v1213 Analisis Cacat Coran Logam Besi Pada Produk Screw Di Industri Pengecoran Logam

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS CACAT CORAN LOGAM BESI PADA PRODUK SCREW DI INDUSTRI

PENGECORAN LOGAM

Ramadhan Syahputra Harahap


Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan
Jl.Brigjend Katamso Gang.Sempurna No.63
[email protected]

Abstrak

Dalam tulisan ini screw akan di buat dengan cara pengecoran. Cara pengecoran dipilih karena menggunakan teknologi
yang lebih sederhana, jumlah produk di buat sedikit dan biaya produksi lebih murah di bandingkan dengan cara-cara yang
lain. Jadi dalam pengecoran ini yang di lakukan adalah membuat cetakan serta proses pembuatan screw.
Cacat tuangan dapat berupa cacat luar yang langsung tampak atau cacat dalam yang baru tampak setelah produk di
kerjakan oleh mesin atau melalui pemeriksaan khusus. Pencegahan kegagalan tuangan sedini mungkin adalah hal yang
tepat untuk dilakukan untuk menghindari kerugian dan cacat yang berulang. Banyak hal yang menyebabkan terjadinya
cacat tuangan, di antaranya adalah : konstruksi tuangan, penggunaan pasir cetak, perencanaan tuangan, komposisi logam,
proses peleburan, tekik penuangan, finishing dan lain-lain.
Untuk pengecoran screw digunakan bahan baku besi cor dengan kekuatan tarik 45 kg/mm2 dan coran yang mengalami
cacat atau di sebut aja sekrap (reject), yang menyangkut sekrap dari luar return (sisa proses) serta serpi geram.
Perlunya wawasan serta pengetahuan yang luas terhadap jenis-jenis cacat, sehingga kesalahan dalam pengidentifikasi cacat
tuangan tidak terjadi dan penentuan arah pengulangannya dilakukan seefesien mungkin. Penanggulangan terhadap cacat
coran di lakukan berdasarkan cacat yang terjadi pada suatu produk, tentunya berbeda jenis cacat coran maka berbeda pula
cara penanggulangannya, di antaranya: perancanaan tuangan yang berdasarkan perhitungan modul benda kerja, teknik
peleburan dimulai dari bahan baku, susunan peleburan, temperatur peleburan dan penuangan, waktu penuangan, serta
feeling atau pembersihn hasil coran.

Kata Kunci: Cacat Coran, Pengecoran Logam, Identifikasi cacat coran, Worm screw

Abstrac

In this paper screw will be made by means of casting. How foundry selected because it uses more simple technology, the
number of products made fewer and cheaper production costs in comparison with other ways. So in this casting is done is
make the mold and screw manufacturing process.
Casting defects can be deformed beyond the immediately visible or defects in the new one looks after the product was done
by machines or through a special examination. Casting failure prevention as early as possible is the right thing to do to
avoid losses and repetitive defects. Many factors led to casting defects, among which are: construction castings, molding
sand use, planning molten metal composition, the process of melting, tekik casting, finishing and others.
Screw used for casting cast iron raw materials with a tensile strength of 45 kg / mm2 and castings disability or call aja
planner (reject), which involves a planner from the outside return (the rest of the process) and serpi furious.
The need for insight and extensive knowledge of the types of defects, so that errors in casting defect identifier does not
occur and determining the direction of the repetition is done as efficiently as possible. Countermeasures against defects of
castings is done based on the defect in a product, of course, different types of disabilities castings then different ways to
overcome, among them: perancanaan casting is based on a calculation module workpiece, fusion technique starts from the
raw materials, the composition of the melting, the temperature smelting and pouring, pouring time, as well as feeling or
pembersihn casting product.

Keywords: Disability Castings, Foundry, identification of defective castings, worm screw

dapat bertahan selama 300-500 jam tergantung pemakaian


Pendahuluan pada pabrik.
Pembangunan dibidang industri, khususnya di
Screw sendiri sangat penting peranannya dalam bidang teknik pengecoran sangat penting dalam penunjang
Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dimana screw atau worm screw pembangunan industri manufaktur di indonesia. Hal ini pada
dimesin screw press adalah salah satu komponen utama hakekatnya adalah mengurangi ketergantungan pada negara-
pada mesin pengekstraksi CPO (Crude Palm OilI) atau negara lain, sehingga indonesia mampu membuat komponen
minyak mentah sawit dari tandan buah segar (TBS) menjadi mesin untuk keperluan sendiri atau untuk keperluan ekspor.
minyak sawit CPO dan inti sawit . Screw Press berfungsi Berbagai kendala yang di hadapi industri
untuk mempress buah sawit kapasitas screw press ada pengecoran di kota medan adalah rendahanya hasil produksi
:P10,P15,P20, bahkan ada merk tertentu sampai P30 supaya yang di akibatkan cacat coran, dimana terdapatnya cacat
hasil press baik, maka kondisi sparepart harus dijaga coran sangat berpengaruh terhadap kualitas dan akan
didalam mesin screw press seperti worm screw , press cage merugikan industri dalam waktu dan biaya produksi.
dll. Screw pabrik kelapa sawit dengan kapasitas tertentu

1
Maka untuk mengatasi cacat coran yang sering Cacat Pengecoran
ditemukan dalam dunia industri diperlukan perencanaan Cacat coran adalah gejala akhir dari ke tidak
yang matang mulai dari pemilihan bahan baku sampai sempurnaan sistem pengecoran dimana pada gilirannya
pengontrolan kualitas serta peralatan yang dipakai karena sangat menganggu proses produksi sebab cacat coran ini
saat ini produksi pengecoran masih menggunakan peralatan dapat dideteksi setelah pengecoran selesai. Pada coran
konvensional. terjadi berbagai macam cacat tergantung pada bagaimana
keadaanya, sedangkan cacat-cacat tersebut boleh dikatakan
Tinjauan Penelitian jarang berbeda menurut bahan dan macam coran. Banyak
cacat ditemukan dalam coran secara biasa. Seandainya
Penelitian ini dilaksanakan untuk memperkecil sebab-sebab dari cacat-cacat tersebut diketahui, maka
kerusakan ataupun cacat hasil coran sehingga peluang untuk pencegahan terjadinya cacat dapat dilakukan lebih awal.
berkembang lebih terbuka. Ada beberapa tujuan yang ingin Memproduksi coran harus melalui banyak proses,
di capai dalam penelitian ini, antara lain: dan dalam proses tersebut banyak faktor-faktor yang
1. Melihat jumlah dan jenis cacat coran yang terjadi pada menyebabkan terjadinya cacat, sehingga sukar untuk
produk coran screw. meyakinkan sebab-sebab dari cacat tersebut. Dalam hal ini
2. Mengidentifikasi jenis cacat coran lubang jarum dan banyak pengalaman teknik yang diperlukan untuk
cacat coran ekor tikus yang tedapat pada produk worm meyakinkan sebab-sebabnya. Untuk itu teknik dan proses
screw. perlu di standardkan sebelumnya, kemudian perlu
menemukan hubungan antara cacat dan standard tersebut.
3. Menganalisa penyebab timbulnya cacat coran lubang Sebab-sebab cacat diamati dengan mempelajari apakah ada
jarum dan cacat coran ekor tikus pada produk worm perbedaan antara Praktek dan standard.
screw Sedangkan sumber penyebab utamanya cacat
coran sangat tergantung kepada kondisi dan situasi serta
Manfaat Penelitian produk dari industri pengecoran bersangkutan, akan tetapi
Manfaat yang dapat disumbangkan dari hasil
secara umum bahwa penyebab cacat coran dapat dituliskan :
penelitian ini adalah:
1. Desain pengecoran dan pola
1. Untuk mendapatkan cara yang lebih efektif guna
2. Pasir cetak dan desain cetakan dan inti
mengatasi cacat coran yang terjadi pada produk screw
3. Komposisi muatan logam
untuk meningkatkan hasil produksi baik secara
4. Proses peleburan dan penuangan
kuantitas maupun kualitas.
5. Sistim saluran masuk dan penambah.
2. Merupakan pilihan alternatif pada Industri Kecil
Menengah (IKM) bidang pengecoran untuk
meningkatkan pruduktivitas. Pengertian penuangan
Cairan baja yang dikeluarkan dari kupola
Pola (Pattern) diterima dalam ladel dan dituangkan kedalam
Pola adalah bentuk tiruan yang menyerupai cetakan. Ladel dilapisi batu tahan api hal ini
bentuk benda tuang yang berfungsi untuk membentuk dilakukan untuk menyimpan panas yang
rongga pada cetakan di mana ruang ini nantinta akan diisi ditimbulkan dari baja tersebut.Dalam prose
dengan cairan. . Pola dapat dibuat dari kayu, plastic/polimer penuangan diperlukan pengaturan tempertur
atau logam. Pemilihan material pola tergantung pada bentuk
dan ukuran produk cor, akurasi dimensi, jumlah produk cor
penuangan dengan temperatur 1100-1600 C. Dan
dan jenis proses pengecoran yang digunakan. Pola dapat kecepatan penuangan dan ketenangan penuangan
berguna agar menjaga ketelitian ukuran benda coran. akan mencegah dari cacat keropos/bolong, entuk
Pola yang dipergunakan untuk pembuatan cetakan tidak sempurna, dan patah karena benturan
benda coran, dapat digolongkan menjadi pola logam dan kecepatan penuangan yang rendah akan
pola kayu. Bahan dari pola logam bisa bermacam-macam mengakibatkan cairan yang buruk, dan ketelitian
sesuai dengan penggunaannya. Sebagai contoh, logam tahan
permukaan yang buruk pula. Oleh karena itu
panas seperti : besi cor, baja cor, dan paduan tembaga
adalah cocok untuk pola pada permukaan cetakan kulit. kecepatan penuangan yang baik harus ditentukan
Pola kayu dibuat dari kayu, murah cepat dibuatnya dan mengingat macam cairan, ukuran coran dan besar
mudah diolahnya dibandingkan dengan pola logam. Oleh kecilnya cetakan.
karena itu pola kayu umumnya dipakai untuk cetakan pasir. Pada proses ini terdiri dari beberapa tahap
Jenis pola yang dipilih dalam pembuatan worm screw ini yaitu: penuangan,pendinginan,pengeluaran coran,
adalah pola belah.Pola belah ini terdiri dari dua bagian mendinginkan cetakan, melapisi permukaan cetakan,
yakni bagian atas yang disebut dengan kup dan bagian
bawah disebut dengan drag seperti gambar dibawah ini.
cor atau tuang digunakan untuk membuat benda cor
yang berlubang dengan menggambarkan cetakan
logam tanpa inti Setelah proses pencairan logam
selesai dan unsur paduan yang digunakan telah sesuai
dengan standar yang ditetapkan oleh pihak pabrik
untuk jenis baja cor yang akan diproduksi, maka
langkah selanjutnya adalah penuangan logam cair
Gambar 1. Pola Worm Scre tersebut kedalam cetakancair yang ada pada mesin
kupola kita tuangkan ke dalam lubang cetakkan

2
dengan menggunakan gayung menuangkan logam cair Proses pembongkaran cetakan dilakukan
ke lubang cetakkan. setelah screw telah melewati proses pendinginan yang
cukup dan pembongkaran dilakukan agar benda cor
yang dihasilkan dapat terlihat hasilnya,langkah kerja
yang dilakukan pada proses ini adalah Siapkan alat
Pengertian pembongkaran cetakan bantu palu,skop,sapu dan trolley Memastikan pa
siap di bongkar setelah proses pendinginan Karbon memberikan pengaruh terbesar pada
secukupnya. Bongkar pasir hingga benda cor kekuatan tarik besi cor kelabu dan kekuatan tarik besi
cor kira kira 0,09806-0,29419N/m2
terlihat jelas dan biarkan hingga dingin. Setelah
2. Kekerasan
benda cor dingin,mulai digetok dengan ketentuan Kekerasan besi cor kelabu ialah 130-270
Bagian yang di getok adalah tap atau lebihan cor. kekerasan brinel.
Apabila getok tap memungkinkan benda cor rusak 3. Kekuatan Tekan
maka tap atau lebihan cor di gerinda. kumpulkan Kekuatan tekan dari besi cor kelabu adalah
benda cor secara teratur,selanjutnya untuk proses 3 -5 kali lebih besar dari kekuatan tariknya.
sandblast.Pisahkan pasir resin yang menjadi abu
dengan pasir hitam Pasir resin yang menjadi abu di
buang dan pasir hitam yang masih bagus untuk Ukuran pola
dipakai ulang. Berikut merupakan perhitungan ukuran pola dari
Worm Screw. untuk membuat pola terlebih dahulu
mengetahui ukuran screw,ukuran screw dapat dilihat pada
gambar.
Pengertian pencucian
Produk yang telah dipisahkan dengan
moulding kemudian di bawa menuju bagian mesin
pembersih pasir ( sandblasting machine). Hasil
coran sebagian besar masih kotor dengan masih
banyaknya terdapat pasir yang menempel pada
produk hasil coran. Dengan menggunakan mesin Gambar 2 Ukuran Worm Screw
ini pasir yang menempel pada produk akan secara
otomatis terhisap semuanya. Prinsip kerjanya
sangat sederhana sekali yaitu dengan cara
dilakukan penembakan dengan menggunakan
peluru yang berdiameter 2 mm yang ada pada
mesin tersebut. Waktu yang dibutuhkan sekitar 4
menit untuk produk sebanyak 1 keranjang.

Gambar 3 Ukuran Pola Worm Screw


Pemeriksaan Hasil Coran
Setelah selesai proses pengecoran dilakukan tahap Pembuatan Cetakan
selanjutnya adalah pemeriksaan coran. Pemeriksaan
coran mempunyai tujuan. Adapun pasir yang digunakan adalah pasir silika
1. Memelihara kualitas, kualitas dan baikknya coran (SiO2), dipadatkan dengan menggunakan air kaca
harus dijamin dengan jalan memisahkan produk (waterglass). Biasanya air kaca yang digunakan berkisar
yang gagal. antara 3-7% (diambil 6%). Untuk perancangan ini
2. Penekanan biaya, dalam pmeriksaan penerimaan digunakan 6% air kaca dan ditambah pada pasir silika, yang
bahanbaku dan bahan yang diproses sejak dari mempunyai kadar lempung sedikit mungkin dan dicampur
pembuatan cetakan sampai selesai, produk yang dengan menggunakan pengaduk.
Pada proses ini butir yang digunakan diusahakan
agak bundar. Pasir silika digunakan karena tahan terhadap
o o
Pemilihan Bahan Baku temperatur pengecoran (1550 -1600 C). Adapun tahapan
Bahan baku untuk pembuatan produk screw dalam pembuatan cetakan pasir ini yakni:
dipilih besi cor kelabu yang merupakan logam non ferrous Papan cetakan diletakkan diatas lantai yang rata
dengan sifat mampu cor yang baik dan banyak digunakan pasir tersebar mendatar.
untuk kebutuhan industri. Pola, inti dan rangka cetakan untuk drag
Sifat-sifat mekanis dari coran kelabu diletakkan diatas papan cetakan. Rangka harus
menunjukkan kecocokan sebagai bahan untuk bagian- mempunyai ketebalan antara (3050)mm.
bagian mesin. Letakkan saluran turun ditentukan terlebih
1. Kekuatan Tarik dahulu.
Pasir cetakan ditimbun diatasnya dan dipadatkan

3
dengan menumbuk. Dalam penumbukan ini melalui kumparan menyebabkan timbulnya medan elektro
harus dilakukan hati-hati agar pola tidak magnetik yang merata ke segala arah.
terdorong langsung oleh penumbuk. Kemudian Tanur ini hanya mempunyai satu ruangan yaitu
pasir tertumpuk melewati tepi atas dari rangka daerah krus suntuk tempat mencairkan logam dan sekaligus
digaruk dancetakan diangkat bersama pola drag menjadi tempat logam yang akan dicairkan atau dengan
dari papan. kata lain logam cair dan logam yang akan dicairkan terdapat
Cetakan dibalik dan diletakkan pada papan dalam ruangan yang sama. Bagian atas dari tanur ini terbuka
cetakan dan setengah lainnya bersama-sama lebar, sehingga memudahkan pengisian logam yang akan
dengan kup dipasang diatasnya. dilebur.
Pola dan inti kup, pola penambah, batang saluran Proses peleburan dimulai dengan memasukkan
turun dipasang, kemudian pasircetak sekrap baja. Setelah sekrap baja mencair, kemudian
dimasukkan dalam rangka cetakan dan dimasukkan potongan-potongan baja. Setelah seluruh
dipadatkan. Selanjutnya kup dan drag potongan baja ini mencair secara homogen diperiksa
dipisahkan dan diletakkan mendatar pada papan komposisinya, bila komposisi dari logam cair telah sesuai
cetakan. dengan yang diharapkan dan temperaturnya telah mencapai
Setelah pola diangkat dari kup dan drag pada o
temperatur yang diharapkan (1000 -1580C)maka logam
rongga cetakan ditambahkan tepung grafit. Dan untuk
cair telah dapat dituang.
melepaskan uap air yang terdapat dalam pasir cetak maka
digunakan gas CO2 yang ditiupkan kedalam pasir cetakan
selama 2 menit. Setelah itu cetakan kup dipasang diatas Bahan Baku
drag dengan terlebih dahulu memasang inti pada telapak
inti. Pemasangan ini membutuhkan ketelitian agar tidak Bahan baku untuk logam cair yang digunakan
terjadi selisih antara keduanya. Dan inti tetap pada adalah balok baja dan baja skrap. Pada waktu melakukan
posisinya. Kemudian pengikat diikat supaya kup tidak proses peleburan yang pertama dimasukkan adalah balok
terangkat akibat tekanan pada saat penuangan. Juga dapat baja dan baja sekrap. Setelah balok baja dan baja sekrap
dilakukan dengan memberikan pemberatan diatas cetakan mencair seluruhnya, komposisi logam cair diperiksa dengan
yang sekaligus berfungsi untuk mencegah pergeseran antara menggunakan spectrometer.
bagian kup dan drag.Untuk memanfaatkan pasir atau Komposisi logam cair dalam tanur harus diketahui
cetakan digunakan gas CO2 yag ditiupkan kedalam sebelum dilakukan penuangan, sehingga diketahui apakah
2 komposisi logam cair sudah sesuai dengan yang diinginkan.
cetakan pada tekanan 1,02,0 kg/cm ,maka cetakan akan
Komposisi logam cair dalam tanur dan yang diinginkan
mengeras tahapn pembuatan cetakan dapat dilihat pada
diberikan pada tabel-tabel dibawah ini :
gambar.
1. Balok Baja
Bahan baku poros digester ialah billet yang
berbentuk balok baja yang berukuran 100x100, 120x120
dengan panjang 170 mm. Balok baja dengan berat total 400
kg. Adapun komposisi cairan didapur dapat dilihat pada
tabel 1 sebagai berikut:

Tabel. 1Tabel Komposisi bahan balok baja


Komposisi Bahan
Ket

Mn S P S C

% 0,60 0,15 0,03 0,035 0,27

Kg 2,4 0,6 0,12 0,14 1,08

(Sumber : data survey)


Gambar 4 Tahapan Pembuatan Cetakan Worm Screw
Adapun komposisi diatas selebihnya terdiri dari unsur Fe
yang jumlahnya sebesar: % Fe adalah: 100% - (%Mn +
%Si +%P + %S +%C) = 98,915%
Proses Peleburan Jadi berat Fe adalah:
Mutu dari suatu produk pengecoran tergantung
dari keadaan (kondisi) logam cair yang digunakan dalam % Fe x berat total balok baja = 98,915 % x 400 kg =
proses pencetakan, karena semakin baik komposisi dari 395,66 kg
logam cair, semakin baik mutu dari hasil corannya. Semakin
homogen logam cair, semakin baik hasil corannya. 2. Baja Sekrap
Logam coran dalam proses pengecoran ini dilebur
dalam tanur listrik jenis krus frekuensi rendah (frekuensi Baja skrap merupakan baja yang berasal dari besi tua dan
60Hz). Menurut konstruksinya tanur induksi mempunyai sisa produk setelah pengerjaan permesinan. Baja sekrap
satu krus yang dikeliling ioleh lilitan-lilitan (kumparan) dengan berat total 250 kg. Adapun komposisi cairan di
yang terdiri dari pelat berlapis banyak yang berfungsi untuk dapur dapat dilihat pada tabel 2 adalah sebagai berikut :
memusatkan fluks magnet, sehingga arus induksi yang

4
Kadar Silikon yang diinginkan : 0,35%
Kadar silikon dalam tanur : 0,05%
Tabel 2 Komposis baja sekrap Kekurangan Si : 0,35-0,05 =0,3%
Si yang ditambahkan ke tanur
Komposisi Bahan(%)

Ket
Mn S P S C Cr Mo

% 0,90 0,35 0,030 0,03 0,33 0,8 0,2


5
Fe-Si yang dibutuhkan / ditambahkan ke
Kg 19,8 7,7 0,66 0,77 7,26 17,6 4,4
tanur =
(Sumber : data survey)
3. Penambahan unsur mangan (Mn)
Adapun komposisi diatas selebihnya terdiri dari unsur Fe
yang jumlahnya sebesar: % Fe adalah: 100% - (%Mn + Unsur mangan ditambahkan dengan jalan
%Si +%P + %S +%C) = 98,57% menambahkan Fe-Mn dengan kadar Mn 76%.
Jadi berat Feadalah: Kadar Mn yang dinginkan : 0,90%
Kadar Mn dalam Tanur : 0,16%
% Fe x berat total baja sekrap = 98,57 % x 250 kg = Fe-Mn yang dibutuhkan :
246,425 kg
mFe-

Komposisi bahan worm screw yang diinginkan Mn

Ada pun komposisi dari worm screw yang akan


dibuat dengan proses pengecoran ini adalah seperti di mMn
tunjukkan dalam tabel 3 berikut:
Penuangan Cairan Logam
Tabel 3 Komposisi worm screw yang diinginkan Logam cair yang temperaturnya 1550-1580C
(Sumber : Data Survey) dikeluarkan dari tanur dan ditampung dengan ladel untuk
Maka penambahan unsur-unsur logam lain selanjutnya dituang kerongga cetakan. Sebelum dituang
supaya sesuai dengan yang diinginkan adalah seperti cairan logam kedalam ladel diberikan bahan pengikat
terak (slag coagulant) untuk mengikat terak yang
Ket Komposisi Bahan(%) terkandung dalam cairan logam tersebut sehingga tidak
ikut masuk kecawan tuang. Bahan coagulant ini akan
Mn Si P S C mengikat (mengumpulkan) kotoran-kotoran (impurities)
yang terdapat dalam cairan logam seperti sisa karat dari
0,6 0,15 0,00 0,00 0,27 logam dasar.
Min
Penyelesaian Hasil Coran
Maks 0,90 0,35 0,030 0,035 0,33
Setelah seluruh logam cair yang terdapat dalam
penjabaran berikut : cetakan membeku, kemudian hasil coran didinginkan dalam
ruangan terbuka selama 12 jam. Setelah itu cetakan
1. Penambahan Unsur Karbon dibongkar, pasir disingkirkan dari coran, kup, dan drag juga
Unsur karbon diperoleh dengan memasukkan kemudian didinginkan. Logam hasil coran yang telah dingin
arang kemiri yang mengandung kadar karbon 60 % kemudian dikerjakan dengan mesin untuk memperoleh
(massa). ukuran sesuai dengan yang telah direncanakan. Permesinan
Kadar Karbon yang diinginkan : 0,33 % yang dilakukan adalah menggunakan mesin bubut dan mesin
Kadar karbon dalamtanur : 0,11 % gerinda. Proses ini bertujuan untuk memotong kelebihan
Arang kemiri yang dibutuhkan : ukuran (ukuran pola) sampai diperoleh ukuran yang
Kadar Karbon yang diinginkan- Kadar karbon dalam direncanakan (ukuran worm screw). Apabila semua ukuran
tanur x Kapasita dapur. yang telah direncanakan diperoleh maka pekerjaan terakhir
adalah proses perlakuan panas (Heat Treatment) yang
m.Arang bertujuan untuk mengeraskan permukaan dari worm screw
o
tersebut dengan cara memanaskan sampai temperatur 500 -
Jadi, mc = marang x 60% o
600 C, kemudian didinginkan secara cepat dengan cara
Mc = 4,84 mencelupkannya dalam media pendingin yaitu oli.

Proses Pembongkaran Coran


2. Penambahan unsur silikon Cara pembongkaran coran dari cetakan adalah
Unsur silikon dproleh dengan menambahkan Fe- setelah penuangan selesai, logam cair yang berada dalam
Si,dengan kadar Si 70% rongga cetakan dibiarkan sampai membeku dan menyamai

5
temperatur ruangan, setelah membeku dan dingin maka mempengaruhi bentuk produk coran. Dimana waktu
dapat dilakukan pembongkaran. minimal untuk pembongkaran cetakan jenis material besi
cor kelabu dengan 5 unit yang diambil tiap sampelnya
Hasil Dan Pembahasan dengan melakukan pengamatan. Sedangkan data data yang
perlu dicatat setelah proses pembongkaran cetakan
Pengambilan Data Sebelum Pengecoran dilakukan adalah cacat yang langsung tampak, yang
berhubungan dengan bentuk dan dimensi hasil tuangan,
Pengambilan data sebelum pengecoran mutlak
Adapun cacat yang terjadi setelah pengecoran dapat dilihat
dilakukan karena erat hubungannya dengan hasil yang akan
pada tabel 7 dibawah ini, dan cacat yang paling banyak
diproleh dengan hasil yang akan diproleh setelah proses
terjadi adalah cacat lubang jarum dan cacat ekor tikus dari
berakhir. Adapun data data yang diproleh dimulai dari
tabel 7 dibawah ini.
cetakan, sistem saluran dan peleburan dapat dilihat pada
tabel 4,5 dan 6 dibawah ini.
Tabel 7 Data cacat pada Worm Screw
Tabel 4 Data Cetakan No Jenis Cacat Pengecoran Keterangan
Coran
NO Uraian Cetakan Keterangan
1 2 3 4 5
1 Lubang Jarum Kualitas
1. Besaran 0,5mm pasir buruk
Butiran 2 Ekor Tikus Temperatur
2. Kadar air 4,5% terlalu
3. Kadar debu 4% tinggi
4. Pasir baru Ya
5. Pasir Pasir Kwarsa/Pasir Pantai
6. Rangka cetak Cetakan Pasir Analisa cacat Coran
7. Klem Bobot/Pemberat
8. Bahan Pengikat Bentonit
Cacat Coran Lubang Jarum
Bentuk secara dari cacat coran lubang jarum ini
Tabel 5 Data sistem saluran
adalah terdapatnya bintik-bintik pada permukaan coran.
Adapun sebab-sebab terjadinya cacat lubang jarum
No Uraian Sistem Keterangan
Saluran adalah :
1. Cawan tuang Bentuk U
2. Saluran turun Bentuk 1. Logam cair teroksidasi
Slinder/Lingkaran
2. Temperature penuangannya rendah
3. Saluran masuk Bujur Sangkar/Persegi
Panjang 3. Penuangan yang terlalu lambat
4. Saluran Pembagi -
5. Inti (Core) CO2 Proses 4. Cawan tuang dan sistim saluran basah
6. Cill - 5. Cetakan yang kurang kering dll
7. PerhitungaFiln -
8. Filter - Cacat coran lubang jarum dapat dilihat pada gambar 5 di
bawah.
Tabl 6 Data peleburan
No Uraian Cetakan Keterangan

1. Dapur pengecoran Dapur kupola


2. Bahan dasar Logam bekas
3. Temperatur lebur 1370C
4. Temperatur tuang 1000 C -1200C
5. Waktu tuang 13-17 detik
6. Jarak Cetakan 10 30 cm
7. Pemansan ladel Listrik
8. Teknik pembuatan - Gambar 5 Cacat lubang jarum
9. Bahan Sample 5 Unit
Untuk memperkecil terjadinya cacat coran lubang jarum
adalah:
a. Memperbaiki kualitas pasir cetak terutama kadar
Pengambilan data Setelah Pengecoran air.
Setelah proses penuangan selesai dilakukan, perlu b. Menjaga coran jangan sampai teroksidasi dan
waktu untuk agar dapat dilakukan pembongkaran, karena mengusahakan bahan dasar agar selalu dalam
pembongkaran hasil coran yang terlalu cepat dapat keadaan bersih.

6
c. Jarak tempat cetakan dengan dapur. dasar yang akan digunakan untuk pengecoran dan
d. Bentuk ladel penuang logam cair.
menentukan waktu dan temperature tuang yang tepat. Maka
e. Menemukan waktu penuangan yang tepat.
dengan itu akan mendapatkan hasil coran yang baik dan
meningkatkan hasil produksi.
Cacat Coran Ekor Tikus

Cacat coran ekor tikus ini lah yang paling Daftar Pustaka
menonjol kelihatan. Di bagian pinggir benda terdapat
Dapur kupola. www.teknikmesin.org. 2015. 2015,
bagian yang berlebih seperti terlihat menempel pada benda
Prosedur kerja dan fungsi dapur kupola.
kerja utama.
Adapun sebab-sebab terjadinya cacat lubang jarum adalah :
E., Ir. Tata Surdia M.S. Met. dan Dr. Kenji, Chijawa.
1. Kecepatan penuangan terlalu lambat
1975. Teknik Pengecoran Logam. Cetakan Pertama.
Jakarta : Pradnya Paramita, 1975.
2. Temperatur penuangan terlalu rendah
Prof.Ir.Tata Surdia, M,S. Met.E. dan Prof.Dr.Shinroku,
3. Ketahanan panas yang rendah dari pasir cetak Saito. 1999. Pengetahuan Bahan Teknik. Jakarta : Pradya
Paramita, 1999. Cetakan Keempat.
4. Lubang angin yang kurang Dll.
Sularso dan Kiyokatsu, Suga. 1978. Dasar Perancangan
Gambar cacat ekor tikus dapat dilihat pada gambar 6 Dan Pemilihan Elemen Mesin. Jakarta : Pradyna Paramita,
dibawah ini. 1978. Cetakan Pertama.

www.Goggle.com

Gambar 6 Cacat coran ekor tikus

Untuk mengatasi terjadinya cacat coran ini, yaitu :


a. Perbanyak saluran angin.
b. Perbaiki Kualitas pasir cetak, dalam artian
gunakan pasir cetak yang lebih tahan terhadap
temperatur tinggi.
c. Waktu penuangan harus dipersingkat
d. Temperatur penuangan harus dapat ditentukan
sebaik mungkin.

Kesimpulan
Menurut hasil analisa yang di lakukan dan di
jelaskan pada bab-bab sebelumnya bahwa cacat coran yang
di bahas sesuai dengan hasil yang didapat di industri
pengecoran logam pada PT.Baja Pratiwi Industri Medan
berdasarkan produk yang di anggap gagal dalam hal ini
dapat diberikan beberapa kesimpulan bahwa cacat akan
terus terjadi pada pengecoran screw cacat coran ekor tikus
dan cacat coran lubang jarum merupakan cacat yang paling
banyak terdapat pada pengecoran screw. Kedua cacat
tersebut sebenarnya dapat diatasi sedini mungkin yaitu
dengan cara menjaga kualitas pasir dan menentukan bahan

Anda mungkin juga menyukai