Petunjuk Praktikum Eksperimen Fisika KBK Astronomi
Petunjuk Praktikum Eksperimen Fisika KBK Astronomi
Petunjuk Praktikum Eksperimen Fisika KBK Astronomi
EKSPERIMEN FISIKA
KBK ASTRONOMI
Oleh :
Oleh:
DRS.SUTRISNO,M.T.
NIP. 19610102 198803 1 002
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
JANUARI TAHUN 2012
KATA PENGANTAR
keahlian, dan matakuliah ini adalah matakuliah yang dikaitkan dengan KBK
Astronomi. Dalam praktikum ini sebagai dasar peserta didik untuk mengalami
praktikum ini peserta didik dapat menambah wawasan dan dapat diterapkan dalam
maupun saran-saran dari peserta didik maupun pembaca lain yang tertarik pada
matakuliah ini.
Januari 2012
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Halaman
LAMPIRAN :
DASAR TEORI TATAKOORDINAT
3
PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA
SETING TELESKOP DI LABORATURIUM ASTRONOMI
JURUSAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG
A. Pendahuluan
jauh menjadi dekat sehingga obyek tersebut menjadi jelas. Oleh sebab itu dalam
benda yang jauh dapat terlihat sesuai dengan posisinya yang diatur dalam satuan
ketelitian dan presisi yang tinggi. Pengamatan ini terkait erat dengan peralatan
berpengaruh pada kejelasan dan ketepatan hasil pengamatan. Oleh karena itu
penggunaan teleskop itu sendiri. Untuk kali ini para mahasiswa dilatih untuk
Jurusan Fisika Universitas Negeri Malang, yaitu jenis teleskop Al-azimut merk
MEADE yang didasarkan pada system Tatakoordinat Horizon. Oleh sebab itu
praktikum ini. Dan sedikit teori tentang system teleskop. Diharapkan setiap
4
peserta akan dapat mengoperasikan dan memahami penggunaan teleskop dalam
B. Tujuan
Meade.
C. Peralatan
No. Peralatan / Bahan Kegunaan
1. Teleskop Meade ETX-125 Untuk pengamatan
( teleskop Al-Azimuth )
2. Tali / rafia / benang dan paku Untuk penghubung arah mata angin
3. Webcamp yang terhubung Mengambil data obyek
USB dan drivernya
4. Penggaris busur dan penggaris Untuk menggaris titik-titik hubung
lurus dari kayu panjang 1 m
5. Kapur/spidol Menandai arah titik mata angin
6. Laptop Untuk merekam data obyek
5
D. Prosedur Pengoperasian teleskop
1. Menentukan arah mata angin pada lokasi teleskop untuk pengamatan
a Tancapkan tongkat/stik diatas tanah dan tentukan arah utara,
selatan, timur maupun barat bedasarkan titik titik bayangan ujung
tongkat yang setiap 5 menit ditandai dengan tanda X , kemudian
garis dengan menggunakan benang/tali sebagai tanda arah mata
angin tersebut. Seperti dalam gambar berikut:
6
Gambar 3. Tanda arah mata angin untuk lokasi Teleskop
2. Merakit Teleskop
a. Rakit Teleskop Meade ETX-125 sesuai dengan urutan gambar berikut:
Rakit tripot (kaki teleskop) seperti gambar berikut:
7
Gambar 5.Tas Teleskop Meade ETX-125
8
c.Tempatkan Teleskop yang sudah dirakit untuk digunakan sebagai
pengamatan pada daerah yang telah ditandai dengan arah mata angin
Gambar 8. Tempatkan teleskop pada tempat yang sudah ditandai arah mata angin
d. Buka tutup lensa obyektif teleskop seperti pada gambar berikut
9
e. Pasang lensa okuler teleskop seperti gambar berikut:
10
3. Pengamatan Obyek benda
Setelah teleskop siap, gunakan pemgamatan benda/obyek yang jauh dan mudah
terlihat kemudian atur fokus pada eyepiece dengan menggerakan pelahan-lahan
sampai obyek terlihat dengan jelas diteleskop. Kemudian catat posisi Azimuth
obyek dan atlitudenya. Selanjutnya rekam obyek dengan mengganti eyepiece
dengan Webcam dan atur fokus sampai terlihat jelas di laptop setelah jelas di
snapshoot untuk diambil gambarnya sebagai data.
11
LEMBAR PENGAMATAN SEMENTARA
PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA
SETING TELESKOP DI LABORATURIUM ASTRONOMI
JURUSAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG
NAMA : ..
NIM : .
TGL.PERCOBAAN :
Lokasi Pengamatan :
: ..LS ..BT
Waktu Pengamatan : .
Posisi Azimuth :
Posisi Atlitude : ..
Mengetahui,
Dosen/Asisten
( )
12
LAMPIRAN TEORI
TATAKOORDINAT
Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan
bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis
edarnya.
Jika kita melihat langit, seolah-olah kita melihat bagian dalam dari
terlihat seolah-olah menempel pada bagian dalam bola raksasa, yang kita
namakan bola langit. Untuk merujuk posisi objek-objek di bola langit itu,
Perbedaan antar sistem koordinat adalah perbedaan pemilihan titik asal mengukur
13
mendefinisikan kordinat-koordinat tersebut. Pada tulisan ini, yang dibahas sistem
Sejak zaman yunani kuno telah diyakini bahwa bumi, bulan, planet,
matahari, semuanya berbentuk bola, karena bola diyakini rerupakan bentuk ruang
yang paling sempurna. Untuk memudahkan mempelajari benda bentuk bola seperti
itu perlu disepakati terlebih dahulu beberapa istilah penting pada bidang bola
berikut:
a. Bola langit adalah bola dengan radius yang amat besar (dibandingkan dengan
langit (Bulan, planet, bintang, galaksi, dll) diproyeksikan pada bola langit, dan
pada posisi pengamat di permukaan Bumi. Posisi yang merujuk pada bola
b. Bola langit standar adalah bola langit yang pusatnya berimpit dengan pusat
Bumi. Posisi benda langit yang diproyeksikan pada bola langit standar ini
adalah posisi benda langit yang akan diamati oleh pengamat jika ia berada di
pusat Bumi. Posisi yang merujuk pada bola langit standar dinamakan posisi
c. Bidang bola ialah tempat kedudukan titik-titik yang sama jarak dari satu titik tetap.
tetap ini disebut pusat bola, dan jarak sama tadi disebut jejari bola.
14
Gambar 1.1 Bola langit (kiri) dan bola langit standar
(kanan).
d. Lingkaran besar ialah lingkaran pada bidang bola yang sepusat dengan bola.
e. Lingkaran kecil ialah lingkaran pada bidang bola yang tidak sepusat dengan bola.
Untuk selanjutnya, penggunaan istilah bola langit merujuk pada bola langit
standar. Pusat bola langit (yang juga pusat Bumi) selanjutnya akan disimbolkan
15
Lingkaran besar adalah lingkaran yang pusatnya berimpit dengan titik pusat bola
langit (berwarna hijau). Lingkaran berwarna merah, kuning, dan biru adalah
lingkaran besar, sedangkan lingkaran berwarna abu-abu bukan.
2. Bola Dunia
a.Bidang bola dunia
jarum jam, dikatakan juga perputaran ini dari barat ke timur. Kutub
Equator bola dunia ialah lingkaran besar pada bidang bola dunia
juga khatulistiwa.
d.Lintang geografi
Lintang geografis ialah lingkaran kecil pada bidang bola dunia yang
disebut lintang utara (LU) dan di selatan disebut lintang selatan (LS),
Lintang kutub utara adalah 900 dan lintang kutub selatan adalah -90.
16
e.Bujur geografi
Bujur geografi adalah lingkaran besar pada bola dunia yang bergaris
Greenwich atau bujur nol. Bujur nol berpotongan dengan ekuator di teluk
Afrika, dan dinamakan titik acuan 0. Dari bujur nol ke timur sejauh 180 0
sejauh -180 0 (negatif) disebut bujur barat dilambangi huruf BB. Bujur
bujur batas.
Sistem koordinat bidang bola dunia ialah susunan salib sumbu yang
dibentuk dari ekuator dan bujur Greenwich. Koordinat yang digunakan pada
bola langit mirip seperti koordinat yang kita gunakan di permukaan Bumi,
besar, yaitu lingkaran pada bola langit yang pusatnya berimpit dengan pusat
bola langit. Dengan kata lain, lingkaran besar adalah lingkaran terbesar yang
bisa digambar di bola langit, dimana radius dari lingkaran besar tsb sama
dengan radius bola langit ( lihat Gambar 1.2 ). Lingkaran berwarna kuning,
merah, dan biru pada Gambar 1.2 adalah lingkaran besar, tetapi lingkaran
macam tata koordinat yang semuanya merupakan sistem koordinat bola tanpa
17
memperhitungkan jarak dari pusat bola. Lingkaran-lingkaran bujur (longitude)
yang membagi bola menjadi dua sama besar, semua lingkaran lintang yang lain
merupakan lingkaran kecil. Lingkaran lintang semakin kecil jika semakin dekat
dengan kutub bola. Jarak sudut lingkaran lintang terbesar ini adalah sama dari
kedua titik kutub yaitu 90. Seperti yang nampak pada gambar 1.3
lingkaran bujur
Lingkaran Lintang
Gambar
1.3 Lingkaran bujur dan lingkaran lintang
18
B. Pola Dasar Sistem Koordinat Astronomi
Setiap sistem koordinat astronomi memiliki:
Perbedaan pemilihan ketiga hal di atas itulah yang membedakan satu sistem
Titik-titik kutub pada tata koordinat Horison adalah titik Zenith dan Nadir.
Titik Zenith adalah suatu titik khayal pada bola langit tepat vertikal diatas kepala
pengamat. Titik Nadir adalah kebalikan dari titik zenith, berada pada bola langit
memang agak sulit membayangkan lingkaran horison ini, akan tetapi jika kita
berdiri di tepi pantai maka "perpotongan" antara kaki langit dengan permukaan
laut dapat dipandang sebagai lingkaran horison. Seperti yang nampak pada
19
Z
z
P
T
*a
U S
Azimuth B K*
Lingkaran Horison
20
Pada lingkaran horison terdapat empat titik istimewa yang disebut dengan
titik-titik Kardinal yaitu titik Utara, Timur, Selatan dan Barat. Bagaimana cara
Selatan. Untuk mengetahui arah Timur dan Barat dapat dilihat arah matahari terbit
dan terbenam. Meskipun tidak selalu tepat, namun cukup baik untuk perkiraan
pertama. Jika ingin mengetahui titik Timur dan Barat dengan ketepatan yang
tinggi, lihatlah titik terbit dan terbenam matahari pada tanggal sekitar tanggal 21
Altitude) yang didefinisikan sebagai jarak sudut benda langit dari lingkaran
horison. Dalam gambar 1.5 tinggi bintang adalah busur * K*. Bujur diistilahkan
dengan Azimuth (Az), yang kalau bintang berada di sebelah Barat Meridian,
diukur dari titik Utara kearah Barat hingga proyeksi benda langit pada lingkaran
horison, yaitu busur UBK* atau sudut UZK* pada gambar 1.6. Jika bintang
Timur. Dengan demikian angka azimuth adalah antara 0 sampai 180 ditambah
dengan keterangan Timur atau Barat. Ada juga astronom yang menggunakan cara
lain dalam menyatakan Azimuth, misalnya diukur dari Utara kearah Timur dari 0
sampai 360. Ada pula yang membedakan antara belahan bumi utara dan selatan,
untuk pengamat di belahan bumi utara Azimuth diukur dari titik Utara, sedangkan
untuk pengamat di belahan bumi selatan, azimuth diukur dari titik Selatan. Untuk
21
disebutkan juga titik awal dan arah pengukurannya. Seperti nampak pada gambar
1.7
Pada tata koordinat horison juga dikenal istilah Jarak Zenith (z), yaitu
koordinat suatu benda langit dalam tata koordinat horison dapat dinyatakan dalam
(Az,a) atau dalam (Az,z). Koordinat horison sangat bermanfaat ketika kita
berurusan dengan serapan cahaya bintang oleh atmosfir. Lingkaran lintang adalah
tempat kedudukan benda langit yang mengalami serapan atmosfir yang sama.
22
tebal sebelum mencapai pengamat, semakin banyak cahayanya yang diserap,
sehingga tampak semakin redup. Jika benda langit itu adalah matahari, pada saat
posisinya diatas kepala, tampak sangat terang, semakin sore, posisinya semakin
Pada saat mengamati suatu benda langit, tinggi benda langit itu tercermin
dari kemiringan teropong. Jika teropong tepat vertikal, maka benda langit tersebut
berada di Zenith. Jika teropong membentuk sudut dengan bidang datar, maka
a. Tinggi Bintang
Tinggi bintang yaitu busur pada lingkaran tinggi yang melalui bintang itu,
sampai 90 jika bintang di atas horizon dan 0 sampai -90 jika di bawah horizon.
Bintang di bawah horizon tidak dapat dilihat tetapi dapat dilukis pada bola langit.
Azimut bintang adalah busur pada horizon diukur dari titik Selatan menuju
atau melalui titik Barat sampai proyeksi bintang itu pada horizon, dihitung dari 0
sampai 360. Azimut bintang misalkan diterapkan berpangkal di titik Selatan dan
di ukur pada horizon menuju Barat. Busur yang menghubungkan Zenit dengan M1
horizon.
23
Benda-benda langit bergerak dari arah timur ke barat. Saat benda langit
mencapai titik tertingginya pada bola langit adalah saat ia berada pada meridian
pengamat. Saat ketika benda langit mencapai titik tertingginya ini dikatakan
benda langit tersebut berkulminasi atas, atau juga dikatakan transit lokal.
Kebalikan dari kulminasi atas adalah kulminasi bawah, yaitu saat benda langit
di bawah horizon.)
Contoh:
1. Sebuah bintang diamati memiliki altitud 25 derajat dan azimut 60 derajat. Maka
Posisi bintang dengan altitud 25 derajat dan azimut 60 derajat. Azimut bintang 60,
berarti kita mengukur sudut 60 derajat dari utara ke arah timur sepanjang horizon
pengamat. Altitud bintang 25 derajat, berarti kita mengukur sudut 25 derajat dari
horizon tegak lurus menuju zenith (sampai ke posisi bintang di bola langit).
24
2. Sebuah bintang diamati memiliki altitud -30 derajat dan azimut -115 derajat.
25
DAFTAR PUSTAKA
26