Laporan Praktikum Redaman
Laporan Praktikum Redaman
Laporan Praktikum Redaman
SALURAN TRANSMISI
PRAKTIKUM 4
REDAMAN PADA SALURAN TRANSMISI PADA FREKUENSI TINGGI
A. TUJUAN
a. Mengukur redaman koaksial
b. Mengukur tegangan input dan output saluran saat ujung saluran terhubung singkat
dan terbuka.
c. Mengetahui redaman fungsi frekuensi.
d. Mengevaluasi respon transfer dari saluran yang lebih panjang.
B. DASAR TEORI
Redaman saluran transmisi didefinisikan dari suatu saluran transmisi yang panjangnya
tak hingga. Jika saluran transmisi di catu dengan generator fungsi maka akan muncul
arus yang mengalir disepanjang, perbandingan tegangan pada input saluran transmisi
dengan tegangan output disebut dengan redaman saluran transmisi.
D. GAMBAR RANGKAIAN
E. LANGKAH KERJA
F. HASIL PERCOBAAN
Tabel 1.1 Redaman input saat ujung saluran transmisi diberi beban 50 ohm.
Frek. Vin (Vpp) Vout(Vpp)
Redaman (dB) Gambar
(Mhz) mV mV
1 648 221 -9,34
70 720 80 -19,08
Tabel 1.2 Redaman input saat ujung saluran transmisi diberi beban 50 ohm.
Frek Gambar
Vin (Vpp) Vout (Vpp) mV Redaman (dB)
(MHz)
80 272 mV 91 -9.51
Analisa Perhitungan :
a. Saat beban 100 Ohm ( saat frekuensi 10 Mhz)
𝑉𝑜𝑢𝑡
Redaman = : 20 log
𝑉𝑖𝑛
632 𝑚𝑉
= 20 log 960 𝑚𝑉
= - 3,63 dB
b. Saat beban 50 Ohm ( saat frekuensi 10 Mhz)
𝑉𝑜𝑢𝑡
Redaman = : 20 log 𝑉𝑖𝑛
403 𝑚𝑉
= 20 log 1,18 𝑉
= - 9,33 dB
𝑉𝑜𝑢𝑡
Cara perhitungan untuk semua frekuensi adalah sama. Redaman = : 20 log 𝑉𝑖𝑛
G. PERTANYAAN
Mengapa frekuensi mempengaruhi besarnya nilai redaman dari suatu jenis saluran
transmisi?
Jawab :
Frekuensi mempengaruhi besarnya nilai redaman dari suatu jenis saluran transmisi
karena jika semakin tinggi frekuensi yang diberikan pada kabel koaksial maka redaman
pada konduktor dan dielektrik akan semakin besar. Seiring kenaikan frekuensi, besar
redaman konduktor yang dipengaruhi oleh konduktivitas bahan dan diameter konduktor
akan bertambah secara kuadratik sedangkan redaman dielektrik yang besarnya bergantung
pada jenis dielektrik bertambah secara linier. Redaman konduktor bahan tembaga pada
frekuensi 1 GHz, 2 GHz, 3 GHz berturut-turut adalah 0,258 dB/m, 0,364 dB/m, 0,446
dB/m. sedangkan redaman dielektrik Teflon pada frekuensi yang sama 0,02 dB/m, 0,039
dB/m, 0,059 dB/m. Pada frekuensi rendah redaman sangat bergantung pada konstruksi
kabel atau diameter kabel, namun pada frekuensi tinggi (biasanya di atas 10 GHz) jenis
dielektrik mempunyai pengaruh yang besar terhadap redaman.
H. ANALISA
Kabel koaksial merupakan salah satu jenis saluran transmisi yang secara praktis
mempunyai bidang aplikasi yang luas. Dari struktur penampang kabel, terdapat tiga
komponen utama: penghantar dalam, penghantar luar dan dielektrik pengisolir kedua
penghantar tersebut.
Redaman saluran transmisi didefinisikan dari suatu saluran transmisi yang
panjangnya tak hingga. Jika saluran transmisi di catu dengan generator fungsi maka akan
muncul arus yang mengalir disepanjang, perbandingan tegangan pada input saluran
transmisi dengan tegangan output disebut dengan redaman saluran transmisi.
Penyebab pertama redaman adalah resistansi konduktor, dan penyebab kedua adalah
penyerapan daya (rugi-rugi) oleh bahan dielektrik yang digunakan. Redaman haruslah
diupayakan sekecil mungkin agar penyaluran daya menjadi lebih efisien. Jika tidak, akan
banyak daya/energi yang terbuang sia-sia menjadi panas di dalam saluran, yang
lamakelamaan justru dapat merusak saluran transmisi itu sendiri. Redaman pada kabel
koaksial disebabkan dari dua sumber yaitu rugi-rugi pada konduktor dan rugi-rugi dielektrik
di antara kedua konduktor. Sedangkan rugi-rugi radiasi tidak begitu penting, karena kabel
koaksial secara keseluruhan terlindungi (shielded).
Frekuensi mempengaruhi besarnya nilai redaman dari suatu jenis saluran transmisi
karena jika semakin tinggi frekuensi yang diberikan pada kabel koaksial maka redaman
pada konduktor dan dielektrik akan semakin besar. Seiring kenaikan frekuensi, besar
redaman konduktor yang dipengaruhi oleh konduktivitas bahan dan diameter konduktor
akan bertambah secara kuadratik sedangkan redaman dielektrik yang besarnya bergantung
pada jenis dielektrik bertambah secara linier. Redaman konduktor bahan tembaga pada
frekuensi 1 GHz, 2 GHz, 3 GHz berturut-turut adalah 0,258 dB/m, 0,364 dB/m, 0,446
dB/m. sedangkan redaman dielektrik Teflon pada frekuensi yang sama 0,02 dB/m, 0,039
dB/m, 0,059 dB/m. Pada frekuensi rendah redaman sangat bergantung pada konstruksi
kabel atau diameter kabel, namun pada frekuensi tinggi (biasanya di atas 10 GHz) jenis
dielektrik mempunyai pengaruh yang besar terhadap redaman.
Percobaan yang dilakukan untuk mengetahui redaman fungsi frekuensi yang
dihasilkan adalah dengan cara mengukur tegangan input dan tegangan output sebuah
saluran transmisi yang digunakan. Dalam percobaan yang dilakukan menggunakan kabel
𝑉𝑜𝑢𝑡
coaxial. Redaman dapat dihitung dengan rumus : 20 log 𝑉𝑖𝑛
Pada percobaan yang telah dilakukan yaitu menggunakan beban 100 ohm dan 50
ohm. Pada percobaan menggunakan beban 50 ohm redaman yang dihasilkan dari frekuensi
rendah ke frekuensi tinggi adalah semakin bertambah. Sedangkan pada percobaan dengan
menggunakan beban 100 ohm redaman yang dihasilkan dari frekuensi rendah ke frekuensi
tinggi adalah semakin bertambah, namun dalam percobaan tersebut selain frekuensi yang
mempengaruhi redaman, tegangan input dan output juga mempengaruhi redaman frekuensi.
I. KESIMPULAN
1. Kabel koaksial merupakan salah satu jenis saluran transmisi yang secara praktis
mempunyai bidang aplikasi yang luas.
2. Jika saluran transmisi di catu dengan generator fungsi maka akan muncul arus yang
mengalir disepanjang, perbandingan tegangan pada input saluran transmisi dengan
tegangan output disebut dengan redaman saluran transmisi.
3. Penyebab pertama redaman adalah resistansi konduktor, dan penyebab kedua adalah
penyerapan daya (rugi-rugi) oleh bahan dielektrik yang digunakan.
4. Frekuensi mempengaruhi besarnya nilai redaman dari suatu jenis saluran transmisi, jika
semakin tinggi frekuensi yang diberikan pada kabel koaksial maka redaman pada
konduktor dan dielektrik akan semakin besar. Sedangkan pada frekuensi rendah redaman
sangat bergantung pada konstruksi kabel atau diameter kabel, namun pada frekuensi
tinggi (biasanya di atas 10 GHz) jenis dielektrik mempunyai pengaruh yang besar
terhadap redaman.
5. Percobaan yang dilakukan untuk mengetahui redaman fungsi frekuensi yang dihasilkan
adalah dengan cara mengukur tegangan input dan tegangan output dan dapat dihitung
𝑉𝑜𝑢𝑡
redaman dengan rumus 20 log 𝑉𝑖𝑛
6. Pada percobaan yang dilakukan saat beban 100 ohm dan 50 ohm jika frekuensi naik
maka redaman akan semakin naik.