Laporan Akhir Praktikum Satuan Operasi
Laporan Akhir Praktikum Satuan Operasi
Laporan Akhir Praktikum Satuan Operasi
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.1.1 Latar Belakang Sortasi dan Grading
Sortasi dan grading memegang peranan penting dalam industri khususnya industri
pertanian. Secara tidak langsung hasil sortasi grading akan berpengaruh nyata terhadap
mutu produk akhir pengolahan hasil pertanian. Sortasi adalah suatu kegiatan pemilihan
dan pemisahan bahan industri untuk mendapatkan keseragaman dengan kriteria tertentu.
Sortasi dibedakan atas :
1. Sortasi berdasarkan berat
2. Sortasi berdasarkan ukuran
3. Sortasi berdasarkan bentuk
4. Sortasi berdasarkan warna
Pengeringan atau dehidrasi merupakan proses pengeluaran air dari bahan hasil pertanian
atau bahan pangan. Pengeringan didefinisikan sebagai metode untuk mengeluarkan
sebagian air dalam suatu bahan dengan bantuan energi panas.
Pemecahan bahan menjadi bagian yang lebih kecil, dibedakan menjadi pengecilan extrim
(penggilingan) dan pengecilan ukuran yang relatif masih berukuran besar. Dalam
pengecilan ukuran dikenal tiga macam gaya yang bekerja untuk mendapatkan efek
pengecilan ukuran. Ketiga gaya tersebut ialah :
1. Penekanan (compressive)
2. Pukulan (impact)
3. Gaya sobek (shear)
1.2 Tujuan
Mahasiswa dapat menghitung laju pengeringan pada alat pengering buatan ( oven )
dan dapat menghitung laju pengeringan pada alat pengering rumah.
2.4 Pencampuran
Pencampuran adalah suatu operasi yang menggabungkan dua macam atau lebih
komponen bahan yang berbeda hingga tercapai suatu keseragaman.prinsip pencampuran
bahan banyak diturunkan dari prinsip mekanika fluida dan perpindahan bahan akan ada
bila terjadi gerakan atau perpidahan bahan yang akan dicampur secara horizontal
ataupun vertikal (Azwar, 1991).
Proses pencampuran yang dimaksudkan untuk membuat suatu bentuk/uniform dan
beberapa konstituan baik liquid-solid ( pasta ), solid-solid dan kadang-kadang liquid-gas.
Prinsip pencampuran didasarkan pada peningkatan pengacakan dan distribusi dua atau
lebih komponen yang mempunyai sifat berbeda. Derajat pencampuran dapat
dikarakterisasi dan waktu yang dibutuhkan, keadaan produk atau bahkan jumlah tenaga
yang dibutuhkan untu melakukan pencampuran. Derajat keseragaman pencampuran,
dapat diukur dari sampel yang diambil selama pencampuran.
1. Liquid-solid (campuran berbentuk pasta)
Pencampuran berbentuk pasta telah mulai berkembang dan mendapatkan pasaran yang
cukup baik. Umumnya bahan ini memerlukan campuran dan beberapa komponen
penyusunnya. Jika suatu campuran berbentuk pasta, mislanya tepung dengan air
dicampur maka akan ada suatu nilai rata-rata kandungan air adonan pada setiap waktu
tertentu.
2. Solid-solid (campuran berbentuk granula)
Pendekatan yang dilakukan dalam hal ini akan sama dengan pendekatan pada
campuran berbentuk pasta. Sejumlah contoh diambil secara acak dan dianalisis,
standar devasi contoh kemudian dihitung dari rata-rata hasil analisis. Perbedaannya,
pada campuran berbentuk pasta indeks pencampuran berdasarkan pada kondisi
sebelum pencampuran, sedangkan pada campuran berbentuk granula indeks
pencampuran berdasarkan pada kondisi setelah pencampuran tercampur sempurna.
3. Liqud-liquid (campuran berbentuk liquid)
Campuran jenis ini dapat dilakukan dan dianalisis sama seperti halnya dengan
campuran sebelumnya. Pendekatan lain adalah menghitung energi yang dibutuhkan
alat tertentu untuk bahan liquid sehingga terjadi pencampuran sempurna (Tim
Pengasuh Mata Kuliah, 2016).
Proses pencampuran dimaksudkan untuk membuat suatu bentuk uniform dari
beberapa konstituan baik liquid-solid (pasta), solid-solid dan kadang-kadang liquid-gas.
Berbagai proses pencampuran harus dilakukan di dalam industri pangan seperti
pencampuran susu dan cokelat, tepung dan gula, larutan garam dengan konsentrat buah-
buahan atau CO2 dengan air dalam kegiatan pencampuran berbagai jenis alat
pencampuran (Khatir, Rita, 2006).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Sortasi dan Grading
3.1.1 Bahan dan Alat
Alat yang digunakan yaitu timbangan dan alat pengumpul. Bahan yang digunakan adalah
cabai merah seberat 250 gram.
3.1.2 Prosedur Kerja
1. Menyiapkan Kopi dan nampan.
2. Menyortasi dan mengkelaskan Kopi ke dalam 5 bagian yaitu tangkai, Kopi patah, Kopi
busuk, Kopi segar, Kopi belang.
3. Meletakkan di dalam nampan/wadah yang telah disediakan.
4. Menimbang masing-masing bagian Kopi yang telah disortasi dan grading
5. Mencatat hasil timbangan.
3.2 Pengeringan
3.2.1 Bahan dan Alat
Alat yang digunakan alat pengering kaca. Bahan yang digunakan cabai seberat 250
gram.
3.2.2 Prosedur Kerja
1. Membagi Kopi berdasarkan klasifikasi berat, berat ringan, berat sedang, berat sisa
2. Meletakkan masing-masing Kopi pada wadah yang telah disiapkan.
3. Meletakkan wadah berisi kopi tersebut pada alat pengering kaca agar terkena sinar
matahari.
4. Menimbang kopi tersebut setiap 3 jam sekali selam 24 jam atau atau sampai kopi
tersebut kering.
5. Mencatat hasil timbangan
6. Membuat grafik hasil pengeringan kopi tersebut
3.4 Pencampuran
3.4.1 Bahan dan Alat
Alat pengaduk (mixer), stopwatch, ayakan, sendok dan timbangan. Bahan yang
digunakan yaitu cabai.
3.4.2 Prosedur Kerja
1. Menyiapkan kopi kasar dan bawang goreng
2. Mencampurkan kedua bahan tersebut dengan perbandingan 1 : 1
3. Keduanya dicampur dengan cara dikocok-kocok dalam wadah selama 10 menit dengan
setiap 2 menit diamati.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1 Sortasi dan Grading
Kategori Sortasi Berat ( gram ) Persentase (%)
Kopi Belang 42,4 16,96 %
Kopi Utuh 166,6 66,64%
Kopi cacat 32,5 13,00%
Kotoran 8,5 3,40%
4.2 Pengeringan
A. Tabel data pengamatan
Pengamatan Berat X ( gram ) Berat Y ( gram ) Berat Z ( gram )
0 100 50,0 39,1
3 96,9 48,7 37,6
6 95,9 47,7 36,2
9 93,3 45,9 35,3
12 92,3 45,4 34,5
120
Berat X ( gram )
100
Linear (Berat X
( gram ))
80
Berat Y ( gram )
60
Axis Title
Linear (Berat Y
40 ( gram ))
Berat Z ( gram )
20
Linear (Berat Z
0 ( gram ))
0 2 4 6 8 10 12 14
Axis Title
140
120
100
80 Berat X ( gram )
Linear (Berat X ( gram ))
Axis Title
60 Berat Y ( gram )
Linear (Berat Y ( gram ))
40 Berat Z ( gram )
Linear (Berat Z ( gram ))
20
0
0 2 4 6 8 10 12 14
Axis Title
140
120
100
80 Berat X ( gram )
Linear (Berat X ( gram ))
Axis Title 60
Berat Y ( gram )
40 Linear (Berat Y ( gram ))
Berat Z ( gram )
20 Linear (Berat Z ( gram ))
0
0 2 4 6 8 10 12 14
Axis Title
60 Berat Y ( gram )
Axis Title
20 Berat Z ( gram )
Berat X ( gram )
100
Berat Y ( gram )
60
Axis Title
Linear (Berat Y ( gram ))
40
Berat Z ( gram )
20
4.3 Pengecilan Ukuran
Berat Kec. Waktu Kasar Halus Loses
49,9 1 1 Menit 38,4 8,6 2,9
49,9 2 1 Menit 37,9 7,9 4,1
- - - - - -