Botani Tanaman Kedelai

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

I.

PENDAHULUAN
A. Botani Tanaman Kedelai

Kedelai termasuk kedalam famili leguminosae sub famili papionadeae dan genus
glycine. Sesuai dengan aturan botani Internasional, nama yang benar kedelai adalah
Glycine max L. Merril. Ini diyakini oleh sebagian ahli taksonomi dan Glycine max
diketahui memiliki 40 kedudukan tanaman kedelai dalam sistematika tumbuhan (
Taksonomi ) diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Devisio (devisi) : Spermatophyta (tanaman berbiji)

Subivisio (subdivisi) :Angiospermae (biji berada dalam buah)

Kelas : Dicotiledoneae

Ordo (bangsa) : Polypetales

Familia (suku) : Leguminoceae (kacang-kacangan)

Subfamili : Papillionoideae

Genus (marga) : Glycine

Spesies : Glycine max

Kedelai termasuk kedalam famili leguminosae sub famili papilionadeae dan genus
glycine. Sesuai dengan aturan botani internasional, nama yang benar kedelai adalah
Glycine max (L). Merril. Secara morfologi, pertumbuhan tanaman kedelai mencakup
organ organ seperti, akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji.

1. Akar dan Bintil

Sistem perakaran tanaman kedelai terdiri dari akar tunggang. Akar sekunder yang
tumbuh dari akar tunggang, serta akar cabang yang tumbuh dari akar sekunder. Akar
tunggang merupakan perkembangan dari akar radikal yang sudah mulai muncul sejak
masa perkecambahan. Pada kondisi yang sangat optimal, akar tunggang kedelai dapat
tumbuh hingga kedalaman 2 meter. Perkembangan akar tanaman kedelai dipengaruhi
oleh beberapa faktor seperti, penyiapan lahan, tekstur tanah, kondisi fisik, dan kimia
tanah, serta kadar air tanah. Salah satu dari sistem perakaran tanaman kedelai adanya
interaksi simbiosis antara bakteri nodul akar(Rhizobium japonicum) dengan akar
tanaman kedelai yang menyebabkan terbentuknya bintil akar. Bintil akar sangat
berperan dalam proses fiksasi N2 yang sangat dibutuhkan tanaman kedelai untuk
kelanjutan pertumbuhannya (Adisarwanto, 2008).
2. Batang

Pada tanaman kedelai dikenal dua tipe pertumbuhan batang, yaitu determinit dan
indeterminit. Jumlah buku pada batang akan bertambah sesuai pertumbuhan umur
tanaman, tetapi pada kondisi normal jumlah buku berkisar antara 15 20 buku dengan
jarak antarbuku berkisar antara 2 9 cm. Batang pada tanaman kedelai ada yang
bercabang dan ada pula yang tidak bercabang, tergantung dari karakter varietas
kedelai, tetapi umumnya cabang pada tanaman kedelai berjumlah antara 1 5 cabang
(Adisarwanto, 2008).

3. Daun

Daun kedelai hampir seluruhnya trifioliat (menjari tiga) dan jarang sekali
mempunyai empat atau lima jari daun. Bentuk daun kedelai bervariasi, yakni antara
oval dan lanceolate, tetapi untuk praktisnya di istilakan dengan berdaun lebar (broad
leaf) dan berdaun sempit (narrow leaf). Di Indonesia berdaun sempit lebih banyak di
tanam oleh petani dibandingkan dengan kedelai berdaun lebar, walaupun dari aspek
penyerapan sinar matahari, tanaman kedelai berukuran lebar menyerap sinar matahari
daripada yang berdaun sempit. Namun, keungulan tanaman kedelai berdaun sempit
adalah sinar matahari akan lebih mudah menerobos di antara kanopi daun sehingga
memacu pembentukan bunga (Adisarwanto, 2008).

4. Bunga

Tanaman kedelai memiliki bunga sempurna (hermaphrodite), yakni pada tiap


kuntum bunga terdapat alat kelamin betina (Putik) dan kelamin jantan (benang sari).
Bunga pada tanaman kedelai muncul/tumbuh pada ketiak daun, yakni setelah buku
kedua, tetapi terkadang bunga dapat pula terbentuk pada cabang tanaman yang
mempunyai daun. Hal ini karena sifat morfologi cabang tanaman kedelai serupa atau
sama dengan morfologi batang utama. Pada kondisi lingkungan tumbuh dan populasi
tanaman optimal, bunga akan terbentuk mulai tangkai daun yang paling awal. Dalam
satu kelompok bunga, pada ketiak daunnya akan berisi 1 7 bunga, tergantung
karakter dari varietas kedelai yang di tanam.

Bunga kedelai termasuk sempurna karena pada setiap bunga memiliki alat reproduksi
jantan dan betina. Penyerbukan bunga terjadi pada saat bunga masih tertutup sehingga
kemungkinan penyerbukan silang sangat kecil, yaitu hanya 0,1%, warna bunga kedelai
ada yang ungu dan putih. Potensi jumlah bunga yang terbentuk bervariasi, tergantung
dari varietas kedelai, tetapi umumnya berkisar antara 40 200 bunga pertanaman.
Hanya saja, umumnya di tengah masa pertumbuhannya, tanaman kedelai kerap kali
mengalami kerontokan bunga hal ini masi di kategorikan wajar bila kerontokan yang
terjadi berada pada kisaran 20 40 %. (Adisarwanto, 2008).

5. Buah

Buah atau polong kedelai berbentuk pipih dan lebar yang panjangnya 5 cm,
warnah polong kedelai bervariasi, bergantung pada varietasnya. Ada yang berwarnah
cokelat muda, cokelat, cokelatkehitaman, putih dan kuning kecokelatan (warna
jerami). Disamping itu permukaan polong mempunyai struktur bulu yang beragam,
warna bulu polong juga bervariasi, bergantung pada varietasnya. Ada yang berwarna
cokelat, abu abu, cokelat tua, cokelat kuning, dan putih. Polong kedelai bersusun
bersegmen segmen yang berisi biji. Jumlah biji dalam polong bervariasi antara 1 4
buah, bergantung pada panjang polong. Pada polong yang berukuran panjang, jumlah
bijinya lebih banyak jika dibandingkan dengan polong yang pendek (Cahyono, 2007).

6. Biji

Bentuk biji kedelai tidak sama tergantung kultivar, ada yang berbentuk bulat, agak
gepeng, atau bulat telur. Namun sebagian, besar biji kedelai berbentuk bulat telur.
Ukuran dan warna biji kedelai juga tidak sama, tetapi sebagian besar berwarna kuning
dengan ukuran biji kedelai yang dapat digolongkan dalam tiga kelompok, yaitu biji
kecil (< 10 g/100 biji), berbiji sedang ( 10 12 gram/100 biji, dan berbiji besar (13
18 gram/100 biji) (Adisarwanto, 2008).

Anda mungkin juga menyukai