Saluran Koaksial Ujung Terbuka

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

LABORATORIUM SISTEM TRANSMISI

NO. PERCOBAAN : 09
JUDUL PERCOBAAN : PERBANDINGAN TEGANGAN SALURAN
KOAKSIAL DENGAN UJUNG TERBUKA

KELAS / GROUP : : TT- 5B / KELOMPOK 3


NAMA PRAKTIKUM : LARAS PUTI HANIIFAH (1315030055)
NAMA KELOMPOK : 1. IRVAN FEBRILI RIYANTO (1315030051)
: 2. MUHAMAD RAMDANI (1315030022)
: 3. PUTI HUMAIRA (1315030112)
: 4. RAKA RIZKYA HADI PUTRA (1315030074)
TANGGAL PERCOBAAN : 18 DESEMBER 2017
TGL. PENYERAHAN LAP . : 22 DESEMBER 2017
NILAI :
DOSEN : YENNIWARTI RAFSYAM, SST., M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2017
PERCOBAAN 9
PERBANDINGAN TEGANGAN SALURAN KOAKSIAL
DENGAN UJUNG TERBUKA

1. TUJUAN PERCOBAAN
1.1 Mengukur distribusi tegangan pada titik level pengukuran 0m, 25m,
75m, 100m dengan frekuensi berbeda serta mengevaluasi hasil-hasil
pengukuran.
1.2 Memahami pengaruh impedansi instrumen pada hasil yang didapat.
1.3 Membuat pengukuran bebas pentanahan dan mengena distribusi
tegangan pada transfer λ/2.

2. PENDAHULUAN
Suatu kabel koaksial 100 meter terbagi masing-masing pada panjang 25
meter dan dilengkapi dengan soket,sehingga dapat dipasang dalam hubungan
seri. Dalam percobaan, kapsitansi saluran terlihat bahwa kabel tersebut
1𝑝𝑓
mempunyai kapsitansi : C = 97 pF/m , i.e 𝑐𝑚

Dapat dipahami bahwa soket-soket dalam pengukuran saluran


mempengaruhi kapasitansi saluran tersebut. Pemantulan terjadi pada soket
dan dapat dilihat pada saluran di MP 6 pada saluran.Oleh karena itu , hanya 5
titik pengukuran dilaukan sepanjang saluran yang memberikan cukup
informasi pada distribusi tegangan sepanjang saluran.
Kapasitansi 1pF/cm juga menunjukkan pembebanan yang diperoleh
oleh impedansi atau kopling pertanahan instrumen.
Seperti yang terlihat pada percobaan resistansi saluran, konduktor luar
mempunyai resistansi 35Ω dan induktansi tidak dapat diabaikan.Dari sisi ini
terdapat perbedaan tegangan yang dihasilkan antara ujung akhir konduktor
luar dan konduktor di awal saluran , yang mana makin tinggi dengan
kenaikan frekuensi.
Perbedaan tegangan ini tampilkan dalam osiloskop,tetapi tidak dapat
dikurangkan begitu saja, karena fasa dari kedua tegangan tidak sama lagi
pada frekuensi yang lebih tinggi.
Bila frekuensi dinaikkan ,tegangan pada titik pengukuran 2 sampai 5
juga naik.Jika kenaikan ini mengikuti fungsi sinus pada frekuensi
tertentu,kemudian distribusi λ/4 tercapai yakni ¼ panjang gelombang
terbentuk sepanjang saluran kabel dengan minimum pada awal saluran
maksimum pada ujung akhir saluran.
Kondisi ini didapatkan ketika tegangan masukan saluran dipertahankan
tetap dan tegangan pada ujung akhir saluran diatur ke maksimum dengan
mengatur nilai frekuensi saja.Pembebanan hasil dari impedansi meter harus
diingat. Hasil yang lebih baik akan didapatkan dengan instrumen bebas
pertahanan (eart-free) yang dihubungkan ke titik pengukuran dan titik
konduktor luar (screen) yang menyertai.
Perlu diingat bahwa instrumen seperti itu harus tidak dihubungkan
dengan sumber tegangann utama dan kapasitansinya harus sekecil mungkin
dibandingkan dengan kapasitansi saluran, kalau tidak terpenuhi kapasitansi
paralel tambahan dikopelkan pada tegangan jatuh saluran.
Untuk mendapatkan instrumen bebas pertanahan , multimeter (Ri =10
MΩ) digunakan dengan dioda adapter.
Dengan beberapa pengukuran ,pembebanan pada generator oleh
kapasitansi kabel dan pemindahan resistansi begitu besar, sehingga level
keluaran 0 dB tidak dapat dipertahankan . Level -10 dB =244,9 mVrms.2√2
=0,69 Vpp digunakan dalam pengukuran.

3. ALAT–ALAT DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN


 1 Function Generator
 1 Oscilloscope Dual Trace
 1 Frequency Counter
 2 Test Probe, 10:1/1:1, switchable
 1 Dioda Adapter
 2 Probe Adapter
 2 Saluran koaksial
 1 Kabel BNC/BNC
 1 Set kabel penghubung dan plug
 1 Multimeter
 1 T konektor BNC

4. DIAGRAM RANGKAIAN

Gambar 1. Rangkaian Perbandingan Tegangan Saluran Koaksial dengan Ujung


Terbuka.
5. PROSEDUR PERCOBAAN
5.1 Merangkai perangkat seperti dalam diagram rangkaian, ujung saluran
dibuka. Mengatur generator U1=2Vpp dan frekuensi diberikan dalam
tabel. Menggunakan probe 10:1 pada oslioskop dan mengkalibrasi
probe tersebut.
Y1 (1V/Div; 10:1) ke MP1.
Y2 (1-2 V/Div; 10:1) ke MP2 sampai MP4 berurutan.
Mengatur RB sesuai dengan keperluan.
Menghubungkan Ground Osiloskop dan Generator ke MP10. Mengisi
tabel tersebut.
Mempertahankan U1=2Vpp untuk setiap kenaikan frekuensi.
Mengapa timbul tegangan pada MP6 dibandingkan MP10?
5.2 Y1 ke MP1 sebesar 2Vpp.
Y2 ke MP5.
Mengatur frekuensi agar MP5 mencapai maksimum. Mencatat
frekuensinya.
Distribusi gelombang apa yang terjadi?
5.3 Y2 ke MP5 dan mengatur hingga maksimum dengan Y1 menyelidiki
titik pengukuran 2 sampai 4 dan mengamati MP5 pada waktu yang
bersamaan. Apa hasilnya?
5.4 Bila kedua hasil pengukuran dibandingakan, metoda mana yang lebih
baik?
5.5 Pengukuran dengan instrumen bebas pentanahan.
Mengatur U1 = -10dB. Melakukan pengukuran pada MP1 ke MP5
dengan ground dihubungkan ke titik menyertainya, yakni 1 dan 10, 2, 9,
dan seterusnya.
5.6 Bagaimana tanggapan tegangan pada sauran ujung buka?
Kapan tegangan maksimum terjadi?
Pada frekuensi berapa transfer 1:1 diharapkan terjadi?
Mencatat nilai untuk f= 740 kHz dan f= 680 kHz.
Mengapa frekuensi turun ke 680 kHz?
6. DATA HASIL PERCOBAAN

Untuk Langkah Kerja 5.1

Tabel 1. Perbandingan Tegangan Saluran Koaksial dengan Ujung Buka


f MP1 MP2 MP3 MP4 MP5 MP6 Satuan
10 kHz 2,0 2,2 2,58 2,18 2,18 0,032 Vpp
100 kHz 2,0 2,43 2,58 2,68 2,8 0,069 Vpp
200 kHz 2,0 2,68 3,7 4,52 5,9 0,25 Vpp
300 kHz 2,0 3,6 10,31 14,2 8,6 0,416 Vpp
400 kHz 2,0 3,52 3,32 2,64 1,68 0,168 Vpp
500 kHz 2,0 1,36 1,34 0,5 0,38 0,09 Vpp

Untuk Langkah Kerja 5.2


U1= 2 Vpp, menghasilkan U5 maksimum= 16,2Vpp pada frekuensi= 267 kHz.
U5 maksimum menghasilkan distribusi gelombang sinus yaitu tegangan
maksimum muncul pada ujung akhir saluran.

Untuk Langkah Kerja 5.3


U5 memperlihatkan :
Frekuensi= 270 kHz, U5 = 15,8 Vpp.
U5 berada pada posisi maksimum.

Untuk Langkah Kerja 5.4


 Kurang efektif mengikuti langkah kerjanya, dikarenakan tidak secara
langsung mencari nilai maksimum dari U5 melalui frekuensi yang
sedang dicari.
Untuk Langkah Kerja 5.5

Tabel 2.1 Pengukuran dengan bebas pentanahan


f MP1 MP2 MP3 MP4 MP5 Satuan

10 kHz -10 -10,2 -10,2 -10,1 -10,1 dB

100 kHz -10 -9,7 -9,6 -10,15 -9,8 dB

200 kHz -10 -9,7 -9,6 -9,9 -9,97 dB

300 kHz -10 -9,8 -9,6 -9,9 -9,8 dB

400 kHz -10 -9,8 -9,5 -9,1 -9,89 dB

500 kHz -10 -9,9 -9,5 -9,1 -10,3 dB

600 kHz -10 -9,9 -9,6 -9,9 -9,9 dB

700 kHz -10 -9,9 -9,6 -10 -9,9 dB

800 kHz -10 -10,1 -9,9 -10,1 -10,1 dB

900 kHz -10 -10,1 -9,9 -10,1 -10,1 dB

1 MHz -10 -10,2 -10 -10,12 -10,12 dB

1,1 MHz -10 -10,2 -10 -10,14 -10,13 dB

1,2 MHz -10 -10,3 -10,1 -10,14 -10,14 dB

1,3 MHz -10 -10,35 -10,1 -10,14 -10,14 dB

1,37 MHz -10 -10,35 -10,2 -10,2 -10,18 dB


Contoh perhitungan pada pertahanan MP2 pada frekuensi 10 kHz
235 𝑚𝑉𝑟𝑚𝑠
235 mVrms = 20 𝑙𝑜𝑔 ( ) = −10,36 𝑑𝐵
0,775

Untuk Langkah Kerja 5.6


Tegangan pada ujung buka, naik sampai frekuensi 800 kHz.
Kondisi ini menunjukkan maksimum
Tegangan maksimum terjadi pada 800 kHz
Tegangan minimum terjadi pada 100 kHz
Tabel 3.1 Pengukuran (tegangan maksimum) untuk f = 600 kHz dan 680 kHz
F MP1 MP2 MP3 MP4 MP5 Satuan
600 kHz -9,98 -9,98 -9,98 -9,96 -9,98 dB
680 kHz -19,8 -18,8 -19,9 -16,6 -21,7 dB

Transfer 1:1 Tidak Terjadi. Mengapa?


Pengukuran frekuensi ini terjadi disebabkan pembebanan oleh
6. PERTANYAAN

1. Apa yang terjadi jika ujung beban saluran tidak dibebani sama sekali?
Jelaskan dengan teori saluran
jawab : Apabila saluran transmisi memiliki beban yang sama dengan
impedansi karakteristiknya, maka akan terjadi gelombang pantul di dalam
saluran tranmisi tersebut. Jika ujung beban saluran tidak dibebani, maka
tegangan yang disalurkan tidak akan merata.

2. Apa yang dimaksud dengan gelombang pantul dan gelombang insident


pada saluran dua kawat sejajar?
jawab : Gelombang pantul terjadi diakibatkan adanya dua bidang medium
yang berbeda. Akibat dari adanya gelombang pantul, yaitu adanya gelombang
insident. Gelombang insident, yakni adanya gelombang yang masuk dan bisa
mengalami perubahan fasa ataupun tidak bergantung kepada kerapatan dua
bidang medium tersebut.

3. Bagaimana cara mengurangi gelombang pantul yang terjadi pada saluran?


jawab : Cara menguranginya, yaitu dengan menggunakan medium yang sama
dan dengan impedansi karakteristik yang sesuai dengan saluran transmisi
yang digunakan.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai