 9 VP = 8,5 150

4 7.5 V 0,6 7,6 V VPP = 22 VPP = 21 (240 V)


0 0
VP = 11 VP = 11,5 160

5 9V 1 9,1 V VPP = 26 VPP = 25

VP = 13 VP = 12,5

6 12 V 1,2 11 V VPP = 34 VPP = 33

VP = 17 VP = 16,5

3.4 Tabel Perhitungan


No Tegangan VOsi Perhitungan
Trafo (V P)
Analog Digital
1 3V Volt Volt Vrms
A= x Tinggi Kotak A= x Tinggi Kotak VP =
DIV DIV 0,707
A = 2 x 4,2 A = 5 x 1,6 3
VP =
A = 8,4 A= 8 0,707
V P = 4,2

1 1 V PP = 2 x V P
F= F=
Time Time V PP = 2 x 4,2
Lebar Kotak x Lebar Kotak x

V PP = 8,4
1 1
F= 3
F= 3
4 x 5 x 10 4 x 5 x 10

1 1
F= 2
F= 2
2 x 10 2 x 10
102 102
F= F=
2 2
F = 50 Hz F = 50 Hz
2 4,5 V Volt Volt Vrms
A= x Tinggi Kotak A= x Tinggi Kotak VP =
DIV DIV 0,707
A = 2 x 6,2 A = 2,6 x 5 4,5
VP =
A = 12,4 A = 13 0,707
V P = 6,4

1 1 V PP = 2 x V P
F= F=
Time Time V PP = 2 x 6,4
Lebar Kotak x Lebar Kotak x

V PP = 12,8
1 1
F= F=
4 x 5 x 103 4 x 5 x 103

1 1
F= F=
2 x 102 2 x 102
2 2
10 10
F= F=
2 2
F = 50 Hz F = 50 Hz
3 6V Volt Volt Vrms
A= x Tinggi Kotak A= x Tinggi Kotak VP =
DIV DIV 0,707
A = 5 x 3,4 A = 5 x 3,6 6
VP =
A = 17 A = 18 0,707
V P = 8,5

1 1 V PP = 2 x V P
F= F=
Time Time V PP = 2 x 8,5
Lebar Kotak x Lebar Kotak x

V PP = 17
1 1
F= F=
4 x 5 x 103 4 x 5 x 103
Keterangan :
A = Amplitudo
F = Frekuensi

BAB IV
ANALISIS DAN KESIMPULAN

4.1 Analisis
Transformator adalah komponen elektronika yang dapat mengubah arus dan tegangan untuk
dinaikkan atau diturunkan.
4.2 Kesimpulan
Transformator adalah komponen untuk mengubah tegangan atau arus menjadi dinaikkan dan
diturunkan. Sedangkan osiloskop adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur amplitude,
frekuensi dan periode.
DAFTAR PUSTAKA

1. Kurniasani andrian. Pengertian Transformator ,


http://kumpulandasarelektronik.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-transformator.html.
Diakses pada : 01 Oktober 2016

2. Kho dicson.Pengertian Osiloskop,


http://teknikelektronika.com/pengertian-osiloskop.html.
Diakses pada : 25 september 2016
LAMPIRAN

1. FOTO PRAKTIKUM
2. LAPORAN SEMENTARA
FOTO PRAKTIKUM

GAMBAR KETERANGAN
Perhitungan Vpp tegangan dan pengambilan data.

Mengukur resistansi atau hambatan lilitan primer


dan sekunder. Cek tegangan sisi sekunder.
Kalibrasi osiloscop dan pengukuran tegangan output
trafo.

Anda mungkin juga menyukai