5844

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH HYPNOBREASTFEEDING TERHADAP WAKTU PENGELUARAN

ASI PERTAMA PADA IBU POSTPARTUM DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS LEREP KECAMATAN UNGARAN BARAT
KABUPATEN SEMARANG

ARTIKEL

Oleh:
KHANNAH NABILLAH
NIM. 0141736

PROGAM STUDI DIII KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2017
PENGARUH HYPNOBREASTFEEDING TERHADAP WAKTU PENGELUARAN
ASI PERTAMA PADA IBU POSTPARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
LEREP KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG

Khannah Nabillah*)
Erna Setiawati, S.SiT., M.Kes **), Sri Wahyuni, SKM., M.Kes**)

*) Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo Ungaran


**) Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo Ungaran

ABSTRAK

Latar Belakang : Menyusui merupakan salah satu tugas utama ibu dalam memenuhi kebu-
tuhan nutrisi bayinya, namun pencapaian keberhasilan pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten
Semarang masih tergolong rendah (44,83%) sebagian besar karena kegagalan pemberian ASI
pertama kepada bayi. Berbagai stressor yang menyertai ibu pada saat bersalin dapat
mempengaruhi waktu pengeluaran ASI pertama sehingga ibu mengambil keputusan mem-
berikan susu formula pada hari pertama sebagai alternatif. Salah satu solusi yang dapat mem-
bantu mengatasi hal tersebut adalah hypnobreastfeeding.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pengaruh hypnobreastfeeding terhadap waktu penge-
luaran ASI pertama pada ibu postpartum di wilayah kerja Puskesmas Lerep Kecamatan Un-
garan Barat Kabupaten Semarang.
Metode Penelitian : Desain penelitian Pre-Eksperimental dengan Intact-Group Comparison.
Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling pada ibu hamil trimester 3
dengan jumlah sampel 30 orang, (15 ibu dengan perlakuan hypnobreastfeeding, dan 15 ibu
tanpa perlakuan hypnobreastfeeding). Uji statistik menggunakan uji beda independent t-test
(α=0,05).
Hasil Penelitian : Sebagian besar ibu postpartum pada kelompok yang dilakukan hyp-
nobreastfeeding memiliki waktu pengeluaran ASI pertama normal berjumlah 12 ibu (80,0%)
sedangkan pada kelompok kontrol sebanyak 6 ibu (40,0%). Berdasarkan uji statistik didapat-
kan p-value sebesar 0,000 < (0,05).
Kesimpulan : Kesimpulan : Ada pengaruh hypnobreastfeeding terhadap waktu pengeluaran
ASI pertama pada ibu postpartum.

Kata kunci : hypnobreastfeeding, waktu pengeluaran ASI pertama

Pengaruh Hypnobreastfeeding Terhadap Waktu Pengeluaran ASI Pertama Pada Ibu 1


Postpartum Di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
ABSTRACT

Background : Breastfeeding is one of the main task of mother in meeting the nutritional
needs of her baby, but the success of exclusive breastfeeding in Semarang Regency was low (
44,83 % ) because the failure of first breastfeeding for the babies. Various stressors that ac-
companies mother at the delivery can affect the first expenditure of breastmilk so mother give
formula milk on the first day as an alternative. One of solutions that can help solve the prob-
lem is hypnobreastfeeding.
Objective : To know the influence of hypnobreastfeeding on the time of first expenditure of
breatsmilk on postpartum mothers at Puskesmas Lerep Working Area West Ungaran, Sema-
rang Regency.
Methods : Design pre-experimental with intact-group comparison. This study used purposive
sampling techniques for third trimester pregnant women with total sample 30 people, (15
mother with hypnobreastfeeding treatment, and 15 mother without hypnobreastfeeding treat-
ment). The analysis used independent t-test (α= 0,05).
Results : Most postpartum mother in the group with hypnobreastfeeding treatment have nor-
mal first expenditure of breastmilk as many as 12 mother (80,0 %) and in the control group
about 6 mother (40,0 %). Statistical testing shows p-value obtain by 0,000 < α (0,05).
Conclusions : There is influence of hypnobreastfeeding on first expenditure of breastmilk on
the postpartum mothers.

Keywords : hypnobreastfeeding, time of first expenditure of breatsmilk

PENDAHULUAN Manfaat ASI memang telah lama


Periode masa nifas (postpartum) ada- diketahui banyak orang. Adapun kandungan
lah periode waktu selama 6-8 minggu setelah – kandungan zat bermanfaat yang terdapat
persalinan. Proses ini dimulai setelah dalam ASI adalah protein, laktosa, vitamin
selesainya persalinan dan berakhir setelah dan mineral yang berfungsi sebagai makanan
alat-alat reproduksi kembali seperti keadaan bagi bayi.ASI adalah suatu emulsi lemak da-
sebelum hamil/tidak hamil sebagai akibat lam larutan protein, laktosa dan garam-garam
dari adanya perubahan fisiologi dan psikologi organik yang disekresikan oleh kedua belah
karena proses persalinan (Saleha, 2009). Be- kelenjar payudara ibu, sebagai makanan uta-
rakhirnya proses persalinan tepatnya setelah ma bagi bayi. Oleh karena itu ASI memiliki
plasenta keluar maka timbul rangsangan un- kandungan gizi tinggi yang sangat ber-
tuk memicu laktasi. Laktasi didukung oleh manfaat untuk kesehatan bayi (Nugroho,
dua jenis hormon yang sangat penting yaitu 2011).
prolaktin dan oksitosin. (Saryono, 2004). Jika dilihat dari waktu produksinya
Selain itu, pada masa nifas ibu mem- ASI memiliki satu bagian terpenting adalah
iliki tugas utama dalam memenuhi kebutuhan kolostrum. Kolostrum yaitu ASI yang
nutrisi bayi dengan cara menyusui. Menyusui dihasilkan pada hari pertama sampai hari ke-
sangat erat kaitannya dengan ASI (Air Susu tiga setelah bayi lahir, berwarna agak
Ibu). ASI merupakan makanan pertama dan kekuningan lebih kuning dari ASI biasa, ben-
terbaik baik bayi yang bersifat alamiah. ASI tuknya agak kasar karena mengandung buti-
mengandung berbagai zat gizi yang dibutuh- ran lemak dan sel-sel epitel (Wiji, 2013). Ko-
kan dalam proses pertumbuhan dan perkem- lostrum mengandung protein, vitamin A yang
bangan bayi. Terkait itu, ada suatu hal yang tinggi dan lemak rendah sehingga sesuai
perlu disayangkan, yakni rendahnya pema- dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari
haman ibu, keluarga dan masyarakat pertama kelahiran dan juga membantu
mengenai pentingnya ASI bagi bayi yang mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi
mengakibatkan program pemberian ASI ek- yang pertama berwarna hitam kehi-
sklusif tidak berlangsung optimal (Praset- jauan.selain terdapat kandungan gizi yang
yono, 2009). penting kolostrum juga mengandung zat

Pengaruh Hypnobreastfeeding Terhadap Waktu Pengeluaran ASI Pertama Pada Ibu 2


Postpartum Di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
kekebalan terutama immunoglobulin (IgA) Tingkat kesadaran memberi air susu
untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit ibu (ASI) eksklusif di Provinsi Jawa Tengah
infeksi dan zat ini tidak akan ditemukan da- termasuk kategori rendah atau hanya 57,67
lam ASI selanjutnya ataupun dalam susu %. Kondisi itu disebabkan kurangnya penge-
formula. Oleh karena itu kolostrum harus tahuan, dan informasi tentang pentingnya
diberikan pada kehidupan pertama bayi ASI eksklusif. Butuh dukungan semua pihak,
(Mahmudah & Dewi, 2011). baik masyarakat, pemerintah, maupun para
Mengingat pentingnya ASI bagi bayi, pengusaha untuk membangun gerakan pem-
ibu dan keluarga, maka pemerintah Indonesia berian ASI eksklusif (Profil Kesehatan
telah memberikan dukungan dan peraturan Provinsi Jawa Tengah, 2015).
untuk penggunaan ASI seperti dalam WHO, Pencapaian target ASI Eksklusif di
UNICEF, dan Departemen Kesehatan Kabupaten Semarang tahun 2015 sebesar
Republik Indonesia melalui SK Menkes No. 44,83 % mengalami peningkatan dibanding
450/ Menkes/SK/IV/2004 telah menetapkan tahun 2014 sebesar 44,80 %. Pencapaian ini
rekomendasi pemberian ASI Eksklusif terjadi karena sosialisasi yang berkesinam-
selama 6 bulan. Dalam rekomendasi tersebut, bungan mengenai pemberian ASI eksklusif
dijelaskan bahwa untuk mencapai baik melalui kegiatan sosialisasi motivator
pertumbuhan, perkembangan, kesehatan yang ASI, sosialisasi konselor menyusui maupun
optimal, bayi harus diberi ASI Eksklusif kegiatan kelas ibu hamil. Meskipun begitu
selama 6 bulan pertama. Selain itu telah cakupan ASI eksklusif di Jawa Tengah san-
dicantumkan pada Peraturan Pemerintah No gat jauh dari target sebesar 80 %. Tercatat
33/2012 tentang pemberian ASI Eksklusif dari data jumlah bayi yang diberikan ASI Ek-
dan Peraturan Menteri Kesehatan No. 15 Ta- sklusif di Kabupaten Semarang yang telah
hun 2013 tentang Tata Cara Penyediaan mencapai target adalah Kecamatan Tuntang
Fasilitas Khusus Menyusui dan/atau (89,3%), Kecamatan Suruh (83,7%), Keca-
Memerah Air Susu Ibu. Presiden sejak tang- matan Bancak (83,3%), untuk kecamatan
gal 22 Desember 1990 telah mencanangkan yang memiliki cakupan ASI Eksklusif rendah
gerakan penggunaan ASI disertai amanat termasuk di Kecamatan Lerep (27,1%) (Pro-
dengan memberikan ASI berarti kaum ibu fil Kesehatan Kabupaten Semarang, 2015).
mempelopori peningkatan kualitas manusia Masalah yang berkembang di
Indonesia (Prasetyono, 2009). masyarakat adalah ibu beranggapan bahwa
Cakupan pemberian ASI ekslusif di ASI tidak keluar dan jumlah ASI tidak cukup
Indonesia sangat berfluktuatif. Cakupan ASI untuk bayinya. Hal ini membuat ibu khawatir
Eksklusif pada umur bayi dibawah 6 bulan ketika mendengar tangisan bayinya. Alter-
pada tahun 2012 berdasarkan laporan semen- natif yang dipilih para ibu adalah dengan
tara hasil Survei Demografi dan Kesehatan memberikan susu formula. Ibu tidak akan
Indonesia (SDKI) 2012 sebesar 42%. Bila memberikan susu formula jika ASI cepat
dibandingkan dengan survei yang sama pada keluar pada ibu postpartum hari pertama
tahun 2007 sebesar 32% telah terjadi kenai- (1x24 jam) setelah melahirkan. Selain itu,
kan yang bermakna sebesar 10%. Walaupun bahwa pada (2x24 jam) pertama bayi baru
sudah mengalami kenaikan, namun angka ini lahir memiliki simpanan energi di dalam
masih jauh dari target yang ditetapkan yakni tubuh berupa glukosa (glikogen) (Coad &
sebesar 80% (SDKI, 2012). Kondisi ini ber- Dunstal, 2007).
tolak belakang dengan persentase pemberian Seringkali dijumpai ibu yang baru
susu formula sebagai makanan pralakteal melahirkan menolak memberikan ASI dan
yang diberikan kepada bayi baru lahir. Seper- meminta agar bayinya diberi tambahan susu
ti yang dilansir Riset Kesehatan Dasar tahun formula pada hari-hari pertama, kurangnya
2010, riset ini dilakukan di 33 provinsi yang pemasukan ASI disertai dehidrasi atau
tersebar di seluruh Indonesia. Hasil riset ter- kurang pemasukan kalori dari kandungan
sebut menunjukkan bahwa 71,3% bayi baru ASI menyebabkan meningkatkan bilirubin
lahir mendapatkan makanan tambahan beru- sehingga bayi menjadi kuning. Memberi
pa susu formula. tambahan air gula yang terkandung dalam

Pengaruh Hypnobreastfeeding Terhadap Waktu Pengeluaran ASI Pertama Pada Ibu 3


Postpartum Di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
susu formula pada bayi yang minum ASI ju- baik stres pada ibu maupun stres pada fetus
ga dapat meningkatkan kadar bilirubin. selama persalinan berhubungan dengan
Memberikan kolostrum dapat membantu un- gangguan laktogenesis. Stress emosional
tuk berikan membersihkan mekonium pasca melahirkan juga dapat menyebabkan
dengan segera. Mekonium yang mengandung gangguan menyusui.
bilirubin tinggi bila tidak segera dikeluarkan, Upaya dalam menanamkan sikap
bilirubinnya dapat diabsorbsi kembali se- yang positif pada ibu untuk persiapan proses
hingga meningkatkan kadar bilirubin dalam menyusui dapat dilakukan dengan mengelola
darah (Suradi dan Letupeirissa). fikiran ibu tersebut. Salah satu upaya pengel-
Waktu pengeluaran ASI pertama ada- olaan fikiran yang dapat dilakukan untuk
lah pengeluaran hasil produksi ASI dimana merubah sikap ibu terhadap pemberian ASI
dikatakan ASI keluar secara normal pada hari dapat diakukan melalui hypnotis. Hypnotis
pertama (1x24 jam). Secara umum banyak yang dilakukan kepada ibu dalam persiapan
faktor yang mempengaruhi pengeluaran ASI pemberian ASI pada bayinya disebut hyp-
yaitu penyakit yang diderita, ketenangan jiwa nobreastfeeding. Hypnobreastfeeding adalah
dan fikiran, kelelahan saat bersalin, umur ke- seni komunikasi untuk mengelola pikiran dan
hamilan saat melahirkan, pengonsumsian ro- mempengaruhi seseorang dimana kondisi
kok dan alkohol selama kehamilan, berat la- dalam alfa-theta yang dapat secara sengaja
hir bayi waktu lahir, faktor hisapan bayi dilakukan dalam kondisi terhipnotis. Hyp-
(Prasetyono, 2009). nobreastfeeding menjadi upaya alami dengan
Ketenangan jiwa dan fikiran memiliki menggunakan energi bawah sadar dengan
pengaruh besar terhadap produksi ASI. Sua- memasukkan kalimat-kalimat afirmasi atau
sana hati yang nyaman dan gembira sangat sugesti positif disaat ibu dalam keadaan san-
mempengaruhi produksi ASI. Sebaliknya, gat rileks atau sangat berkonsentrasi. Sehing-
hati yang stress (misalnya kelelahan pada ga ibu dapat menghasilkan ASI yang
saat persalinan, baru beradaptasi dengan bayi mencukupi untuk kebutuhan tumbuh kem-
ketika baru pertama punya anak, tuntutan bang bayi (Kuswandi, 2013).
yang tinggi untuk segera dapat menyusui, Penelitian yang dilakukan oleh Nu-
atau stress karena pekerjaan) dapat meng- ratri, dkk (2015) didapatkan hasil bahwa
hambat produksi ASI. Persiapan psikologi hypnobreastfeeding berpengaruh positif ter-
ibu sangat menentukan keberhasilan me- hadap keberhasilan pemberian ASI Eksklusif.
nyusui. Ibu yang tidak mempunyai keyakinan Hypnobreastfeeding memiliki be-
mampu memproduksi ASI umumya produksi berapa manfaat pertama, mengurangi
ASI akan berkurang. Faktor psikologi seperti kecemasan dan stress pada ibu baru (baby
halnya stress, khawatir atau ketidak bahagi- blues). Ibu jadi lebih fokus pada hal-hal posi-
aan ibu pada periode menyusui sangat ber- tif, sehingga produksi ASI bisa optimal.
peran dalam mensukseskan pemberian ASI Kedua, bisa meningkatkan percaya diri se-
ekslusif (Yesie, 2010). bagai ibu baru, sehingga ibu lebih nyaman
Penelitian oleh Dewey (2001) dalam menjalankan perannya. Ketiga, bisa
didapatkan hasil bahwa penyebab yang mengurangi kerewelan bayi. Jika ibu tenang,
mengakibatkan tertundanya produksi ASI otomatis bayi akan tenang dan lebih jarang
adalah stres pada ibu. Pada kondisi stres ter- menangis. Keempat, membantu ibu agar ber-
jadi stimulasi berlebih terhadap sistem syaraf hasil pada masa menyusui. Kenyataan di
simpatis yang akan menghambat sekresi lapangan masih banyak ibu yang mengalami
oksitosin dan ASI tidak keluar dengan lancar. hambatan/kendala untuk menyusui bayinya,
Stres fisik maupun mental pada ibu dapat padahal menyusui merupakan suatu kondisi
menyebabkan gangguan refleks ejeksi air su- yang alamiah/natural. Mempersiapkan ibu
su dengan mempengaruhi produksi oksitosin hamil yang akan menyusui memengaruhi
selama menyusui. Apabila hal ini terjadi ber- keberhasilan menyusui (Pratiwi, 2010).
ulang-ulang maka dapat menurunkan Setelah melakukan studi pendahuluan
produksi air susu dengan mencegah pen- di wilayah kerja Puskesmas Lerep Kecama-
gosongan air susu di payudara. Selain itu, tan Ugaran Barat Kabupaten Semarang

Pengaruh Hypnobreastfeeding Terhadap Waktu Pengeluaran ASI Pertama Pada Ibu 4


Postpartum Di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
didapatkan hasil bahwa dari sepuluh ibu berumur 20-35 tahun, yaitu sejumlah 11
postpartum tujuh ibu tidak mengeluarkan orang (73,3%). Begitu juga pada
ASI pada hari pertama. Di samping itu Lerep kelompok yang tidak diberi perlakuan
merupakan daerah dengan cakupan ASI ek- hypnobreastfeeding sebagian besar juga
sklusif rendah yakni 27,1% (Profil Kesehatan berumur 20-35 tahun, yaitu sejumlah 11
Kabupaten Semarang, 2015). orang (73,3%).
Tujuan umum dari penelitian ini ada- 2. Paritas
lah untuk mengetahui pengaruh hypnobreast- Tabel 2 Distribusi Frekuensi
feeding terhadap waktu pengeluaran ASI per- berdasarkan Paritas Ibu
tama pada ibu postpartum. Selain itu peneliti Postpartum di Wilayah Kerja
mengamati penelitian eksperimen yang men- Puskesmas Lerep Kecamatan
eliti hypnobreastfeeding sebagai faktor Ungaran Barat Kabupaten
keberhasilan pengeluaran ASI pada praktik Semarang
klinik bidang kesehatan masih sangat sedikit. Kelompok Kelompok Total
Pada penerapan metode hypnobirthing untuk Paritas Eksperimen Kontrol
persiapan persalinan telah banyak dikenalkan f % f % f %
masyarakat umum dibeberapa wilayah, tetapi Primipara 7 46,67 5 26,67 12 40,0
metode hypnobreastfeeding belum banyak Multipara 8 53,33 10 73,33 18 60,0
diperkenalkan oleh institusi kesehatan kepa- Jumlah 15 100,0 15 100,0 30 100,0
da ibu hamil - menyusui. Sehingga penulis Berdasarkan tabel 2 dapat
tertarik untuk melakukan penelitian tentang diketahui bahwa, sebagian besar
hypnobreastfeeding ini. responden adalah ibu multipara yaitu
sebanyak 18 orang (60,0%), yangterdiri
METODE PENELITIAN dari 8 orang (53,33%) dari kelompok yang
Metode yang digunakan dalam diberikan perlakuan hypnobreastfeeding
penelitian ini adalah Pre-Eksperimental De- dan 10 orang (73,33%) dari kelompok
signs dengan Intact-Group Comparison. yang tidak diberi perlakuan
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh hypnobreastfeeding. Sebagian kecil
ibu hamil TM III yang ada di Wilayah Kerja responden adalah ibu yang Primipara
Puskesmas Lerep Kecamatan Ungran Barat yaitu sebanyak 12 orang (40,0%).
Kabupaten Semarang dengan teknik yaitu
purposive sampling sebanyak 30 ibu. Analisis Univariat
1. Gambaran Waktu Pengeluaran ASI Per-
HASIL PENELITIAN tama pada Ibu Postpartum yang Tidak
Pengetahuan Karakteristik Responden Diberikan Perlakuan Hypnobreastfeeding
1. Umur Tabel 3 Distribusi Frekuensi
Tabel 1 Distribusi Frekuensi berdasarkan Waktu
berdasarkan Umur Ibu Pengeluaran ASI Pertama pada
Postpartum di Wilayah Kerja Ibu Postpartum yang Tidak
Puskesmas Lerep Kecamatan Diberikan Perlakuan
Ungaran Barat Kabupaten Hypnobreastfeeding di Wilayah
Semarang Kerja Puskesmas Lerep
Kelompok Kelompok Kecamatan Ungaran Barat
Umur Ibu
Eksperimen Kontrol Kabupaten Semarang
(Tahun)
f % f % Waktu Frekuensi Persentase
< 20 3 20,0 1 6,7 Pengeluaran ASI (%)
20-35 11 73,3 11 73,3 pertama
> 35 1 6,7 3 20,0 Tidak Normal 9 60,0
Jumlah 15 100,0 15 100,0 Normal 6 40,0
Berdasarkan tabel 1 dapat Jumlah 15 100,0
diketahui bahwa, dari 15 responden mean= 24,99 min=8,50 max=34,75
kelompok eksperimen, sebagian besar

Pengaruh Hypnobreastfeeding Terhadap Waktu Pengeluaran ASI Pertama Pada Ibu 5


Postpartum Di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
Berdasarkan tabel 4.3, dapat Waktu Pengeluaran Persentase
Frekuensi
diketahui bahwa waktu pengeluaran ASI ASI pertama (%)
pertama pada ibu postpartum yang tidak Tidak Normal 3 20,0
diberikan hypnobreastfeeding di wilayah Normal 12 80,0
kerja Puskesmas Lerep Kecamatan Jumlah 15 100,0
Ungaran Barat Kabupaten Semarang, mean= 12,77 min=2,50 max=30,27
sebagian besar dalam kategori tidak
normal, sejumlah 9 orang (60,0%). Berdasarkan tabel 4, dapat
2. Gambaran Waktu Pengeluaran ASI Per- diketahui bahwa waktu pengeluaran ASI
tama pada Ibu Postpartum yang Diberikan pertama pada ibu postpartum yang
Perlakuan Hypnobreastfeeding diberikan hypnobreastfeeding di wilayah
Tabel 4 Distribusi Frekuensi kerja Puskesmas Lerep Kecamatan
berdasarkan Waktu Ungaran Barat Kabupaten Semarang,
Pengeluaran ASI Pertama pada sebagian besar dalam kategori normal,
Ibu Postpartum yang sejumlah 12 orang (80,0%).
Diberikan Perlakuan
Hypnobreastfeeding di Wilayah
Kerja Puskesmas Lerep
Kecamatan Ungaran Barat
Kabupaten Semarang

Analisis Bivariat
1. Pengaruh Hypnobreastfeeding pada Ibu Postpartum terhadap Waktu Pengeluaran ASI Per-
tama.
Tabel 5 Pengaruh Hypnobreastfeeding pada Ibu Postpartaum terhadap Waktu
Pengeluaran ASI Pertama di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep Kecamatan
Ungaran Barat Kabupaten Semarang

Waktu Pengeluaran ASI Pertama


Kelompok Normal Tidak Normal Total p-value
F % F % F %
Eksperimen 12 80,0 3 20,0 15 100,0 0,000
Kontrol 6 40,0 9 60,0 15 100,0

Berdasarkan tabel 5, dapat perbedaan waktu pengeluaran ASI


diketahui bahwa presentase ibu pertama antara ibu postpartum yang
postpartum pada kelompok eksperimen diberikan hypnobreastfeeding dan yang
yang memiliki waktu pengeluaran ASI tidak diberikan hypnobreastfeeding pada
pertama normal sebesar 80,0% lebih masa kehamilan. Dengan demikian dapat
tinggi dibandingkan dengan waktu disimpulkan bahwa ada pengaruh
pengeluaran ASI pertama pada responden hypnobreastfeeding pada ibu postpartum
pada kelompok kontrol yaitu (40,0%). Hal terhadap waktu pengeluaran ASI pertama
ini menunjukkan bahwa ibu postpartum di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep
yang diberi perlakuan hypnobreastfeeding Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten
memiliki waktu pengeluaran ASI pertama Semarang.
lebih cepat dibandingkan dengan
responden yang tidak diberi perlakuan PEMBAHASAN
hypnobreastfeeding. Karakteristik Responden
Berdasarkan uji independent t- Berdasarkan hasil data yang
test, didapatkan nilai t hitung sebesar - diperoleh dari responden pada kelompok ibu
4,355 dengan p-value sebesar 0,000 < postpartum yang diberikan
(0,05). Ini menunjukkan bahwa ada hypnobreastfeeding memiliki rentang usia

Pengaruh Hypnobreastfeeding Terhadap Waktu Pengeluaran ASI Pertama Pada Ibu 6


Postpartum Di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
20-35 tahun yaitu sejumlah 11 orang
(73,3%). Begitu juga pada kelompok yang
tidak diberi perlakuan hypnobreastfeeding Analisis Univariat
sebagian besar juga berumur 20-35 tahun, 1. Gambaran Waktu Pengeluaran ASI pada
yaitu sejumlah 11 orang (73,3%). Kelompok Kelompok Yang Tidak Dilakukan
usia ini dapat dikatakan telah matang dan Hypnobreastfeeding
dewasa baik secara fisik maupun mental. Berdasarkan hasil penelitian pada
Dalam karakteristik berdasarkan paritas tabel 3 menunjukkan bahwa dari 15 ibu
ditemukan data sebagian besar responden yang tidak dilakukan hypnobreastfeeding
adalah ibu multipara yaitu sebanyak 18 orang pada masa kehamilan, memiliki waktu
(60,0%), yangterdiri dari 8 orang (53,33%) pengeluaran ASI ≤ 24 jam sebanyak 6 ibu
dari kelompok yang diberikan perlakuan (40,0%) dan 9 ibu (60,0%) waktu
hypnobreastfeeding dan 10 orang (73,33%) pengeluaran ASI pertama >24 jam (masuk
dari kelompok yang tidak diberi perlakuan dalam kategori waktu pengeluaran ASI
hypnobreastfeeding. Sebagian kecil tidak normal).
responden adalah ibu yang Primipara yaitu Responden kelompok yang tidak
sebanyak 12 orang (40,0%). dilakukan hypnobreastfeeding terdapat 6
Usia dan paritas yang menjadi ibu (40,0%) yang memiliki waktu penge-
karakteristik responden dalam penelitian ini luaran ASI pertama normal (≤ 24jam).
diperkuat oleh hasil penelitian Desmawati Meskipun tidak dilakukan hypnobreast-
(2008) menunjukkan bahwa usia tidak feeding 6 ibu postpartum ini dapat mem-
berpengaruh terhadap produksi ASI baik iliki waktu pengeluaran ASI normal (≤
pada kelompok intervensi maupun kontrol. 24jam) karena ibu memiliki kemauan kuat
Umur dan paritas tidak berhubungan atau untuk menyusui bayinya. Ibu post partum
kecil hubungannya dengan produksi ASI pada kelompok ini mulai menyusui
yang diukur sebagai intik bayi terhadap ASI. bayinya, bersedia untuk dilakukan IMD,
Pada ibu menyusui usia remaja dengan gizi memiliki dukungan suami dan keluarga
baik, intik ASI mencukupi berdasarkan yang kuat, dan pengetahuan ibu dan
pengukuran pertumbuhan 22 bayi dari 25 keluarga baik.
bayi. Pada ibu yang melahirkan lebih dari Selain dukungan suami dan
satu kali, produksi ASI pada hari keempat keluarga yang kuat, pengeluaran air susu
setelah melahirkan lebih tinggi di banding juga tidak terlepas dari kesiapan kelenjar-
ibu yang melahirkan pertama kali. Secara kelenjar pembuat ASI didalam payudara
statistik tidak terdapat hubungan nyata antara ibu. Selama masa kehamilan, payudara
paritas dengan intik ASI oleh bayi pada ibu akan membesar yang merupakan bentuk
dengan gizi baik. Penelitian yang sama juga adaptasi dari fisiologis anatomis pada alat
dikemukakan oleh Nurbayanti dan Muhartati reproduksi sekunder pada masa kehami-
(2016) bahwa tidak terdapat hubungan antara lan. Adaptasi ini membuat kelenjar salu-
usia dan paritas ibu dengan pemberian ASI ran air susu melebar menjadi tempat
eksklusif. Maka peneliti menyimpulkan tidak penyimpangan susu yang bermuara pada
ada hubungan antara usia dan paritas dengan putting ibu sehingga ketika ada rangsan-
produksi ASI. Menurut Marmi (2014) faktor gan pada putting ibu maka ASI akan
yang dapat berpengaruh terhadap keluar sehingga dapat memberikan ASI
pengeluaran kolostrum seperti tersebut diatas dengan optimal pada bayinya.
diantaranya adalah nutrisi, ketenangan jiwa Faktor lain yang dapat
dan pikiran, peraatan payudara, penggunaan mempengaruhi pengeluaran ASI adalah
kontrasepsi, faktor fisiologi, pola istirahat, rangsangan berupa hisapan efektif pada
obat-obatan, berat badan lahir bayi, usia puting susu ibu. Hal ini berarti bahwa
kehamilan saat melahirkan, konsumsi alkohol pengeluaran ASI tidak bergantung pada
dan rokok. ukuran besar kecilnya payudara ibu.
Seorang ibu tetap akan bisa menyusui
bayinya karena payudara perempuan

Pengaruh Hypnobreastfeeding Terhadap Waktu Pengeluaran ASI Pertama Pada Ibu 7


Postpartum Di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
dirancang untuk memproduksi air susu. lah 12 ibu (80%) ibu cenderung tidak me-
Hal ini yang dapat mendorong timbulnya rasakan rasa sakit pada saat pembukaan
reflek mengeluarkan air susu adalah perineum, tetap merasa rileks, nyaman dan
ketenangan dan rasa percaya pada diri ibu. tenang pada saat bersalin, persalinan
Oleh karena itu ibu tidak boleh merasa relatif cepat, sehingga tidak menimbulkan
stress dan gelisah secara berlebihan (Coad efek lelah, cemas, gelisah, dan stress ibu
& Dunstal, 2007) setelah bersalin. Menurut Fonda Kuswan-
Adapun responden yang waktu di (2015) ada beberapa aspek dasar untuk
pengeluaran ASInya > 24 jam yaitu 9 ibu dapat sukses menyusui. Ibu harus ber-
(60,0%). Berdasarkan pengamatan yang pikiran positif, rileks, tidak stress dan
dilakukan 5 ibu memiliki penghambat percaya diri. Salah satu cara terbaik untuk
seperti faktor rasa lelah setelah melahirkan menciptakan kondisi pikiran tersebut ada-
dan 4 ibu yang lain belum bisa beradaptasi lah melalui hypnobreastfeeding. Melalui
dengan bayinya karena pengalaman per- hypnobreastfeeding membantu seluruh
tama dan ibu mengalami stress ibu baru sel, organ, dan hormon ibu bekerja secara
(baby blues). Kejadian baby blues atau seimbang, sehingga membantu menyusui
depresi pascabersalin berperan dalam secara optimal bagi ibu dan juga bayinya.
menentukan keberhasilan proses me- Jadi, pada ibu yang telah dilakukan hyp-
nyusui. Pada dasarnya bukan menyusui itu nobreastfeeding memiliki persiapan me-
sendiri yang bermasalah, tapi kondisi nyusui lebih menyeluruh secara body
psikologis ibu yang fluktuatif, yang mem- (fisik), mind (pikiran) dan soul (jiwa/niat).
beri imbas pada proses menyusui tersebut. Menurut Kuswandi (2010) hyp-
Perasaan sedih atau uring-uringan, kondisi nobreastfeeding adalah cara/metode terba-
ibu mudah cemas dan stress yang melanda ru yang sangat baik untuk membangun
ibu pasca bersalin dapat mengganggu lak- niat positif dan motivasi dalam menyusui
tasi sehingga dapat menghambat penge- serta mampu memaksimalkan kuantitas
luaran ASI. Produksi ASI sangat di- dan kualitas ASI. Menurut penelitian In-
pengaruhi oleh faktor kejiwaan semakin driyani dan Asmuji (2016) menyimpulkan
tinggi tingkat gangguan emosional, se- bahwa kombinasi hypnobreastfeeding dan
makin sedikit rangsangan hormon prolak- konsumsi blustru efektif terhadap optimal-
tin dan oksitosin yang diberikan untuk isasi produksi kolostrum pada hari per-
memproduksi ASI (Prasetyono, 2009). tama ibu postpartum dan mengoptimalkan
2. Gambaran Waktu Pengeluaran ASI Pada produksi ASI.
Kelompok yang dilakukan Kondisi psikis sangat
Hypnobreastfeeding mempengaruhi pengeluaran dan produksi
Berdasarkan hasil penelitian pada ASI. Kondisi psikis merangang hiposfisis
tabel 4 menunjukkan bahwa dari 15 ibu anterior ibu untuk melepaskan hormon
yang dilakukan hypnobreastfeeding prolaktin dan hormon oksitosin sebagai
terdapat 12 ibu (80,0%) yang memiliki hormon ASI. Selaras dengan uraian dalam
waktu pengeluaran ASI pertama normal (≤ artikel yang ditulis oleh Prime (2010)
24 jam) dan ada 3 ibu (20,0%) yang menjelaskan bahwa oksitosin merangsang
memiliki waktu pengeluaran ASI pertama kesejahteraan, ia menginduksi efek anti
tidak normal (> 24 jam). Waktu penge- stress, mengurangi kepekaan terhadap
luaran ASI pertama tercepat pada ibu yang nyeri, penurunan peradangan dan
diberi perlakuan hypnobreastfeeding ada- merangsang proses yang berhubungan
lah 2,50 jam dan waktu pengeluaran ASI dengan pertumbuhan dan penyembuhan.
pertama ibu terlama adalah 30,27 jam Selain itu, paparan oksitosin berulang kali
(masuk dalam kategori waktu pengeluaran dapat menimbulkan efek jangka panjang
ASI yang tidak normal). dengan mempengaruhi produksi ASI.
Berdasarkan hasil observasi yang Adapun responden yang memiliki
dilakukan, responden yang memiliki wak- waktu pengeluaran ASI pertama tidak
tu pengeluaran ASI pertama normal ada- normal adalah 3 ibu (20%) berdasarkan

Pengaruh Hypnobreastfeeding Terhadap Waktu Pengeluaran ASI Pertama Pada Ibu 8


Postpartum Di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
pengamatan yang dilakukan 2 ibu merasa- rangnya produksi ASI. Ibu menyusui yang
kan kelelahan akibat terlalu lama dapat mengendalikan emosional serta
menghadapi rasa nyeri karena kontraksi psikologisnya untuk berpikir positif akan
otot dinding rahim. Rasa nyeri membuat mampu beradaptasi dengan baik menjalani
ibu sedikit istirahat bahkan tidak tidur masa nifasnya sehingga tubuh berespons
selama persalinannya 1 responden yang baik sehingga ibu tidak mengalami stress
lain adalah ibu yang mengalami nyeri aki- dan ASInya menjadi lancar.
bat kontraksi otot dinding rahim setelah
keluarnya plasenta. Rasa nyeri dipicu oleh Analisis Bivariat
suntikan oksitosin yang di berikan kepada 1. Pengaruh Hypnobreastfeeding terhadap
ibu segera setelah bayi lahir untuk me- Waktu Pengeluaran ASI Pertama pada
lahirkan plasenta. Ibu Postpartum
Menurut Coad dan Melvyn D
(2007) bahwa rasa nyeri kontraksi uterus Berdasarkan tabel 5, dapat
mulai dirasakan ketika penurunan kepala diketahui bahwa ibu postpartum pada
bayi pada rongga panggul ibu. Proses kelompok yang diberi
pendataran dan dilatasi terlebih dahulu hypnobreastfeeding yang memiliki waktu
sebelum memasuki masa pembukaan pengeluaran ASI pertama normal
servik dari masa laten hingga masa aktif. sebanyak 12 orang (80,0%). Sedangkan
Ibu primigravida akan memiliki proses ibu bersalin pada kelompok tidak diberi
pembukaan servik yang lebih lama hypnobreastfeeding yang memiliki
dibandingkan ibu multigravida. Rasa nyeri waktu pengeluaran ASI normal ada 6
inilah menjadi faktor kelelahan ibu. Hal orang (40,0%). Hal ini menunjukkan
ini membuat respon ibu pada bayinya bahwa waktu pengeluaran ASI pertama
menjadi berkurang sehingga membuat ibu pada kelompok ibu yang dilakukan
menolak untuk menyusui bayi. Tangisan hypnobreastfeeding lebih cepat
bayi membuat ibu semakin gelisah dan dibandingkan kelompok ibu yang tidak
tertekan sehingga mengganggu proses let dilakukan hypnobreastfeeding.
down reflex. Berdasarkan uji independent-test,
Hasil penelitian menunjukkan 3 didapatkan nilai t hitung sebesar -4,355
ibu (20%) memiliki waktu pengeluaran dengan p-value sebesar 0,000 < (0,05).
ASI tidak normal (>24 jam) dalam kondisi Ini menunjukkan bahwa ada perbedaan
ini disebabkan karena adanya stress. Stres waktu pengeluaran ASI pertama antara
menyebabkan seseorang cenderung mera- ibu postpartum yang diberikan
sa tertekan, dan itu sering dialami pada hypnobreastfeeding dan yang tidak
ibu pasca bersalin. Adanya tekanan diberikan hypnobreastfeeding pada masa
psikologis yang dirasakan, membuat kehamilan. Dengan demikian dapat
seseorang tidak ingin makan maupun mi- disimpulkan bahwa ada pengaruh
num. Padahal produksi ASI sangat tergan- hypnobreastfeeding pada ibu postpartum
tung pada makanan dan minuman sehat terhadap waktu pengeluaran ASI pertama
yang dikonsumsi. Tidak adanya pasokan di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep
makanan dan minuman dalam tubuh inilah Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten
yang menjadi penyebab berkurangnya Semarang.
produksi ASI pada ibu yang mengalami Responden yang dilakukan
stress. Saat stress, hormon stress dalam hypnobreastfeeding proses pengeluaran
tubuh akan meningkat. Meningkatnya ASI akan lebih cepat karena persiapan
produksi hormon stres ini akan merusak menyusui lebih menyeluruh secara body
semua fungsi organ tubuh termasuk (fisik), mind (pikiran), dan soul
menghambat produksi oksitosin, yakni (jiwa/niat). Hypnobreastfeeding
hormon yang berfungsi memproduksi bertujuan membantu memperbaiki mood
ASI. Terhambatnya produksi oksitosin dan kondisi psikologis ibu, agar proses
inilah yang menjadi penyebab berku- menyusuinya berjalan lancar. Dalam

Pengaruh Hypnobreastfeeding Terhadap Waktu Pengeluaran ASI Pertama Pada Ibu 9


Postpartum Di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
kondisi hypnosis informasi tersebut dapat yakin akan mampu memberikan ASI
langsung menembus faktor kritis pikiran pada bayinya dengan baik, maka akan
sadar, sehingga subjek dapat menerima melakukan tindakan-tindakan yang
informasi dengan mudah. Peran dan selaras dengan keyakinannya tersebut.
pengaruh pikiran sadar terhadap diri Perilaku tersebut contohnya antara lain:
sebanyak 12% sedangkan pikiran bawah merasa lebih tenang, stress akan
sadar mencapai 88%. Pikiran sadar dan berkurang, lebih percaya diri, kegiatan
bawah sadar sebenarnya saling menyusui dirasakan sebagai kegiatan
mempengaruhi dan bekerja dengan rekreasi yang menyenangkan, termotivasi
kecepatan yang sangat tinggi. Afirmasi untuk sering menyusui, menyesuaikan
positif yang diberikan pada ibu akan makan makanan yang bergizi demi
menjadikan pikiran ibu lebih rileks kualitas ASI dan sebagainya. Hal ini
sehingga akan mempengaruhi hormon tentunya bisa terjadi karena ibu
oksitosin bekerja secara maksimal. postpartum akan memiliki dorongan
Kelancaran pengeluaran ASI tergantung motivasi yang sangat baik untuk
pada pikiran ibu yang tenang. Dengan ini keberhasilan menyusui.
pengeluaran ASI akan lebih cepat dan
akan mengurangi resiko ASI eksklusif Keterbatasan Penelitian
gagal. Sependapat dengan penelitian yang Keterbatasan dalam penelitian ini
dilakukan oleh Nuratri, dkk (2015) adalah pengamatan pada variabel waktu
didapatkan hasil bahwa pengeluaran ASI pertama tidak semua dapat
hypnobreastfeeding berpengaruh positif diamati secara langsung dan tidak dapat
terhadap keberhasilan pemberian ASI memantau pelaksanaan hypnobreastfeeding
Eksklusif. yang dilakukan oleh responden sendiri.
Pengeluaran ASI merupakan
suatu interaksi yang sangat kompleks KESIMPULAN
antara rangsangan pada putting ibu oleh 1. Responden pada kelompok yang
hisapan bayi dan keadaan ibu yang rileks. dilakukan maupun tidak dilakukan
Menguatkan pendapat beberapa literatur hypnobreastfeeding sebagian besar
di atas bahwa menurut Marmi (2014) beumur 20-35 tahun, yaitu sebanyak 22
faktor yang dapat berpengaruh terhadap responden (73,3%) dalam karakteristik
pengeluaran kolostrum seperti tersebut paritas sebagian besar responden adalah
diatas diantaranya adalah nutrisi, ibu postpartum multipara yaitu sebanyak
ketenangan jiwa dan pikiran, peraatan 18 responden (60,0%).
payudara, penggunaan kontrasepsi, faktor 2. Waktu pengeluaran ASI pertama pada
fisiologi, pola istirahat, obat-obatan, berat kelompok yang tidak dilakukan
badan lahir bayi, usia kehamilan saat hypnobreastfeeding rata-rata 24,99 jam
melahirkan, konsumsi alkohol dan rokok. (SD 6,73). Responden dengan kategori
Sependapat dengan penelitian yang oleh normal (≤ 24 jam) ada 6 ibu (40%) dan
Aini, dkk (2017) berjudul yang tidak normal (>24 jam) sebanyak 9 ibu
dilakukan didapatkan hasil bahwa (60%).
terdapat efek signifikan secara statistik 3. Waktu pengeluaran ASI pertama pada
dari kombinasi pijat oksitosin dan metode kelompok yang dilakukan
hypnobreastfeeding dalam mempercepat hypnobreastfeeding rata-rata 12,77 jam
proses involusi uterus dan meningkatkan (SD 8,52). Responden dengan kategori
hormon prolaktin pada ibu postpartum. normal (≤ 24 jam) sebanyak 12 ibu
Sehingga dapat membantu meningkatkan (80,0%) dan tidak normal (>24 jam) ada
produksi ASI pada ibu postpartum. 3 ibu (20,0%).
Peneliti juga berpendapat bahwa 4. Ada pengaruh hypnobreastfeeding
saat ibu postpartum yang telah berhasil terhadap waktu pengeluaran ASI pertama
terhipnosis memiliki keyakinan tentang pada ibu postpartum di wilayah kerja
kompetensi menyusui, dan merasa bahwa Puskesmas Lerep Kecamatan Ungaran

Pengaruh Hypnobreastfeeding Terhadap Waktu Pengeluaran ASI Pertama Pada Ibu 10


Postpartum Di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
Barat Kabupaten Semarang (p- Aini, Yuni Nor, dkk. 2017. “Effect of Com-
value=0,000 dengan α= 0,05). bination of Oxytocin Massage and
Hypnobreastfeeding on Uterine Invo-
lution and Prolactin Levels in Post-
SARAN partum Mothers” Belitung Nursing
1. Bagi Penelitian Selanjutnya Journal. Availabel at :
Diharapkan untuk peneliti bisa http://www.belitungraya.org/BRP/ind
mengembangkan dan mengaplikasikan ex.php/bnj/article/view/102 Diakses
ilmu yang didapat tentang pada 16 Juli 2017
hypnobreastfeeding khususnya dalam
dunia pekerjaan. Bagi penelitian Ambarwati, E R dan Wulandari, D. 2010.
selanjutnya dapat meneliti faktor-faktor Asuhan Kebidanan Nifas. Yogjakarta
penghambat waktu pengeluaran ASI : Mitra Cendika Press
pertama dengan melihat faktor Andriana, Evariny. 2009. Lancar Menyusui
kecemasan dan stress ibu. Serta dapat dengan Hypnobreastfeeding. Jakarta :
melakukan observasi kepada responden PT Bhuana
dengan memeras ASI dengan
menggunakan tangan. Aprillia, Yesie. 2010. Hipnostetri: Rileks,
2. Bagi Puskesmas Lerep Nyaman dan Aman Saat Hamil dan
Diharapkan Puskesmas Lerep dapat Melahirkan. Jakarta : Gagas Media
menyediakan pelatihan
hypnobreastfeeding kepada tenaga Clark, Sheila G. J. dan Timothy J. Bungum.
kesehatan khususnya bidan serta ”The Benefit of Breastfeeding: An In-
meningkatkan sosialisasi mengenai troduction for Health Educators”.
manfaat hypnobreastfeeding pada masa Californian Journal of Health Pro-
kehamilan terutama kepada ibu yang motion. Available at :
menghadapi kehamilan pertama untuk www.cjhp.org/Volume1_2003/Issue3.
mempersiapkan ibu pada masa menyusui ../158-163-clark.pdf Diakses pada 16
sebagai wujud dukungan ASI Eksklusif. Juli 2017
3. Bagi BPM (Bidan Praktik Mandiri) di Coad J & Dunstal M. 2007. Anatomi dan
Wilayah Kerja Puskesmas Lerep Fisiologi Untuk Bidan. Jakarta : EGC
Diharapkan teknik hypnobreastfeeding
dapat digunakan oleh Bidan Praktik Dewey, K. G. Maternal adan Fetal Stress
Mandiri pada setiap pelayanan kebidanan Are Associated with Impaired Lacto-
khususnya dalam pemberian asuhan genesis in Humans. Amenrican Socie-
kebidanan pada masa kehamilan dan ty for Nutritional Sciences, 131.
menyusui, sehingga dapat membantu ibu
dalam mempersiapkan masa menyusui. Indriyani dan Asmuji. 2016. “Efektifitas
4. Bagi Institusi Pendidikan (Universitas Kombinasi Hypnobreastfeeding dan
Ngudi Waluyo) Konsumsi Blustru Terhadap Optimal-
Diharapkan dapat menambah bahan baca isasi Produksi Kolostrum pada Ibu
yang terkait dengan hypnobreastfeeding Postpartum di RS Dr. Soebandi Jem-
dan waktu pengeluaran ASI pertama. ber”. Indonesian Journal Of Health
5. Bagi Dinas Kesehatan Science. Available at :
Diharapkan Dinas Kesehatan dapat http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index
menyelenggarakan pelatihan .php/TIJHS/article/view/141/77 Di-
hypnobreastfeeding khususnya untuk akses pada 22 Oktober 2016
bidan desa sebagai wujud dukungan
Kuswandi, Lanny. 2013. Hypnobirthing A
keberhasilan ASI eksklusif.
Gentle Way to Give Birth. Jakarta ;
Pustaka Bunda
DAFTAR PUSTAKA

Pengaruh Hypnobreastfeeding Terhadap Waktu Pengeluaran ASI Pertama Pada Ibu 11


Postpartum Di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
Marmi. 2014. Asuhan Kebidanan pada Ma- Sari, Lutfiana Puspita, dkk. 2017. “Optimiz-
sa Nifas “Puerperium Care”. Yog- ing the Combination of Oxytocin
yakarta : pustaka pelajar Massage and Hypnobreastfeeding for
Breast Milk Production among Post-
Mulyana dan Azizah. 2013. “Pengaruh Hyp- partum Mothers”. Journal of Mater-
nobreastfeeding Terhadap Sikap Ibu nal and Child Health. Available at:
Hamil Trimester II dalam Pemberian http://www.thejmch.com/index.php?j
ASI Eksklusif di Desa Ujungjaya our-
Kecamatan Ujung jaya Kabupaten nal=thejmch&page=article&op=view
Sumedang”. Available at : &path=40 Diakses pada 16 Juli 2017
www.stikesayani.ac.id/publikasi/e-
journal/files/2014/201408/201408- Shrinivas, Bumrella, dkk. 2010. “Colostrum:
008.pdf Diakses pada 4 januari 2017 All-In-One Medicine”. International
Journal of Pharmacy and Pharma-
Nugroho, Taufan. 2011. ASI dan Tumor ceutical Sciences. Available at :
Payudara. Yogyakarta : Nuha Medi- www.ijppsjournal.com/Vol2Suppl1/4
ka 31R.pdf Diakses pada 24 Juli 2017
Nuratri, Chistina Asri Endah, dkk. 2015. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuanti-
“The Effect Of Hypnobreastfeeding tatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
On The Succes Of Exclusive Breast- Alfabeta
feeding at Panti Rapih Hospital Of
Yogyakarta”. Journal Of Gadjah Vivian dan Sunarsih. 2011. Asuhan Ke-
Mada University . bidanan Ibu Nifas. Jakarta : Salemba
Medika
Nurbayanti, Eka Septi. 2016. “Karakteristik
Ibu yang Berhubungan dengan Pem- Wasis. 2008. Pedoman Riset Praktis Untuk
berian ASI Eksklusif di Puskesmas Profesi Keperawatan. Jakarta : Buku
Temon II Kulon Progo Yogyakarta”. kedokteran EGC
Prasetyono, Dwi. 2009. ASI Eksklusif. Yog- Wiji, Rizki Natia. 2013. ASI dan Panduan
yakarta : Diva Press Ibu Menyusui. Yogyakarta : Nuha
Medika
Prime, Danielle K. 2013. “Oxytocin Effects
in Mothers and Infants During Breast- Yum, Jennie. 2007. “The Effects of Breast
feeding”. Journal Of Swedish Univer- Milk Versus Infant Formulae on
sity. Available at: Cognitive Development”. Journal on
www.infantgrapevine.co.uk/pdf/inf_ Developmental Disabilities. Available
054_ers.pdf diakses pada 16 Juli 2017 at :
https://www.researchgate.net/publicat
Profil Kesehatan Kabupaten Semarang, ion/228743747_The_Effects_of_Brea
(2015), Data Kesehatan Kabupaten st_Milk_Versus_Infant_Formulae_on
Semarang _Cognitive_Development Diakses
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, pada 16 Juli 2017
(2015), Data Kesehatan Provinsi Se-
marang
Riyanto, Agus. 2011. Aplikasi Metodologi
Penelitian Kesehatan. Yogyakarta :
Nuha Medika
Saleha, Siti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada
Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medi-
ka

Pengaruh Hypnobreastfeeding Terhadap Waktu Pengeluaran ASI Pertama Pada Ibu 12


Postpartum Di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang

Anda mungkin juga menyukai