Materi BTT 4

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

Klasifikasi Bunga Krisan

Berdasarkan sistem taksonomi mahluk hidup, klasifikasi bunga krisan seperti


yang tertera di Wikipedia.org adalah sebagai berikut :
Kingdom: Plantae
Divisi: Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Klas: Dicotiledonae
Ordo: Asterales
Famili: Asteraceae
Genus Crhysantemum
Spesies: Crhysantemum morifolium R. , Crhysantemum indicium, Crhysantemum
roseum, Crhysantemum coccineum, dan masih banyak spesies lainnya

Ciri Ciri Bunga Krisan


Merujuk pada klasifikasinya, bunga krisan ternyata memiliki beberapa spesies
yang cukup banyak. Ya, bunga Krisan memang cukup mudah mulai disilangkan
oleh para penangkar dan pemulia tanaman. Adapun pengawinsilangan ini berguna
untuk dapat menghasilkan lebih banyak hibrida dan kultivar baru bunga krisan
yang lebih indah.
Kendati memiki banyak kultivar dan spesies, secara umum berdasarkan
penggunaannya bunga krisan sebetulnya dapat dikategorikan menjadi tiga jenis
yaitu krisan pot, garden mum, krisan kebun. Ketiganya memiliki ciri-ciri dan
keunikannya masing-masing. Adapun ciri-cirinya ini tak terlepas dari ciri-ciri
bunga krisan yang sudah umum. Ciri-ciri bunga krisan umum tersebut antara lain:

1. Ciri Berdasarkan Akar


Akar bunga krisan adalah akarr serabut. Perakaran ini biasanya dapat tumbuh dan
masuk hingga kedalaman 30-40 cm dari permukaan tanah menyebar ke semua
arah. Adapun lingkungan tanah yang kurang baik dapat mempengaruhi akar ini
jadi mudah rusak. Oleh karena itu, jika Anda berminat untuk
membudidayakannya, pastikan pilih media tanam yang benar-benar gembur.

2. Ciri Berdasarkan Batang


Batang tanaman krisan memiliki tekstur lunak, tumbuh tegak, dan berwarna
hijaum dengan bentuk membulat dan permukaannya kasar. Batang dari bunga ini
juga dapat mengeras atau berkayu dengan warna hijau kecoklatan jika ia dibiarkan
tumbuh terus.

3. Daun Bunga Krisan


Ciri khas bunga krisan sebetulnya dapat lihat dari bentuk daunnya. Seperti bisa
dilihat pada gambar, daun bunga krisan memiliki bagian tepi yang bergerigi dan
bercelah dengan tulang daun menyirip. Daun ini tersusun berselang-seling pada
batang dan cabangnya. Ia tumbuh dengan bentuk lonjong, dilengkapi pangkal
yang membulat dan ujung yang meruncing. Panjang daunnya ini berkisar antara 7
hingga 13 cm dengan lebar berkisar 3 hingga 6 cm.

4. Bunga Krisan
Bunga krisan akan tumbuh pada ujung batang dan tersusun di tangkai berukuran
pendek sampai panjang. Jenis bunga krisan dikategorikan menjadi dua jenis yaitu
krisan jenis spray dan krisan jenis standar. Untuk bunga krisan jenis spray
biasanya dalam satu tangkai bunga ada 10 sampai 20 kuntum bunga yang
ukurannnya kecil, sedangkan bunga Krisan jenis standar dalam satu tangkainya
hanya terdapat satu kuntum bunga yang ukurannya besar. Kelopak bunga krisan
berbentuk cawan dengan ujung runcing dan memilki garis tengah pada kelopak 3-
5 cm.panjang bunganya berkisar 3-8 mm.

5. Buah dan Biji Bunga Krisan


Buah bunga krisan berbentuk lonjong, ukurannya kecil, dan ditutupi oleh selaput
buah. Buahnya jika masih muda berwarna putih dan setelah tua akan berubah
menjadi hitam. Buah krisan merupakan hasil penyerbukan dari bunga sehingga di
dalamnya akan berisi banyak sekali biji. Adapun bijinya ini berukuran sangat
kecil dengan bentuk lonjong. Biji inilah yang biasanya digunakan sebagai bahan
tanam dalam budidaya bunga krisan.

Klasifikasi Tanaman Kopi


Kigdom : Plantae
Subkigdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Genus : Coffea
Spesies : Coffea sp. [ Cofffea arabica L., Coffea canephora, Coffea
liberica, Coffea excelsa ]

Morfologi Tanaman Kopi


Kopi merupakan tanaman yang memiliki sistem perakaran tunggang sehingga
tidak mudah rebah dengan akar lateral tumbuh dan berkembang di permukaan
tanah (Panggabean, 2011). Tanaman kopi adalah salah satu golongan tanaman
perdu dengan batang yang kokoh dengan tinggi yang dapat mencapai 2-4 meter
(Backer & Bakhuizen van den Brink, 1968). Batang tanaman kopi mempunyai
dua tipe percabangan (dimorfisme), yaitu cabang orthotrop dan plagiotrop
(Panggabean, 2011).

Cabang orthotrop merupakan cabang batang yang tumbuh tegak lurus, sedangkan
cabang plagiotrop merupakan cabang batang yang tumbuh ke samping atau
horizontal dan berfungsi sebagai tempat tumbuh bunga atau buah (Panggabean,
2011).

Tanaman kopi mempunyai daun berwarna hijau, licin, bagian permukaan


mengkilap. Daun kopi memiliki panjang antara 15-40 cm dan lebarnya antara 7-
30 cm serta memiliki tangkai daun dengan panjang antar 1-1,5 cm. Daun kopi
memiliki 10-12 pasang urat daun dengan pangkal daun tumpul dan ujung
meruncing (Backer & Bakhuizen van den Brink, 1968). Tepi daunnya berombak
dengan urat daun yang tenggelam. Akibatnya, permukaan daun kopi nampak
berlekuk-lekuk. Daun tanaman kopi tumbuh berhadapan pada batang, cabang, dan
ranting-ranting (van Steenis et al., 2008).

Tanaman kopi pada umumnya mulai berbunga setelah berumur kurang lebih dua
tahun. Bunga tumbuh dari ketiak daun pada cabang plagiotrop, memiliki tangkai
bunga dengan panjang 1 mm. Bunga kopi tersusun dalam kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 3-5 kuntum bunga (Backer & Bakhuizen van den
Brink, 1968). Bunga kopi memiliki kelopak sedikit berbentuk lengkung dan
berwarna hijau, memiliki mahkota yang berwarna putih serta berbau harum,
jumlah mahkota 5-7 buah, panjang tabung mahkota antara 15-18 mm dan lebar 2-
3,5 mm. Tangkai putik berukuran kecil panjang, posisi tangkai putik menjulang
jauh di luar tabung dengan dua cabang yang panjangnya 5 mm (Backer &
Bakhuizen van den Brink, 1968). Benang sari terdiri dari 5-7 helai, berukuran
kecil. Panjang kepala sari kurang lebih 5 mm dan memiliki tangkai sari dengan
panjang 3-4 mm, (Backer &Bakhuizen van den Brink, 1968).

Apabila bunga sudah dewasa akan terjadi penyerbukan dengan membukanya


kelopak dan mahkota yang akan berkembang menjadi buah. Penyerbukan yang
terjadi pada tanaman kopi robusta merupakan jenis penyerbukan silang (Sudarka
et al., 2009), yaitu proses jatuhnya serbuk sari yang berasal dari bunga pada
tumbuhan lain yang sejenis (Tjitrosoepomo, 2005) pada kepala putik. Hal tersebut
terjadi karena kedudukan tangkai putik pada kopi robusta menjulang tinggi dari
posisi benang sari, sehingga kemungkinan benang sari dapat jatuh di tangkai putik
sendiri sangat kecil (Sudarka et al., 2009).

Disamping itu, kopi robusta memiliki sifat inkompatibilitas yaitu apabila terjadi
penyerbukan sendiri maka buluh serbuk sari tidak terbentuk, sehingga pembuahan
tidak terjadi. Oleh karena itu, tanaman kopi robusta harus ditanam bersamaan
dengan kopi jenis lainnya sehingga proses penyerbukannya dapat berlangsung
(Sudarka et al., 2009). Waktu yang dibutuhkan dari bunga menjadi buah masak
adalah sekitar 7-9 bulan. Buah kopi merupakan buah bertipe batu dan berbentuk
bulat telur, berukuran kecil dengan diameter 15-18 mm. Buah kopi muda
berwarna hijau dan berwarna merah jika telah masak serta berubah menjadi hitam
ketika kering (Backer & Bakhuizen van den Brink, 1968). Pada umumnya buah
kopi muncul pada cabang plagiothrop.

Buah kopi terdiri dari kulit buah dan biji. Kulit buah kopi terdiri dari tiga bagian
yaitu lapisan kulit luar (eksokarp), lapisan daging buah (mesokarp), dan lapisan
kulit tanduk (endokarp) (AAK, 1988), sedangkan biji kopi terdiri dari dua bagian,
yaitu kulit biji (kulit ari) dan endosperma (putih lembaga) (AAK, 1988).

Buah kopi juga memiliki karakteristik yang membedakan dengan biji kopi
lainnya. Secara umum, karakteristik yang menonjol yaitu bijinya yang agak bulat,
lengkungan bijinya yang lebih tebal dibandingan kopi arabika dan garis tengah
dari atas ke bawah hampir rata (Panggabean 2011)

Daftar Pustaka :
 Panggabean, Edy. 2011. Buku Pintar Kopi. Jakarta Selatan: PT Agro Media
Pustaka hlm 124-132
 Tjitrosoepomo, G., 2005. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). UGM-
Press, Yogyakarta.
 Sudarka W, et al. 2009. Pemuliaan tanaman. Universitas udayana. Denpasar.
 AAK, 1988. Budidaya Tanaman Kopi. Kanisius, Yogyakarta

deskripsi catharanthus roseus atau tapak dara

Apocynales , Rubiales, Solanales

Apocynales
Catharathus roseus
Tapak Dara

Menurut engler Menurut cronquist


Diviso : Spermatophyta Diviso : Magnoliophyta
Subdivisio : Angiospermae Subdivisio : Angiospermae
Calssis : Dicotyledoneae Calssis : Magnoliopsida
Subclassis : Sympetalae Subclassis : Asteridae
Ordo :Apocynales Ordo : Gentiales
Familia : Apocynaceae Familia : Apocynaceae
Genus : Catharanthus Genus : Catharanthus
Spesies : Catharanthus roseus Spesies : Catharanthus roseus
Nama Daerah : Bunga Tapak Dara Nama Daerah : Bunga Tapak Dara

a. Habitus
b. Bunga Tapak Dara

Habitus : Merupakan tumbuhan perdu dengan ketinggian 1 meter


Akar : Memiliki sisterm perakaran serabut (radix adventicia) berwarna
kecoklatan.
Batang : Batang berbentuk bulat (teres) bagian pangkalny berkayu. Permukaan batang
rata (laevis), arah tumbuh batang condong (ascendens), pola
percabangan simpodial.
Daun : Merupa daun tunggal terdiri atas tankai daun (petiolus) dan helaian daun
(lamina). Panjang daun sekitar 2-6 cm dan lebar 1-3 cm , bangun daunnya jorong
(ovalis), ujung daun runcing (acutus), pangkal daun meruncing (acuminatus), tepi
daun rata (integer), tulang daun menyirp (penninervis), duduk daun berhadapan
(folia decusata). Permukaan daun mengkilap dan berambut.
Bunga : Termasuk bung majemuk bisexualis .terdapat perhiasan bunga
berupa corolla 5 petal lepas berwarna merah muda tau putih, calyx terdiri dari
5 sepal lepas, dengan simetris bunga actinomorph. Alat kelamin terdiri
dari stamenterdapat 5 buah dan letak anthera doorsifix. Pistillumberjumlah 1
buah letak ovarium superum memiliki 2loculus, 2 carpellum, letak ovulum
axilaris.
Buah : Termasuk buah bumbung berisis banyak buah berwarna hitam.
Rumus bunga : *K5, C5, A5, G2
catatau untuk rumus bunga : bunga bisexualis, letak ovarium superum
terimakasih,bila sobat blogger ingin mengnal deskripsi dan tingkatan takson
tumbuhan lainnya, silahkan kunjungi blog saya, jangn lupa comment and
joinnyadi tungu
Descript
Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Semangka – Tanaman semangka memiliki
nama latin “ Citrullus Lanatus Tun ” berasal dari Afrika. Tanaman ini menyebar
luas keberbagai benua dan memiliki jenis-jenis yang sangat beragam, tanaman
masih berfamili dengan labu-labuan atau dengan nama latin “ Cucurbitaceae “
yaitu memiliki bentuk bulat lonjong, berwarna hijau, memiliki garis hijau tidak
beraturan dan juga memiliki kulit yang tebal. Untuk lebih jelasnya perhatikan
klasifikasi dan morfologi tanaman semangka sebagai berikut.

Klasifikasi Tanaman Semangka


Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliphyta

Kelas : Magnilopsida

Subkelas : Dileniidae

Ordo : Violales

Famili : Cucurbitaceae

Genus : Citrullus

Spesies : Citrullus Lanatus Tunb


Morfologi Tanaman Semangka
Tanaman semangka merupakan tanaman satu musim, tumbuh merambat hingga
mencapai 3-4 meter. Memiliki batang lunak, bersegi, berambut dan panjang
mencapai 1-5 meter. Dauan semangka berseling, bertangkai, dan memiliki bulu.
Panjang daun sekitar 3-25 cm dengan kelebaran 1,5-5 cm. bagian tepi daun
bergelombang dan permukaan bawah daun berambut rapat pada tulangnganya.

Bunga tanaman semangka muncul pada ketiak daun, berwrna kekuningan .


semagka memiliki 3 jenis bungan yaitu bunga jantan, bunga betina dan bunga
sempurna. Secara umumnya tanaman semangka memiliki bunga jantan dan betina
denganmproporsi 7 : 1.

Tanaman semangka memiliki bentuk yang sangat bervariasi dengan panjang 20-
40 cm, berdiameter 15-20 cm, dengan berat 4 – 20 kg. Bentuk tanaman ini bulat,
oval dan lonjonh bahkan ada juga yang berbentuk kotak.

Semangka memiliki kulit yang santa tebal, berdaging dan licin. Daging semangka
berwrna putih jika masih mudah dan jika matang warna menjadi merah, kuning
dan juga lainnya tergantung dengn varietes. Daging tanaman semangka banyak
mengandung ait dan memiliki rasa manis. Tanaman ini memiliki biji berwarna
hitam, putih dan kuning serta kecoklatan bahkan ada semangka yang tanpa biji.

Baca juga

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun – Tanaman mentimun atau


sering di sebut timun, memiliki nama latin cucumis sativus L yang berasal dari
Thailand menyebar luas hingga indonesia. Tanaman merupakan tanaman
merambat yang memiliki batang berwarna hijau memanjang, selain itu memiliki
buah bergaris dan berwarna hijau mudah. Serta memiliki jumlah buah dalam satu
tanaman mencapai 10-16 buah pertanaman. Lebih jelasnya perhatikan klasifikasi
dan morfologi tanaman mentimun.

Klasifikasi Tanaman Mentimun


Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Cucurbitales

Famili : Cucurbitaceae

Genus : cucumis

Spesies : Cucumis sativa L

Morfologi Tanaman Mentimun


a. Akar
tanaman mentimun memiliki akar tunggang dan berakar serabut. Akar tanaman
tunggang dapat tumbuh dengan lurus ke dalam hingga mencapai kedalam 20 -30
cm, sedangkan akar serabut hanya dapat tumbuh di permukaan tanah.
b. Batang
Batang tanaman mentimun berwarna hijau, berbulu dengan panjang mencapai 1,5
meter, banyak mengandung air dan lunak. Mentimun ini mempunyai sulu dahan
berbentuk spiral yang keluar di sisi tangkai daun. Sulur mentimur merupakan
batang yang sudah termodifikasi dan memiliki ujung yang peka di untuk di
sentuh. Bila di sentuh akan terjadi perubahan menjadi mengkerut atau masuk
kedalam.

c. Daun
Tanaman mentimun memiliki daun berbentuk bulat dengan ujung runcing
berganda, memiliki warna hijau muda dan tua. Seain itu, daun bergerigi, berbulu
halus, memiliki tulang daun dan bercabang-cabang. Daun ini terletak pada bagian
batang yang terdapat disisi batang, yang membentuk berselang seling antara satu
daun dengan daun yang di atasnya.

d. Bunga
Tanaman mentimun memilii bungan berwrna kuning dan berbentuk terompet,
tanaman ini memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah, tetapi masih
dalam satu tanaman. Bunga betina memlpunyai bakal buah berbentuk lonjong
yang membengkok, sedangkan bungan jantan tidak memiliki bakal buah yang
membengkok. Letak bakal buah di bawah mahkota bunga.

e. Buah dan biji


Tanaman mentimun memiliki buah yang terdapat diketiak daun dan batang.
Bentuk buah sangat beragam dam bervariasi antara 8-25 cm dan berdiameter 2,3 –
7 cm, serta tergantung dengan varietesnya. Kulit buah memiliki bintik kecil, dan
bergaris serta memiliki warna hajau keputih-putihan mudah dan hijau gelap
tergantung dengan varietesnya.

Tanaman mentimun memiliki biji berbentuk pipik, berwrna putih atau kekuning-
kuningan hingga coklat. Biji dalam satu buah sangat banyak dan juga beragam
bentuknya, biji mentimun biasa dapat di gunaka sebagai perbanyakan tanaman.
DESKRIPSI CABE RAWIT (Capsicum frutescens)

Jumat, 28 Oktober 2011 | By LUQMAN

ditanam di pekarangan, ladang, atau tumbuh liar di tempat-tempat yang


tanahnya dak lembap dan berpasir seperti di dekat pantai atau di hutan sampai
ketinggian 600 m dpl. Tumbuhan menahun, batang percabangan liar, tumbuh
memanjat; rnelilit, atau melata dengan akar lekatnya, panjangnya dapat mencapai
10 m. Percabangan dimulai dari pangkalnya yang keras dan menyerupai kayu.
Daun tunggal, bertangkai, bentuknya bulat telur sampai lonjong, pangkal
membulat, ujung runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan atas licin,
permukaan bawah berbintik-bintik, panjang 8,5 – 30 cm, lebar 3 – 13 cm, hijau.
Bunga berkelamin tunggal, tersusun dalam bulir yang tumbuh tegak atau
sedikit merunduk, bulir jantan lebih panjang dari bulir betina. Buah majemuk
berupa bulir, bentuk bulat panjang sampai silindris, bagian ujung agak mengecil,
permukaan tidak rata, bertonjolan teratur, panjang 2 – 7 cm, garis tengah 4 – 8
mm, bertangkai panjang, masih muda berwarna hijau, keras dan pedas, kemudian
warna berturut-turut menjadi kuning gading dan akhirnya menjadi merah, lunak
dan manis. Biji bulat pipih, keras, cokelat kehitaman. Perbanyakan dengan biji
atau setek batang.
Buah cabai dapat dimanfaatkan untuk banyak keperluan, baik yang
berhubungan dengan kegiatan masak-memasak maupun untuk keperluan yang lain
seperti untuk bahan ramuan obat tradisional. Konon buah cabai dapat bermanfaat
untuk membantu kerja pencernaan dalam tubuh manusia. Buah cabai pun
berperan bagi pecinta burung ocehan dan burung hias. Bubuk cabai dapat
dimanfaatkan sebagai bahan industri makanan dan minuman untuk menggantikan
fungsi lada dan sekaligus untuk memancing selera makan konsumen. Ekstraksi
bubuk cabai ini pun sering dipakai dalam minuman ginger beer. Selain
mengandung capsaicin, cabai pun mengandung semacam minyak asiri, yaitu
capsicol. Minyak asiri ini dapat dimanfaatkan untuk menggantikan fungsi minyak
kayu putih. Konon minyak ini dapat mengurangi rasa pegal, rematik, sesak napas
dan gatal-gatal. Selain kegunaan tersebut, bubuk cabai pun dapat dijadikan
sebagai bahan obat penenang. Bahkan kandungan bioflavonoids yang ada di
dalamnya, selain dapat menyembuhkan radang akibat udara dingin, juga dapat
menyembuhkan polio.
Buahnya mengandung kapsaisin, karotenoid, alkaloid asiri, resin, minyak
menguap, vitamin A dan C. Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai,
berkhasiat untuk melancarkan aliran darah serta pemati rasa kulit. Biji
mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine, solasomine dan
steroid saponin (kapsisidin). Kapsisidin berkhasiat sebagai antibiotik.
Ada zat di dalam cabe bernama capsaicin yang menjadi biang rasa pedas.
Zat ini sedemikian kuat hingga hanya dalam jumlah sedikit telah memberi efek
yang kuat. Capsaicin yang memberikan rasa pedas pada cabe juga memberi otak
aliran endorphin. Saat merasa pedas, lidah mengirim sinyal sakit semu ke otak.
Akibatnya, otak melepaskan penawar rasa sakit alamiah yang menenangkan
atau endorphin sehingga menimbulkan perasaan senang.
Selain sebagai pelengkap masakan, cabe inemiliki beberapa khasiat
farmakologi yang potensial bagi dunia pengobatan. Diantaranya adalah khasiatnya
sebagai 'fibrinolytJc agent1, yang pada masa mendatang diperfcirakan dapat
menjadi suatu terobosan baru dalam pengobatan penyakit pembuluh darah dan
jantung koroner.
Capsaicin mcrupakan zat berkhasiat utama dalam cabe. Capsaicin inilah
yang memberikan rasa dan aroma pedas pada cabe. Sekurang-kurangnya ada dua
puluh jenis cabe lokal yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Tiap jenis cabe ini
mcmiliki kepedasan yang berbeda, dan diduga berkaitan dengan kadar
capsaicinnya.

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Anda mungkin juga menyukai