Imunologi Plak Bakterial
Imunologi Plak Bakterial
Imunologi Plak Bakterial
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Imunologi meliputi dua sistem respon imun, yaitu seluler dan humoral.
Respon imun seluler bekerja pada pengaruh-pengaruh biologis dari sel utuh dan
keterlibatannya pada reaksi hospes terhadap benda asing. Sedangkan respon imun
humoral menekankan pada kerja zat-zat kimia yang dikeluarkan oleh sel, misalnya
: antibodi. Di dalam tubuh setiap individu keduanya berperan untuk melindungi
tubuh manusia dari serangan antigen penyebab infeksi maupun penyebab
kerusakan pada jaringan.
Salah satu penyebab infeksi atau kerusakan jaringan pada organ tubuh
manusia khususnya pada bagian rongga mulut adalah plak gigi. Plak gigi
merupakan agrerat sejumlah besar dan berbagai macam mikroorganisme pada
permukaan gigi. Pada saat gigi mulai erupsi, dengan cepat akan dilindungi lapisan
tipis glikoprotein yang disebut acquired pellicle. Glikoprotein di dalam air liur
akan diserap dengan spesifik pada hidroksiapatit dan melekat erat pada
permukaan gigi. Awal pembentukan plak gigi dimulai dengan melekatnya bakteri
aerob pada permukaan pelikel. Kuman yang pertama kali terlihat adalah
1
S.sanguis, yang kemudian diikuti kuman lainnya. Namun, perlekatan awal kuman
ini pada hidroksiapatit yang dilapisi pelikel sangat lemah dan reversible, sehingga
tidak terjadi kolonisasi bakteri. Setelah kolonisasi awal , pembentukan plak
dilanjutkan pada tahap kolonisasi sekunder dan maturasi plak. Kolonisasi
sekunder ini memasukkan plak pada bagian belakang bentukan dari plak utama
dan mengambil keuntungan dari perubahan lingkungan yang terjadi sebagai hasil
dari pertumbuhan dan metabolisme plak utama. Selama proses ini kondisi
lingkungan akan berubah secara bertahap sehingga menyebabkan perubahan
selektif yang lebih jauh. Hal ini termasuk pembukaan sulkus gingiva yang
merupakan bagian dari pertumbuhan bakteri yang lebih dalam ditandai dengan
aliran cairan dari sulkus gingiva. Tahap akhir pembentukan plak gigi adalah
maturasi plak atau pematangan plak. Dari adanya pembentukan plak gigi di atas,
plak gigi dapat diklasifikasikan secara garis besar antara lain, plak supragingiva
dan plak subgingiva. Plak supragingiva ditemukan pada atau diatas margin
gingiva dan dimungkinkan juga kontak langsung dengan margin gingiva.
Sedangkan plak subgingiva ditemukan dibawah margin gingiva, antara gigi
dengan sulkus gingiva yang dialiri oleh cairan sulkus tersebut yang bersal dari
sekresi sulkus tersebut.
2
enzim proteollitik seperti kolagenase dan elastase sehingga dapat merusak
jaringan sekitarnya secara lokal.
Dari sedikit uraian di atas, dapat kita lihat bahwa akumulasi plak gigi pada
rongga mulut akan membangkitkan respon sistem imun tubuh kita. Untuk lebih
jelasnya, akan kita ulas lagi lebih dalam pada bab selanjutnya.
Adapun rumusan masalah yang kami angkat dalam makalah ini adalah
sebagai berikut.
1.3 Tujuan
Metode yang kami gunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode
studi pustaka.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
antarsel selama pembentukan plak gigi. Kuman lain seperti Streptococcus
sanguis juga mampu mensintesis dekstran ekstraseluler dari sukrosa, namun
yang dibentuk adalah dekstran ikatan (16) yang mudah larut dalam air
dan kuman ini tidak mempunyai reseptor dekstran pada permukaan selnya.
Streptococcus mutans serotipe c lebih banyak mensintesis dekstran ikatan
(13) yang tidak larut dalam air, sehingga lebih efisien dalam membentuk
plak gigi. Streptococcus mutans serotipe c juga membentuk levan walau tidak
sebanyak yang dibentuk oleh S. salivarius dan A. viscosus. Dengan cepat
levan akan dihidrolisis oleh kuman-kuman di dalam plak. Oleh karena itu,
levan tidak seefisien dekstran dalam membentuk plak gigi.
5
Matriks interseluler plak yang merupakan 20%-30% massa plak terdiri
dari komponen organik dan anorganik yang berasal dari saliva, cairan sulkus
dan produk bakteri. Bahan organik yang mencakup polisakarida, protein,
glikoprotein dan lemak sedangkan komponen anorganik terdiri dari kalsium,
posfor, dan sejumlah mineral lain seperti natrium, kalium dan fluor.
Plak gigi mengandung tiga komponen fungsional yaitu organisme
kariogenik yang terdiri dari Streptococcus Mutans, Actinomyces
viscosus,Laktobacillus, bahan Imunopotensiasi dan Imunosupresi yang terdiri
dari Lipopolisakarida ( LPS ), Dekstran, Levan, Asam Lipoteikoat dan
Mikroorganisme Periodontopati yang terdiri dari
Actinomyces,Actinobasillus, Vailonelia,Bacteriodes, Capnocytophaga,
Spirochaetas. Efek tiga komponen prinsip yang terkandung di dalam plak gigi
terhadap respons imun selama perkembangan karies gigi dan kelainan
periodontal . Bila respons imunnya lemah, maka serangan kuman kariogenik
akan mengakibatkan terjadinya karies. Demikian pula halnya dengan
serangan kuman periodonpati akan mengakibatkan kelainan periodontal ,
dapat berupa gingivitis, periodontitis atau abses periodontal.
6
Namun, untnk mengontrol reaksi seluler ini juga akan dilepaskan sel-sel dan
factor-faktor supresor baik spesifik maupun non spesifik.
Plak gigi sendiri tidak menunjukkan efek imunosupresi, tetapi efek ini
dapat terjadi bila diberikan sebelum pemberian antigen. Misalnya pemberian
LPS atau levan sebelum antigennya akan memberikan efek imunosupresi,
namun bila diberikan setelah antigennya justru akan meningkatkan respon
imunnya.
7
Dengan adanya antibodi, mungkin antigen plak gigi akan membentuk
kompleks imun yang dapat mengaktivasi jalur klasik system komplomen.
Demikian juga plak gigi dan beberapa komponennya seperti LPS, dapat
mengaktivasi system komplemen jalur alternative. Plak bakteri gram positif
dapat mangaktivasi, baik jalur klasik, maupun jalur alternative system
komplemen.
8
BAB III
KESIMPULAN
1. Plak gigi merupakan agrerat sejumlah besar dan berbagai macam mikroorganisme
pada permukaan gigi. Plak muda terutama terdiri dari bakteri gram positif dan
mempunyai permukaan bermuatan negatif. Bakteri S. sanguis dan A. viscosus
memiliki sifat menguntungkan karena relatif cepat mengikatkan diri dan berkembang
biak.
2. Plak gigi mengandung tiga komponen fungsional yaitu organisme kariogenik yang
terdiri dari Streptococcus Mutans, Actinomyces viscosus,Laktobacillus, bahan
Imunopotensiasi dan Imunosupresi. Efek ketiganya berpengaruh terhadap respons
imun selama perkembangan karies gigi dan kelainan periodontal. Bila respons imun
lemah, maka serangan kuman kariogenik akan mengakibatkan terjadinya karies,
sedangkan kuman periodonpati akan mengakibatkan kelainan periodontal.
3. Akumulasi plak gigi bacterial didekat gusi, dapat merangsang respon imun seluler.
Plak gigi juga dapat bertindak sebagai adjuvant endogen yang berpotensi
menstimulasi limfosit-T dan limfosit-B. Plak gigi sendiri tidak menunjukkan efek
imunosupresi, tetapi efek ini dapat terjadi bila diberikan sebelum pemberian antigen.
4. Fagositosis komponen plak gigi memiliki fungsi ganda:
a. Bakteri dan produknya ditelan dan dihancurkan melalui berbagai reaksi enzim
matic.
b. Antigen di proses kemusian di sajikan pada sel imunokompeten untuk
menginduksi respon imun.
9
DAFTAR PUSTAKA
iii