Novel
Novel
Novel
Menganalisis Novel
II. Penokohan
a. Penokohan dalam Bab Kau Puisi
1. Aku atau si tokoh utama, memiliki karakter :
- Berperinsip
I belive in scinese, harus ada bukti empiris yang cukup kuat menunjukan
bahwa aku benar benar jatuh cinta
- Sekali memutuskan harus dilakukan sungguh sungguh
Aku mulai melakukan riset sederhana itu.aku menghitung jumlah detak
jantungku setap menitnya.
- Rendah hati
Barang kali aku bukan laki-laki terbaik di dunia,karena memang tidak ada
seseorangpun yang sempurna.
2. Pak Muhari
- Tegas
Catat ini! katanya pendek. Agak sinis .Nadanya tegas, ini sangat penting
- Bermuka dua
Eh,tidak ada apa apa pakAnda yang bias saya bantu? Seperti biasanya, di
depan atasannya,semua orang selalu terlihat ramah.
- Sabar
Sementara detik-detik terus berguguran di sepanjang langkahnya yang berat,
lelaki peruh baya penjual pisang mulai merasa lapar yang melilit di perutnya.
- Selalu bersyukur
Alhamdulillahkata lelaki penjual pisang
- Ramah
Pepes tahu dan kerupuk bawang.kata istrinya yang ramah"
- Selalu bersyukur
Aku kesakitan saat penyakitku kambuh,tetapi aku tidak merasa menjadi orang
paling mnderita di dunia
2. Ibu
- Penyayang anaknya
Hujan terlalu deras nak. Dirumah saja. Ibu khawatir
- Pekerja keras dan tangguh
Sepeninggal ayah, untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan aku, ibuku bekerja
sebagai penumbuk kopi. Dia perempuan yang tangguh. Dia kuat berjam-jam
menumbuk kopi dengan hau
3. Badri
- Dewasa
Badri,yang tertua diantara kami, masih berusia 15 tahun. Dia berusaha
menenangkan, kita berdoa saja.
- Baik
Tentu boleh jawabku, kenapa tidak? Kita akan bercerita sambal bernyanyi.
- Dewasa :
Kadang-kadang seseoarang harus memulai hidup dengan cara yang kurang
mambahagiakan,anakku.
2. Anak
- Sangat menghargai :
Bukan karena harganya yang mahal atau aku susah payah mendapatkannya.
Tetapi lebih karena seseorang yang memberikannya.
2. Wina
- Baik
Klau ada teman yang belum mengerjakan PR, dia selalu mengingatkannya untuk
dikerjakan bahkan dia tidak segan segan memberikan PR-nya untuk di salin
teman-teman lain yang belum mengerjakannya.
- Kritis
Apakah hidup kita yang dekindalikan oleh waktu,ataukita yang mengendalikan
waktu?.
III. Latar
A. Latar waktu
1. Latar waktu dalam Bab Kau Puisi
- Pagi
Pagi itu Pak Muhari sedang meneangkan Hukum Newton, tentang Gaya dan
dinamika.
..Kau belum datang kekelas padahal sebentar lagi jam pelajaran akan di mulai.
- Sore/Senja
Waktu beranjak senja.14.28, tujuh jam lebih sejak kali pertma lelaki paruh
baya itu meninjakan kakinya di sebrang pintu rumahnya.
- Malam
07.39, Selepas Isya, lelaki penjual pisang sudah sampai di rumah kontrakan
kecilnya.
- Pagi
Dua hari yang lalu, pagi-pagi sekali Maria akan membangunkan dan
mengantarkannya segelas susu hangat untuk putranya tercinta.
- Senja
Hujan mulai reda ketika hari sidah senja. Sekitar pukul 17.15, senja yang gelap
membekap desa yang murung dihajar badai.
- Malam
Papa mau cerita apa hari ini? Boleh kan kita bernyanyi sebelum tidur?.
- Malam
Dan kereta malam yang berangkat tepat pada waktunya.
Waktu menunjukan pukul 22.36.
- Pagi
Waktu dalam arlojiku sudah menunjukan angka 04.12. Aku benar-benar tidak
isa tidur.
Pukul 08.57, aku tiba di rumah duka. Bau kamper menguar ke seluruh ruangan,
menyesaki seluruh ruang penciumanku.
B. Latar Tempat
- Ruang Kelas
Kelas begitu suram dan membosankan, kapur tulis berdecit menjilat papantulis.
- Sudut Perkampungan
Lelaki paru baya penjual pisang tiba di sebuah sudut perkampungan. Disana
beberapa pedagang sedang berkumpul.
- Di Rumah kontrakan
..Selepas isya , lelaki penjual pisang sudah sampai di rumah kontrakan kecilnya
- Kelas
Aku menulis ramalan itu di catatanku saat pelajaran biologi di kelas VII.
- Kamar
Mari akan membangunkan dan mengantarkan segelas susu untuk putra
tercinta,Bumi ditemukan meninggal dalam tidurnya.
- Kampung Batunungku
Gerimis mulai mendarat di permukaan Batuungku,kampong kering yang yang
setiap kali hujan turun disambut seperti tuah dari langit.
- Di Dalam Masjid
Dia benar, taka da pilihan lain.Kita harus segera berlindung.Dari dalam
masjid,kami saksikan hujan yang tak patut lagi dirayakan dengan pesta dan
tarian.
- Di dalam Kamar
Papa mau cerita apa hari ini ? Bolehkah kita bernyanyi sebelum tidur?.
- Toko Kecil
Dua hari yang lalu aku membawanya ke temat reparasi jam tangan langgananku-
sebuah took kecil milik koh Acin.
- Di Dalam Kereta
Aku melirik jam tanganku, waktu sudah menunjukan pukul 02.31. Entah
mengapa perjalanan terasa begitu lama, meski kereta berjalan dengan kecepatan
yang semestinya.
- Di Rumah Duka
Pukul 08.57, aku tiba di rumah duka.bau kamper menguar ke seluruh penjuru
ruangan.
C. Latar Suasana
- Senang
Ah, ini aneh, kenapa aku mulai suka bernyanyi. Aku membayangkan kita berdua
jadi tokoh utama dalam syair lagu-lagu cinta.
- Mengharukan
Tujuh jam lebih sejak kali pertama lelaki paruh baya itu menginjakan kaki di
sebrang pintu rumahnya tadi pagi.
- Senang
Kedua anak itu memeluk kaki baaknya. Lelaki penjual pisang mengusap-usap
rambt mereka, mencium keningnya satu per satu.
- Sedih
Maria terus menangis. Air matanya deras menerjuni dua tebing pipinya.
- Tegang
Kami saksikan hujan yang tak patut lagi dirayakan dengan pesta dan tarian.
Anginnya terlalu kencang.Pohon-pohon tumbang. Orang-orang panic menjaga
kekokohan atap rumah masing-masin.
- Sedih
Ya, ibuku. Aku melihatnya dalam balutan kain putih yang di tumpangi kain
sarung. Seluruh keluarga sudah berkumpul. Mereka menangis.
- Mengharukan
Annaku, Segeralah hadir dalam dekapanm tumbuhlah menjadi dirimu sendiri.
Sungguh dengan bahagia aku akan mencuci helai-helai popokmu seperti doa
yang membasuhi benih-benih duka dan sebab-sebab air ata dari hidupmu:itulah
tahajudku. .
- Sedih
Setelah basa basi menanyakan apa kabarku dan aku ada dimana, Abdul segera
memberitahukan kabar itu, kamu bisa mengusahakan ke Jogja ? Wina meniggal.
IV. Alur
Novel ini menggunakan alur campuran, dimana penulis menceritakan
lejadian secara progresif dan di selingi oleh Flash Back/Kejadian di masa lalu.
BAB 1 : alur maju
Dan benar saja Reza memang jatuh cinta. Akhirnya Reza menyatakan
cintanya kepada Mona kewat lagu Kau Puisi.
BAB 2 : alur maju
Setibanya di rumah ia memberikan mainan kepada anaknya. Anak penjual
pisang itu sangat senang. Dalam kesederhanaan, Ia mampu menciptakan
suasana tentram dalam keluarganya.
BAB 3 : alur maju
Namun pada tanggal 10 Desember 2010 Bumi mengkoreksi ramalannya
menjadi Bumi akan berakhir pada 13 Desember 2010. Dia meninggal
dengan tenang. Tanggal 13 Desember, ibu Bumi menemukannya
meninggal dalam tidurnya dengan tenang.
BAB 4 : alur mundur
Sepuluh tahun lalu ketika hujan pertama turun di Batunungku setelah
musim kemarau yang panjang teman-teman Acep mengajaknya
merayakan hujan tetapi ibu Acep melarangya karena hujan terlalu deras
BAB 5 : alur maju
Menceritakan kisah terus menerus tanpa ada cerita masa lalu / flashback
BAB 6 : alur maju
Pukul 07.28 ia tiba di stasiun Tugu. Ia dijemput oleh Hendri dan Ratna
teman masa SMA yang telah menjadi suami istri. Pukul 08.57 ia tiba di
rumah duka. Ia terdiam cukup lama.
V. Sudut Pandang
Dalam novel ini memiliki sudut pandang yang bermacam macam. Ada
sudut pandang orang petmama pelaku utama (aku) adapun sudut pandang orang
ketiga pengamat dan serbatahu (sudut pandang pengarang).
BAB 1 : orang pertama aku
Reza merupakan siswa kelas 1 SMA yang mahir dalam pelajaran fisika.
Suatu hari saat pelajaran fisika tiba-tiba wakil kepala sekolah datang ke
kelas untuk mengenalkan siswi baru bernama Mona.
BAB 2 : orang ketiga serbatahu
Seorang ayah bercerita kepada anaknya tentang kisah penjual pisang.
Penjual pisang yang pantang menyerah dalam mencari rizqi.
BAB 3 : orang ketiga serbatahu
Catatan akhir dunia yang aku tulis, usia 12 tahun yang mengidap penyakit
Leukemia mielositik akut.
BAB 4 : orang pertama aku
Diwaktu hujan pada pertengahan Desember, Acep selalu dihantui rasa
bersalah. Sepuluh tahun lalu ketika hujan pertama turun di Batunungku
setelah musim kemarau yang panjang
BAB 5 : orang ketiga serbatahu
Seorang ayah berceritakepada anaknya tetang perjalanan seorang insan
yang terlahir dari keluarga sederhana. Harus memulai hidup dengn cara
yang kurang bahagia maka kita harus berjuang.
BAB 6 : orang pertama aku
Jam tangan G-Shock Fisherman DW 8600 milik tokoh aku rusak. Ia
membawanya ke reparasi jam, tetapi hari berikutnya jam G-Shocknya
mati lagi.
1. Hiperbola
Aku tak sabar menantikan tangi pertamamu. Membentangkan
cakrawala,menggetarkan keluasan dunia.
2. Personifikasi
Maria terus menangis. Air matanya deras menerjuni dua tebing pipinya.
VII. Amanat
Jangan pernah lupa bersyukur atas segala pemberian Allah , dan janganlah bersombong diri
atas sesuatu, karna umur tidak ada yang tahu dan hanya Allah lah yang maha sempurna dan
maha kuasa atas segala hal.
Dengan apa yang diberikan oleh Tuhan kita harus mensyukuri apa adanya, karena itu adalah
pilihan terbaik untuk kita.
Hidup ini dapat kita lalui dengan bahagia apabila kita semangat dan sabar dalam menghadapi
cobaan.
Jangan pernah lupa bersyukur atas segala pemberian Allah , karena umur tidak ada yang tahu
dan hanya Allah lah yang maha sempurna dan maha kuasa atas segala hal.
UNSUR EKSTRINSIK
Nilai Sosial
Kita harus saling membantu jika orang lain dalam kesusahan seperti dalam cerita tersebut
Karena pada hakekatnya kita adalah mahluk social.
Nilai Moral
Kita sebagai sesame manusia hendaknya jangan saling mengejek atau menghina orang lain
tetapi harus saling menghormati.
Nilai Agama
Kita harus selalu melakukan kehendak Allah dan jangan melakukan hal yang dilarang oleh-Nya
seperti mencemoh dan berbohong.
Nilai Pendidikan
Kita tidak boleh putus asa dalam menghadapi kesulitan tetapi harus selalu berusaha dengan
sekuat tenaga dan selalu berdoa.
Nilai Adat
Kita harus menjalankan segala perintah Tuhan dan memegang teguh nilai-nilai dalam
masyarakat.
RESENSI
Mimpi dan Cita-Cita merupakan Jalan Hidup Kita
Keunggulan Pada bab 1 Kau Puisi, terdapat rumus-rumus fisika sebagai perumpamaan
perasaan tokoh aku (Reza). Penulis sudah sangat tepat dalam meletakan bagian-bagian lirik lagu
Kau Puisi dengan begitu pembaca semakin larut dalam imajinasi. Pasa bab ke 2 Sang Juara, lirik
lagu sang juara semakin mengantarkan pembaca pada imajinasi. Bab 3 Bumi ke Langit, alurnya
menggunakan alur maju sehingga pembaca mudah dalam memahami cerita. Bab 4 Cahaya Cinta
Sejati, terdapat dialog yang menggunakan bahasa Sunda sehingga lebih menarik. Pada bab 5
Waktu, lirik lagu Waktu dijadikan sebuah kisah yang diceritakan seorang ayah kepada anaknya.
Bab 6 Kita Selamanya, kisahnya membawa pembaca kembali berimajinasi membayangkan masa
SMAnya. Alur campuran semakin menggambarkan suasana cerita tersebut.
Kelemahan Pada bab 1 Kau Puisi, terdapat dua kali cetak dalam halaman 9-10. Rumus fisika
yang digunakan sedikit susah dipahami. Pada bab 2 Sang Juara, terdapat dua kali cetak dalam
halaman 27-28. Alur mundur dan tokohnya membuat bingung pembaca. Bab 3 Bumi ke Langit,
di awal cerita sedikit membuat bingung pembaca karena tokohnya yang benama Bumi
membuat sebuah catatan dengan judul Catatan Akhir Dunia. Bab 4 Cahaya Cinta Sejati, tidak
semua bahasa Sunda dijelaskan ke dalam bahasa Indonesia. Bab 5 Cahaya cinta sejati, alurnya
membingungkan. Bab 6 Kita Selamanya, banyak kalimat yang diulang sehingga terkesan salah
penulisan
Tinjauan bahasa Bahasa yang digunakan dalam novel tidak sesuai dengan EYD. Novel
tersebut menggunakan bahasa sehari-hari yang tidak formal sehingga mudah dipahami dan ada
yang mencampurkan bahasa daerah. Kesalahan cetak Terdapat dua kali cetak pada halaman 9-
10 dan 27-28. Penutup Menurut saya, kisah-kisah dalam buku Hidup Berawal Dari Mimpi karya
Fahd Djibran dan Bondan Prakoso & Fade2Black sangat cocok dibaca oleh remaja hingga orang
dewasa karena banyak sekali tauladan yang dapat diambil dan juga bisa menginspirasi.