@makalah Kelompok Kami
@makalah Kelompok Kami
@makalah Kelompok Kami
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik ke
dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa
yang diharapkan. Pembelajaran hendaknya memperhatikan kondisi individu anak karena
merekalah yang akan belajar. Anak didik merupakan individu yang berbeda satu sama lain,
memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu
pembelajaran hendaknya memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak tersebut,
sehingga pembelajaran benar-benar dapat merubah kondisi anak dari yang tidak tahu
menjadi tahu, dari yang tidak paham menjadi paham serta dari yang berperilaku kurang baik
menjadi baik. Kondisi riil anak seperti ini, selama ini kurang mendapat perhatian di
kalangan pendidik. Hal ini terlihat dari perhatian sebagian guru/pendidik yang cenderung
memperhatikan kelas secara keseluruhan, tidak perorangan atau kelompok anak, sehingga
perbedaan individual kurang mendapat perhatian. Gejala yang lain terlihat pada kenyataan
banyaknya guru yang menggunakan metode pengajaran yang cenderung sama setiap kali
pertemuan di kelas berlangsung.
Pembelajaran yang kurang memperhatikan perbedaan individual anak dan didasarkan
pada keinginan guru, akan sulit untuk dapat mengantarkan anak didik ke arah pencapaian
tujuan pembelajaran. Kondisi seperti inilah yang pada umumnya terjadi pada pembelajaran
konvensional. Konsekuensi dari pendekatan pembelajaran seperti ini adalah terjadinya
kesenjangan yang nyata antara anak yang cerdas dan anak yang kurang cerdas dalam
pencapaian tujuan pembelajaran. Kondisi seperti ini mengakibatkan tidak diperolehnya
ketuntasan dalam belajar, sehingga sistem belajar tuntas terabaikan. Hal ini membuktikan
terjadinya kegagalan dalam proses pembelajaran di sekolah.
Menyadari kenyataan seperti ini para ahli berupaya untuk mencari dan merumuskan
suatu model pembelajaran yang dapat merangkul semua perbedaan yang dimiliki oleh anak
didik. Model pembelajaran yang ditawarkan tersebut adalah strategi belajar aktif (active
learning). Selama ini proses pembelajaran lebih sering diartikan sebagai pengajar
menjelaskan materi pembelajaran dan peserta didik mendengarkan secara pasif. Namun
telah banyak ditemukan bahwa kualitas pembelajaran akan meningkat jika peserta didik
dalam proses pembelajaran memperoleh kesempatan yang luas untuk bertanya, berdiskusi,
dan menggunakan secara aktif pengetahuan baru yang diperoleh. Dengan cara ini diketahui
pula bahwa pengetahuan baru tersebut cenderung untuk dapat dipahami dan dikuasai secara
lebih baik.
Dalam pembelajaran aktif ini juga diterapkannya strategi critical incident yaitu untuk
mendorong pembelajaran aktif dan mengajak siswa untuk belajar mengkritisi pengalaman
penting yang tidak pernah terlupakan. Strategi ini memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengingat-ingat pengalaman yang tidak pernah terlupakan yang juga dikaitkan
dengan materi.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Keterbatasan waktu
Waktu yang disediakan untuk pembelajaran sudah ditentukan sebelumnya, sehingga
untuk kegiatan pembelajaran yang memakan waktu lama akan terputus menjadi dua
atau lebih pertemuan.
b. Kemungkinan bertambahnya waktu untuk persiapan
Waktu yang digunakan untuk persiapan kegiatan akan bertambah, baik waktu untuk
merancang kegiatan maupun untuk mempersiapkan agar peserta didik siap untuk
melakukan kegiatan.
c. Ukuran kelas yang besar
Kelas yang mempunyai jumlah peserta didik yang relatif banyak akan mempersulit
terlaksananya kegiatan pembelajaran dengan active learning. Kegiatan diskusi tidak
akan dapat memperoleh hasil yang optimal.
d. Keterbatasan materi, peralatan dan sumber daya
Keterbatasan materi, peralatan yang digunakan untuk melakukan kegiatan
pembelajaran, serta sumberdaya akan menghambat kelancaran penerapan active
learning dalam pembelajaran.
e. Resiko penerapan active learning
Hambatan terbesar adalah keengganan pendidik untuk mengambil berbagai resiko
diantaranya resiko peserta didik tidak akan berpartisipasi, menggunakan kemampuan
berpikir yang lebih tinggi atau mempelajari konten yang cukup. Pendidik takut untuk
dikritik dalam mengajar dan merasa kehilangan kendali kelas serta keterbatasan
keterampilan.
PENUTUP
NIM : 11515203625
Narasi Pembelajaran
Ketika memasuki kelas, guru mengucapkan salam terlebih dahulu serta memberikan
senyuman kepada para peserta didik. Setelah itu guru merapikan barang-barang yang ia bawa
diatas mejanya dan memerintahkan kepada ketua kelas untuk menyiapkan seluruh peserta didik
sekaligus berdo’a sebelum memulai kegiatan belajar-mengajar. Tidak lupa guru mengabsen
peserta didik dan kemudian setelah itu guru menyampaikan tujuan dan juga memotivasi peserta
didik.
Sebelum menyajikan informasi tentang fungsi komposisi guru terlebih dahulu bertanya
mengenai pengalaman peserta didik tentang pembuatan kue guna menghubungkan pengalaman
tersebut dengan materi fungsi komposisi. Setelah itu barulah kemudian guru menyampaikan
penjelasan umum tentang fungsi komposisi kepada peserta didik. Kemudian guru
mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok yang mana guru memerintahkan kepada siswa
untuk mendiskusikan materi fungsi komposisi bersama teman sebelahnya dengan buku panduan
belajar serta menjawab beberapa pertanyaan bersama temannya tersebut.
Dalam melakukan tugasnya, peserta didik dibimbing oleh guru yang merupakan
fasilitator bagi peserta didik dalam memahami materi pelajaran. Fungsinya adalah untuk
meluruskan pemahaman peserta didik jika ada pemahaman peserta didik yang melenceng.
Setelah setiap kelompok selesai menjawab soal yang ditugaskan, guru meminta peserta didik
mempresentasikan hasil diskusinya atas dasar kemauan sendiri terlebih dahulu, dan kemudian
barulah guru menunjuk secara acak untuk mempresentasikan satu soal terakhir. Setelah peserta
didik mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas guru memberikan apresiasi berupa tepuk
tangan kepada peserta didik yang mempresentasikan hasil diskusinya tersebut.
Setelah presentasi berakhir guru meminta peserta didik menyimpulkan tentang materi
komposisi. Kemudian guru memberikan kuis kepaada peserta didik sebagai evaluasi
pembelajaran. Sebelum menutup pembelajaran guru memberikan pekerjaan rumah kepada
peserta didik. Barulah kemudian guru menutup pembelajaran dengan salam.
Lampiran 1
(RPP)
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Pertemuan Ke :1
A. Standar Kompetensi
Memahami definisi serta membedakan macam-macam, bentuk, sifat dan rumus dalam
fungsi komposisi.
B. Kompetensi Dasar
1. Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap disiplin, rasa
percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi berfikir dalam memilih dan
menerapkan strategi menyelesaikan masalah.
2. Mampu mentranformasi diri dalam berprilaku jujur, tangguh menghadapi masalah,
kritis dan disiplin dalam melakukan tugas belajar matematika.
3. Memahami konsep komposisi fungsi dengan menggunakan konteks sehari-hari
4. Mengolah data masalah nyata denga menerapkan aturan operasi dua fungsi atau lebih
dan menafsirkan nilai variabel yang digunakan untuk memecahkan masalah
.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Sikap
1. Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif kaitannya
dalam pembelajaran fungsi komposisi
2. Memiliki rasa ingin tahu dan percaya diri dalam pembelajaran fungsi komposisi
3. Memiliki daya pikir kritis dan terlibat aktif dalam pembelajaran fungsi komposisi
4. Mampu bekerja sama dalam kegiatan kelompok dan disiplin dalam melaksanakan
pembelajaran fungsi komposisi beserta tugas-tugas belajarnya
2. Pengetahuan
1. Mengidentifikasi konsep komposisi fungsi dengan menggunakan konteks sehari-
hari
2. Mampu mendeskripsikan dan mengidentifikasi sifat-sifat operasi fungsi
komposisi
3. Keterampilan
1. Mampu menyelesaikan dan menjelaskan persoalan yang diberikan mengenai
fungsi komposisi
2. Menerapkan konsep operasi aljabar dalam menyelesaikan permasalahan pada
pembelajaran fungsi komposisi
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan pembelajaran fungsi komposisi dan fungsi invers diharapakan siswa memiliki
toleransi, rasa ingin tahu dan percaya diri, berdaya pikir kritis, disiplin, dan terlibat aktif
dalam kerja sama kelompok serta mampu memilih dan menerapkan konsep fungsi
komposisi dalam menyelesaikan masalah matematis maupun masalah kehidupan sehari-
hari.
E. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Student Centre
Model Pembelajaran : Active Learning
Metode Pembelajaran : Diskusi dan tanya jawab
G. Kegiatan Pembelajaran
2. Pengetahuan
1. Menyelesaikan
permasalahan matematis dan
kehidupan sehari-hari
Tes tulis Penyelesaian tugas
dengan cara menemukan
individu/
konsep dan strategi.
kelompok
2. Memeriksa kebenaran
jawaban dari proses
penyelesaian permasalahan
yang diberikan.
3. Keterampilan
Kelas/Semester : XI /Ganjil
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam pembelajaran secara terus
menerus dan konsisten.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok
tetapi masih belum konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok
secara terus menerus dan konsisten.
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah
yang berbeda dan kreatif.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masih belum konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan konsisten.
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak percaya diri dalam pembelajaran.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha percaya diri dalam pembelajaran tetapi belum
konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan percaya diri dalam pembelajaran secara terus menerus dan
konsisten.
1. Kurang baik jika tidak menunjukkan sama sekali rasa ingin tahu dalam pembelajaran.
2. Baik jika sudah berusaha menunjukkan rasa ingin tahu dalam pembelajaran tetapi belum
konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan rasa ingin tahu dalam pembelajaran secara terus menerus
dan konsisten.
Indikator sikap disiplin dalam pembelajaran fungsi komposisi beserta tugas-tugas belajarnya
1. Kurang baik jika tidak menunjukkan sama sekali disiplin dalam pembelajaran dan tidak
mengerjakan tugas belajar.
2. Baik jika menunjukkan ada usaha untuk disiplin dalam pembelajaran dan pengerjaan
tugas belajar tetapi belum konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan disiplin dalam pembelajaran beserta tugas-tugas
belajarnya secara terus menerus dan konsisten.
Bubuhkan tanda ceklis (√) pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan!
Keterangan:
KB : Kurang Baik
B : Baik
SB : Sangat Baik
Lampiran 3
Kelas/Semester : XI /Ganjil
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Indikator terampil menyajikan hasil temuan konsep fungsi komposisi serta menerapkannya
dalam pemecahan masalah sehari-hari
1. Kurang terampil jika tidak dapat menyajikan hasil temuan konsep fungsi komposisi serta
menerapkannya dalam pemecahan masalah sehari-hari
2. Terampil jika menunjukkan sudah ada usaha untuk dapat menyajikan hasil temuan
konsep fungsi komposisi serta menerapkannya dalam pemecahan masalah sehari-hari
tetapi belum tepat.
3. Sangat terampil jika menunjukkan adanya usaha untuk dapat menyajikan hasil temuan
konsep fungsi komposisi serta menerapkannya dalam pemecahan masalah sehari-hari dan
sudah tepat.
Keterangan:
KT : Kurang Terampil
T : Terampil
ST : Sangat Terampil
Kendala
1. Adanya siswa yang tidak berpartisipasi, misalnya pada proses tanya jawab antara guru
dan murid sehingga guru harus pandai memainkan perannya agar si anak mengeluarkan
suara saat proses tanya jawab.
2. Peserta didik sulit mengorientasikan pemikirannya, ketika tidak didampingi oleh
pendidik.
3. Adanya peserta didik yang malas berpikir kritis yang mana pada model pembelajaran
Active Learning peserta didik dituntut untuk berpikir kritis.
4. Dalam penerapan model Active Learning bisa saja peserta didik tidak mempelajari konten
yang cukup karena pada model ini peserta didik diharapkan memahami materi pelajaran
sendiri dengan guru sebagai fasilitator mereka.
NIM : 11515203595
Narasi Pembelajaran
Materi pelajaran matematika yang kami ajarkan selama proses pembelajaran berlangsung
adalah Fungsi Komposisi. Yang mana dalam pembelajaran tersebut kami menggunakan model
pembelajaran active learning dan strategi pembelajarannya yaitu critical incident.
Pendahuluan dalam pembelajaran berlangsung mulai dari guru datang (masuk ke kelas)
dan mengucapkan salam. Kemudian guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum
belajar. Setelah itu, guru mengecek kehadiran dan mempersiapkan siswa.
Kemudian pada apersepsi, tahap pertama. Disini, guru menyampaikan kepada siswa
tentang topik atau materi yang akan dipelajari dalam pertemuan hari ini. Setelah itu, guru
meminta kepada peserta didik untuk mengingat-ingat pengalaman mereka yang tidak
terlupakan yang sesuai dan berhubungan dengan materi yang akan disampaikan. Selanjutnya,
guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan memotivasi siswa agar siswa
semangat dalam belajar. Setelah itu, guru memberikan gambaran tentang pentingnya memahami
konsep fungsi komposisi beserta sifat-sifatnya.
Pada kegiatan inti, tahap kedua. Disini, guru meminta kepada peserta didik membagi
siswa ke dalam kelompok kecil yaitu 2 orang (dengan teman sebangkunya). Kemudian, siswa
disuruh mengamati Buku Ajar Matematika yang mengarahkannya ke bahasan definisi dan sifat-
sifat fungsi komposisi dan mengerjakan soal-soal yang telah ditunjuk guru. Adapun soal-soalnya
yaitu:
Setelah diberikan soal, siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang permasalahan yang
terdapat dalam soal. Jika tidak ada siswa yang menanya maka guru memberikan rangsangan
pertanyaan masalah seperti: (ada yang kurang jelas/ada masalah?. Kemudian siswa
mengidentifikasi masalah yang timbul dalam soal-soal.
Pada tahap ketiga. Dalam kelompoknya, siswa mendiskusikan hasil identifikasi masalah
untuk memperoleh kesimpulan sementara. Sembari berdiskusi, siswa saling bertanya jawab dan
saling menanggapi mengenai permasalahan terkait definisi dan sifat fungsi komposisi. Selagi
siswa bekerja sama dengan kelpompoknya, guru memberikan bantuan seperlunya yang
mengarahkan siswa menemukan.
Pada tahap keempat, pengolahan data. Disini, dengan bimbingan guru siswa didorong
untuk menarik kesimpulan sementara mengenai fungsi komposisi. Agar kemampuan berpikir
kritis siswa dan rasa percaya dirinya meningkat siswa diminta menyelesaikan permasalahan yang
lebih komplek.
Pada tahap keenam, generalisasi. Dari keseluruhan proses pembelajaran dengan pokok
bahasan definisi dan sifat fungsi komposisi, siswa diminta menyimpukan apa saja yang telah
diperolehnya.
Pada tahap terakhir/penutup, evaluasi. Siswa dan guru merefleksi proses pembelajaran
yang sudah berlangsung. Siswa melakukan tes formatif (kuis) yang diberikan oleh guru. Guru
memberikan pekerjaan rumah beberapa soal mengenai fungsi komposisi. Guru mengakhiri
pelajaran dan memberikan pesan untuk selalu belajar dan tetap semangat.
Lampiran 1
Kelas/Semester : XI IPA/1
Materi : Fungsi Komposisi
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1. Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap disiplin, rasa
percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi berfikir dalam memilih dan
menerapkan strategi menyelesaikan masalah.
2. Mampu mentranformasi diri dalam berprilaku jujur, tangguh menghadapi masalah, kritis
dan disiplin dalam melakukan tugas belajar matematika.
3. Memahami konsep komposisi fungsi dengan menggunakan konteks sehari-hari
4. Mengolah data masalah nyata denga menerapkan aturan operasi dua fungsi atau lebih dan
menafsirkan nilai variabel yang digunakan untuk memecahkan masalah.
Sikap
4. Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif kaitannya dalam
pembelajaran fungsi komposisi (KD 2.1)
5. Memiliki rasa ingin tahu dan percaya diri dalam pembelajaran fungsi komposisi dan KD
2.1)
6. Memiliki daya pikir kritis dan terlibat aktif dalam pembelajaran fungsi komposisi (KD
2.2)
7. Mampu bekerja sama dalam kegiatan kelompok dan disiplin dalam melaksanakan
pembelajaran fungsi komposisi beserta tugas-tugas belajarnya (KD 2.2)
Pengetahuan
Keterampilan
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan pembelajaran fungsi komposisi dan fungsi invers diharapakan siswa memiliki
toleransi, rasa ingin tahu dan percaya diri, berdaya pikir kritis, disiplin, dan terlibat aktif
dalam kerja sama kelompok serta mampu memilih dan menerapkan konsep fungsi
komposisi dalam menyelesaikan masalah matematis maupun masalah kehidupan sehari-hari.
E. Materi Ajar
Fungsi komposisi
Fakta
Definisi
Misalkan fungsi f ditentukan dengan rumus f (x) dan fungsi g ditentukan dengan rumus g
(x) masing-masing terdefinisi pada daerah asalnya, maka:
Konsep
F. Strategi/Model/Metode Pembelajaran
G. Alat/Media/Bahan
1. Alat : Papan tulis, spidol dan penghapus
2. Media: Media Cetak (Buku Ajar Matematika)
3. Bahan : Buku Matematika Erlangga kelas XI
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Prosedur penilaian :
Machmudah, Ummi. 2008. Active Learning Dalam Pembelajaran Bahasa Arab. Malang : UIN-
Malang Press.