Kak Rippda Buteng 071117
Kak Rippda Buteng 071117
Kak Rippda Buteng 071117
1. Latar Belakang
Pariwisata merupakan salah satu sub sektor ekonomi yang cukup mendapat
perhatian dalam upaya meningkatkan perekonomian daerah yang mampu
mensejahterakan tingkat kehidupan masyarakat. Pembangunan pariwisata tidak
terlepas dari pengelolaan sumber daya alam, sumber daya manusia yang dimiliki dan
sumber daya penunjang lainnya, serta keterlibatan dan peran serta stakeholders dan
subsektor ekonomi lainnya untuk mendukung keberhasilan suatu pembangunan
pariwisata. Kabupaten Buton Tengah yang merupakan bagian dari daerah yang
berpotensi dengan berbagai keanekaragaman sumber daya pariwisata, meliputi alam
dan budaya. Wisata merupakan salah satu sektor yang memiliki pertumbuhan yang
sangat cepat di dunia dan mampu menciptakan pendapatan sebesar USD 526 milyar.
Pertumbuhan jumlah wisatawan pada dekade 2000-an sebesar 4,2% sedangkan
pertumbuhan penerimaan dari wisman sebesar 7,2%, bahkan di 28 negara pendapatan
tumbuh 17% per tahun. Prospek pariwisata ke depan sangat menjanjikan bahkan
sangat memberikan peluang besar, berdasarkan perkiraan WTO yakni 1,046 milyar
orang (tahun 2010) dan 1,602 milyar orang (tahun 2020). Dan akan mampu
menciptakan pendapatan dunia sebesar USD 2 triliun pada tahun 2020.
1. Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa adalah
berwujud keadaan alam serta flora dan fauna.
2. Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia adalah yang berwujud :
museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya,
wisata agro, wisata tirta, wisata baru, wisata petualangan alam, taman
rekreasi, dan tempat hiburan.
Dalam menyikapi hal ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Buton Tengah yang
telah diserahkan urusan pengelolaan pembangunan pariwisata dituntut mampu
membaca peluang, menggali dan memanfaatkan sumber daya lokal yang ada untuk
menghasilkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan letak Kabupaten
Buton Tengah yang strategis diapit oleh beberapa kabupaten dan kota sekitarnya.
Daerah ini memiliki potensi objek wisata yang cukup bervariasi, terdiri dari wisata alam,
sejarah dan budaya, serta wisata buatan atraksi manusia.
Kesenian yang ada di masyarakat Kabupaten Buton Tengah yang beragam dan
mempunyai keunikan tersendiri. Seni bangunan fisik yang terdapat di daerah ini, hanya
saja beberapa bagian dari rumah tersebut sudah mengalami perubahan yang telah
disesuaikan dengan kemajuan zaman. Peninggalan berbagai benda cagar budaya dan
sejarah merupakan suatu aset yang dimiliki daerah ini.
a. Pada umumnya suatu objek atau kawasan wisata, daya tarik wisata dan atraksi
wisata yang ada di Kabupaten Buton Tengah dikembangkan belum melalui
suatu perencanaan yang komprehensif dan terpadu dengan sektor-sektor
pembangunan lain, dan sebagian besar tumbuh dan berkembang secara
alamiah mengikuti dan keinginan pasar/pengunjung.
2
b. Meskipun telah dilakukan pembenahan sifatnya hanya perbaikan seadanya,
dengan memfokuskan pada pembenahan/perbaikan objek wisata, daya tarik
wisata dan atraksi wisata itu sendiri, sedangkan keterkaitannya dengan bidang
atau sektor lain seringkali diabaikan.
c. Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata yang menjadi modal dasar dalam
pelaksanaan kegiatan ini dilihat dari sisi kuantitas dan kualitas masih kurang
memadai untuk menjadikan sektor ini sebagai tulang punggung perekonomian
daerah ini selain kegiatan pertanian.
e. Koordinasi antar sektor baik dari tingkat nasional, regional dan di tingkat lokal
sendiri belum berjalan secara optimal. Hal ini sangat penting untuk diwujudkan
karena sektor pariwisata adalah bidang yang memiliki karakteristik tidak berdiri
sendiri, dan oleh karenanya memiliki sifat komplementer dan bersinggungan
dengan sektor-sektor pembangunan lainnya seperti dinyatakan Chris Cooper
(1993): “Tourism is a multidimensional, multifaceted activity, which touches
many lives and many different economy activities”. Pariwisata akan saling
bergantung pada sektor-sektor lainnya, pariwisata juga merupakan aktivitas
yang beragam karena dilakukan tidak hanya terfokus pada kegiatan pariwisata,
seperti kegiatan wisata di alam, kegiatan wisata seni dan budaya, tetapi
aktivitas-aktivitas tersebut berhubungan dengan aktivitas atau kegiatan sosisl
budaya kemasyarakatan, bisnis (swasta), dan pemerintahan.
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
3
Tujuan dari penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah
(RIPPDA) Kabupaten Buton Tengah adalah merancang sebuah dokumen rencana
pengembangan pariwisata daerah yang komprehensif, terpadu dan berkelanjutan serta
berdaya saing yang disesuaikan dengan karakteristik fisik dan non fisik daerah serta
nilai-nilai agama dan budaya serta adat istiadat masyarakat setempat/lokal yang dapat
digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan rencana strategis kepariwisataan
Kabupaten Buton Tengah ke depan.
b. Tujuan Khusus
Tersusunnya RIPPDA ini nantinya diharapkan akan memberikan out put sebagai
berikut :
Produk Wisata;
3. SASARAN KEGIATAN
4
Terciptanya dukungan kegiatan pengembangan pariwisata daerah oleh
semua pihak (masyarakat, swasta dan pemerintah);
4. LINGKUP PEKERJAAN
Ruang Lingkup kajian dalam penyusunan RIPPDA Kabupaten Buton Tengah ini
diharapkan meliputi hal-hal sebagai berikut :
- Produk Wisata.
5
o Perumusan sasaran dan kebijakan pengembangan pariwisata daerah.
(c) Analisis
Potensi objek dan daya tarik wisata yang berbasis pada alam, serta buatan
manusia dan budaya
Transportasi
7
pariwisata, pelayanan, transportasi dan prasarana pendukung lainnya.
Analisis ini diproyeksikan selama 15 tahun dan 5 (lima) tahun pertama dirinci
pertahun.
2. Sasaran Ekonomi
i. Kebijakan Pembangunan
RIPPDA adalah suatu dokumen kerja yang disusun secara komprehensif dan
terpadu melalui konsultasi dengan para stakeholder untuk menghasilkan visi bagi
pengembangan pariwisata daerah ini dengan tujuan, sasaran serta kerangka kerja dan
tanggung jawab yang jelas dari pihak-pihak terkait untuk jangka waktu tertentu. RIPPDA
merupakan dokumen yang bersifat dinamis. Untuk dapat mengimplementasikan
rencana tersebut membutuhkan tahapan-tahapan waktu dan memerlukan peninjauan
kembali serta penyesuai-penyesuaian tahapan waktu yang ditetapkan.
8
Oleh karena itu untuk menghasilkan suatu komitmen implementasi RIPPDA ini
untuk mencapai tujuan dan sasarannya, maka penyusunan RIPPDA Kabupaten Buton
Tengah ini diharapkan dalam jangka 15 tahun yang perlu ditinjau dan disesuaikan
kembali RIPPDA tersebut dengan kebutuhan, situasi serta kondisi daerah setiap jangka
waktu 5 tahun secara kontinuitas.
6. METODOLOGI
6.1 Umum
Survey Lapangan
Potensi objek dan daya tarik wisata yang berbasis pada alam, serta buatan
manusia dan budaya
Transportasi
9
Survey sosial ekonomi; untuk mengetahui jumlah penduduk, daya dukung
lingkungan, ekonomi wilayah, daya dukung lingkungan, geografi,
kesempatan
Potensi objek dan daya tarik wisata yang berbasis pada alam, serta buatan
manusia dan budaya
Transportasi
b. Sasaran Ekonomi
e. Kebijakan Pembangunan
Dengan mengacu pada metodologi yang berlaku berdasarkan standar dan referensi,
literature serta contoh-contoh pekerjaan yang sudah pernah dilaksanakan
10
ii. Kegiatan Utama Pengembangan Pariwisata Seni dan Budaya
8. TENAGA AHLI
Untuk memenuhi hal tersebut di atas, diperlukan komposisi tim ahli sebagai
berikut :
9. JADWAL PELAKSANAAN
11
Penyusunan RIPPDA ini dilakukan dalam jangka waktu 90 hari kalender Tahun
Anggaran 2017 terhitung sejak kontrak ditanda tangani.
10. BIAYA
a. Laporan Pendahuluan
b. Laporan Antara
Potensi objek dan daya tarik wisata yang berbasis pada alam, serta buatan
manusia dan budaya
Transportasi
12
Prasarana penunjang lainnya seperti ketersediaan air bersih, listrik, rumah
sakit, kantor pos, sarana telekomunikasi, bank/money changer dll
c. Laporan Akhir
Laporan Akhir merupakan buku utama yang mencakup isi rencana yang telah
disusun dalam konsep rencana dan telah disempurnakan dengan berpedoman
kepada hasil seminar beserta album peta. Album peta terdiri dari :
Laporan ini diselesaikan dalam waktu 8 Minggu sejak pekerjaan dimulai/SPMK dan
konsultan harus menyerahkan laporan Akhir sebanyak 10 eksemplar kepada
pemberi tugas ditambah copy dalam bentuk CD dari keseluruhan laporan
pendahuluan sebanyak 5 Copy CD Master.
d. Album Peta
Buku rencana dilengkapi dengan album peta dengan ukuran A0 dan A3 dicetak
warna dengan informasi kedetilan peta 1 : 50.000. Album peta sebanyak 20
eksemplar ditambah copy dalam bentuk CD Master sebanyak 5 buah CD.
13
c. Ukuran Kertas
Pada laporan Antara judul buku tertulis Laporan Antara dan Analisis
berukuran A4 dengan jumlah 10 eksemplar.
Pada Laporan Akhir judul buku tertulis Laporan Akhir berukuran A4 dengan
jumlah 10 eksemplar.
d. Buku rencana dilengkapi dengan album peta ukuran A0 dan A3 (peta rencana
dan peta eksisting dari hasil olahan citra satelit) masing-masing 3 album dicetak
warna dengan informasi kedetilan peta skala 1 : 50.000
13. PENUTUP
Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, Tim ahli diharapkan segera mempelajari,
memeriksa, mengkaji serta menambahkan data-data atau bahan masukan lain yang
berkaitan dengan materi yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja. Hal ini
digunakan sebagai bahan untuk menyusun Usulan Teknis serta Usulan Biaya yang
merupakan proses pada tahap selanjutnya.
Demikianlah Kerangka Acuan ini dibuat dan disahkan pada 2017 di Kabupaten Buton
Tengah sebagai pedoman pelaksana pekerjaan, pedoman pengarahan dan penilaian
bagi Tim Penilai/Pengarah.
14
15