LP BRPN Anak
LP BRPN Anak
A. PENGERTIAN
pola penyebaran berbercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi di
yang tersumbat oleh eksudat, kemudian menjadi bagian yang terkonsolidasi atau
pernafasan atas, demam infeksi yang spesifik dan penyakit yang melemahkan
disebabkan oleh agen infeksius dan terdapat di daerah bronkus dan sekitar alveoli.
B. ETIOLOGI
patogen. Orang yang normal dan sehat mempunyai mekanisme pertahanan tubuh
terhadap organ pernafasan yang terdiri atas : reflek glotis dan batuk, adanya
lapisan mukus, gerakan silia yang menggerakkan kuman keluar dari organ, dan
antara lain:
C. PATHOFISIOLOGI
1. Infeksi saluran nafas bagian bawah menyebabkan tiga hal, yaitu dilatasi
pembuluh darah alveoli, peningkatan suhu, dan edema antara kapiler dan alveoli.
normal dalam usus, peristaltik meningkat akibat usus mengalami malabsorbsi dan
dan elektrolit.
(Soeparman, 1991)
D. MANIFESTASI KLINIS
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah
Pemeriksaan sputum
Bahan pemeriksaan yang terbaik diperoleh dari batuk yang spontan dan dalam.
Digunakan untuk pemeriksaan mikroskopis dan untuk kultur serta tes sensitifitas
Analisa gas darah untuk mengevaluasi status oksigenasi dan status asam basa.
2. Pemeriksaan Radiologi
Rontgenogram Thoraks
F. KOMPLIKASI
G. PENATALAKSANAAN
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan
produksi sputum ditandai dengan adanya ronchi, dan ketidakefektifan batuk.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan proses infeksi pada jaringan
paru (perubahan membrane alveoli) ditandai dengan sianosis, PaO2 menurun,
sesak nafas.
3. Hipertermi berhubungan dengan inflamasi terhadap infeksi saluran nafas
ditandai dengan peningkatan suhu tubuh, mengigil, akral teraba panas.
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
peningkatan metabolisme sekunder terhadap demam dan proses infeksi ditandai
dengan nafsu makan menurun, BB turun, mual dan muntah, turgor kulit tidak
elastis.
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai O2
dengan kebutuhan oksigen ditandai dengan tidak mampu berpartisipasi dalam
kegiatan sehari-hari sesuai kemampuan tanpa bantuan.
6. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan peningkatan suhu
tubuh,kehilangan cairan karena berkeringat banyak, muntah atau diare.
7. Resiko infeksi berhubungan dengan resiko terpajan bakteri patogen
3. RENCANA KEPERAWATAN
Soeparma, Sarwono Waspadji. (1991). Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Jakarta