Pembandingan Sel

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dilakukannya praktikum Pengenalan Mikroskop ini sebagai
berikut:
- Mengetahui dan mengenal bagian-bagian mikroskop.

- Mengetahui cara penggunaan mikroskop dengan benar


1.2 Tinjauan Pustaka
Mikroskop merupakan alat utama yang digunakan dilaboratorium fisiologi.
Dengan bantuan mikroskop kita dapat mengamati bakteri yang tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang. Mikroskop berfungsi untuk membesarkan benda yang dilihat
sehingga memudahkan kita untuk mengamati benda yang renik. Mikroskop
merupakan alat bantu yang memungkinkan kita untuk mengamati objek yang
berukuran sangat kecil. Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang
organisme yang berukuran kecil, (Widyatmoko, 2008).
Oleh karena itu, untuk mengenal mikroskop dan bagian-bagiannya maka
dilakukanlah percobaan .
Mikroskop merupakan jendela untuk menjelajahi sel. Penemuan dan kajian
awal tentang sel memberi kem ajuan sejalan dengan penemuan dan penyempurnanan
mikroskop pada abad ketujuh belas. Mikroskop yang pertama kali digunakan oleh
para saintis adalah mikroskop cahaya. Cahaya tampak dilewatkan melalui specimen
dan kemudian menembus lensa kaca. Lensa ini memfraksi (membelokkan) cahaya
sedemikian rupa sehingga bayangan specimen diperbesar sewaktu bayangan itu
diproyeksi kemata kita. Dua nilai penting mengenai mikroskop adalah daya
pembesaran dan penguraiannya atau resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali
lebih besarobjeknya terlihat dibandingkan dengan ukuran yang sebenarnya. Daya urai
merupakan ukuran kejelasan citra yaitu jarak minimum dua titik yang dapat

1
dipisahkan dan masih dapat dibedakan lagi sebagai dua titik terpisah. Misalnya pa
yang terlihat dengan mata telanjang sebagai suatu bintang mungkin saja terurai
menjadi bintang kembar dengan sebuah teleskop.
Sama seperti daya urai mata manusia yang terbatas, daya urai teleskop dan
mikroskop juga terbatas. Mikroskop dapat didesain untuk memperbesar objek sebesar
yang diinginkan, tetapi mikroskop cahaya tidak pernah menguraikan rincian yang
lebih halus dari kira-kira 0,2 mikrometer. Penguraian ini dibatasi oleh panjang
gelombang cahaya tampak yang digunakan untuk menerangi spesimennya.
Mikroskop cahaya dapat memperbesar secara efektif hingga kira-kira 1000 kali
ukuran specimen sebenarnya, pembesaran yang lebih akan meningkatkan kekaburan.
Mikroskop telah menunjukkan kemajuan pesat pada tahun 1950-an dengan
pengenalan mikroskop electron. Sebagai pengganti mikroskop cahaya, mikroskop
electron memfokuskan berkas electron melalui specimen. Daya urai dihubungkan
terbalik dengan panjang gelombang radiasi yang digunakan mikroskop, dan berkas
electron memiliki panjang yang lebih pendek dari panjang gelombang cahay tampak.
Mikroskop electron modern secara teoritis dapat mencapai resolusi (penguraian) kira-
kira 0,1 nanometer, tetapi dalam prakteknya batas untuk struktur biologis umumnya
hanya kira-kira 2 nm, masih merupakan peningkatan ratusan kali lipat dari mikroskop
cahaya. Para ahli biologi mengguanakan istilah ultrastruktur sel untuk mengacu pada
anatomi sel yang diuraikan oleh mikroskop electron.
Terdapat dua jenis dasar mikroskop electron: yaitu mikroskop electron
transmisi dan mikroskop electron payar. Mikroskop electron mengungkapkan banyak
organel yang mustahil diuraikan oleh mikroskop cahaya . tetapi mikroskop cahaya
memiliki keunggulan, khususnya untuk mengkaji sel-sel hidup. Kelemahan
mikroskop electron adalah dalam hal metode yang digunakan dalam mempersiapkan
sel mati spesimennya. Selain itu, mikroskop electron menghasilkan artifak-artifak ,
ciri-ciri structural yang terlihat dalam mikrograf yang sebenarnya tidak ada dalam sel
hidup.

2
Mikroskop merupakan peralatan sitology, kajian tentang struktur sel yang
paling penting. Tetapi, menjelaskan secara sederhana beragam organel sel didalam sel
hanya mengungkapkan sedikit fungsinya. Biologi sel modern berkembang dari
integrasi antara sitology dan biokimia. Pendekatan biokimiawi yang disebut
fraksinisasi sel telah menjadi sangat penting dalam biologi sel. (Cambell, 1998)
Macam-macam mikroskop:
1. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bias digunakan
untuk benda yang berukuran relative besar. Mikroskop ini memiliki perbesaran 7
hingga 30 kali. Benda yang diamati dapat terlihat 3 dimensi. Komponen utama
mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa
okuler dan lensa objektif.
Perbedaan antara mikroskop stereo dengan mikroskop cahaya adalah sebagai berikut :
- Ruang ketajaman lensa mikroskop tereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
mikroskop cahaya .

- Sumber cahaya berasal dari atas sehingga objek yang tebal dapat diamati
Mikroskop stereo digunakan untuk mengamati benda tebal maupun tipis, transparan
maupun tidak menembus cahaya. Penyinaran biaanya dari atas tetapi dapat pula
diatur penyinaran dari bawah. Mikroskop stereo dibuat agar dapat mengamati
bayangan secara tiga dimensi dan tidak terbalik. Daya revolusi relative lemah dengan
medan pandang yang luas.
2. Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100.000 kali. Elektron
digunakan sebagai pengganti cahaya. Mikroskop electron mempunyai dua tipe yaitu
electron scanning dan mikroskop elektron transmisi. Mikroskop elektron scanning
digunakan untuk studi detail arsitektur permukaan sel atau permukaan renik lainnya
dan objek diamati secara tiga dimensi. Adapun mikroskop elektron transmisi
digunakan untuk mengamati struktur detail internal sel.

3
Pembentukan bayangan pada mikroskop electron terutama adalah hasil dari electron
yang tersebar. Pentingnya mikroskop elektron terletak pada kemampuannya
memisahkan yang tinggi yang dapat diperoleh, yaitu sekitar 0,2 nm. Satu keterbatasan
mikroskop electron adalah kemampuan pancaran elektron untuk menembus adalah
kecil.
3. Miksroskop Ultraviolet
Mikroskop Ultraviolet merupakan variasi dari mikroskop cahaya biasa.
Karena cahaya ultraviolet mempunyai gelombang yang lebih pendek daripada cahaya
yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultraviolet untuk pencahayaan dapat
meningkatkan daya pisah menjadi dua kali lipat daripada mikroskop biasa.
Mikroskop ini menggunakan lensa kuarsa. (George, 2007)
Fungsi-fungsi bagian-bagian mikroskop, antara lain:
- Lensa okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa. Berfungsi
untuk membentuk bayangan maya, tegak, diperbesar dari lensa objektif.
- Lensa objektif, lensa ini berada dekat pada objek yang diamati, lensa ini
membentuk bayangan nyata, terbalik, diperbesar. Dimana lensa ini diatur oleh
revolver untuk menentukan pembesaran lensa objektif
- Tabung mikroskop (tubus), berfungsi untuk mengatur focus dan menghubungkan
lensa objektif dengan lensa okuler.
- Bonggol pemutar kasar, berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop
secara cepat
- Bonggol pemutar halus, berfungsi menaik turunkan mikroskop secara lambat dan
bentuknya lebih kecil dari bonggol pengatur kasar.
- Revolver, berfungsi untuk mengatur pembesaran lensa objektif dengan cara
memutarnya.
- Reflector, terdiri dari dua jenis cermin, yaitu cermin datar dan cermin cekung.
Berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang
yang terdapat dimeja objek dan menuju ke mata pengamat.
- Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk

4
- Kondensor, berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk.
- Meja mikroskop, untuk meletakkan objek yang diamati
- Penjepit kaca, berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak
mudah bergeser
- Lengan mikroskop, sebagai pegangan pada mikroskop
- Kaki mikroskop sebagai penyangga atau penopang mikroskop
Pada mikroskop stereo, ada beberapa bagian mikroskop tambahan seperti:
- Bonggol besar, untuk mengatur preparat ke depan dan kebelakang
- Bonggol kecil, untuk mengatur preparat ke kanan dank e kiri
- Lampu halogen, sebagai media penyinaran
- Tombol on-off,
- Soket penyambung listrik
Pembesaran umum yang dihasilkan oleh mikroskop biologi yaitu:
- Objek 4x, okuler 10x, perbesaran total 40x
- Objek 40x, okuler 10x, perbesaran total 400x
- Objek 10x, okuler 10x, perbesaran total 100x.
Pembesaran umum yang dihasilkan oleh mikroskop stereo, yaitu:
- Objek 2x, okuler 10x, perbesaran total 20x
- Objek 2x, okuler 15x, perbesaran total 30x

5
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Biologi dasar dengan judul Pengenalan Mikroskop dan ini kami
lakukan pada hari Kamis, 26 September 2013 11 pada pukul 07.00 10.00 WITA.
Tempat yang kami pakai untuk melakukan praktikum yakni di Laboratorium
Fisiologi fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univeritas Mulawarman,
Samarinda

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
Alat yang digunakan pada saat praktikum adalah Mikroskop stereo
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada saat melakukan praktikum adalah sebuah kertas
yang bergambar Huruf A

3.3 Cara Kerja


Mikroskop yang digunakan adalah mikroskop stereo. Cara menggunakannya
yaitu:
- Untuk mengamati benda yang transparan dianjurkan dengan sinar dari bawah,
sedangkan untuk benda yang tidak transparan dengan sinar dari atas. Tetapi
dalam prakteknya, tergantung dari kelengkapan mikroskop dan selera
pengamat.
- Benda yang diamati dapat berupa benda kering, yang diletakkan diatas meja
sediaan
- Bonggol pengatur focus hanya satu macam. Setelah difokuskan, aturlah jarak
kedua okuler sehingga sesuai dengan jarak sipemakai.

6
- Pada mikroskop stereo yang dilengkapi dengan 2 lensa okuler, harus diatur
kedua lensa tersebut dalam focus yang sama pada mata kiri dan mata kanan.

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil pengamatan
Hasil pengamatan yang dilakukan pada Huruf A, menggunakan mikroskop
stereo dihasilkan bentuk huruf A yang maya, diperbesar dan terbalik.
4.2 Pembahasan
Mikroskop adalah alat yang mampu melakukan perbesaran hingga ratusan
kali, yang digunakan untuk mengamati benda renik atau mikro seperti virus dan
bakteri. Ada dua prinsip yang berbeda untuk mikroskop yaitu: 1.) mikroskop optik,
dibedakan menjadi mikroskop biologi dan mikroskop stereo; 2.) mikroskop electron.
Mikroskop biologi digunakan hanya dengan satu mata sehingga bayangan yang
terlihat hanya mengenai panjang dan lebar benda. Umumnya objek yang akan diamati
dengan mikroskop biologi harus memiliki ukuran yang kecil dan tipis sehingga dapat
ditembus cahaya. Mekanisme kerjanya dilakukan dengan jalan memusatkan cahaya
atau berkas sinar yang tampak oleh mata untuk membentuk bayangan objek.
Mikroskop ini mempunyai dua lensa utama, yaitu lensa objektif dan lensa okuler.
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan
untuk benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop ini mempunyai perbesaran 7
hingga 30 kali. Benda yang diamati dapat terlihat tiga dimensi.
Mikroskop stereo juga merupakan alat bantu pengamatan, dengan mikroskop
ini permukaan suatu objek dapat diamati lebih jelas. Bayangan yang terbntuk
merupakan pantulan cahaya yang jatuh dipermukaan objek, komponen utamanya
adalah lensa objektif, dan okuler dihubungkan oleh tabung, meja mikroskop dan
badan mikroskop.
Pada saat praktikum, kita diperkenalkan dengan mikroskop stereo. Bagaimana
cara menggunakan dan fungsi-fungsi dari bagian-bagian mikroskop tersebut. Bahan
yang digunakan adalah huruf A. huruf A diletakkan diatas meja sediaan, lalu di atur
pencahayaan nya dan focus dari mikroskop. Setelah itu, dihasilkan bayangan yang
huruf A yang mempunyai sifat maya, diperbesar dan terbalik.

8
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan tentang Pengenalan Mikroskop dan Membandingkan
dapat ditarik kesimpulan, antara lain :
- Bagian-bagian mikroskop

1. Diafragma

2. Lensa Objektif

3. Lensa Okuler

4. Kondensor

5. Lampu

6. Kabel

7. Tombol on/off

8. Kaki Mikroskop

9. Lengan Mikroskop

10. Meja Preparat

11. Penggeser mekanis

12. Tabung okuler

13. Revolver

14. Penjepit

15. Pengatur Cahaya

16. Refleksi

9
17. Bonggol pemutar halus

18. Bonggol pemutar kasar

19. Sumbu inklinasi

- Cara menggunakan mikroskop dengan benar :

1. Mikroskop diletakkan diatas meja yang kokoh, sebelumnya mikroskop diambil dari
tempat penyimpanan. Cara membawa mikroskop dengan memegang lengan
mikroskop dengan satu tangan, sedangkan tangan lainnya menyangga kaki
mikroskop.
2. Mikroskop diarahkan ke sumber cahaya dan revolver diputar sampai terdengar
bunyi klik, sehingga lensa objektif yang lemah tepat berada menghadapi objek.

3. Kondensor dinaikkan sampai batas atas dan diafragma dibuka

4. Tabung mikroskop diturunkan sampai batas terbawah dan sinar dicari. Jika sinar
yang diperoleh cukup, maka dilihat dari lensa okuler akan tampak bidang pandang
atau bidang optik menjadi terang dan terlihat jelas

5.2 Saran
Hendakknya sebelum melakukan praktikum, praktikum sudah harus
mempelajari dan mengetahui bagian-bagian dari mikroskop sehingga tidak
kebingungan saat melakukan praktikum.

10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan


- Mengetahui struktur-struktur dan bentuk sel
- Membandingkan sel hewan dan sel tumbuhan
- Mempelajari sifat-sifat sel hewan dan sel tumbuhan

1.2 Tinjauan Pustaka


Makhluk hidup tersusun dari beribu-ribu bahkan jutaan sel. Sel adalah unit
terkecil yang mampu atau dapat tepat hidup tanpa kehadiran sel yang lain, sehingga
sel merupakan segumpal protoplasma yang berinti sebagai individu yang berfungsi
menyelenggarakan aktivitas untuk kebutuhan hidupnya. Sel mempunyai bentuk dan
fungsi tertentu, setiap sel setelah tumbuh dan berdiferensiasi akan berubah
bentuknya sesuai dengan fungsinya. Sel-sel penyusun makhluk hidup sangat
bervariasi baik ukuran, bentuk, struktur maupun fungsinya.Sel terdiri atas membran
plasma, sitoplasma, nukleus, dan organel-organel yang memiliki bentuk khusus dan
secara bersama-sama membentuk sistem yang kompak. Sel adalah suatu unit yang
berisi sitoplasma dan setiap sel mempunyai tugas yang berbeda-beda, tetapi akan
terjadi diferensiasi dan spesialisasi sel, artinya sel mempunyai bentuk dan fungsi
tertentu. Jadi setiap sel bergantung pada sel lain untuk melakukan fungsinya.Sel
adalah satuan unit terkecil penyusun makhluk hidup.Maksud dari unit terkecil adalah
satuan struktural terkecil, satuan fungsional terkecil, satuan hereditas terkecil
penyusun makhluk hidup. Kebanyakan makhluk hidup di bumi ini terdiri atas
banyak sel. Pada dasarnya sel tidak mampu hidup tersendiri, yaitu mereka tidak
dapat melakukan semua fungsi organisme hidup, tetapi masing masing dikhususkan
untuk melakukan satu atau beberapa fungsi bagi organisme yang menjadikan sel itu
bagiannya. Jadi setiap sel bergantung pada sel-sel lain untuk melakukan fungsi-
fungsi yang tidak dapat dilakukan sendiri.Sebagai contoh, sel saraf dengan cepat

11
meneruskan sinyal listrik ke dalam tubuh tetapi bergantung seluruhnya pada sel-sel
darah merah untuk memberikan kepadanya oksigen yang amat diperlukannya, tanpa
oksigen sel saraf itu mati. Sel dibagi menjadi dua jenis, yaitu sel prokariotik dan sel
eukariotik. Namun, meskipun tipe sel itu bermacam-macam, terdapat persamaan
tertentu pada sifat-sifat bentuk dan fungsional yang lazim bagi kebanyakan sel
(walau tidak perlu semuanya). Sel sangat mendasar bagi ilmu biologi sebagai mana
atom bagi ilmu kimia. Seluruh organisme terdiri dari sel. Dalam hirarki organisasi
biologis, sel ini merupakan kumpulan materi paling sederhana yang dapat
hidup.Selain itu, terdapat beragam bentuk kehidupan yang berwujud sebagai
organisme bersel tunggal. Organisme yang lebih kompleks, termasuk tumbuhan dan
hewan, bersifat multiseluler, tubuhnya merupakan kerjasama dari berbagai jenis sel
terspesialisasi yang tidak akan bertahan lama jika masing-masing berdiri sendiri.
Namun demikian, ketika sel ini disusun menjadi tingkat organisasi yang lebih tinggi,
seperti jaringan dan organ, sel dapat dipisahkan sebagai unit dasar dari struktur dan
fungsi organisme.Sebagai system terbuka, sel ini secara kontinu bertukar materi
maupun energi dengan sekelilingnya. Semua sel berkerabat karena merupakan
turunan dari sel sebelumnya, tetapi sel ini telah mengalami modifikasi dalam
berbagai cara sepanjang sejarah evolusioner kehidupannya yang panjang. (Kimball,
1993)
Semua sel dibatasi oleh membrane plasma. Setiap organisme tersusun
dari salah satu dari dua jenis sel yang secara structural berbeda: sel prokariotik dan
sel eukariotik. Hanya bakteri dan arkea yang memiliki sel prokariotik, tanpa nucleus
atau organel tertutup membrane yang lain. Semua organisme lain memiliki sel
eukariotik, dengan nucleus tertutup membrane dan organel khusus lain dalam
sitoplasmanya. Kebutuhan akan rasio permukaan terhadap volume yang tinggi
membatasi ukuran sel. Protista, tumbuhan, jamur, dan hewan semuanya mempunyai
sel eukariotik. Perbedaan utama antara sel prokariotik dan eukariotik dengan
namanya. Kata prokariota (prokaryote) berasal dari bahasa Yunani pro, yang artinya
sebelum, dan karyon, yang artinya kernel, yang di sini disebut nucleus. Sel

12
prokariotik tidak memiliki nucleus. Materi genetiknya (DNA) terkonsentrasi pada
suatu daerah yang disebut nucleoid, tetapi tidak ada membrane yang memisahkan
daerah ini dari bagian sel lainnya. Sebaliknya, sel eukariotik (Yunani, eu, yang
berarti sebenarnya, dan karyon) memiliki nucleus sesungguhnya yang dibungkus
oleh selubung nucleus. Pada batas setiap sel, berfungsi sebagai rintangan selektif
yang memungkingkan aliran oksigen, nutrient dan limbah yang cukup untuk
melayani seluruh volume sel.
- Komponen utama penyusun sel terdiri atas dinding sel, sitoplasma dan
nucleus. Dinding sel merupakan bahan kimia penyusun, selulosa, hemiselulosa,
lignin, berfungsi untuk memberi bentuk pada sel dan sebagai pelindung sel, bersifat
impermiabel (tidak dapat dilewati oleh zat/ senyawa-senyawa asing). Bahan
penyusun selanjutnya yaitu sitoplasma, dipisahkan dari dinding sel oleh membrane
unit yang disebut plasmolemma dan vakuola oleh membrane unit yang disebut
dengan tonoplast. Penyusun sitoplasma: membrane sel/selaput plasma merupakan
mosaic fluida yang terdiri dari lipid, protein (penyusun utama), dan karbohidrat.
Fungsi membrane sel yaitu untuk mengatur permeabilitas terhadap senyawa
senyawa/ion yang diatur oleh protein integral, sebagai protein pengenal/reseptor
molekul khusus, sebagai enzim khusus misalnya pada mitokondria, kloroplast,
reticum endoplsama, badan golgi. Reticulum endoplasma, merupakan system
kompleks yang terdiri dari dua membrane unit yang membatasi ruangan sempit
diantaranya, berperan sebagai system transportasi intraselular dan berperan dalam
pembentukan dinding sel dan sekresi, membentuk banyak lipatan dan belokan
keseluruh ruang sitoplasma. Reticulum endoplasma terdiri dari reticulum
endoplasma halus dan reticulum endoplasma kasar. Badan golgi, terdiri dari
tumpukan cisternae (kantung membrane) yang pipih bulat dan cisternae dibatasi oleh
mebran halus, berfungsi dalam penyimpanan sekresi gula, polisakarida dan
kompleks protein polisakarida yang diangkut dari kantung vesikel yang dihasilkan
oleh rough RE. Mitokondria, berfungsi sebagai tempat respirasi sel dan proses
perubahan energy yang berisi enzim. Plastida merupakan zat pewarna pada

13
tumbuhan, terdiri dari kloroplast, kromoplast dan leucoplast. Ribosom, berupa
partikel kecil terdapat dalam sitoplasma, diluar mebran RE, dalam nucleus,
kloroplast, dan mitokondria. Berperan dalam sintesis protein yaitu dalam perakitan
asam amino menjadi rantai polipeptida. Peroksisom, dibatasi oleh membrane
tunggal, berisi enzim katalase yang mengkatalis perombakan hydrogen peroksida
dalam sel. Sentrosom, terdapat dalam sitoplasma pada permukaan luar nucleus, yang
terdiri dari sebaris silinder sebanyak mikrotubuli, fungsi sentrosom mengatur
pembelahan sel dan pemisahan kromosom selama pembelahan sel pada hewan.
Mikrotubula, merupakan struktur halus yang memanjang tersusun dari sub unit
protein berupa bola, berperan dalam pergerakan benang miotik selama pembelahan
sel secara miosis dan mitosis.Vakuola, berupa ruangan /rongga dalam sel berisi
cairan yang dibatasi oleh membrane tonoplast. Cairan berisi bahan organic dan an
organic misalnya gula, protein, asam organic, fosfatida, tannin, pigmen, plavoid dan
Ca-oksalat.Berfungsi dalam pengaturan air dan kandungan zat terlarut dalam sel,
misalnya pengaturan osmosis, mengandung enzim pencerna yang mampu memecah
komponen sitoplasma dan metabolit. Lisosom, adalah struktur yang agak bulat yang
dibatasi oleh membrane tunggal. Lisosom dihasilkan oleh aparat golgi yang penuh
dengan protein. Lisosom berpenting penting dalam matinya sel-sel. Bila sel luka atau
mati, lisosom membantu dalam menghancurkannya. Hal ini bermanfaat sehingga sel
sekat dapat menggantikan sel yang rusak tadi. Peroksisom, besarnya hampir sama
dengan lisosom dan sabagaimana halnya lisosom, peroksisom juga dibatasi oleh
membrane tunggal, juga mirip lisosom karena penuh berisi enzim dan yang paling
khas ialah katalase. Enzim ini mengkatalis perombakan hydrogen peroksida, produk
yang berpotensi bahaya dalam metabolism sel.
Nucleus, nucleus mengandung sebagian besar gen yang mengontrol sel
eukariotik. Membrane nucleus merupakan membrane ganda, merupakan bilayer lipid
dengan protein dan memiliki banyak pori nucleus. Nucleus dibatasi oleh sepasang
membrane. Selubung yang terbentuk itu tidak sinambung, tetapi tampak seperti
mengandung pori-pori. Hal ini boleh jadi memungkinkan bahan bahan berlalu lalang

14
dari nucleus. Di dalam nucleus, DNA diorganisasikan bersama dengan protein
menjadi materi yang disebut kromatin. Struktur yang menonjol di dalam nucleus
yang tidak sedang membelah ialah nukleuolus, yang merupakan tempat komponen
ribosom disintesis dan dirakit. Komponen-komponen ini kemudian dilewatkan
melalui pori nucleus ke sitoplasma, kemudian semuanya bergabung untuk
membentuk ribosom. Nucleus ini untuk mengontrol sisntetis protein dalam
sitoplasma dengan cara mengirim mesenjer molekuler yang berbentuk RNA. RNA
mesenjer ini disintetis dalam nucleus sesuai dengan perintah yang diberikan oleh
DNA.mRNA kemudian menyampaikan pesan genetic ini ke sitoplasma melalui pori
nucleus. Sewaktu berada dalam sitoplasma, molekul mRNA akan melekat pada
ribosom, disini pesan genetic tadi diterjemahkan (ditranslasi) menjadi stuktur primer
suatu protein spesifik.(Suminar, 2001).
Rata-rata ukuran sel pada tumbuhan sangat kecil.Biasanya ukuran sel
tumbuhan mencapai mikrometer bahkan hingga nanometer .Bentuk sel tumbuhan
adalah tetap karena sel tumbuhan memiliki dinding sel yang tersusun atas selulosa,
kitin, asam amino dan karbohidrat kompleks. Dinding sel berfungsi sebagai
penyokong. Sel hewan berukuran sangat kecil, tetapi ada juga yang dapat dilihat
oleh mata tanpa bentuan alat. Salah satunya adalah sel telur katak yang berdiameter
1 milimeter (mm) ada yang mencapai micrometer, bagian dalam sel dan
makromolekul lebih kecil dari mikrometer yang satuannya dikenal dengan
nanometer (nm). Bentuk sel hewan relatif tidak tetap dan biasa berubah. Sel
mikroskopik yang berdiameter sekitar 10-30 m. Ukuran sel dibatasi agar tidak
tumbuh terlalu besar karena sel harus mempertahankan suatu area permukaan yang
memadai untuk menampung pergantian antara nutrisi dan sampah.
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan yaitu sel tumbuhan lebih besar dari
sel hewan, sel tumbuhan tidak memiliki lisosom, tidak memiliki sentrosom,
memiliki dinding sel dan membrane sel, umumnya memiliki plastid, mempunyai
bentuk yang tetap, memiliki vakuola ukuran besar dan banyak. Sedangkan sel
hewan lebih kecil dari sel tumbuhan, tidak memiliki plastid, tidak memiliki dinding

15
sel, memiliki lisosom, memiliki sentrosom, mempunyai bentuk yang tidak tetap,
tidak memiliki vakuola (ada, tapi kecil).
Organel yang paling menonjol dalam sel hewan biasanya adalah nucleus.
Seperti sel hewan, sel tumbuhan dikelilingi oleh membrane plasma dan mengandung
nucleus, ribosom, reticulum endoplasma, asparatus golgi, mitokondria, peroksisom,
dan mikrofilamen serta mikrotubula. Akan tetapi, sel tumbuhan juga mengandung
sekumpulan organel terbungkus membrane yang disebut plastid. Jenis plastid yang
paling penting ialah kloroplas, yang melaksanakan fotosintesis, dengan mengubah
cahaya matahari menjadi energy kimiawi yang disimpan dalam molekul gula dan
molekul organic lain. Organel yang penting lainnya dalam banyak sel tumbuhan,
khususnya tumbuhan yang tua, ialah vakuola sentral.Vakuola ini menyimpan bahan
kimiawi, memecah makromolekul, dan dengan membesar, memainkan peran utama
dalam pertumbuhan tanaman. Membrane vakuola disebut tonoplas. Bagian luar
membrane plasma sel tumbuhan (seperti juga pada fungi dan sejumlah Protista) ialah
dinding sel tebal, yang membantu mempertahankan bentuk sel dan melindungi sel
dari kerusakan mekanis.
Sel-sel pada hewan terdiferensiasi tersusun menjadi jaringan. Setiap jaringan
biasanya terdiri atas beberapa sel terdiferensiasi. Setiap sel mengkhususkan diri
melakukan satu atau beberapa fungsi dengan efisiensi besar, akan tetapi masing-
masing mengerahkan fungsi- fungsi tertentu pada yang lain. Jadi semua sel
terspesialisasi ini saling bergantungan. Interaksi yang terkordinasi menghasilkan
suatu organisme multiseluler yang berfungsi.Setiap tipe sel terdiferensiasi bercirikan
morfologi khusus, melaksanakan satu atau beberapa fungsi, dan biasanya satu atau
lebih protein yang berkaitan dengan fungsi-fungsinya. Sel sel organisme multiseluler
saling berkomunikasi dengan berbagai cara.
Rata-rata ukuran sel pada tumbuhan sangat kecil.Biasanya ukuran sel
tumbuhan mencapai mikrometer bahkan hingga nanometer. Bentuk sel tumbuhan
adalah tetap karena sel tumbuhan memiliki dinding sel yang tersusun atas selulosa,

16
kitin, asam amino dan karbohidrat kompleks.Dinding sel berfungsi sebagai
penyokong. (Finn, 1987)

17
BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN
2.1. Waktu dan Tempat
Praktikum membandingkan sel hewan dan sel tumbuhan dilaksanakan pada
hari Kamis, 3 Oktober 2013 pada pukul 07.00-09.00.Bertempat di Laboratorium
Fisiologi fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman.
2.2 Alat dan Bahan
2.2.1 Alat
- Silet
- Pipet tetes
- Kaca preparat
- Kaca penutup
- Tissue
- Cotton bud
- Mikroskop biologi
2.2.2 Bahan
- Tanaman Rhoeo discolor (tanaman adam dan hawa dalam perahu)
- Allium cepa (bawang Merah)
- Mukosa mulut
2.3 Cara Kerja
2.3.1 Pengamatan sel tumbuhan: bawang merah dan Rhoeo discolor
- Kupaslah selaput bawang merah, letakkan selaput tersebut pada kaca preparat
kemudian ditetesi air bersih. Lakukan hal yang yang sama untuk Rhoeo
discolor pada bagian bawah daun yang berwarna ungu.
- Tutuplah dengan kaca penutup jangan sampai terbentuk gelembung udara dan
amati selnya.
- Tunjukkan bagian-bagiannya (dinding sel, nukleus, kloroplas, dan vakuola)

18
2.3.2 Pengamatan sel hewan: Mukosa mulut
- Sediakan kaca objek yang bersih dengan setetes air, dengan
menggunakan stik ice cream korek perlahan-lahan bagian dalam dari pipi
saudara.
- Sentuhkan sedikit material yang menempel pada stik ice cream pada
setetes air diatas kaca objek kemudian tetesi dengan beberapa tetes
methylen blue dan tutuplah kaca preparat dengan kaca penutup.
- Amati objek dibawah mikroskop dengan perbesaran 4X dan 40X.
perhatikan sel mukosa mulut sangat transparan. Gunakan diafragma
dengan bukaan kecil!
- Kenali bagian-bagian sel: membrane sel, sitoplasma, nucleus, dan
vakuola.
- Gambarlah sel mukosa mulut dan sebutkan bagian-bagiannya.

19
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
3.1.1 Hasil pengamatan sel tumbuhan bawang merah (Allium cepa)

(perbesaran 4x10) (perbesaran 40x10)

Ket : 1. Dinding sel


2. Inti sel (nucleus)
3. Sitoplasma
4. Membran sel
3.1.2 Hasil pengamatan sel tumbuhan adam dan hawa (Rhoeo discolor)

(perbesaran 4x10) (perbesaran 40x10)


Ket: 1. Stomata
2. dinding sel
3. Inti sel (nucleus)
4. Sitoplasma
5. Membran sel

20
3.1.3 Hasil pengamatan sel mukosa mulut

(perbesaran 4x10) (perbesaran 40x10)


Ket : 1. Membran sel
2. Inti sel (nucleus)
3. Sitoplasma
3.2 Pembahasan
Sel adalah unit terkecil yang mampu atau dapat tepat hidup tanpa kehadiran
sel yang lain, sehingga sel merupakan segumpal protoplasma yang berinti sebagai
individu yang berfungsi menyelenggarakan aktivitas untuk kebutuhan hidupnya. Sel
mempunyai bentuk dan fungsi tertentu, setiap sel setelah tumbuh dan berdiferensiasi
akan berubah bentuknya sesuai dengan fungsinya. Sel-sel penyusun makhluk hidup
sangat bervariasi baik ukuran, bentuk, struktur maupun fungsinya.Sel terdiri atas
membran plasma, sitoplasma, nukleus, dan organel-organel yang memiliki bentuk
khusus dan secara bersama-sama membentuk sistem yang kompak. Sel adalah suatu
unit yang berisi sitoplasma dan setiap sel mempunyai tugas yang berbeda-beda, tetapi
akan terjadi diferensiasi dan spesialisasi sel, artinya sel mempunyai bentuk dan fungsi
tertentu. Jadi setiap sel bergantung pada sel lain untuk melakukan fungsinya.Sel
adalah satuan unit terkecil penyusun makhluk hidup.Maksud dari unit terkecil adalah
satuan struktural terkecil, satuan fungsional terkecil, satuan hereditas terkecil
penyusun makhluk hidup. Kebanyakan makhluk hidup di bumi ini terdiri atas banyak
sel. Pada dasarnya sel tidak mampu hidup tersendiri, yaitu mereka tidak dapat
melakukan semua fungsi organisme hidup, tetapi masing masing dikhususkan untuk

21
melakukan satu atau beberapa fungsi bagi organisme yang menjadikan sel itu
bagiannya.
Pada saat pengamatan sel tumbuhan, sel tumbuhan terdiri dari dinding sel,
nukleus, kloroplas, dan vakuola. Sedangkan pada sel hewan dapat dilihat bagian-
bagian selnya terdiri dari membran sel, sitoplasma, nukleus, dan vakuola. Pada sel
tumbuhan tidak terdapat sentriol pada sitoplasmanya, sedangkan pada sel hewan
didalam sitoplasma terdapat sentriol.
Setelah dilakukan pengamatan pada sel hewan dan sel tumbuhan terdapat perbedaan
struktur penyusun selnya. Sel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan, vakuola
pada sel tumbuhan juga lebih banyak dan besar daripada sel hewan. Pada sel
tumbuhan tidak terdapat sentriol pada sitoplasmanya, sedangkan pada sel hewan
didalam sitoplasma terdapat sentriol. Bentuk sel tumbuhan juga lebih rapi
dibandingkan dengan sel hewan. Pada pengamatan sel mukosa mulut, bentuk sel
terlihat abstrak atau tidak berbentuk. Dalam sel Rhoeo discolor terdapat stomata
untuk proses fotosintesis. Pada pengamatan sel hewan dengan menggunakan mukosa
mulut yang diambil dari dalam bagian pipi menggunakan stick ice cream. Sel tersebut
kita amati dengan perbesaran 4x10 dan 40x10.
Setelah diamati dengan mikroskop dapat dilihat struktur sel hewan (mukosa mulut)
yang terdiri atas sitoplasma, nukleus, dan membran sel. Sel hewan ini tidak tersusun
rapi dan berbentuk abstrak karena tidak memiliki dinding sel.

22
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum biologi mengenai sel hewan dan sel tumbuhan
dapat di simpulkan bahwa:

Sel merupakan penyusun struktur kehidupan yang paling kecil atau paling
sederhana .
Pada sel hewan bentuk sel tidak tetap karena tidak memiliki dinding sel
sehingga membrane sel dapat bergerak dengan bebas.
Pada tumbuhan memiliki bentuk yang tetap karena memliki sel sehingga
gerakan membrane sel terbatas.
Pada praktikum mengenai sel hewan dan tumbuhan adapun alat-alat yang
digunakan diantaranya: microskop stereo, objek glass, tissue silet dan cover
glass.
Pada praktikum mengenai sel hewan dan tumbuhan adapun alat-alat yang
digunakan diantaranya: bawang merah, Rhoeo discolour, mukosa mulut.

4.2 Saran

Setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang
maximal. Dalam proses pengamatan objek dengan menggunakan microskop pengaturan
focus sebaiknya dilakukan dengan pelan-pelan.

23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Praktikum
Tujuan diadakannya praktikum pembelahan sel periode mitosis, ialah:
- Untuk mengetahui pengertian pembelahan mitosis
- Untuk mempelajari tahap-tahap pembelahan sel periode mitosis bada bawang
Bombay (Allium sp)
- Untuk mengetahui fungsi-fungsi dari larutan HCL dan Arceto-orcein pada
praktikum pembelahan mitosis
1.2 Tinjauan Pustaka
Ketika organisme bersel tunggal (uniseluler) melakukan pembelahan untuk
membentuk keturunan duplikatnya, pembelahan suatu sel memproduksi seluruh
organisme. Pembelahan sel juga memungkinkan sesuatu organisme multiseluler,
termasuk manusia dapat tumbuh dan berkembang dari satu sel tunggal, yaitu telur
yang dibuahi. Bahkan setelah organisme itu tumbuh dewasa, pembelahan sel terus
berlangsung dan berfungsi dalam pembuahan dan perbaikan pergantian sel yang mati
akibat pemakaian normal dan sel yang robek atau mengalami kecelakaan. Reproduksi dari
suatu benda retumit sel tidak dapat terjadi dengan hanya menjepitnya menjadi dua sel
bukan seperti gelembung sabun yang begitu saja membesar dan terpisah menjadi dua.
Pembelahan sel melibatkan distribusi materi genetik yang indentik DNA, kepada
kedua sel anak. Suatu hal yang paling luar biasa tentang pembelahan sel ialah
ketetapan dalam penyampaian DNA, tanpa pengurangan dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Sel yang membelah menduplikasi DNAnya, mengelolakan kedua
kelainnan itu ke ujung yang berlawanan dalam sel dan kemudian sel tesebut terpisah
menjadi dua sel anak .
Pembelahan adalah cara sel untuk memperbanyak ciri, satu sel induk
membelah menjadi dua, masing-masing membelah lagi menjadi dua dan seterusnya.
Sehingga dari satu sel induk terbentuk sel anak yang terdiri dari ribuan, bahkan

24
milyaran sel. Pembelahan sel bertujuan untuk pembiakan dan tumbuh. Gamet
terbentuk melewati proses pembelahan pada sel induk gamet yang direbut
gametogonium. Gometogonium jantan (spermatogonium), dan gometogonium betina
(gogonium). Gametogonium akan terbelah berulang-ulang untuk terciptanya gamet,
karena gamet yang dihasilkan umumnya berlangsung terus-menerus selama usia
subur makhluk bersangkutan. Agar tetap ada persediaan gametogonia dalam gonad
perludilakukan pembelahan terlebih dahulu. (Finn, 1987)
Sebagian besar sel bereproduksi secara aseksual, yaitu tanpa terjadinya
pertukaran atau perolehan informasi bereditor baru. Bakteri bereproduksi hampir
selalu secara aseksual saja. Melalui proses yang disebut pembelahan biner. Selama
berlangsungnya pembelahan tersebut, bakteri tumbuh menduplikasi (menggandakan)
informasi kereditas, mengkategorikan kromosom-kromosom yang telah di duplikasi,
dan membelah sitoplasmanya. Sebagian besar sel yang membentuk tumbuh
organisme eukariotik multiseluler yang bereproduksi secara aseksual dalam suatu
proses yang dikenal sebagai mitosis.
Dalam proses pembelahan sel, bahan sintesis berupa kromosom selalu
diwariskan kepada sel anak. Kromosom itu lah yang menjadi bahan pokok agar sel
bisa hidup. Karena itu dalam proses pembelahan suatu sel induk, kromosomlah
terlebih dahulu mengalami pembelahan, baru disusul oleh sel secara keseluruhan.
Ada dua macam pembelahan sel jika dilihat daricara pembelahan kromosomnya,
yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis yaitu pembelahan sel dimana kromosom sel anak tetap
sama dengan susunan kromosom sel induk. Baik jumlah maupun macam kromosomnya.
Oleh mitosis, sel induk yang diploid akan menghasilkan sel anak yang tetap diploid.
Meiosis perlu untuk meredaksi jumlah macam-macam kromosom menjadi setengah
kromosom asal, dan hanya terjadi pada proses pembentukan gamet. Dengan demikian
meiosis disebut juga pembelahanreduksi, oleh meiosis gametogonia yang diploid
akan menghasilkan gamet yang ploid.
Jaringan yang mudah untuk ditelaah mitosis ialah meristem pada titik tumbuh
akar bawang. Mewarnainya dengan zat pewarna yang sesuai akan tampak kromosom-

25
kromosom dari sel yang membelah diri. Selakar bawang yang baru terbentuk berisi
16 kromosom 8 diantaranya pada mulanya disumbangkan olehbapak tumbuhan
bawang, yaitu tumbuhan yang menyediakan gamet jantan kromosom ini sering
dinamai kromosompaternal. Sisa yang 8 lagi semula disediakan oleh indung
bawang, yaitu bawang yang menghasilkan telur. Inilah kromosom maternal. Untuk
setiap kromosom maternal ada kromosom paternal yang amat mirip dengan yang
pertama tadi. Kromosom-kromosom yang sama ini disebut pasangan homolog, setiap
anggota suatu pasangan homolog tertentu acap kali disebut homolog lainnya
pasangan tersebut. Apabila sel tidak dalam proses pembelahan diri, kromosom-
kromosom (yang tersimpan dalam nucleus) tidak dapat terlihat dalam mikroskop
biologi. Padaa banyak sel, termasuk bawang, satu atau lebih dari kromosom itu
mempunyai nucleus. Sebenarnya, kandungan DNA menjadi dua kali di antara
pembelahan-pembelahan sel.
Berbagai kejadian yang terdapat selama mitosis dibagi kedalam empat fase
yang berurutan: profase, metaphase , anaphase, telofase. Masa diantara pembelahan-
pembelahan disebut interfase. Penting untuk menyadari bahwa fase-fase ini hanyalah
merupakan cara yang mudah untuk melakukan mitosis. Mitosis hanya merupakan
satu bagian dari siklus.Sebenarnya fase mitosis mencakup mitosis dan sitokinesis,
biasanya merupakan bagian teringkat dari siklus tersebut. Pembelahan sel mitosis
yang berurutan bergantian dengan interfase yang jauh lebih lama. Selama interfase
inilah sel tumbuh dan menyalin kromosom dalam pernapasan untuk pembelahan sel.
Interfase dibagi menjadi fase G1, fase S, dan fase G2. Selama ketiga subtase ini sel
tumbuh dengan menghasilkan protein dan organel dalam sitoplasma sampai sel
tersebut menyelesaikan pernapasannya untuk pembelahan sel (Kimball, 1993).
Fungsi mitosis yang pertama adalah membuat salinan yang persis sama dari
setiap kromosom, lalu membagikan sel identik kromosom kepada masing-masing dari
kedua sel keturunan atau sel anakan, melalui pembelahan sel awal (sel induk).
Mitosis berlangsung pada semua sel,kecuali pada sel-sel yang akan menjadi sel
kelamin. Tahap-tahap mitosis, dijelaskan sebagai berikut :

26
- Interfase.
Interfase adalah periode di antara dua mitosis yang berurutan,dan terdiri atas
tiga fase: G1, S, G2. Selama fase S (sintesis), molekul-molekul DNA dari masing-
masing kromosom mengalami replikasi hingga menghasilkan sepotong molekul DNA
identik yang disebut kromatid. Untai-untai tipis kromatin umumnya tampak sebagai
materi amorplus (tidak berbentuk jelas) dan bergranula dalam nucleus sel-sel yang
diwarnai saat interfase. Sebelum dan sesudah fase S, ada dua periode saat berlangsung aktivitas
metabolitik, pertumbuhan, dan diferensasi secara giat, yaitu fase G1 (gap 1) dan G2
(gap 2). Selama G1,sel-sel mempersiapkan sintesis DNA (fase S), sedangkan selama
G2, terjadi pertumbuhan dan pembesaran sel.
Fase M atau mitosis terdiri atas 4 fase yang utama yaitu profase, metaphase,
anaphase, dan telofase. Mitosis biasanya adalah fase terpendek dalam siklus sel ,
hanya berlangsung selama 1 jam dari waktu total siklus sel sepanjang 18-24 jam
dalam sebuah sel hewan ideal. Lama waktu yang dihabiskan dalam fase-fase lainnya
yaitu pada fase G1 berlangsung selama 6-12 jam, fase S 6-8 jam, dan fase G2 3-4
jam. Waktu yang dihabiskan pada masing-masing fase mitosis cukup berbeda-beda.
Profase biasanya memerlukan waktu yang jauh lebih lama daripada fase-fase lainnya.
- Profase
Pada profase, kromosom-kromosom menebal atau berkondensasi, sehingga
menjadi bias terikat dibawah mikroskop cahaya, mula-mula sebagai benang-benang
tipis, lalu secara prognent menjadi semakin pendek dan tebal karena mengumpar di
sekeliling protein-protein histon, kemudian mengumpar terpielin (supercore) pada
dirinya sendiri.
- Metafase
Metaphase ditandai dengan munculnya gelongong. Struktur ini terjadi dari
sebaris mikrotubula yang meluas diantara ujung-ujung atau kutub sel tersebut.
Sentomer setiap doublet mulai terikat pada sekumpulan mikrotubula dan berpindah
ke suatu titik di tengah-tengah antara kutub-kutub. Ujung lepas kromosom dapat

27
secara acak arahnya, tetapi semua sentromer terletak persis dalam suatu bidang di
ekuator.
- Anafase
Selama anaphase, kromatid-kromatid saudari memirah dibagian sentromer
dan tertarik ke kutub-kutub yang bersebrangan. Seiring bergeraknya masing-masing
kromatid melalui sitosol yang kental, lengannya bergerak lambat dibelakang
sentromer (yang melekat keserabut selendang melalui kinekotor), sehingga member
bentuk khas pada kromatid tersebut, tergantung pada letak sentromernya kromosom-
kromosom metasentrik tampak berbentuk V, kromosom-kromosom sub metasentrik
berbentuk J, sedangkan kromosom-kromosom telosentrik tampak seperti batang.
- Telofase
Pada telofase, masing-masing sel dari kromatid-kromatid yang memisah,
berkumpul pada kedua kutub sel. Kromosom mulai membuka kumparannya dan
kembali ke keadaan interfase. Gelendong bergenerasi membrane nucleus terbentuk
kembali, dan sitoplasma membelah dalam proses yang disebut sitokinesis.
Sitokinesis pada sebagian besar tumbuhan melibatkan pembentukan lempengan sel
dari pectin yang berawal dari tengah sel dan menyebar secara lateral ke dinding sel .
Nantinya, selulora dan materi materi penguat lainnya ditambahkan kelempengan sel
(jika selnya adalah sel tumbuhan), sehingga mengubah lempengan itu menjadi
dinding sel yang baru.
Pada banyak sel, termasuk bawang. Satu atau lebih kromosom itu mempunyai
nukleous. Ini dapat diamati dengan kromosom mikroskop biologi. (Stanfield, 2006)

28
BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN
2.1. Waktu dan Tempat
Praktikum Pembelahan Sel Periode Mitosis dilaksanakan pada hari Kamis,
10 Oktober 2013 pada pukul 07.00-11.00. Bertempat di Laboratorium Fisiologi
fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman.
2.2 Alat dan Bahan
2.2.1 Alat
- Pinset
- Jarum bertangkai
- Kaca preparat
- Kaca penutup
- Cawan petri
- Lampu spirtus/korek
- Mikroskop biologi
- Alat pengetuk (pensil kayu)
- Kertas penghisap
2.2.2 Bahan
- Allium sp (bawang bombay)
2.3 Cara Kerja
Metode yang digunakan dalam pengamatan morfologi kromosom yaitu
metode squash:
- Persiapan untuk mendapatkan akar bawang Bombay adalah mula mula dengan
mengkecambahkan bawang Bombay dalam cawan yang berisi air
- Pemilihan akar yang panjangnya antara 1-3 cm
- Rendam dalam larutan HCL 1 N selama 15 menit agar specimen terfiksasi dan
menjadi lunak
- Pindahkan specimen pada gelas objek bersih yang sudah ditetesi arceto orcein
2% biarkan selam 5-10 menit

29
- Potong specimen sekitar 1 mm dari ujung dan sisinya dibuang
- Tutup dengan gelas penutup dan dipanaskan diatas lampu spirtus
- Kemudian lakukan squash. Letakkan kaca preparat di atas kertas penghisap,
tutup dan lakukan sedikit penekanan. Selanjutnya tekan pada bagian salah satu
sudut kaca penutup dengan ibu jari, bersamaan itu kaca penutup diketuk-ketuk
dengan bagian ujung pensil kayu dengan arah dari tengah ke pinggir.
- Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran lensa objektif 10x sampai 100x

30
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan tahap-tahap periode mitosis pada ujung akar bawang
Bombay sebagai berikut :
Fase Profase Fase Metafase

Ket: 1. Membrane nucleus Ket: 1. Kromatid


2. mikrotubulus 2. Bidang pembelahan
3. Kromatid 3. Benang spindle
Fase Anafase Fase Telofase

Ket: 1.Kromatid Ket: 1. Kromosom


2. Benang Spindel 2. Sitokinesis
3. Kutub Pembelahan 3. Dinding sel

31
3.2 Pembahasan
Pembelahan mitosis merupakan pembelahan sel yang menghasilkan dua
kromosom yang identik dengan kromosom pada induknya. Pada pembelahan mitosis,
praktikum dilaksanakan sebaiknya pada pagi hari sampai dengan pukul 10.00 pagi
agar kita dapat mengetahui tahap-tahap pembelahan mitosis secara lebih jelas dengan
menggunakan mikroskop. Tahap-tahap yang dimaksud adalah profase, metafase,
anafase, dan telofase. Praktikum ini di mulai dengan mengkecambahkan bawang
Bombay di atas tempat yang berisi air mulai. Perkecambahan kami lakukan 3 minggu
sebelum praktikum di dalam laboratorium fisiologi di tempat yang gelap, sehingga
setelah 3 minggu tersebut, tanaman bawang Bombay menghasilkan akar yang
panjang untuk diamati. Metode yang digunakan dalam percobaan ini adalah metode
squash, yaitu melakukan beberapa perlakuan pada akar bawang Bombay yang telah
direndam dengan larutan HCL dan Arceto Orcein yaitu dengan memanaskan akar
bawang Bombay pada lampu spirtus dan ditutup dengan kaca penutup. Setelah itu
diketuk dengan ujung pensil kayu dari tengah ke pinggir. Fungsi dari larutan HCL
adalah untuk melunakkan akar bawang Bombay, sedangkan funsi arceto-orcein
adalah untuk memberikan warna pada akar agar pada saat diamati kromosom-
kromosom dapat terlihat dengan jelas.

32
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum biologi mengenai pembelahan sel periode mitosis,
dapat disimpulkan bahwa :
Pembelahan mitosis merupakan pembelahan sel yang akan membelah menjadi dua
sel yang mempunyai kromosom yang identik dengan kromosom sel sebelumnya.
Pembelahan mitosis memiliki beberapa tahap pembelahan yaitu profase, metaphase,
anaphase, dan telofase.
Dalam pembelahan mitosis ini, bahan yang digunakan adalah akar dari tanaman
Allium sp (bawang Bombay), aceto-arcein, tissue, aquades.
Alat yang digunakan yaitu silet, kaca preparat, kaca penutup
Waktu yang tepat digunakan untuk mengamati proses pembelahan mitosis adalah
pada saat pagi hari, karena pada pagi hari kromosom sedang aktif membelah

4.2 Saran

Setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang
maximal. Dalam proses pengamatan objek dengan menggunakan microskop pengaturan
focus sebaiknya dilakukan dengan pelan-pelan.

33

Anda mungkin juga menyukai