Praktikum II

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM II

ANATOMI TUMBUHAN
( ABKC 2401 )

SEL DENGAN BAGIAN-BAGIAN HIDUP

Oleh :
Anni Novitayani
(A1C215040)
Kelompok IVB

Asisten Dosen :
Maria Magdalena, S.Pd
Siti Sarah

Dosen Pengasuh :
Dra. Hj. Sri Amintarti, M. Si
Drs. H. Muchyar, MP
M.Arsyad, S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MARET
2017
PRAKTIKUM II

Topik : Sel Dengan Bagian-bagian Hidup


Tujuan : Mengamati bagian-bagian sel yang hidup yaitu nukleus,
kloroplas, sitoplasma, dan plastida serta aliran sitoplasma.
Hari/ tanggal : Senin / 06 Maret 2017
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin.

I. ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Mikroskop
2. Kaca Benda dan kaca penutup
3. Silet
4. Pipet tetes
5. Pinset
6. Kain flanel atau tissue
7. Baki

Bahan :
1. Selaput bagian dalam umbi lapis Bawang merah (Allium cepa )
(dalam air)
2. Selaput bagian dalam umbi lapis Allium cepa (kering/tidak
direndam di air)
3. Daun Hydrilla verticillata (dalam air)
4. Irisan melintang umbi Wortel (Daucus carota) (dalam air)
5. Irisan melintang umbi Wortel (Daucus carota) (kering/tidak
direndam di air)
6. Irisan Spirogyra sp (dalam air)
7. Aquadest
II. CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Memotong bawang menjadi 4 bagian, kemudian melepaskan bagian siung
yang berdaging, memegang bagian siung dan mematahkan sehingga terlihat
selapu bagian dalam umbi Allium cepa, mengambil dan meletakkan pada kaca
benda, memberi setetes air lalu tutup dengan kaca penutup dan mengamati di
bawah mikroskop.
3. Menyayat secara melintang umbi Daucus carota lalu meletakkan sayatan
tersebut di atas kaca benda dan memberi setetes air. Menutup dan mengamati
di bawah mikroskop.
4. Mengambil sehelai daun Hydrilla verticillata dan ganggang Spirogyra sp,
meletakkan pada kaca benda dan mengamati di bawah mikroskop.
5. Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan bagian-bagiannya.

III. TEORI DASAR


Protoplas merupakan bagian sel yang ada di sebelah dalam dinding sel.
Protoplas tersusun oleh bahan dalam bentuk sederhana, yang disebut protoplasma.
Pada sel tumbuhan protoplas terdiri atas: komponen protoplasma dan komponen
non protoplasma. Komponen protoplasma terdiri atas:
1. Sitoplasma yaitu bahan protoplasma yang menyelubungi badan protoplasmik
dan non protoplasmik, mengandung butir-butir dan system membran.
2. Inti sel yaitu suatu badan yang merupakan pusat sintesis dan pengaturan
aktivitas sel serta menentukan sifat-sifat hereditas suatu organisme.
3. Plastida, merupakan komponen protoplasmik yang mempunyai struktur dan
fungsi yang khusus.
4. Mitokondria yaitu badan yang lebih kecil dari plastida yang mempunyai fungsi
respirasi (Sumardi dan Agus, 1993).
1. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan komponen sitoplasmik yang bersifat air. Secara
kimia struktur sitoplasma sangat kompleks dan mempunyai bahan dasar air,
85-90 % tersusun oleh air. Meskipun demikian sitoplasma merupakan
substansi yang kental, tembus cahaya. Dengan menggunakan mikroskop
elektron tampak adanya diferensiasi sistem selaput di dalam sitoplasma.
Sistem selaput yang dimaksud adalah: 1). Plasmalema (selaput plasma,
ektoplasma), merupakan unit selaput yang membatasi sitoplasma dengan
dinding sel; 2). Tonoplas, unit selaput yang berbatasan dengan vakoula; 3).
Poliplasma, unit selaput yang terletak diantara plasmalema dengan tonoplas.
2. Inti sel (nukleus)
Inti dalam keadaan tidak membelah bentuknya bulat atau jorong, kadang-
kadang berlekuk. Inti dikelilingi oleh selaput inti, dan di dalamnya terdapat
satu anak inti (nukleolus) atau lebih, dan rangka inti yang tersusun dari
kromatin. Pada waktu inti membelah rangka inti ini muncul sebagai
kromosom.
3. Plastida
Plastida adalah organel yang karakteristik pada sel tumbuhan, mempunyai
struktur dan fungsi yang khusus. Plastida mempunyai bentuk, ukuran serta
pigmentasi yang bermacam-macam.
Berdasarkan ada tidaknya zat warna di dalam plastida dibedakan menjadi:
a) plastida tidak berwarna (leukoplas); dan b) plastida yang berwarna
(kloroplas dan kromoplas).
4. Mitokondria
Mitokondria mempunyai bentuk yang bermacam-macam, yaitu bulat
memanjang, kadang-kadang seperti busur, terdapat bebas pada sitoplasma.
Mempunyai selaput rangkap. Selaput dalam mengalami percabangan atau
melipat-lipat ke arah dalam, disebut kristal. Mitokondria mempunyai fungsi
untuk pernapasan. Di dalamnya terdapat enzim-enzim yang berperan dalam
siklus krebs.
Komponen Nonprotoplasma
Komponen nonprotoplasma terdapat di dalam sitoplasma dan vakuola
menyusun bahan makanan atau produk metabolisme yang lain. Bahan-bahan
ini umumnya dikenal sebagai bahan ergastik. Bahan ergastik dapat bersifat
cair maupun padat, bahan ergastik tersebut adalah : karbohidrat, protein,
minyak dan substansi yang berminyak, kristal dan tannin.

IV. HASIL PENGAMATAN


1. Selaput bagian dalam umbi Allium cepa (dalam air)
a. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1. Dinding Sel
2. Sitoplasma
3. Nukleus

(Perbesaran : 10 x 10)
b. Foto Pengamatan
Keterangan :
1
1. Dinding Sel
2. Sitoplasma
2
3. Nukleus

(Dokumentasi Pribadi. 2017)


c. Foto Literatur
Keterangan :
1
1. Dinding Sel
2. Nukleus
2
3. Sitoplasma

(Isahi, 2011)

2. Selaput bagian dalam umbi lapis Allium cepa (kering/tidak direndam di


air)
a. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1. Dinding Sel
2. Sitoplasma
3. Nukleus

(Perbesaran : 10 x 10)
b. Foto Pengamatan
Keterangan :
1
2 1. Dinding Sel
2. Sitoplasma
3. Nukleus
3

(Dokumentasi Pribadi. 2017)


c. Foto Literatur
Keterangan :
1
1. Dinding Sel
2 2. Sitoplasma
3. Nukleus
3

(Fitriyani, 2014.)

Keterangan :

1 1. Dinding Sel
2. Sitoplasma
2 3. Nukleus

(Isahi, 2011.)
3. Daun Hydrilla verticillata (dalam air)
a. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1. Dinding Sel
2. Sitoplasma
3. Nukleus
4. Kloroplas

(Perbesaran : 40 x 10)
b. Foto Pengamatan

Keterangan :
2
1. Kloroplas
2. Plastida
3. Dinding sel
(Dokumentasi Pribadi. 2017)
4. Nukleus
5. Sitoplasma
3

(Dokumentasi Pribadi. 2017)


c. Foto Literatur
Keterangan :
1
1. Dinding Sel
2 2. Sitoplasma
3. Nukleus
4. Kloroplas
3

(Fitriyani, 2014.)

1
4

(Hong, 2013.)

(Hong, 2013.)
4. Irisan melintang umbi Wortel (Daucus carota) (dalam air)
a. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1. Dinding Sel
2. Sitoplasma
3. Nukleus

(Perbesaran : 10 x 10)
b. Foto Pengamatan
Keterangan :
3
1 1. Dinding Sel
2. Sitoplasma
4 3. Nukleus
4. Kromoplas

(Dokumentasi Pribadi. 2017)


c. Foto Literatur
Keterangan :
1. Dinding Sel
2. Sitoplasma
3. Nukleus
4. Kromoplas/
Pigmen Karoten

(AnAmillah, 2012.)
5. Irisan melintang umbi Wortel (Daucus carota) (kering/tidak direndam di
air)
a. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1. Dinding Sel
2. Sitoplasma
3. Nukleus

(Perbesaran : 10 x 10)
b. Foto Pengamatan
Keterangan :
1
1. Dinding Sel
2. Sitoplasma
2 3. Nukleus
4. Kromoplas

(Dokumentasi Pribadi. 2017)


c. Foto Literatur
Keterangan :
1. Dinding Sel
3
2. Sitoplasma
2 3. Nukleus
1 4. Kromoplas

(Istiana, 2016.)
6. Irisan Spirogyra sp (dalam air)
a. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1. Dinding Sel
2. Kloroplas
3. Sitoplasma
4. Nukleus

(Perbesaran : 10 x 10)
b. Foto Pengamatan
Keterangan :
3 1. Dinding Sel
2. Septa
3. Kloroplas
4. Sitoplasma
1 5. Nukleus
2

(Dokumentasi Pribadi. 2017)


c. Foto Literatur
Keterangan :
1. Dinding Sel
5
2. Septa
3. Kloroplas/Spiral
3
kloroplas
2 1
4. Sitoplasma
4 5. Nukleus
6. Pyrenoid
(Satolom, 2011)
6

1
2
3 5

(Melda, 2016.)

V. ANALISA DATA
1. Selaput bagian dalam umbi lapis Bawang merah (Allium cepa ) (dalam
air) dan Allium cepa (kering/tidak direndam di air)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub classis : Liliidae
Ordo : Liliales
Familia : Liliaceae
Genus : Allium
Species : Allium cepa
(Sumber : Cronquist, 1981)
Berdasarkan pengamatan yang telah praktikan lakukan pada bawang
merah (Allium cepa) dengan dua perlakuan berbeda yaitu salah satu bawang
merah (Allium cepa) direndam di air dan salah satunya dibiarkan kering atau
tidak direndam diair, ketika diamati dengan perbesaran pada mikroskop
elektrik sebanyak 100x maka ditemukan hasil yang tidak jauh berbeda pada
kedua bahan tersebut.
Pada bawang merah (Allium cepa) yang tidak direndam dengan air memiliki
struktur yang nampak jelas terlihat yaitu sel-sel umbi Allium cepa mempunyai
bentuk persegi panjang atau berbentuk heksagonal. Jika kita ilustrasikan sel
ini dapat juga menyerupai seperti tumpukan batu-bata yang susunannya begitu
rapi.
Bentuk sel epidermis bawang merah (Allium cepa) sepeti tumpukan
batu bata yang tersusun rapi dan dipisahkan oleh dinding sel. Pada setiap
bagian tengah sel terdapat satu nukleus yang bentuknya seperti titik hitam
keci (Akhir, 2017). Dari hasil pengamatan pada diketahui juga terdapat bagian
dinding sel, inti sel, dan sitoplasma yang tampak terlihat jelas. Nukleus pada
sel bawang merah terlihat lebih tajam dan lebih jelas dari sitoplasma hal ini
dikarenakan sitoplasma merupakan cairan kental yang transparan dan bersifat
koloid., yaitu tidak padat dan tidak cair. Sitoplasmanya berbentuk butiran-
butiran halus. Sitoplasma terdiri atas air yang di dalamnya terlarut banyak
molekul kecil, ion, dan protein. Sitoplasma dapat mengalami perubahan fase
air dari konsentrasi tinggi kerendah (sol) atau sebaliknya dari konsentrasi
rendah ke tinggi (gel) (D.A., Maryati, Srikini, Suharno, & S, 2012).

2. Daun Hydrilla verticillata (dalam air)


Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Ordo : Hydrocharitales
Familia : Hydrocharitaceae
Genus : Hydrilla
Species : Hydrilla verticillata
(Sumber : Cronquist, 1981)
Berdasarkan pengamatan yang telah praktikan lakukan pada Hydrilla
verticillata dengan perbesaran mikroskop elektrik sebesar 400x, maka
ditemukan hasil bahwa sel yang terdapat pada tumbuhan Hydrilla verticillata
merupakan sel hidup, hal ini dikarenakan terdapatnya dinding sel, inti sel,
protoplasma dan juga kloroplas.
Sel pada Hydrilla verticillata dikatakan sebagai sel bagian yang hidup,
hal ini dikarenakan selain memiliki bagian-bagian sel seperti yang telah
disebutkan, sel pada Hydrilla verticillata mempunyai kloroplas dan
sitoplasma. Kloroplas yang didukung oleh adanya gerakan aliran sitoplasma
yang searah dengan jarum jam (rotasi), menandakan adanya sifat-sifat hidup
dari sel terebut. Pengaruh daya hidup dari plasma ini disebut visvitalis.
Gerakan kloroplast secara rotasi merupakan gerakan yang berarah melingkar
secara tetap. Gerakan ini hanya terjadi dalam sel-sel yang bervakuola besar
dan tidak akan terlihat jika Hydrilla verticillata tidak di rendam dalam air.

3. Irisan melintang umbi Wortel (Daucus carota) (dalam air)


Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Rosidae
Ordo : Apiales
Familia : Apiaceae
Genus : Daucus
Species : Daucus carota
(Sumber : Cronquist, 1981)
Berdasarkan pengamatan yang telah praktikan lakukan pada wortel
(Daucus carota) dengan dua perlakuan berbeda yaitu salah satu wortel
(Daucus carota) direndam di air dan salah satunya dibiarkan kering atau
tidak direndam diair, ketika diamati dengan perbesaran pada mikroskop
elektrik sebanyak 100x maka ditemukan hasil yang tidak jauh berbeda pada
kedua bahan tersebut.
Pada wortel (Daucus carota) yang tidak direndam diair, yang telah
diamati memiliki bentuk atau struktur sel yang tidak jauh berbeda seperti pada
bawang merah (Allium cepa) yaitu mempunyai bentuk persegi panjang atau
berbentuk heksagonal menyerupai seperti tumpukan batu-bata yang
susunannya begitu rapi. Sedangkan pada wortel (Daucus carota) yang
direndam diair memang memiliki struktur yang sama dengan wortel (Daucus
carota) yang tidak direndam diair hanya saja beberapa bagiannya terlihat
kurang jelas pada mikroskop elektrik. Hal ini mungkin dikarenakan
banyaknya kadar air yang diserap oleh sel dari tumbuhan tersebut sehingga
sulit untuk melihat bagian-bagian selnya dikarenakan tertutupi oleh air.

4. Irisan Spirogyra sp (dalam air)


Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisio : Thallophyta
Classis : Chlorophyta
Ordo : Zygnematales
Familia : Zygnemataceae
Genus : Spirogyra
Species : Spirogyra sp
(Sumber : Cronquist, 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan bentuk dari
Spirogyra sp masih belum dapat terlihat jelas hal ini dikarenakan kurang
telitinya praktikan dalam melihat bagian-bagian dari tumbuhan tersebut dan
kurang mampunya dalam mengoperasi mikroskop sehingga tidak dapat
menemukan hasil yang diharapkan pada praktikum kali ini. Karena kurangnya
hal tersebut, maka praktikan menyediakan beberapa literatur dari berbagai
sumber dan referensi yang kuat untuk memudahkan dalam menjelaskan atau
menganalisis sel-sel hidup yang terdapat dalam Spirogyra sp Agar sesuai
dengan tujuan praktikum kali ini.
Berdasarkan foto literature yang bersumber dari (Satolom, 2011) dan (Melda,
2016) maka dapat diketahui bahwa sel Spirogyra sp terlihat berbentuk sel
yang panjang seperti benang (filamen) yang bersekat dan tidak bercabang,
namun di dalam selnya terdapat berbagai organel sel. Jika dilihat dan diamati
dengan jelas sel Spirogyra sp memiliki dinding sel dengan ruang antar sel.
Selain itu juga terdapat plastida yang berupa kloroplas spiral, sitoplasma,
nukleus dan terdapat juga pyrenoids.

VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisi data yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Sel tumbuhan yang hidup adalah sel tumbuhan yang mempunyai dinding sel
dan protoplas, dimana di dalam protoplas terdapat inti sel, sitoplasma,
mitokondria, dan plastida.
2. Sel dikatakan hidup jika di dalam ruang sel terdapat protoplasma yang di
dalamnya ada plasma sel, sehingga sel dapat melakukan aktivitas hidup.
3. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa
sel pada Allium cepa, Hydrilla verticillata, Spirogyra sp dan Daucus carota
termasuk sel hidup karena memiliki inti sel dan sitoplasma.
4. Umbi lapis Allium cepa, bagian sel hidup yang paling jelas diamati adalah
sitoplasmanya yang berbentuk butiran-butiran halus
5. Sel pada Hydrilla verticillata dikatakan sebagai sel bagian yang hidup, hal ini
dikarenakan selain memiliki bagian-bagian sel seperti nukleus dan dinding
sel, sel pada Hydrilla verticillata mempunyai kloroplas dan sitoplasma.
6. Pada sel Spirogyra sp terlihat berbentuk sel yang panjang seperti benang
(filamen) yang bersekat dan tidak bercabang. Pada Spirogyra sp terdapat
dinding sel dengan ruang anatar sel, plastida yang berupa kloroplas spiral,
sitoplasma, nukleus dan terdapat juga pyrenoids.
7. Umbi wortel Daucus carota, salah satu bagian sel yang hidup adalah
plastidanya yang berwarna jingga dikarenakan kandungan zat warna
karotenoid dan juga kloroplas.

VII. DAFTAR PUSTAKA


Amintarti, Sri dan H. Muchyar. 2017. Penuntun Praktikum Anatomi Tumbuhan.
FKIP UNLAM : Banjarmasin.
AnAmillah, Azifah. 2012. Anatomi Tumbuhan. Diakses melalui
https://abisjatuhbangunlagi.wordpress.com pada tanggal 11 Maret 2017.
D.P., Maryati, S., Srikini, Suharno, & S, B. 2012. Biologi. Jakarta : Erlangga
Dokumentasi Pribadi. 2017 (Difoto pada tanggal 06 Maret 2017)
Fitriyani, Yeni. 2014. Sel Tumbuhan. Diakses melalui
http://beyourinspiration45.blogspot.co.id pada tanggal 11 Maret 2017.
Isahi, Dosso Sang. 2011. Mengamati Sel-Sel Epidermis Bawang Merah. Diakses
melalui http://praktikumbiologi.blogspot.co.id pada tanggal 11 Maret 2017.
Istiana, Lis. 2016. Teori Sel Struktur Umum Sel. Diakses melalui
http://istiana93.blogspot.co.id pada tanggal 11 Maret 2017.
Justine, Hong. 2013. Osmosis in Plants Cells Diakses melalui
http://bintrek.blogspot.co.id pada tanggal 11 Maret 2017.
Melda. 2016. Ganggang Spirogyra Klasifikasi, Reproduksi, Siklus Hidupnya. Diakses
melalui https://www.amazine.com tanggal 11 Maret 2017.
Satolom, Andri. 2011. Anatomi Tumbuhan. Diakses melalui
http://scienceandri.blogspot.co.id tanggal 11 Maret 2017.

Anda mungkin juga menyukai