Konsep Desain Struktur
Konsep Desain Struktur
Konsep Desain Struktur
STANDART RUANG
Ukuran-ukuran ruang tertutup menurut tingkatan staf. Beberapa perusahaan
menggunakan standar semacam itu, tetapi sangat bervariasi dalam jumlah tingkatan
staf. Pada tingkatan mana ruang tertutup tadi diperlukan alokasi ruang menurut
tingkatan staf. Faktor-faktor ini, dan juga derajat yang sangat bervariasi terhadap
kebudayaan ruang penunjangnya, mengakibatkan begitu sulitnya memperkirakan
jumlah ruang / orang yang digunakan untuk menghitung jumlah kasar ruang yang
diperlukan untuk menampung sejumlah staf.
Tentu saja, 10 m2 NUA (Net Usable Area)/orang akan terlalu rendah
TOR
ANALISA RUANG
Bentang kolom adalah 10 m x 10 m
4,80 dan 4,5 m adalah sirkulasi keluar masuk. Sisanya adalah ruang kantor untuk
staf, ruang kantor untuk jabatan khusus atau tinggi.
Ada ruang security di tiap lantai,ruang tunggu tamu, receptionist, ruang
pertemuan atau rapat.
ANALISA SITE
KDB (Koefisien Dasar Bangunan)
KDB = 50 %
= 2.000 m2 x 8 lantai
= 16.000 m2
Modul Ruang
SISTEM STRUKTUR
Sistem struktur yang
-
digunakan adalah system
rigid frame (portal
bertingkat), yang baik
digunakan untuk struktur
bangunan < 20 lantai
(sumber : Panduan Sistem
MODUL STRUKTUR MODEL
Bangunan Tinggi Hal,
STRUKTUR
Hal.50, Gmbar 3,2,1
Pola Kolom
Pola kolom pada bangunan ini merupakan penggabungan antara sistem struktur yang
dipergunakan dengan modul kegiatan yaitu 10m x 10m pada setiap bloknya.
Peletakan Core
Berdasarkan analisa pada pengaruh yang ditimbulkan terhadap perletakan inti core ini
maka dipilih perletakan core diujung , karena sistem ini mempunyai kekakuan struktur
(gaya lateral) sangat baik mengingat kondisi tanah pada lahan perencanaan memiliki
struktur tanah yang stabil.
1/
18 s/d 1/24 Bentang bentang yang digunakan 10 m = 1000 cm
1/ x 1000 cm = 50 x 50 cm
20
Balok Induk
Balok Induk I
50 cm
Balok Induk II
50 cm
Luas Penampang Balok
Balok I
3 % x 83 cm x 50 cm
Balok II
3 % x 83 cm x 50 cm
BEBAN MATI
Dinding = Luas A x Tinggi Bangunan x Beban Dinding
= 100m2 x 4,5 x 8 x 300 Kg/m3 = 1080000Kg = 1080 Ton
Lantai = Tebal Lantai (0,18) x Luas A x Beton Bertulang x Jumlah Lantai
= 0,18 m x 100m2 x 2400 Kg/m3 x 8 Lantai = 345600 Kg = 345,6 Ton
Atap = Tebal Atap Dak (0,1) x Luas A x Beton Bertulang
= 0,1 m x 100m2 x 2400 Kg/m3 = 24.000 Kg = 24 Ton
Keramik = Teraso + Beton Tanpa Adukan x Luas A x Jumlah Lantai
= 24 Kg/m3 x100m2 x 8 Lantai = 19.200 Kg = 19,2 Ton
Spesi = Adukan Semen x Tebal Spasi x Luas A x Jumlah Lantai
= 21 Kg/m3 x 0,03 m3 x 100m2 x 8 Lantai = 504 Kg = 0.5 Ton
Beban Kolom = Permisalan Kolom 50 x 50
= 0,5 m x 0,5 m x 8 x 4,5 x 2400 Kg/m3 = 21.600 Kg = 21,6 Ton
Beban Balok = Bentang = 10 m; a = 1/12 x 1000 = 83,33 cm 83 cm
b = 3/5 x 83 cm = 50 cm
= Luas Penampang Balok x Bentang x Beton Bertulang x Balok x Tinggi
= 0,8 m x 0,5 m x 5 m x 2400 Kg/m3 x 0,6 x 8 = 23.040 Kg = 23,04 Ton
Utilitas = 30 Kg/m2 x 100m2 x 8 = 24000 Kg = 2,4 Ton
Pondasi
Pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang pancang, Tiang pancang yang
digunakan adalah berdiameter 100 cm = 1 m yang mampu menahan beban sebesar
250 Ton.
Pondasi Tiang Pancang
1 tiang pacang berdiameter 100 cm berkekuatan 250 Ton
Beban 1 Kolom =1718,34 Ton
Diemeter 100 cm = 250 ton
Jumlah tiang pancang = 1718,34 ton / 250 ton = 6,87 buah 7 buah
Dan di hitung pembulatannya yaitu buah
Dimensi Pondasi
Jumlah tiang pancang 7 buah diameter 100 cm
Jarak antara Tiang minimal 1 dari diameter = 1 x 100 = 150 cm
Sehingga pur cap berukuran 4,5 m X 4,5 m