Laporan Akhir Praktikum Pengemasan Kelompok 2
Laporan Akhir Praktikum Pengemasan Kelompok 2
Laporan Akhir Praktikum Pengemasan Kelompok 2
AuliaSafitri (J1A115006)
Hesti Mega Wati (J1A115021)
BenySuristio (J1A115078)
GilangAshryRamadhaniSentosa (J1A115099)
AdityaEka Putra (J1A114009)
Angela Tomara (JIA114027)
Wendy Prasetya (J1A114081)
Akhir kata, semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan bahan
pembelajaran kepada kita semua.Amin.
Penyusun
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
UNIVERSITAS JAMBI
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Pengemasan disebut juga pembungkusan, pewadahan atau pengepakan,
dan merupakan salah satu carapengaetan bahan hasil pertanian, karena
pengemesan dapat memperpanjang umur simpan bahan. Sebelum dibuat oleh
manusia, alam juga telah menyediakan kemasan bahan pangan seperti jagung
dan kelootnya dll.
Ruang lingkup bidang pengemasan saat ini uga sudah semakin luas, dari
mulai bahan yang sangat bervariasi hingga model atau bentuk dan teknologi
pengemasan yang semakin canggih hingga bahan bahan dilaminasi. Namun
demikian pemakaian bahan bahan seperti sekam gabah, dedak kayu, kertas
bekas, sebagai bahan pengisi tidak etis dan kurang higienis, sehingga saat ini
pengemasa modern lebih menguntungkan dan praktis.
Bentuk dan teknolofi kemasan juga bervariasi seperti wadah cookies
berbahan plastik, sterofom, jarinf sterofom pelindung buah sebagai bahan anti
getar, dan buble wipe, kertas tisue, potongan sterofom sebagai bahan pengisi
lebih prakti dan efisien.
1.2 Tujuan
Agar mahasiswa dapat mengetahi dan memahami fungsi dan bahan
pembentukannya dari bahan anti getar juga bahan pengisi tersebut.
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
2.1 Kemasan
Kemasan adalah wadah atau pembungkus yang dapat membantu
mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan kerusakan pada bahan
yang di kemas atau dibungkusnya. Penggunaan bahan pengemesa harus
sesuai dengan sifat bahan yang dikemas. Polietilen (PE), dan polipropilen
(PP) merupakan kemasan plastik yang fleksible yang umum digunakan untuk
mengemas produk daging dan ikan. Sifat sifat polietilen mudah dibentuk
dan lemas, tahan terhadap asam, basa, alkohol, dan diterjen juga memiliki
daya rentang tinggi tanpa sobek (Syarief,R.1991)
2.2 Fungsi pengemasan secara umum
Kerusakan bahan pangan dapat disebabkan oleh 2 hal yaitu kerusakan
oleh sifat alamiah dari produuk yang berlangsung spontan dan juga karena
pengaruh lingkungan. Pencegahan untuk meminimalisir kerusakan tersebut
terutama yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan dengan cara
pengemasan produk. Fungsi paling mendasar kemasan adalah untuk
mewadahi dan melindungi prosuk dari kerusakan kerusakan, sehingga lebih
mudah disimpan, diangkut, dan dipasarkan (Buckle,KA,dkk.1987).
2.3 Klasifikasi kemasan
Klasifikasi kemasan dibagi berdasarkan frekuensi/pemakaiannya yaitu
kemasan sekali pakai, kemasan yang dapat dipakai berulang kali, dan
kemasan yang tidak dikembalikan oleh konsumen. Berdasarkan struktur
sistem kemas dibagi menjadi kemasan primer, sekunder, dan tersier.
Berdasarkan kekauanbahan kemasan yaitu dibagi menjadi kemasan fleksible,
kemasan kaku, dan kemasan semi kaku.berdasarkan sifat perlindungan dari
lingkungan dibagi menjadi kemasan hermetis, kemasan tahan cahaya, dan
kemasan tahan suhu tinggi (Kartika,B.1988).
2.4 Bahan anti getar dan pengisi
Bahan anti getar adalah bahan yang berfungsi untuk meminimalisir atau
mencaegah kontak langsung terhadap produk yang bisa merusak. Bahan
pengisi adalah bahan yang berguna untuk mengisi bagian yang kosong pada
bahan anti getar, juga berguna untuk memininalisir kontak ataupun getaran.
Fungsi paling mendasar dari bahan bahan ini yaitu mewadahi dan
melindungi produk selam distribusi dari produsen hingga konsumen,
melindungi dan mengawetkan produ dari kontak dengan sinar matahari juga
benturan secara mekanis (Syarief,R.1991).
Macam macam bahan anti getar yaitu karet anti vibrasi, merupakan
bahan yang terbuat dari lembaran lembaran karet yang berupa blok karet
sebagai meminimalisir getaran juga kebisingan. Buble wrap merupakan bahan
plastik lentur transparan yang bisa digunakan sebagai engemas barang
barang pecah belah, berbetnuk menonjol yang berisi udara. Paper egg try
adalah bahan anti getar yang terbuat dari kertas olahan yang di daur ulang
sebagai pencegahan terjadinya telur pecah dan meminimalisi kerusakan
(Sunaryo,E,S.1989)
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan tempat
Praktikum ini dilaksanalan pada hari Rabu 27 september 2017 pukul
09.20 hingga selesai di laboratorium teknologi pertanian universitas jambi.
3.2 Alat dan bahan
Pada praktikum ini alat yang digunakan adalah alat tulis.edangkan bahan
yang digumakan adalah bubble wipe, jaring buah, egg try, sterofom, tisue
pengisi, dan sekam.
3.3 Prosedur kerja
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, lalu dipersentasikan
masing masing bahan yang digunakan dijelaskan juga pembentuk atau
penyusunya beserta fungsinya. Hasil persentasi dibaha pada laporan praktikum.
BAB IV
PENGAMATAN
4.1 Hasil
4.1.1 TabelHasilPengamatan
Nama Gambar Jenis Kegunaan
Bahan pengemas anti
getar untuk telur,
Egg try Anti getar meminimalisir getaran
agar telur tidak pecah
Sebagai anti getar pada
buah segar berfungsi
Jaring sebagai pencegahan
buah Anti getar kerusakan selama
proses distribusi.
Bahan anti getar untuk
mencegah kerusakan
Sterofom Anti getar buah, sayur selama
proses pengiriman
Bahan pengisi untuk
meminimalisir
Bubble Bahan pengisi terjadinya tekanan pada
wrap barang elektronik
Bahan pengisi untuk
meredam getaran dan
Sekam mengisi bagian yang
Bahan pengisi kosong pada egg try
Bahan pengisi pada
buah yang digunakan
Tisue bersamaan dengan
pengisi Bahan pengisi jaring buah.
4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini membahas tentang bahan anti getar dan bahan pengisi,
mahasiswa membawa macam macam bahan anti getar dan pengisi. Selanjutnya
mahasiswa melakukan fermentasi dengna menjelaskan bahan pembentuk bahan
tersebut dan masing masing fungsinya.
Sterofoam merupakan varian zat yang bernama polystyrene yang dalam
pencampurannya melibatkan gelembung udara sehingga dapat mengembang.
Fungsinya sebagai anti getar untuk meminimalisir getaran selama proses
distribusi yang memiliki kelebihan murah, mudah didapatkan, dan praktis.
Egg try merupakan bahan anti getar untuk telur yang berasal dari akrton
yang didaur ulang. Fungsinya sebagai tempat menyimpan telur sehingga telur
tdak mudah pecah. Kelebihannya adalah mudah membawa produk dalam
jumlah banyak namun memiliki kekurangan yaitu mudah terkontaminasi dan
tidak hygien. Bahan anti getar lainnya yaitu jaring buah merupakan bahan yang
berasal dari polyned yang berfungsi untuk meminimalisir tekanan pada buah,
dehingga buah tidak mudah rusak, busuk, dan bonyok.
Bahan pengisi seperti bubble wrap merupakan bahan plastik lentur
transparan yang biasa digunakan untuk barang pecah belah, berbentuk
menonjol berisi udara. Fungsinya adalah untuk meminimalisir tekanan yang
terjadi. Gelembung udara dapat memberikan perlindungan yang maksimal
terhadap produk, memiliki kelebihan lainnya yaitu efisisen dan mudah dipakai.
Sekam gabah dan dedak kayu memiliki prinsip yang sama sebagai bahan
pengisi, hanya saja pengaplikasiannya yang sedikit berbeda. Sekam gabah
biasanya digunakan sebagai bahan pengisi pada egg try. Sedangkan dedak kayu
biasanya digunakan untuk mengemas barang yang memiliki tekstur yang aga
keras. Kelebihannya mudah ditemukan, mudah, dan efisien. Namun memiliki
kaekurangan yaitu mudah terkontaminasi dan kotor.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakn dapat disimpulkan bahwa egg try,
jaring buah, dan sterofoam berfunsi sebagai bahan anti getar yang dapat
meminimalisir atau mencegah terjadinya kerusakan selama proses distribusi.
Sedangkan bahan pengisi seperti bubble wrap, sekam gabah, dedak, dan bubble
wrap berperan untuk mendukung fungsi dari bahan anti getar.
5.2 Saran
UNIVERSITAS JAMBI
2017
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 tujuan
Tujuan dari praktikum pengemasan tentang uji bakar plastik yaitu untuk
melihat adanya unsur halogen
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2.5 PP (polypropylene)
PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama
untuk berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat
menyimpan makanan, botol minuman dan terpenting botol minum untuk
bayi. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau
berawan.
2.2.6 PS (polystyrene)
Bisa dipakai sebagai bahan tempat makana styrofoam, tempat minuman
sekali pakai, dan lain-lain. Bahan polystyrene bisa membocorkan bahan
styrine kedalam makanan ketika makanan tersebut bersebtuhan. Bahan
styrene berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Selain tempat makanan,
styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan
kontruksi gedung. Bahan ini harus dihindari.
saat ini banya sekali ditemukan kemasan dengan berbagai bahan, tetapi pada
umunya kemasan yang dilakukan untuk benih tanaman pangan khususnya kedelai
berupa plastik polyetheline dengan ketebalan bervariasi antara 0,05-0,08 mm.
Bahan ini biasanya berciri lentur (elastis), buram(tidak bening) dan tidak kaku
sehingga diharapkan tidak mudah pecah. (herni, 2006)
METODOLOGI
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu lilin, mancis atau korek
dan tisu. Adapun bahan yang digunakan yaitu jenis plastik nomor 1-7 (PET,
HDPE, PVC, LDPE, PP, PS, OTHER)
Jenis
plastik Kemudahan Kecepatan Warna Pembentukan Warna
No bau
dan nama terbakar merambat nyala api asap asap
produk
PET
Putih Tidak
1 (kemasan lambat lambat orange sedikit
keabuabuan menyengat
detol)
HDPE Tidak
2 (hot in lambat lambat biru sedikit putih terlalu
cream) menyengat
PVC Hijau sedikit
3 lambat lambat banyak Abu-abu Menyengat
(paralon) orange
LDPE Tidak
Mudah Cepat Sedikit
4 (label orange sedikit terlalu
terbakar terbakar hitam
shampo) menyengat
PP
Tidak
5 (aqua mudah cepat Biru/orange sedikit putih
meyengat
gelas)
PS
6 (toples mudah cepat orange banyak hitam Menyengat
kue)
OTHER
(wadah
Hijau Tidak
7 bekas mudah cepat banyak putih
orangr/biru berbau
pasta
gigi/odol)
4.2 pembahasan
Pada praktikum kali ini melakukan uji bakar plastik. Kemudian dilakukan
pengamatan uji bakar plastik yaitu yang diamati kemudahan terbakar, kecepatan
merambat, warna nyala api, pembentukan asap, warna asap dan bau. Uji bakar
plastik merupakan suatu bentuk pengujuan yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi jenos polimer dari suatu plastik dengan pembakaran plasti pada
nyala api. Kemudahan terbakar deri pengemas tergantung dari ketebala bahan
yang digunakan untuk mengemas suatu bahan. Seperti kemasan detol,ht in cream
dan paralon yang merupakan plastik yang paling tebal diantara bahan yang
digunakan dalam praktikum ini.
PENUTUP
5.1 kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil
pengamatan uji bakar plastik yaitu terdapat perbedaan ketahanan dari setiap bahan
pembentuk plastik, tergantung dari bahan atau polimer penyusunnya dan juga
kemasan plastik dibuat berdasarkan sifat kepolaran produk yang akan dikemas.
5.2 saran
TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kemasan
Kemasan adalah suatu benda yang digunakan untuk wadah atau tempat
yang dikemas dan tempat memberikan mencegah atau mengurangi kerusakan,
melindungi bahan yang ada didalamnya dari pencamaran serta gangguan fisik
serta gangguan fisik seperti gesekan, benturan atau getaran. Dari segi promosi
kemasan berfungsu sebagai perangsang atau daya tarik ( Nurminah, M. 2002)
Ada dua jenis kertas utama yang digunakan yaitu kertas kasar dan lunak.
Kertas yang digunakan sebagai kemasan adalah jenis kertas kasar, sedangkan
yang halus digunakan untuk kertas tulis yaitu untuk kerats buku dan kertas
sampul. Kemasan yang paling kuat adalah kertas kraft dengan warna alami,
yang dibuat dari kayu lunak dengan proses sulfat. Adapun beberapa jenis
kertas yang digunakan antara lain :
Koran atau surat kabar adalah suatu penerbitan yang ringan dan
mudah dibuang. Biasannya dicetak pada kertas berbiaya rendah yang
disebut kertas koran, yang berisi topik, berita berita terkini dalam
berbagai topic. Topiknya biasannya berupa even politik, kriminalitas,
olahraga, tajuk rencana, cuaca. Surat kabar juga biasannya berisi
karikatur yang biasannya dilakukan dijadikan bahan sindiran lewat
gambar berkenaan dengan masalah masalah tertentu, komik, tis dan
hiburan lainnya ( Ramadani, 1993 ).
Kertas HVS adalah jenis kertas yang paling terkenal dan sangat
sering digunakan. Berwarna putih dengan tekstur yang agak kasar
sehingga sangat cocok digunakan untuk menulis, cetak dokumen atau
buku, dan keperluan kantor lainnya. Ukuran kertas HVS juga bervariasi,
tersedia ukuran A4 hingga A0, ukuran F4, dan ukuran Q4, Gramasi yang
tersedia dipasaran adalah 70 gr, 80 gr, dan 100 gr ( Ramadani, 1993 )
Kertas minyak adalah kertas yang dapat menahan minyak atau air (
biasannya untuk membungkus kue ) ( Ramadani, 1993 )
Kertas ini halus, licin, dan memiliki tekstur seperti guratan kayu.
Kertas ini biasa tebal diguanakn untuk cover jilid dan beberapa untuk
map serta kertas iuran. Kertas ini juga memiliki banyak varian warna
(Rimadani, 1993 )
2.3.12 Kertas Tissue
Daya serap air adalah jumlah gram air yang diserap oleh satu meter
persegi lembaran kertas atau karton dalam waktu 6- detik diukur pada
kondisi standard yang dinyatakan dalam gr/m2. Semakin kecil daya serap
air, maka semakin tinggi daya tahan lembaran kertas atau karton
terhadap penetrasi, cairan. Menurut casey (1981) sizer adalah bahan
penolong yang ditambahkan sebelum atau sesudah pembentukan
lembaran kertas atau karton yang ditunjukkan terutama untuk
meningkatkan ketahanan kertas atau karton terhadap cairan (Casey,
1981)
Ketahan koyak kertas atau karto adalah rintangan suatu kertas atau
kerton yang mengalami kekoyakan. Pengujian pertahan banyak
dilakukan adalah untuk mengukur tenaga yang diperlukan untuk
mengoyakkan sehelai kertas atau karton. Ketahan koyak kertas atau
karton sangat penting karena dapar untuk melancarkan kertas diatas
mesin-mesin pencetak agar lembaran kertas tidak mudah koyak (Erliza,
1987)
BAB III
METODOLOGI
Praktikum kali ini dilaksanakan pada hari, rabu, 24 oktober 2017, pukul
9.20-11.00, bertempat diruangan laboratorium pengemasan, ruangan B106,
fakultas teknologi pertanian, universitas jambi.
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah jangka sorong, cup
plastic, gunting, penggaris, dan bahan yang digunakan yaitu air, minyak, kertas
karton dan kertas double folio.
4.2.Pembahasan
Pada praktikum kali ini, dilakukan uji mutu kertas terhadap parameter
yang diamati adalah ketebalan kertas, formasi kertas, ketahanan terhadap air,
ketahanan terhadap minyak dan ketahanan terhadap lipatan. Jenis kertas yang
digunakan pada praktiikum kali ini adalah kertas karton dan kertas double
folio.
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2 saran
Sebaiknya pada praktikum kali ini praktikan lebih hati-hati dan teliti dalam
menghitung waktu tembus minyak dan tembus air
DAFTAR PUSTAKA
Casey. J. P. 1981. Pulp and Paper, Vol II Second Ed International Publisher Inc,
Newyork
Nurminah, M. 2002. Penelitian Berbagai Bahan Kemasan Plastik dan Kertas Serta
Pengaruhnya Terhadap Bahan yang Dikemas. Fakultas Pertanian. Jurusan
Teknologi Pertanian. Universitas Sumatera Utara
Serat kertas karton serat kertas double polio diameter double folio