Laporan Sistem Pengkondisian Udara Analisis Dian Haryanto 1407123394

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN ANALISIS

PRAKTIKUM PRESTASI MESIN


SISTEM PENGKONDISIAN UDARA

Oleh
Nama : Dian Haryanto
NIM : 1407123394
Kelompok : A9

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2017
I. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum Sistem Pengkondisian Udara
ini adalah:
1. Gelas Ukur, digunakan untuk menghitung volume air per satuan waktu agar didapatkan
jumlah debit airnya.
2. Stopwatch, digunakan untuk menghitung waktu yang dibutuhkan untuk mengisi gelas
ukur sebanyak 1 liter.
3. Gauge manifold digunakan untuk mengukur tekanan refrigeran baik pada saat
pengisian maupun pada saat beroperasi.
4. Digital AC clamp mater digunakan untuk mengukur arus listrik pada saat melakukan
perawatan atau perbaikan AC.
5. Seperangkat alat uji sistem pengkondisian udara. Komponen-komponen dari alat ini
adalah :
a. Kompresor
b. Kondenser / Helical Heat Exchanger
c. Evaporator
d. Pompa air
e. Reservoir
f. Termokopel digital
g. Pressure gauge

II. Prosedur Kerja


Adapun prosedur saat pelaksanaan praktikum Sistem Pengkondisian Udara adalah
sebagai berikut:
1. Pengujian Alat Uji
a. Bak/reservoir diisi dengan air, kemudian pompa dihidupkan untuk mengalirkan air
kedalam heat exchanger, hingga air mengalir keluar dari bagian saluran output heat
exchanger.
b. Kompresor dihidupkan selama 15 menit untuk melakukan running mesin.
c. Jika kerja kompresor sudah bekerja secara normal, maka matikan kompresor.
2. Pengambilan data
a. Data yang pertama yaitu menguji dengan laju aliran massa air (Terlampir). Untuk
mendapatkan laju aliran massa dengan mengatur ball valve dan gate valve. Pengukuran
dengan menggunakan gelas ukur dan stopwatch.
b. Kemudian data dicatat pada form yang telah tersdia. Data yang dicatat meliputi tekanan
dan temperatur. Ada empat titik tekana yang harus dicatat yaitu, tekanan input dan uotput
pada kondenser dan evaporator. Sedangkan untuk temparatur yang menjadi data yaitu
temperatur input dan output dari kondenser dan evaperator, temperatur air dalam
reservoir dan heat exchanger serta temperatur lingkungan.
c. Pengambilan data di atas dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali.
d. Proses di atas diulangi untuk pengambilan data dengan laju aliran massa air () yang
berbeda.
III. Data Percobaan
1. Data Tabel Hasil Percobaan
Adapun data yang didapat dari pengujian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

Tekanan Temperatur Waktu


Debit Kuat
Waktu Pengambilan
berdasarkan Waktu (s) Evaporator Kondensor Kondensor Evaporator Air Arus
(menit) Debitaktual
Flowmeter (Ampere)
1 (Psi) 2(Psi) 3(Psi) 4(Psi) 1 (C) 2(C) 3(C) 4(C) 5(C) 6(C) (S)

5 300 11 7 145 145 31,4 30,3 31,2 31,7 31,9 30,9 58 1,9
1.2 10 600 13 9 150 150 31,9 30,6 31,6 31,9 31,4 31,3 58,9 2
15 900 14 9 155 155 31,3 31,1 31,9 31,8 31,6 31,3 60,8 2
20 1200 10 10 155 155 31,8 31,7 31,4 31,3 32,2 30,5 30,2 1,9
2.4 25 1500 13 9 150 150 31,1 30,5 31,1 30,6 31,5 30,9 36,4 2
30 1800 15 10 155 155 31,5 30,8 31,1 30 31,6 31,1 30,1 2,1
35 2100 15 10 155 155 31,5 30,2 31,2 30,8 31,6 30,4 15,3 2,1
3.8 40 2400 15 10 155 155 31,8 30,7 31,5 30 31,2 31,2 15,71 2,1
45 2700 15 10 160 160 31 31,3 31,8 30,5 31,4 31,5 15,86 2,1
Rata-rata 13,444 9,333 153,333 153,333 31,600 31,011 2,022
Jumlah 0,589

2. Data Tabel Hasil Pengolahan


Adapun data yang telah di olah dari pengujian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
h1 h2 h3 h4 ER wk ref qk
Pk (kJ/s) Qk (kJ/s) COP W (kg/s)
(kJ/kg) (kJ/kg) (kJ/kg) (kJ/kg) (kJ/kg) (kJ/kg) (kg/s) (kJ/kg)
230,331 297,318 76,723 76,723 153,608 66,986 0,00000126 355,911 220,595 0,000279 2,293 0,000085
3. Data Grafik Hasil Percobaan

Kondenser
32.5
32
31.5
Temperatur

31
30.5 input
30 output
29.5
29
5 10 15 20 25 30 35 40 45
Waktu

Evavorator
32.5
32
31.5
Temperatur

31
30.5 input
30 output
29.5
29
5 10 15 20 25 30 35 40 45
Waktu

Air
32.5
32
Temperatur

31.5
31
input
30.5
output
30
29.5
5 10 15 20 25 30 35 40 45
Waktu
IV. Pengolahan Data
Diketahui :
a. I = 2.02 A
b. V = 220 volt
c. Cos = 0.8
d. CPair = 4.22 kj/kg.k
e. W = 2,63529 kW
f. P1 = 78,52 kPa
g. P2 = 1057,19 kPa

1. Mencari nilai h1, h2, h3 dan h4


Diketahui : P1 = 78,52 kPa
P2 = 1057,19 kPa
(Menggunakan tabel Saturated R-22 )

P1 h1 = hg

64,400 228,5100
78,524 H1
82,700 230,8700

H1 228.51 78.52 64.4



230.87 228.51 82.7 64.4
H1 228.51
0.8
2.36
H1 228.51 1.89

H1 1.89 228.51

H1 230.331
(Menggunakan tabel Saturated R-22 )

P1 s 1 = sg

64,400 1,0251
78,524 x
82,700 1,0122

x 1.0251 78.52 64.4



1.0122 1.0251 82 64.4
x 1.0251
0.8
0.0129
x 1.0251 0.00258
x 0.00258 1.0251
x 1.0151

(Menggunakan tabel Superheated R-22 pada tekanan 1000 kPa)


s2 h2
1,0126 294,8600
1,0151 x
1,0352 302,7300

x 294.86 1.01478 1.0126



302.73 294.86 1.0352 1.0126
x 294.86
0.09035
7.87
x 294.86 0.759
x 0.759 294.86
x 295.74 = h2 pada tekanan 1000 kPa
(Menggunakan tabel Superheated R-22 pada tekanan 1200 kPa)
s2 h2
1,0131 300,5100
1,0151 x
1,0356 308,5700

x 300.51 1.0151 1.0131



308.57 300.51 1.0356 1.0131
x 300.51
0.08
8.06
x 300.51 0.716
x 0.716 308.57
x 301.2422 , = h2 pada tekanan 1200 kPa

(Menggunakan tabel Superheated R-22 )


P h2
1000 295,7459
1057 x
1200 301,2422

x 295.61 1057 1000



301.11 295.61 1200 1000
x 295.61
0.285
5.5
x 295.61 1.5675
x 1.567 295.61
x 297.18 , = h2 pada tekanan 1057 kPa
(Menggunakan tabel Saturated R-22 )
P h3
1000 74,9100
1057 x
1200 81,2500

x 74.91 1057.19 1043.9



81.25 74.91 1191.9 1043.9
x 74.91
0.089
6.34
x 74.91 0.569
x 0.569 74.91
x 76.723 , h3 = h4

2. Efek refrigrasi
ER h1 h4 ........................................................................................ (1)

Ket:
ER = Efek Refigeresi (kJ/kg)
1 = Entalpi (kJ/kg)
4 = Entalpi (kJ/kg)

ER 230.331 76.723
ER 153.608kj / kg

3. Kerja kompresi
Wk h2 h1 ........................................................................................ (2)

Ket:
Wk = kerja kompresi (kJ/kg)
1 = Entalpi (kJ/kg)
4 = Entalpi (kJ/kg)
Wk 297.31 230.331
Wk 66.986 kj/kg

4. Kalor buang condenser


qk h2 h3 ......................................................................................... (3)

Ket:
qk = kalor buang kondenser (kJ/kg)
2 = Entalpi (kJ/kg)
3 = Entalpi (kJ/kg)

qk 297.317 76.723
qk 220.595 kj/kg

5. Laju aliran massa refrigerant


m (h2 h3 ) m CPair (t2 t1 )


ref air ..................................................... (4)

mair CP air (t2 t1 )
m
ref
(h2 h3 ) .................................................................. (5)
Ket:
= laju aliran massa refrigeran (kg/menit)
CPair =Kapasitas panas
2 = Entalpi (kJ/kg)
3 = Entalpi (kJ/kg)

t1 = Temperatur (oC)

t2 = Temperatur (oC)


0.000112 4.22 0.5889
m ref

220.595

m ref
0.000000126 kj/s
6. Laju aliran massa kerja spesifik

W mref (h2 h1 )
......................................................................... (6)
Ket:
W = daya total kompresor (kW)
= laju aliran massa refrigeran (kg/menit)
1 = Entalpi (kJ/kg)
4 = Entalpi (kJ/kg)

W 0.000000126 66.986
W 0.000085 kg/s

7. Daya actual kompresor


Pk V I COS ............................................................................. (7)
Ket:
Pk = daya aktual kompresor (kJ/s)
= tegangan arus listrik (volt)
= arus listrik (A)
cos = faktor daya listrik

Pk 220 2.02 0.8


Pk 355.911kj/s

8. Kalor buang total condenser



Qk mref qk
................................................................................... (8)
Ket:
= kalor buang total kondenser (kJ/s)
= laju aliran massa refrigeran (kg/menit)
= kalor buang kondenser (kJ/kg)
Qk 0.000000126 220.59
Qk 0.000279 kj/s

9. Coefficient Of Performance (COP)


ER
COP
WK ........................................................................................ (9)
Ket:
= debit teoritis (3 /)
= koefisien discharge
= kecepatan gravitasi bumi (/ 2 )
Tan = besar sudut V-notch

153.608
COP
66.986
COP 2.293
V. Analisa Data
Dari praktikum yang dilakukan didapat berbagai nilai yang diperoleh dari hasil
percobaan yang dilakukan, salah satu nilai yang didapat adalah COP. Untuk memperoleh
nilai dari COP merupakan hasil bagi dari ER dibagi dengan kerja kompresi. Pada prakteknya
yang dilakukan variasi adalah debit air yang mengalir. Dengan cara memvariasikan debit air
secara otomatis kwat arus yang digunakan akan bertambah pula. Hal ini bisa terjadi karena
dengan debit air yang banyak untuk masuk kedalam kompressor maka akan lebih banyak
pula kerja dari kompresor maka akan lebih banyak pula daya yang digunakan untuk
menaikkan tekanan dari gas yang ada.
Pada praktikum yang dilakukan ada 3 jenis variasi debit dari variasi tersebut tidak dapat
di tentukan semakin banyak debit air yang mengalisr maka akan semakintinggi atau rendah
temperatur udara yang terjadi. Karena pada grafik dapat dilihat variasi debit tidaklah
berpengaruh terhadap waktu dan temperatur yang terjadi. Temperatur tetap saja tidak
konstan. Temperatur output pada kondensor semakin pada awal masuk temperaturnya rendah
pada penggunaan waktu yang lama temperatur tersebut kembali naik. Sedangkan pada
evaporator terjapenaikan temperatur pada saat refrigran masuk kedalam evaporator dan
evaporator mengeluarkan refrigan dengan temperatur rendah dengan seirunya bertambah
eaktu penggunaan dari evaporator tersebut.
Pada fluida yang digunakan berupa air disini mengalami kenakan temperatur pada
outputnya dengan seiring berjalannya waktu. Hal ini bisa terjadi karena air yang telah
digunakan telah masuk dalam kompressor yang berguna menaikkan tekanan refrigran dan
temperatur dari refrigran tersebut otomatis bertambah juga. Sehingga semakin lama alat
digunakan akan semakin sering refrigran air tersebut melintasi kompressor tersebut. Karena
air yang telah melintasi alat pengkondisian udara di kembalikan pada bak awal untuk proses
pemyedotan air tersebut. Sehingga air yang digunakan berulang kembali. Pada saat praktikum
ada teerjadi kesalahan pembacaan pada temperatur output dan input air. Karena setelah
dilihat secara langsung temperatur input lebih tinggi dan output lebih rendah. Setelah
dilakukan pengecekan alat uji maka diketahuilah termocopel yang untuk output air di pasang
pada input air. Sehingga terjadi kesalahan pembacaan. Hal tersebut bisa juga dikatakan
human eror.
VI. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari praktikum pengkondisian udara
adalah sebagai berikut:
1. Coefficient Of Performance (COP) dipengaruhi nilai efek refrigeran (ER) dan kerja
kompresi (Wk), sehingga untuk mengetahui standarnya kita harus mengetahui dulu
spesifikasi alat yang telah kita gunaka.
2. Efisiensi Refrigerasi adalah bagaimana menggunakan refrigran dengan jumlah
yang sedikit untuk mencapai hal yang optimal.
3. Penggunaan kondensor pada sistem pengkondisian udara sangat tepat karena untuk
merubah fasa dari gas ke cair pada saat refrigran menuju katup ekspansi.
4. Efektifitas Evaporator digunakan sangat baik pada sistem pengkondisian udara
karena dapat merubah refrigran cair menjadi gas yang di sebar kedalam ruangan.

B. Saran
Saran yang dapat diberikan pada praktikum ini adalah:
1. Pada berlangsungnya praktikum, praktikan harus selalu siap untuk mengamati
fenomena yang terjadi.
2. Saat praktikum berlangsung, refrigran pada tempat penampungan output
hendaknya di kosongkan sebelum mengukur debit agar mudah dalam
mengukurnya.
3. Pada saat mengolah data hendaknya praktikan harus cermat karena nilai yang di
hitung memiliki ketelitian tinggi.
4. Gunakannlah Program Komputer untuk mengolah data hasil praktikum.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai